Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 33

Boboiboy ketos
X
Reader
///
Genre
///
•Fantasi/drama/romantis/komedi•
///
Boboiboy ©® Monsta
///
Fanfic ©® flower_azzahra
///
PERINGATAN
///
Jangan mau jadi silent reader!! Untungnya buat kamu apa? Hargailah karya Author dengan memberikan voment. Lagian kan voment gratis gak mesti bayar. Sebuah voment itu memilik arti tersendiri bagi seorang penulis.
///
♥Happy Reading ♥


Hari ini hari libur, karena setelah acara ultah sekolah waktu itu, pasti para murid-murid kelelahan, makanya Pak kepsek memberikan libur pada mereka. Ya.. meskipun cuma 2 hari. Gpp lah, daripada gak sama sekali. [Nama] sekarang sedang rebahan di kasurnya, sedang menonton anime dengan Wingsbot yg ada di samping. Jam menunjukkan pukul 14:00 sore dengan cuaca yg cerah. Angin sepoi-sepoi berhembus meniup daun-daun kering yg ada di jalanan. [Nama] mengubah posisinya menjadi duduk lalu mematikan ponselnya, Wingsbot ikut bangun dan menatapnya dengan bingung. "He?! Ada apa? Aku mau nonton lagi lah!"

"Nanti nonton lagi kok, sekarang aku mau makan."

"Lah, tadi kan kau sudah makan?"

"Iya, tapi sekarang aku mau makan camilan. Aku mau makan mie instan."

Wingsbot menatap [Nama] dengan datar. Majikannya itu memang suka makan, bahkan bisa di bilang porsi makannya tidak sedikit, tapi anehnya, meskipun gadis itu sudah makan banyak, tetap saja badannya tidak gemuk-gemuk. Badannya tetap ideal. [Nama] beranjak dari kasurnya lalu pergi ke dapur. Ia membuka lemari makanan untuk mengambil mie instan, detik berikutnya ia menghela nafas, Wingsbot yg melihat itu ikut menghampiri [Nama]. "Ada apa?"tanya Wingsbot.

"Mie instan nya habis. Aku harus pergi ke supermarket kayaknya."

"Habis apanya? Lihat tuh, masih ada kok."ucap Wingsbot sambil mengeluarkan beberapa mie instan dalam lemari tersebut. [Nama] geleng-geleng kepala. "Aku mau makan mie samyang, kalo itu mie kesukaan Ibuku. Gak pedes, kurang enak."

"Astaga.."

"Kau mau ikut aku?"

"Boleh!"

Wingsbot berubah jadi jepit rambut lalu [Nama] memasangnya di samping poninya. Setelah itu, ia mengambil tas selempang nya yg ada di kamar lalu turun lagi ke bawah selagi menunggu taksi yg ia pesan sampai. Ia mengotak-atik gadgetnya dan menelpon seseorang. Telponnya tersambung, dan gadis itu langsung mendekatkan nya ke telinga."Halo Ayah!"

"Ya halo nak. Ada apa?"

"Aku mau ke supermarket buat beli mie samyang, Ayah juga mau? Biar sekalian ku beliin."tanya [Nama]. Gadis itu memang mirip dengan Ayahnya yg sama-sama pecinta pedas. Sebenarnya bisa saja ia membeli mie itu di mini market, tapi karena sekalian mau jalan-jalan, jadi lebih baik ke supermarket, siapa tau ia juga ketemu barang-barang bagus buat di beli.

"Mie nya abis ya?"

"Iya. Makanya aku mau beli."

"Ya sudah, beli banyak aja sekalian, nanti uangnya Ayah transfer."

"Hehe, oke siap! Makasih Ayah!"

"Ya. Kalo gitu Ayah tutup ya?"

"Um!"telpon di matikan. [Nama] menaruh handphone itu di saku roknya. Dan kebetulan taksi yg ia pesan sudah sampai. [Nama] masuk ke dalam taksi tersebut dan mulai melaju menuju supermarket yg ada di kota.



Taksi itu berhenti di dekat trotoar. Setelah membayar, [Nama] turun lalu memeriksa handphone nya, untuk mengetahui apa uang yg di berikan Ayahnya sudah masuk atau belum.

Uang transfer Ayahnya sudah masuk, [Nama] tersenyum sambil terkekeh, ia bisa sekalian beli novel nanti. Gadis itu berjalan menuju supermarket yg tinggal 20 langkah saja lagi dari tempat ia turun tadi. Suara teriakan terdengar, ada beberapa orang yg berlarian. [Nama] menoleh ke belakang dan melihat seekor hewan bertubuh Domba tapi berkepala Serigala. Ia mengaum dengan keras menampilkan gigi-giginya yg tajam dan air liur yg menetes. Hewan itu bisa di bilang besar, karena tingginya sama seperti sebuah truk pengangkut pasir. Seorang gadis kecil yg sedang memeluk boneka Teddy nya ketakutan di samping tiang listrik. Hewan itu mendekati gadis kecil tersebut lalu mencabut tiang listrik tadi dengan mulutnya dan hendak memukulnya pada anak kecil tadi.

"Awas!!"[Nama] berteriak dan langsung mengeluarkan sayap kupu-kupu nya yg berwarna biru. Ia memeluk gadis kecil tadi ke dekapannya dan membawanya menjauh dari hewan tersebut. [Nama] mendarat perlahan di tanah dengan nafas yg tak beraturan. Ia menurunkan gadis kecil tadi, anak kecil itu terus memandangi [Nama]. Bahkan orang-orang juga menghampirinya terutama Ibu si anak tadi. "Elly Kau tidak papa!?"Wanita paruh baya itu memeluk anaknya dengan mata berkaca-kaca. Anak kecil itu mengangguk, lalu menunjuk [Nama]. Semua orang menatap gadis remaja itu, [Nama] perlahan mundur dengan sayapnya yg masih ada, percuma ia masukkan kembali sayapnya itu, orang-orang sudah melihatnya.

"Terimakasih sudah menolong anakku."

"Siapa kau? Apa kau pahlawan baru?"

"Apa kau temannya Boboiboy?"

"Kau anggota Tapops?"

Banyak pertanyaan yg di lontarkan oleh orang-orang. [Nama] sangat gugup. Ia tidak tau harus menjawab apa, padahal Wingsbot memintanya untuk tidak menampakkan kekuatannya, tapi bagaimana ini? Ia tidak sengaja. Kalo ia tidak mengeluarkan kekuatan nya tadi, bisa-bisa gadis kecil tadi terluka.

"Aku.."[Nama] terus mundur, tapi orang-orang itu juga penasaran lalu mendekati nya. Hewan tadi kembali datang, ia mengaum dengan keras lagi lalu melemparkan sebuah mobil. Mata [Nama] membulat, ia tidak punya pilihan lain. Lagipula, Wingsbot belum memberi tahu apa alasan ia tidak boleh menampakkan kekuatannya. "Sayap kunang-kunang! Kubah cahaya!" [Nama] mengangkat kedua tangannya ke atas menahan hantaman mobil yg terus di lemparkan oleh hewan tersebut. Orang-orang yg ada di dalam kubah cahaya itu kagum dengan kekuatannya."Maafkan aku Wingsbot."Ucap [Nama] dengan lirih tapi masih bisa di dengar oleh Wingsbot. Robot itu hanya menatapnya dalam diam, tapi memikirkan sesuatu. "Topeng itu.."

[Nama] mendorong kubah pelindung nya lalu memantulkan hantaman mobil tadi ke hewan tersebut, dan tepat kena kepalanya sampai ia tersungkur. "Kalian harus pergi, Cepat! Carilah tempat yg aman!"suruh [Nama]. Orang-orang itu mengangguk lalu bergegas pergi. Gadis itu meneguk ludahnya lalu terbang melihat apa hewan tadi sudah kalah, tapi nyatanya, hewan itu bangkit kembali.

Hewan itu mengaum dengan keras tanda ia marah. [Nama] berdecak lalu mengubah sayapnya jadi sayap lebah. Ia mengulurkan tangannya dan muncul sebuah pedang yg memiliki ujung seperti tombak dengan garis warna hitam dan kuning. Sebenarnya itu adalah penyengat yg di gunakan Lebah untuk mempertahankan diri atau menyerang musuh, tapi [Nama] bisa merubahnya menjadi pedang dan benda tersebut mempunyai racun di ujungnya dan bisa di gunakan untuk menusuk, bahkan sisi pedang tersebut juga tajam.

[Nama] terbang mendekati hewan tersebut lalu menebaskan pedangnya atau yg di sebut Sting itu berkali-kali. Goresan demi goresan muncul akibat serangan [Nama] pada hewan tersebut. Hewan itu mengaum dengan keras lagi dan lehernya tiba-tiba memanjang membuat [Nama] tercengang. Makhluk itu menghantam [Nama] dengan kepalanya sampai gadis itu harus membentur dinding dengan keras. "Akkhh!"

'Bruk!'

"[Nama]! Kau tidak papa?!"tanya Wingsbot. Dia benar-benar khawatir, ini pertama kalinya [Nama] melawan musuh yg lebih kuat. Memang dulu ia pernah melawan Adu Du, tapi ia melarikan diri. "[Nama], kalo kau tidak bisa melawannya, sebaiknya kita kabur saja."

"Ugh! Aku tidak papa, hanya punggung ku saja yg sakit. Aku tidak mau kabur seperti dulu lagi.. hei Wingsbot!"

"Apa?"

"Tidak papa kan, kalo aku mengeluarkan kekuatan ku dengan lebih leluasa? Toh, orang-orang juga sudah melihatnya."

"Ya tidak papa, lagi pula kau memakai topeng."

"Hah?!"[Nama] kaget, tentu saja. Apa Wingsbot bilang? Ia memakai topeng? [Nama] meraba-raba ke wajahnya dan benar saja ada topeng yg terpasang. Tapi ia baru menyadarinya. Schapenwolf itu kembali datang lalu memukul [Nama] dengan telapak tangannya sampai gadis itu harus terlempar dan berguling di tanah.

'Bruk'

Ia membentur tembok membuat gadis itu berhenti berguling. [Nama] batuk-batuk lalu menghela nafas kasar sambil berusaha berdiri. "Dasar hewan gak ada akhlak! Kalo mau nyerang itu bilang dulu dong!"[Nama] berusaha terbang, tapi sayap lebahnya rusak akibat terkena tembok tadi. [Nama] mendengus lalu mengubah sayapnya jadi sayap tawon. "Kau akan menghadapi ratu penyengat kali ini!"

[Nama] terbang lalu mengulurkan kedua tangannya. Benda yg sama kembali muncul, tapi kali ini lebih besar dan lebih tajam. Warnanya juga hitam pekat dan racunnya bukan main-main. Tapi karena [Nama] mengeluarkan yg lebih kuat, energinya juga akan terkuras lebih besar. [Nama] terbang dengan tangan kanannya yg memegang Gifspies lalu mengayunkan nya ke hewan tadi. "Rasakan ini!"kepala hewan itu terpotong, mendarat di tanah lalu bergulir. Darah menetes, tubuh hewan itu ambruk. Entah keberuntungan apa yg di miliki [Nama], ia bisa mengalahkannya dengan satu tebasan. Mata [Nama] membulat, ini pertama kalinya ia melihat darah sebanyak itu, bahkan kepala yg terlepas, meskipun itu hanya hewan, tetap saja membuat [Nama] merinding. Rasa kesal, takut dan senang jadi campur aduk. [Nama] mendarat di tanah lalu menghilangkan sayapnya. Nafasnya terengah-engah. Badannya sempoyongan, rasanya ia juga ingin ambruk, tapi berusaha di tahan.

"Saya Rafi J. Jambul, dimana ada bahaya~ disitu ada saya! Ya! Kali ini kita bertemu pahlawan baru kita, dia baru saja mengalahkan hewan yg entah apa namanya dengan satu kali tebasan."seorang Wartawan mendadak muncul di samping [Nama]. Kameramen merekam gadis itu dan orang-orang juga kembali datang berkerumun. Rafi J. Jambul menyodorkan mik. Sedangkan [Nama] masih berusaha mengatur nafasnya. "Ya adik! Siapa nama adik? Bagaimana kamu bisa mengalahkan hewan itu?"

Nafas [Nama] kembali normal, tapi ia bingung, tidak mungkin ia memberitahukan nama aslinya. [Nama] memasang pose berpikir meletakkan tangannya di dagu yg tertutupi oleh topeng. "Nama ya.. ah! Nalgae!"ucap [Nama]. Wartawan itu menarik kembali mikrofonnya. "Nalgae? Itu nama mu?"

"Um! Kalian bisa panggil aku Nal."

"Astagaa. haa.. aku tidak tau apa yg dia pikirkan."-Wingsbot.

-

"Wei korang! Di Bandar/"

"Dah tau."jawab Fang. Gopal cemberut lalu ikut duduk di samping Boboiboy yg tengah berada di kedai Tok Aba. Yaya dan Ying juga ada di sana tengah menonton berita live yg di bawakan oleh Rafi J. Jambul. "Kalo kalian tau, kenapa tidak ke kota?"

"Kau juga tidak ke kota."jawab Fang lagi. Gopal menghela nafas. "Ngapain ke kota kalo dah di kalahkan sama tuh cewek."

"Nah, tuh tahu."

"Aink manusia ya, bukan tahu!"

"Kira-kira siapa perempuan itu? Kayaknya dia seumuran sama kita."ucap Ying. Yaya ikut mengangguk. "Sepertinya dia punya Power Sphera... bukankah kita sudah lama tidak diberi misi oleh Komandan?"

"Benar juga. Bosan aku, gak ada pertarungan lagi. Seharusnya tuh cewek gak usah lawan tuh hewan, biar kita aja yg ngalahin."

"Eleh. Palingan kalo berhadapan langsung sama tuh hewan, kau kabur."

"Wei Fang! Kau ngajak berantem?"

"Iya ayo! Lagipula aku bosan."

-

Sementara itu di waktu yg sama. Seorang Alien bermata Aqua tengah menatap layar monitor dengan pose seperti seorang CEO. Adu Du dan Probe juga ada di samping kanan dan kiri. Alien itu menyeringai menonton berita tv itu sampai kadang-kadang terkekeh kecil. Adu Du dan Probe hanya memasang wajah bingung. "Kenapa Tuan terlihat senang? Gadis itu bisa mengalahkan nya dengan mudah."tanya Adu Du.

"Itu baru pemanasan. Gadis itu hanya beruntung."Alien itu memutar kursinya lalu menaikkan satu tangannya ke atas. "Keluarkan semua Schapenwolf nya! Mari kita lihat, apa dia bisa mengalahkannya atau tidak."Ia menyeringai. Adu Du dan Probe mengangguk lalu bergegas pergi. Alien itu kembali memutar kursinya menatap layar monitor. Lagi-lagi ia terkekeh dengan senyuman nya yg bisa di bilang seram. "Nalgae.. hahaha!"

-

"Jadi adik--/"

"Aaaa!! Larii!!"

Orang-orang berlarian sambil berteriak. [Nama] menoleh ke belakang. Matanya membulat. Schapenwolf itu ada lagi, bahkan kali ini ia membawa rombongan. "Hayoyo! Domba Serigala itu datang lagi. Bahkan kali ini ada tujuh Domba Serigala!!"Rafi J. Jambul mengambil alih kamera lalu merekam para Schapenwolf itu dalam jarak yg bisa di bilang dekat. Para geng Kokotiam yg melihat itu dari tv membulatkan mata mereka.

Salah satu Schapenwolf memanjangkan leher mereka untuk memukul Wartawan tadi. "Hei! Awas!"[Nama] cepat-cepat mengeluarkan sayap Tawonnya dan mendorong Rafi untuk menjauh agar tidak terkena pukulan Schapenwolf. Tapi malah gadis itu yg terkena hantaman keras dari kepala Serigala tadi sampai ia terhempas. "Uhuk!"

-

"Kita harus ke kota! Cepat!"Fang beranjak dari kursinya. Yaya, Ying dan Gopal mengangguk. "Yosh! Dah lama kita gak gunain kekuatan ini!"ucap Gopal beranjak dari kursi. Tapi ia merasa ada yg kurang, lalu menoleh kesana kemari mencari sesuatu. "Erk.. dimana Boboiboy?"

"Dia sudah pergi dari tadi."ucap Tok Aba. Para sahabat Boboiboy membelalakkan mata mereka. "Eh?! Bisa-bisanya dia pergi duluan! Cepat, kita harus susul dia!"Gopal berlari lebih dulu. Fang terbang menggunakan Elang bayangnya, Ying berlari dengan kekuatan nya begitu juga dengan Yaya yg terbang menggunakan super sonic. Gopal jadi tertinggal, padahal dia yg berlari lebih dulu. "Dey! Tunggu aku lah!"

-

"Akh! Kepalaku.."[Nama] masih terbaring di tanah. Kepalanya berdenyut. Gadis itu membuka matanya dan melihat para Schapenwolf yg berkerumun di dekatnya siap untuk menghabisi gadis itu. Leher mereka memanjang seperti Jerapah, lalu membuka mulut dengan lebar dan keluar bola api yg semakin lama semakin besar. Nafas [Nama] putus-putus. Inikah akhir dari gadis itu? "Tidak! Aku tidak mau seperti Kakakku! Hanya aku yg tersisa!"[Nama] berusaha bangkit dengan sempoyongan. Schapenwolf itu meluncurkan serangan mereka. "Sayap kunang-kunang! Kubah cahaya!"

'Boom!'

"Akh!!"kubah cahayanya hancur, akibat serangan bola api yg di tembakkan oleh para Schapenwolf tersebut. [Nama] terhempas ke udara menutupi wajahnya dengan kedua tangan yg membentuk huruf X.

"Aku.. haa.. aku tidak kuat lagi.. untuk terbang."[Nama] tak kuat lagi untuk mengepakkan sayapnya. Sayapnya hilang karena tenaganya sudah hampir habis, sebentar lagi gadis itu akan jatuh mendarat di tanah dengan keras. Para Schapenwolf itu kembali membuka mulut mereka dengan lebar lalu menembakkan bola api lagi.

'grep'

"Aku pikir kau gadis yg kuat, ternyata kau sama saja dengan gadis kebanyakan."

"Eh?!"[Nama] membuka matanya dan menatap seseorang yg tengah menggendong nya ala bridal style dari balik topengnya.

"Halo Nalgae. Kau orang Korea huh? Nalgae artinya sayap bukan?"

Wajah [Nama] memerah, Taufan membawanya sambil terus menghindari tembakan yg di lontarkan oleh para Schapenwolf itu.

"Pegangan yg kuat, kalo kau jatuh, aku tidak mau menangkap mu lagi."

[Bersambung]

Yo! Apa kabar? :V

Sorry ya pendek. Omong-omong gimana lebaran kalian? Dapat THR berapa? TvT

Zahra cuma dapet dikit, makin tahun makin berkurang T~T

Tapi tak pe, masih bisa buat beli Kouta :')

Mohon maaf jika cerita ini ada tersalah kata/typo

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro