Part 40
Boboiboy ketos
X
Reader
///
Genre
///
•Fantasi/drama/romantis/komedi•
///
Boboiboy ©® Monsta
///
Fanfic ©® flower_azzahra
///
PERINGATAN
///
Jangan mau jadi silent reader! Untungnya buat kamu apa? Hargailah karya Author dengan memberikan voment. Lagian kan voment gratis gak mesti bayar. Sebuah voment itu memilik arti tersendiri bagi seorang penulis.
///
♥Happy Reading ♥
Hari sudah sore, jam menunjukkan pukul 17.00 dengan angin sepoi-sepoi yg berhembus, cuaca juga agak gelap karena mendung. [Nama] berjalan di trotoar dengan wajah dingin. Wingsbot juga ada di atas kepalanya dalam bentuk jepit rambut. "Kau yakin mau balas dendam?"
"Tentu saja. Aku mau menjebloskan dia ke penjara. Jika dia tidak bisa masuk penjara, aku sendiri yg akan memberikannya pelajaran."
"Tapi [Nama]--/"Belum selesai Wingsbot bicara, [Nama] sudah berlari masuk kedalam jalan sepi. Ia menggunakan kekuatannya dan berubah menjadi Nalgae, memakai topeng dan menggunakan sayap Lebah. Gadis itu diam-diam mengikuti Putra, ditambah dengan hari yg sudah sore dengan cuaca yg agak mendung membuat [Nama] lebih mudah bersembunyi. Lagipula, gadis itu juga bisa menyusut menjadi ukuran Lebah pada umumnya.
Di sana, Putra tengah berjalan dengan memasukkan kedua tangannya di saku celana. Entah mau pergi kemana dia.
"Jarum Lebah."
'Tush'
'Tush'
Gadis itu mengeluarkan kekuatan nya dan menembakkan jarum-jarum dari telapak tangannya ke arah Putra. Tapi Putra sepertinya sedang beruntung, cowok itu tiba-tiba berjongkok dan membuat serangan [Nama] melesat.
"Wah, uang siapa ini? 50 Ringgit, tapi biarin aja."ucap Putra. Ia kembali berdiri. Sementara [Nama] menggeram. Gadis itu tidak menyerah, ia kembali mengikuti Putra dan memberikan serangan secara diam-diam, tapi selalu saja melesat.
•
•
•
Nafas [Nama] terengah-engah karena kelelahan. Gadis itu sudah banyak mengeluarkan kekuatan membuat energinya terkuras. "[Nama], sudahlah. Apa gunanya balas dendam? Itu hanya akan menambah masalah."
"Diam! Kau tidak akan mengerti."Gadis itu kembali berubah, kali ini ia menggunakan sayap Kupu-kupu yg berwarna biru. "Bola Warna!"sebuah bola berwarna merah melesat ke arah Putra, tapi cowok itu malah kembali berjongkok dan membenarkan tali sepatunya yg terlepas. Alhasil, serangan [Nama] malah mengenai seorang gadis kecil. Bola itu meledak dan keluarlah bubuk-bubuk yg berwarna-warni. Gadis kecil itu pingsan, mulutnya mengeluarkan banyak buih. Mata [Nama] membulat melihat apa yg sudah ia lakukan. Gadis itu terduduk di tanah dengan tubuh yg bergetar. Sementara Putra berlari ke arah gadis kecil tadi lalu menelpon Ambulans.
Jalanan sangat sepi saat itu. Setelah Putra membawa gadis kecil tadi, Wingsbot berubah jadi bentuk asalnya dan memegangi kerah baju [Nama] dengan emosi. "Lihat apa yg kau lakukan, [Nama]! Sudah kubilang bukan!? Balas dendam itu tidak ada gunanya! Itu hanya akan menambah masalah!"[Nama] hanya diam, tapi tubuhnya tetap bergetar. Wingsbot melepaskan genggaman nya. Menatap [Nama] dengan dingin.
"Jika kau tetap ingin balas dendam, silahkan, tapi jangan gunakan kekuatan yg sudah kuberikan padamu. Putra mencelakai kakakmu tanpa menggunakan kekuatan dari Power Sphera, jika kau balas dendam menggunakan kekuatan ku, kau tidak ada bedanya dengan Alien-Alien Tamak yg ada di luar sana. Menggunakan kekuatan Power Sphera hanya untuk kepentingan sendiri, itu benar-benar salah [Nama]! Lihat akibatnya? Kau sudah mencelakai anak kecil yg tidak bersalah. Aku kecewa padamu."
"Ma-Maaf."[Nama] menunduk, suaranya bergetar. Wingsbot geleng-geleng, ia berubah kembali menjadi jepit rambut. "Sudahlah. Sekarang lebih baik kita ke Rumah Sakit, kita harus mengecek keadaan gadis kecil itu."
---
"Untunglah anak ibu cepat di bawa ke rumah sakit, kalo tidak, pasti akan lebih parah."ucap Dokter yg baru keluar dari kamar pasien. Ibu si gadis kecil tadi menghela nafas lega, ia juga mengucapkan banyak terimakasih pada Putra yg ada disampingnya.
[Nama] mengintip dari balik dinding. Setelah mengetahui kalo gadis kecil itu baik-baik saja, [Nama] berjalan keluar dari rumah sakit. Dia benar-benar bersyukur.
-
"He?! Biaya rumah sakit anak saya sudah dibayar? Siapa yg bayarin Suster?"
"Tadi ada seorang gadis remaja yg bayarin Bu, tapi dia gak mau kasih tau namanya."
[Boboiboy ketos and Reader]
Hari ini, [Nama] pergi ke sekolah dengan wajah lesu. Ia berjalan di koridor sekolah dengan langkah pelan. Gadis itu juga sedari tadi terus menghela nafas. "Kak [Namaaaa]! (つ≧▽≦)つ"
'Grep'
Boboiboy Thorn tiba-tiba datang dan langsung memeluk [Nama] dari belakang. Wajah gadis itu langsung memerah. "Boboiboy, apa yg kau lakukan?"
Thorn hanya terkekeh, ia masih memeluk [Nama] sampai Fang menarik cowok itu untuk melepaskan pelukannya. "Kau ini benar-benar. Kau tidak lihat [Nama] tidak nyaman dengan sikapmu itu?"ucap Fang. Thorn mengembungkan kedua pipinya.
"Halah.. kak Fang bohong! Kak [Nama] suka kok, di peluk sama Thorn. Palingan.. kak Fang saja yg tidak suka, iya kan? Kak Fang cemburu kan? <( ̄︶ ̄)>"Thorn menatap Fang dengan senyuman jahil. Alien mirip manusia itu lantas menjitak dahi Thorn dengan wajah kesal, tapi ada sedikit rona merah di pipinya.
"Untuk apa aku cemburu!? Ada-ada saja."
"Huwa.. kak Fang jahat! Kak [Nama], dahi Thorn sakit. Huhu..
:("[Nama] hanya menatapnya dengan datar, sementara Gopal, Yaya dan Ying datang menghampiri mereka. "Ada apa ini? Boboiboy kambuh lagi?"tanya Gopal. Fang mengangguk.
"Pantas saja malam tadi di rumah Tok Aba sangat ribut."-Yaya.
"Benarkah?"-Ying.
"Ya. Sepertinya Boboiboy malam tadi berpecah jadi tujuh. Ku lihat pagi tadi juga, Tok Aba seperti kurang tidur."
"Kau ngerepotin orang terus, 'ya?"ucap [Nama]. Thorn lagi-lagi hanya terkekeh.
"Thorn, gimana dengan Ochobot?"tanya Gopal. Thorn memasang pose berpikir, wajahnya sekarang benar-benar menggemaskan. "Ochobot masih saja seperti dulu. Tapi waktu itu, Ochobot mengigau. Dia tiba-tiba ngomong sendiri saat berada di alat pencharger Power Sphera :D"
"Dia ngomong apa?"tanya Ying penasaran.
"Dia ngomong 'Robot Hijau' Thorn juga gak ngerti maksudnya apa (・–・;)ゞ"
"Robot Hijau? Apa maksudnya? Apa jangan-jangan, itu potongan memori Ochobot?"-Ying.
"Bisa jadi."-Fang.
---
Setelah jam istirahat, para murid-murid berkumpul di aula sekolah. Para guru dan anggota Osis berada di depan menghadap para murid-murid yg tengah duduk dengan rapi di kursi. Mereka berkumpul disitu karena ada pengumuman yg akan diberitahukan oleh para guru dan anggota Osis. Setelah Pak Kepsek memberi sambutan dan ngomong sesuatu tentang sekolah dengan panjang kali lebar dan bla, bla, bla, kini Pak Kepsek menyuruh Boboiboy sebagai ketua Osis untuk memberi tahu alasan mereka berkumpul disini. Boboiboy maju ke depan dengan wajah datar lalu mengambil mikrofon tersebut. Semua orang menatapnya, dan tiba-tiba.. "Yo! Halo para penggemar ku! Idola kalian yg paling tampan dan ketceh ada disini. Ada yg mau foto bareng?"Boboiboy tiba-tiba berubah menjadi Solar. Awalnya semua orang menatapnya dengan tatapan tak percaya dan mulut yg sedikit menganga, tapi beberapa detik kemudian, murid-murid perempuan langsung heboh dan bergegas menghampiri Solar.
Sementara para sahabatnya termasuk [Nama] masih saja menatapnya dengan heran. Yaya dan Ying geleng-geleng kepala. Fang memalingkan wajahnya sambil membenarkan letak kacamatanya. "Bukan teman ku, sumpah." Gopal sendiri menepuk jidat. "Astaga, kambuh lagi tuh anak."
"Dasar narsis."-[Nama].
Cikgu Papa maju ke depan lalu merebut mikrofon Solar. "Sudah, tuh! Cepat duduk! Boboiboy! Kamu ingat kamu ni artis ke, huh!?"
"Aik, saya kan memang artis Cikgu. Tengok tuh, penggemar saya banyak, belum lagi di dunia nyata, hahaha. Keren kan?"jawab Solar dengan entengnya. [Nama] menatapnya dengan datar. Perempatan merah muncul di dahi Cikgu Papa. Laki-laki paruh baya itu langsung mendorong Solar menjauh dan membuat Boboiboy berbaris dengan para sahabatnya. Ying menatapnya dengan malas. "Bikin malu saja."
"Kenapa malu? Kalian seharusnya bangga punya sahabat macam aku, ni."
"Akh! Yaya, kau ada disampingnya, tolong pukul dia, cepat! Cepat pukul dia Yaya! Arghh!"
Yaya terkekeh canggung. "Sabar Ying."
Putra yg tengah duduk di kursi depan sambil melipat kedua tangannya di dada terkekeh sambil tersenyum sinis. Ia geleng-geleng kepala. "Kenapa cowok aneh seperti dia itu bisa jadi ketua Osis? Haha, benar-benar tidak masuk akal."
Sementara itu, Cikgu Papa geleng-geleng kepala lalu menghela nafas. Setelah semua murid perempuan kembali duduk, Cikgu Papa menyerahkan mikrofon tersebut ke Kepala Sekolah. "Biar Bapak saja yg ngomong. Boboiboy itu akhir-akhir ini memang aneh Pak."Pak Kepsek mengangguk. Beliau kembali maju ke depan.
"Baik anak-anak, bapak langsung bicara ke intinya saja. Jadi lusa nanti, sekolah kita akan mengadakan acara tour, yaitu jalan-jalan. Setiap tahun memang begitu. Ini buat menambah wawasan kalian. Nanti kita akan pergi ke museum dan banyak tempat lainnya. Di mulai dari kelas 1 dulu ya, baru besoknya kelas 2 dan seterusnya."semua murid bersorak gembira mendengar ucapan Pak Kepsek.
---
3 hari kemudian, giliran kelas [Nama] yg jalan-jalan. Semuanya sudah berada di halaman sekolah kecuali [Nama]. Gopal tampak sedang mengobrol dengan Fang sementara cowok itu rasanya seperti malas menyimak omongan Gopal. Yaya sendiri juga sedang mengobrol asik dengan Ying, baru setelah lewat 2 menit, [Nama] datang ke sekolah dengan berlari dan bergegas menghampiri geng Kokotiam.
"Datang juga kau [Nama]."ucap Ying. [Nama] terkekeh lalu menyapa mereka. Gopal dan Fang datang menghampiri para gadis itu, sementara Boboiboy hanya diam sibuk memainkan ponselnya. "Are, ada bocah TK nyasar."ucap Gopal disertai dengan tawanya melihat baju yg di gunakan [Nama], di tambah lagi, [Nama] sangat pendek ketika berada di dekat Gopal, dan cowok itu juga sering menjailinya dengan mengejek bocil. Perempatan merah muncul di dahi gadis itu. Mentang-mentang [Nama] paling muda di antara mereka. "Apa kau bilang, huh?!"
"Bocah TK. Ini sekolah SMA dek, kamu nyasar?"
"Matamu!"
Ying terkekeh. "Sudah, sudah. Baju [Nama] bagus kok, dia sangat cantik. Iya kan, Boboiboy?"
"Tidak. Biasa saja."jawabnya menoleh sebentar untuk menatap [Nama], setelah selesai mengucap kan itu, Boboiboy kembali fokus pada hpnya. Perempatan merah kembali muncul di dahi [Nama]. Gopal menepuk-nepuk pundak gadis itu dengan wajah kasihan. "Sabar dek. Jangan menyerah, kau pasti bisa mendapatkan hatinya."
"...💢"
Pak Herman menepuk kedua tangannya sambil memanggil semua murid-murid untuk memperhatikannya. "Baik anak-anak, sebentar lagi kita akan berangkat. Jadi cepat masuk kedalam bus dengan teratur ya?"
"Baik~"
[Nama] berjalan menuju bus di belakang Yaya dan Ying, sementara Boboiboy, Fang dan Gopal berjalan dibelakangnya. "[Nama], kau mau duduk bareng denganku?"tanya Putra menghampiri sambil menggenggam tangan [Nama]. Wajah gadis itu berubah menjadi muram dengan tubuh yg bergetar, jujur saja, [Nama] benar-benar takut ketika Putra menyentuhnya.
"Lepasin. [Nama] duduk denganku."Boboiboy datang menghampiri [Nama] dan langsung menarik gadis itu untuk berdiri di belakangnya. [Nama] hanya diam dengan wajah yg masih ketakutan. Boboiboy menatap Putra dengan tajam membuat cowok itu berdecak kesal.
"[Nama] akan duduk denganku!"
"Tidak akan kubiarkan."para sahabat Boboiboy menatap mereka berdua yg tengah memperebutkan seorang gadis. Gopal menatap dengan antusias. Putra menggertakan giginya. "Kenapa kau ngatur-ngatur? Memangnya kau siapanya [Nama]?"
Boboiboy menatapnya dengan dingin. Beberapa detik kemudian, cowok itu berubah menjadi Solar dan tersenyum sinis. "Kau 'kan juga bukan siapa-siapanya [Nama]. Kau hanya masa lalunya. Sedangkan aku, adalah masa depannya."Putra tersentak. Ying dan Gopal menatap sahabatnya itu dengan datar dan mulut sedikit menganga. Fang dan Yaya sendiri juga kaget, tapi mereka hanya diam. Sementara itu, wajah [Nama] benar-benar memerah. Apa maksud dari ucapan cowok itu?
"Tch! Apa kau bermimpi huh?"
"Ya, ya, terserah kau saja. Ayo kita pergi [Nama], menanggapi ucapan cowok itu tidak ada gunanya."
"Are? ヽ((◎-◎))ゝ"[Nama] kaget, karena Solar tiba-tiba mengangkatnya sambil memasuki bus. Para sahabat Boboiboy menatapnya dengan datar. Sementara [Nama].. "Waa! Boboiboy! Apa yg kau lakukan?! Aku bisa jalan sendiri!"ucap [Nama] dengan wajah yg memerah, gadis itu terus memberontak tapi Solar sama sekali tidak menanggapi.
Ilustrasi~
Author : ku banting juga ni hp 🗿
Putra berdecih melihat mereka berdua, Iva kemudian datang dan menepuk bahu cowok itu sambil tersenyum mengejek. "Yg sabar. Hahaha."kemudian cewek itu langsung masuk kedalam bus sambil terus terkekeh. "Awas kau!"
-
Di dalam bus, Solar menurunkan [Nama] untuk duduk di kursi, gadis itu duduk di dekat jendela. Dan sedari tadi, [Nama] terus mengembungkan kedua pipinya dengan wajah kesal. Solar duduk di samping gadis itu dan seketika langsung digebukin oleh [Nama]. "Kau menyebalkan! Kau pikir aku apaan, huh?! Main angkat-angkat anak orang!"
"Duh, duh! Hentikan [Nama]! Sakit tau!"
"Bodo amat! Aku juga tidak mau duduk bareng denganmu!"[Nama] terus memukuli lengan Solar tak peduli kalo cowok itu kesakitan.
Solar menggenggam kedua tangan [Nama] dengan erat untuk menghentikan gadis itu. Dia mendekatkan wajahnya membuat rona pipi kembali muncul di wajah [Nama]. "Dengar! Aku ini menyelamatkan mu! Tidak bisa kah, kau berterima kasih?"
[Nama] hanya diam. Solar melepaskan genggaman tangannya lalu menghela nafas menatap ke depan, ia melipat kedua tangannya di dada sambil menyilang kan kakinya. "Kalo kau tidak mau duduk denganku, ya sudah. Kau bisa duduk dengan mantan mu itu."
[Nama] menghela nafas. Ia membenarkan duduknya. "Baiklah, aku minta maaf. Terimakasih sudah menolong ku."Solar kembali menatap [Nama], gadis itu juga ikut menatap Solar dengan wajah datar. "Puas?"
Solar tersenyum. "Gitu dong. Itu baru namanya anak baik."Beberapa detik kemudian, Solar berubah menjadi Thorn dan langsung memeluk [Nama] sampai cewek itu hampir kejedot kaca bus. "Kak [Namaaa]! (つ≧▽≦)つ"
"Thorn?! Le-lepaskan aku, aku kesulitan untuk bernafas."
"Are? Maaf, maafin Thorn. Thorn terlalu bersemangat. Hehe~ :D"[Nama] hanya bisa menghela nafas. Gadis itu benar-benar bingung dengan Boboiboy. Sifatnya selalu berubah-ubah.
-
Seorang Alien berwarna biru tengah sibuk menatap layar monitor. Ia menghela nafas menumpu dagunya."Sayang sekali, ya? Kita tidak bisa mengendalikan emosinya. Padahal ramuan itu sudah sangat hebat."
"Maafkan saya ... Tuan Blake."
[Bersambung]
Bentar, bener gak, sih? Waktu itu Alien nya berwarna biru? Zahra lupa, mau cari tapi gak ketemu eps berapa 🗿
O'iya, Jan lupa mampir ke channel YouTube Zahra. Kalo mau :v
Maaf kalo ada tersalah kata atau typo.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro