Part 26
Boboiboy ketos
X
Reader
///
Genre
///
•Fantasi/drama/romantis/komedi•
///
Boboiboy ©® Monsta
///
Fanfic ©® flower_azzahra
Di perjalanan menuju kelas 11. Boboiboy terus di hampiri oleh para gadis yg bersekolah di SMA pulau rintis. [Nama] sangat terganggu dengan mereka, karena saat mereka bertanya pada Boboiboy apa yg terjadi pada kepalanya, Boboiboy tidak menjawabnya dan malah menyuruh untuk menanyakan pada gadis yg membawakan tasnya. Dan ujung-ujungnya, para gadis itu malah bertanya banyak hal pada [Nama].
"[Nama], kenapa kepala Boboiboy agak benjol gitu?"
"Dia kenapa [Nama]?"
"Apa itu gara-gara kau?"tanya para gadis itu satu-persatu. [Nama] cukup tersentak mendengar pertanyaan yg terakhir. Ia menghela nafas panjang sedangkan Boboiboy memperhatikannya dari depan pintu kelas 11.
"Oi, babu. Cepatlah."suruh Boboiboy. Para gadis itu kaget sekaligus heran dan menatap dengan curiga. Sedangkan [Nama] malah kesal karena Boboiboy memanggilnya babu di depan banyak orang. "[Nama], kenapa Boboiboy memanggil mu babu? Jadi benar kau yg sudah membuat Boboiboy seperti itu?"
"Akhh! Minggir! Minggir!"ucap [Nama] yg langsung bergegas pergi dari kerumunan gadis-gadis itu. Ia melempar tasnya dan tas Boboiboy tadi ke dalam kelas dan tepat mendarat di meja mereka berdua. Setelah itu [Nama] langsung menyeret Boboiboy dengan memegangi telapak tangannya menuju ke UKS dengan wajah geram. Gadis-gadis itu menatap kepergian [Nama] dan Boboiboy dengan heran.
---
Di UKS. Boboiboy sedang duduk di hospital bed dan [Nama] mempersiapkan perban baru untuk kepala Boboiboy. Jangan kalian pikir ia melakukannya dengan senang hati, justru gadis itu sedari tadi mengomeli Boboiboy sedangkan cowok tersebut menutup kedua telinganya dengan tatapan malas mendengar ocehan gadis itu.
[Nama] meletakkan perban baru di samping Boboiboy duduk dengan keras dan tatapan tajam sedangkan cowok itu hanya memasang wajah datar. "Dengar ya Boboiboy. Bisa nggak, kau nggak usah panggil aku babu? Apalagi di depan banyak orang!"
"Oke. Aku panggil hamba sahaya aja."
"An*ing! Itu bahkan lebih buruk! Bambang!"ucap mu membelalakkan mata sambil menggeram kesal. Telunjuk jari Boboiboy mendarat di bibir manis mu. Kau seketika diam, dan menatap Boboiboy dengan bingung sekaligus pipi mu yg memerah. "Jaga mulut mu. Jangan ngomong kasar."ucap Boboiboy dengan tatapan datar. Kau mengernyitkan dahi dan menyingkirkan tangan Boboiboy dari bibir mu. "Nggak bercermin kau?!"
"Nggak usah bercermin. Diriku ini sudah ganteng."
"-_- Pasti kang bensin."tebak mu. Dan benar saja, tadi Boboiboy berubah menjadi Solar dengan sekejap sebelum kau mengedipkan mata. Kau memutar bola matamu malas dan Solar kembali berubah menjadi Boboiboy biasa. Kau melepaskan perban lama Boboiboy dan mengambil perban baru. Saat kau memasang kan perban baru, wajahmu dan wajah Boboiboy jadi dekat sampai kau bisa merasakan nafas hangat dari cowok tersebut. Lagi, wajah mu memerah bahkan jantung mu rasanya berdetak lebih kencang dari biasanya. Sedangkan Boboiboy menatapmu dengan datar. "Kenapa muka mu merah?"
"Ng-Nggak! Nggak ke-kenapa napa!"jawab mu yg sudah seperti orang salting.
"Bukan karena wajah mu terlalu dekat dengan ku kan? Atau emang iya? Makanya wajah mu memerah."
"Nggak! In-Ini karena nafas mu itu panas, dah kayak rice cooker. Makanya muka ku jadi merah! Karena kepanasan!"
"Gak masuk akal."
"Ud-Udah selesai! Kalo gitu aku mo pergi! Awas aja kalo berdarah lagi! Ganti sendiri!"ucap mu yg langsung bergegas pergi dari uks. Boboiboy menatap kepergian mu dan tersenyum tipis, sangat tipis sampai mungkin orang tidak bisa menyadarinya.
---
"Akhh! Aku ini kenapa sih?!"kau mengacak-acak rambut mu kebingungan sendiri karena tingkah aneh mu ketika menghadapi Boboiboy. Kau sekarang sedang berjalan di koridor kelas dengan tujuan yg entah kemana. Ya, kau hanya ingin jalan-jalan saja untuk menenangkan pikiran mu.
2 gadis yg memakai seragam sma pulau rintis dan memakai masker putih sedang bersembunyi di balik dinding dengan membawa ember yg berisi air dan es batu kecil yg di taruh di dalamnya. Fang yg baru keluar dari kelasnya selesai menaruh tas menatap kedua gadis itu dengan curiga, dan benar saja. Kedua gadis itu ingin melemparkan ember yg berisi air tadi ke [Nama].
"[Nama] awas!!"ucap Fang yg langsung berlari ke arah mu. Sedangkan kau menatapnya dengan bingung.
'Grep'
Fang memeluk mu ke dekapannya dan melindungi mu dengan punggung nya dari air dingin yg di lemparkan oleh kedua gadis tadi. Punggung cowok tersebut jadi basah kuyup sekaligus kedinginan tapi Fang tetap memelukmu. Wajah mu kebingungan sekaligus kau mematung karena Fang tiba-tiba saja membawamu ke dekapannya. Kau bisa merasakan detak jantung nya karena wajah mu berada di dada bidang cowok tersebut.
"Ah~! Sial! Cepat kabur!"suruh salah satu gadis dan diangguki oleh temannya. Kau merasa tak asing dengan suara itu, kau melepaskan pelukan Fang dan menatap kepergian kedua gadis yg berlari dengan terbirit-birit. "Itu.. Bukan kah itu Sisi dan Risa?"tepat. Kau bisa menebaknya dengan benar karena gaya rambut mereka. Kau sudah ingin mengejar mereka berdua tapi kau melihat Fang yg basah kuyup, akhirnya kau memilih untuk membawa Fang dulu untuk mengambil seragam baru.
"Kau tidak papa Fang?"
"Ya, aku baik-baik saja. Kau sendiri?"
"Aku baik-baik saja. Terimakasih sudah menolong ku. Ayo kita cari seragam baru untuk mu, atau kalo tidak kau akan masuk angin."ucap mu yg langsung menggandeng tangan Fang dan membawa nya pergi untuk mengambil seragam baru. Dari kejauhan, ada seorang siswa laki-laki berambut cokelat dengan sedikit helain rambut berwarna putih yg menatap kepergian mu dengan wajah datar, Dan ia mengepalkan tangannya.
---
"Ini, aku mendapatkan seragam ini dari pak kepsek."kau menyerahkan seragam sma yg terbungkus plastik putih. Fang menerimanya dan mengganti seragamnya di toilet pria dan kau menunggu nya di luar berdiri di samping pintu. Setelah keluar, Fang menaruh seragamnya yg basah ke dalam plastik tadi dan kau mengambilnya. "Biar aku cuci kan di rumah nanti."
"Tidak usah. Aku bisa melakukannya sendiri."
"Tidak papa. Ini sebagai ucapan terimakasih ku padamu."
"Baiklah, kalo itu mau mu."ucap Fang sambil tersenyum tipis.
---
Di kelas. Boboiboy tengah duduk di kursinya dengan wajah datar dan sesekali ia menutup matanya dan tampak wajahnya yg kadang berubah menjadi kesal. Yaya, Ying dan Gopal baru datang dan masuk ke dalam kelas menaruh tas mereka lalu menatap Boboiboy dengan kaget kala melihat kepala sahabat nya itu di perban. "Apa jadi dengan pala kau tu Boboiboy?"
Boboiboy tidak menanggapi pertanyaan Ying, tapi ia malah menatap [Nama] dan Fang yg baru masuk ke dalam kelas dan langsung duduk di kursi mereka masing-masing. Fang juga ikut bertanya pada Boboiboy apa yg terjadi pada kepalanya tapi Boboiboy hanya menjawabnya dengan berdecak.
"Boboiboy, kau tidak papa?"tanya Yaya. Boboiboy hanya berdehem. "[Nama], Boboiboy kenapa?"
"Kena batu."
"Eh?! Kok bisa?."
"Udah takdir."
"Wahaha! Pantesan pala Boboiboy benjol kek gini."ucap Gopal yg menekan benjolan yg ada di dahi Boboiboy. Boboiboy meringis dan menepis tangan Gopal membuat cowok berbadan gempal itu mengusap-usap tangannya. Darah kembali keluar dari dahi Boboiboy dan membuat perbannya menjadi kotor lagi.
"Arrggh! Gopal baka! Aku baru mengganti perbannya tau! Aku tidak mau mengganti kan perbannya lagi! kau saja yg gantikan!"ucap [Nama] seketika membuat Gopal membelalakkan matanya. Karena cowok itu sama sekali tidak bisa menggantikan perban, kalo dia yg menggantikannya pun, bisa-bisa Boboiboy di jadikan bahan isengnya dan membuat Boboiboy menjadi mumi. "Wait-wait! Aku gak bisa ganti perban... Kabuur!!"Gopal langsung berlari keluar kelas dan kau berdiri ingin mengejarnya untuk menyuruh bertanggung jawab, tapi entah kenapa cowok itu cepat sekali hilangnya! "Woi Gopal! Kembali kesini! Akkhh! Dasar!"kau kembali menghampiri Boboiboy karena bagaimanapun Tok Aba sudah meminta mu untuk menjaga cowok itu. "Sepertinya aku harus mengganti perban mu lagi. Merepotkan!"
"Kalo kau tidak mau, biar aku saja yg menggantikannya [Nama]."tawar Yaya. Mata mu seketika berbinar. "Wah~ makasih Yaya!"
"Ayo Boboiboy, kita ke uks."
"Tidak usah repot-repot, aku mau [Nama] saja karena dia sekarang pelayan ku. Jadi harus dia yg melakukan nya."ucap Boboiboy yg langsung menyeret mu keluar kelas menuju UKS. "What?! Aku nggak mau gantiin oi! Itu Yaya aja yg gantiin! Lepasin!"
"Nggak. Kenapa harus Yaya kalo aku punya pelayan."ucap Boboiboy. Ying dan Fang menatap kepergian mereka berdua terutama Yaya yg menatap dengan wajah muram lalu ia menunduk. "Weh~ modus itu! Aku harus susul mereka!"ucap Fang tapi tangannya di tahan oleh Ying. "Ish! Biarin aja lah, mereka berdua. Bentar lagi bel bunyi loh."
---
Jam istirahat. Setelah [Nama], Boboiboy dan para sahabatnya makan siang. Mereka langsung ke ruangan osis mengurus banyak hal yg akan di siapkan untuk acara nanti. Sebenarnya [Nama] tidak mau ikut, tapi karena sekarang ia pelayan nya Boboiboy, jadi terpaksa ia harus ikut. Bahkan yg seharusnya itu tugas Boboiboy malah di kerjakan oleh [Nama]. Apalagi kalo bukan Boboiboy yg menyuruhnya.
"Nih, selesaikan semua tugas ku."ucap Boboiboy menyerahkan banyak lembaran kertas ke tangan mu. Kau menatapnya dengan kesal. "Sebanyak ini?! Kenapa harus aku yg menyelesaikan semuanya?!"
"Ya karena kau pelayan ku. Lagipula kepala ku masih sakit."
"Yg sakit kan kepala mu! Bukan tangan mu! Gimana sih!"
"Kepala sakit, tangan juga ikut sakit."jawab Boboiboy yg langsung rebahan di sofa yg tersedia di ruangan osis tersebut. Dia bersantai sambil memainkan hp nya sedangkan kau menggeram kesal melihat tingkah nya yg sudah seperti seorang raja. Pada akhirnya, kau mengerjakan tugas Boboiboy dengan terpaksa. Sedangkan Ying, Fang dan Gopal hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabat mereka itu. Kecuali Yaya yg hanya diam dan fokus dengan tugasnya.
"Sebenarnya sekolah mau ngadain acara apaan sih? Sampai para murid-murid aku lihat sibuk banget."
"Loh? memangnya kau belum tau? Bukannya waktu itu kau di suruh mendesain selebaran?"tanya Ying.
"Iya aku belum tau. Tapi kalo soal selebaran itu.."
[Flashback on]
Boboiboy menarik tangan [Nama] menuju ruangan osis menyuruh gadis itu untuk mendesain selebaran. Karena Pak kepsek bilang kalo ibunya [Nama] mempunyai butik dan sangat jago menggambar, jadi beliau menyimpulkan kalo [Nama] juga pasti jago menggambar. Padahal sebenarnya tidak :v
[Nama] dan Boboiboy masuk ke dalam ruangan osis dan menampakkan Iwan yg menunjukkan kalo ia sudah selesai mendesain selebaran yg seharusnya itu tugas [Nama]. Kau memberi tepuk tangan melihat gambaran Iwan yg sangat bagus dan juga karena kau senang Iwan sudah menyelesaikan tugas mu. "Wah~ bagus sekali Iwan! Haha, terimakasih! Kau jadi mengurangi pekerjaan ku."
Iwan mengangguk senang sambil tersenyum sedangkan Boboiboy menepuk jidatnya.
Desain selebaran itu hanya gambar sekolah sma pulau rintis versi fanart dan juga beberapa kembang api yg terpancar di langit. Tidak ada tulisannya kalo selebaran itu di gunakan untuk acara apa. Karena itulah [Nama] tidak tau kalo sekolah mau mengadakan apa, dan juga, gadis itu malas bertanya.
[Flashback off]
"Jadi begitu ceritanya."ucap [Nama] yg selesai bercerita. Sedangkan Gopal tersentak sambil terkekeh canggung. "Hehe, sebenarnya aku yg menyuruh Iwan mendesain selebaran tuh, karena aku dengar dia sangat jago menggambar. Aku tidak tau kalo pak Kepsek menyuruh [Nama]."
'Plak'
Sebuah kepalan tangan mendarat di kepala Gopal membuat cowok itu meng'aduh' kesakitan. Sebenarnya Boboiboy tidak terlalu keras melakukan nya. Setelah itu Boboiboy kembali ke sofanya sedangkan kau menatap mereka dengan malas dan kembali bertanya soal acara sekolah tadi. "Jadi, sekolah mau ngadain acara apa?"
"Bentar lagi SMA pulau rintis ulang tahun. Dan setiap sekolah ini ulang tahun, akan selalu di adakan lomba yg bermacam-macam dengan hadiah yg menarik, seperti piala dan uang. Dan tahun ini, sekolah mau menambah lomba baru."jelas Ying panjang lebar. Kau mengangguk paham. "Jadi karena itu kalian jadi sangat sibuk sekarang?"
"Iya begitulah. Selain kami harus mengurus lomba-lomba nanti, kami juga harus menyiapkan undangan untuk para pejabat dan sekolah lain."
"Lombanya apa saja?"
"Banyak. Dan tahun ini, lomba yg di tambahkan adalah lomba memasak dan menyanyi. Seperti biasa, aku mau ikut lomba cerdas cermat lagi. Yaya, kau mau ikut lomba apa?"tanya Ying. "Aku mau ikut lomba cerdas cermat sama memasak. Nanti aku akan memasak biskuit aku."jawab Yaya. Nampak sfx biskuit Yaya muncul di atas kepalanya dan kau serta sahabat nya langsung bergidik ngeri.
"Aku harap juri yg menilai lomba memasak itu baik-baik saja habis makan biskuit Yaya."bisik Gopal pada Fang. Fang mengangguk. Bahkan mereka sudah membayangkan para juri yg akan pingsan sehabis memakan biskuit Yaya, setelah itu mereka langsung geleng-geleng kepala mengusir pikiran buruk mereka.
"Kau sendiri mau ikut lomba apa [Nama]?"tanya Yaya. Kau memasang pose berpikir. "Hmm.. lomba cerdas cermat itu mata pelajaran nya apa aja?"
"Lomba cerdas cermat itu mata pelajaran nya cuma 3, bahasa Inggris, IPS dan matematika."
"-_- ada matematika, males aku. Kalo gitu aku ikut lomba nyanyi aja."
"Memangnya kau bisa nyanyi?"tanya Boboiboy dengan wajah datar. "Ya bisalah!"
"Suara mu aja cempreng."
"What?! Kata siapa suara ku cempreng?!"
"Entah Boboiboy. Menurut ku, suara [Nama] itu galak!"jawab Gopal. [Nama] menggeram dan langsung mengepalkan tangannya ke udara seperti ingin menonjok Gopal tapi itu hanya gertakan, meskipun cuma gertakan, itu cukup membuat Gopal ketakutan dan bersembunyi dibalik punggung Fang. "Lihat aja nanti, kalo kau mendengar aku menyanyi, kau akan menganga!"ucap mu sambil menunjuk Boboiboy.
"Ya menganga karena suara mu tak sedap."jawab Boboiboy dengan wajah datar. Kau menggeram kembali.
---
Sementara itu di sebuah rumah antik di dalam kamar yg dihiasi planet-planet. Ada seorang robot berwarna kuning dan hitam yg mulai membuka matanya.
"Boboiboy.."
[Bersambung]
Waahh~ siapa itu? :V gampang lah yak, pasti para reader udah bisa nebak siapa yg mulai membuka matanya :)
Btw, alasan Zahra cepet banget update nya karena bentar lagi bulan puasa. Kalo bulan puasa Zahra di larang terlalu banyak main hp :' jadi ya, makanya sekarang Zahra cepet-cepet update. Karena kalo bulan puasa nanti Zahra pasti lama banget gak update :v
Tag: VAL_TrioMisterius_ muthia_kirani
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro