Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 21

Boboiboy ketos
X
Reader
///
Genre
///
•fantasi/drama/romantis/komedi•
///
Boboiboy ©® Monsta
///
Fanfic ©® flower_azzahra

"Kau menyukai ku kan?"

"Nggak!! Aku nggak menyukai mu!! Sama sekali nggak!!"teriak mu sambil menunjuk-nunjuk Solar. Sedangkan yg di tunjuk malah tersenyum.

"Halah~ ngaku ajalah. Gak usah gengsi. Siapa sih yg gak suka sama Solar si cowok paling ganteng sedunia yg followers nya banyak tiada tandingannya."ucap Solar sambil menepuk-nepuk seragam sma nya supaya selalu terlihat bersih. Kau sudah tak tahan lagi menghadapi sikapnya yg benar-benar narsis kelewat batas. Kau memilih tak menghiraukan nya dan pundung di pojokan gudang dengan wajah yg agak sedih dan tatapan kosong.

"Aku lebih memilih terjebak sendirian disini. Daripada terjebak dengan cowok narsis itu."batin [Nama]. Solar menghampiri mu dan ikut duduk di samping mu. Kau menatapnya dengan heran sekaligus kesal.

"Kenapa kau duduk disini?! Jauh-jauh sana!"kau menggerakkan tangan mu seperti sedang mengusir seekor kucing. Solar hanya diam kemudian ia berubah menjadi Boboiboy biasa. [Nama] menghela nafas panjang, setidaknya Boboiboy tidak akan cerewet lagi sekarang.

"Nih."Ucap Boboiboy memberikan sepatu yg tadi kau lempar tanpa menatap [Nama] sama sekali. Kau mengambilnya dengan wajah cemberut dan memasang sepatu itu di kakimu. Ya iyalah, masa di pake di tangan :v.

"Kau bilang tadi kau kesini di suruh Bu Naila bukan?"

"Hn.. emangnya kenapa? Kau tidak percaya? Huh?"

"Hari ini, Bu Naila tidak masuk."kau terkejut mendengar ucapan Boboiboy. Mungkin karena itu Boboiboy berpikir kalo kau yg mengunci pintunya agar bisa berduaan dengan nya.

"Ja-jadi.. Sisi dan Risa membohongi ku?!"

"Mereka yg menyuruh mu kesini?"

"Ya. Mereka bilang Bu Naila menyuruh ku untuk mengambil buku di gudang dan menaruhnya di perpus. Kenapa mereka tega membohongi ku?! Apa aku ada salah dengan mereka?!"kau menjeda ucapan mu, dan terpikir sesuatu. "Apa Sisi dan Risa yg mengunci pintu gudang?! Fiks! Mereka yg ngunci! Keterlaluan!"

Kau berdiri dan berjalan menuju pintu gudang dengan amarah pada Sisi dan Risa. Kau berusaha mendobrak pintu itu berkali-kali tapi nihil. Bahu mu sangat sakit akibat berusaha mendobrak pintu itu. Kau memegangi tanganmu, Boboiboy datang menghampiri.

"Kau tidak papa?"tanya nya dengan wajah datar.

"Aku tidak papa. Tidak usah mengkhawatirkan ku."

"Siapa juga yg mengkhawatirkan mu. Aku hanya khawatir kalo kau terluka nanti aku lagi yg di salahkan."ucap Boboiboy memasukkan kedua tangannya ke saku celana. Kau sangat kesal dengan jawabannya. Ingin sekali kau menghentakkan kakimu keras-keras ke lantai. Tapi kau berusaha biasa saja agar tidak di ejek ke gr-an oleh Boboiboy. Kau menghela nafas panjang berusaha sabar. Dan akhirnya kau teringat sesuatu. Daripada susah payah mendobrak pintu ini, lebih baik menelpon seseorang agar datang menolong.

Kau merogoh saku bajumu mencari benda ajaib berbentuk kotak, tapi tidak ada. Ternyata hp mu ketinggalan di dalam tas. Kau menjedotkan kepala mu ke pintu gudang berkali-kali. Meskipun tak terlalu keras. "Bisa-bisanya hp ku ketinggalan. Bodoh. Hei Boboiboy. Kau tidak mau keluar dari sini ya?"

"Aku mau keluar dari sini! Capek ngeliat tingkah mu yg aneh kek gitu."

"Yg aneh itu kau! Bukan aku. Kalo kau ingin keluar dari sini kenapa kau tidak mau berusaha? Telpon seseorang kek."

Boboiboy memutar bola matanya dengan malas. Ia mengambil hp dari saku celananya."Makanya hp itu selalu dibawa. Bukannya di tinggal."

Kau berdecak dan hanya diam saja dengan kepala yg masih menempel di pintu gudang. Boboiboy menyalakan hp nya dan seketika bunyi 'bip' langsung keluar dari handphone tersebut. Hp nya mati karena habis batre. Boboiboy hanya menatap dengan datar dan memasukkan kembali hp nya ke saku. Sedangkan kau menatapnya dengan bingung.

"Suara apa tadi?"

"Batre nya abis."

"HAHA! Makanya hp itu jangan di mainin terus."ucap mu sambil menggeram kesal. Boboiboy melipat kedua tangannya di dada."Masih untung aku membawa hp. Daripada kau."

"Tch. Apa untungnya membawa hp yg habis batre. Gak guna."

"Aku masih punya jam kuasa. Aku bisa menelpon teman-temanku dengan ini."

"Ya udah cepet telpon sana!"

Boboiboy menekan tombol yg ada pada jam kuasa nya. Ia berusaha memanggil Gopal tapi tak di jawab. Mungkin cowok berbadan gempal itu sekarang tengah sibuk menikmati cokelat. Boboiboy lalu kembali menghubungi Yaya, Ying bahkan Fang. Tapi tak di jawab sama sekali. Seperti nya mereka sedang sibuk di ruangan pak kepsek membicarakan tentang acara yg akan di gelar nanti.

Boboiboy putus asa berharap teman-temannya akan datang menolong. Ia menarik tangan [Nama] untuk menyingkir dari pintu gudang. Boboiboy mundur ke belakang lalu langsung berlari mendobrak pintu gudang dengan keras. Ia mencoba berkali-kali, tapi karena pintu itu terbuat dari besi, sangat sulit untuk mendobraknya. suara keras dari dobrakan pintu yg di lakukan Boboiboy terdengar nyaring di telinga [Nama]. Kau memegangi telinga mu melihat Boboiboy yg seperti mengeluarkan keluh kesahnya dengan mendobrak pintu. Tangan Boboiboy kesakitan, kau menatap dengan cemas.

"Boboiboy, sudahlah. Kau tidak akan bisa mendobraknya."

Nafasnya ter-engah-engah. Boboiboy membungkuk menahan tubuhnya dengan kedua tangan di lutut. lalu ia berdiri dengan tegak lagi. "Tidak ada pilihan lain."

"Ap-apa? Kau mau melakukan apa?"

Boboiboy berubah menjadi Halilintar dan mengeluarkan pedangnya. "Apa lagi. Tentu saja untuk membelah pintu ini."

---

Yaya, Ying dan Fang keluar dari ruangan pak kepsek. Mereka bertiga berjalan menuju kelas mereka karena sebentar lagi istirahat akan berakhir. "Dimana Boboiboy? Kenapa dia tidak datang ke ruangan pak kepsek?"tanya Yaya. Ying menghela nafas kasar. "Ya-loh. Dimana tuh budak?"

"Entah. Tak biasanya dia tak datang ketika di panggil pak kepsek. Patutnya aku yg jadi ketua osis. Karena aku ni lebih disiplin daripada Boboiboy."ucap Fang dengan wajah songong. Ying menanggapi dengan malas."Kalo kau yg jadi ketua osis, hancur sekolahan ni."

"Sembarangan!"

"Sudahlah..! kalian jangan berdebat. Seharusnya sekarang kita fokus membuat selebaran, karena sebentar lagi tugas kita akan jadi banyak. Seperti yg di ucapkan pak kepsek tadi."

"Aku heran dengan pak kepsek. Padahal kan acaranya masih lama, tapi kenapa kita harus mempersiapkan banyak hal sekarang?"ucap Fang. Ying menepuk jidatnya.

"Lama apa-an?! Tinggal sebulan lagi itu, gak kerasa nanti tiba-tiba udah sebulan. Lagipula pak kepsek ingin menambah acara nya, jadi banyak yg harus kita urus."

"Kau sudah memberi tahu anggota osis lainnya kan Ying?"

"Sudah Yaya. Mereka juga tengah sibuk mengurus nya."

---

"Apa?! Jangan! Kau bisa merusak properti sekolah!"ucap mu. Bang Gledek menghilangkan pedangnya dan menatapmu dengan malas. "Lalu kau mau kita terus terjebak disini huh!?!"

Tatapan nya yg tajam membuat mu untuk takut membuka mulut lagi. Tapi jika kau membiarkan nya, properti sekolah bisa hancur, dan kau serta Boboiboy harus mengganti rugi nanti. Apa kata orang (?), baru sebentar sekolah disini, tapi sudah harus membayar ganti rugi. Kau memberanikan diri membuka mulut. "Pasti ada cara lain. Tidak perlu sampai membelahnya kan."

"Cara apa!?"

Kau berpikir sejenak. Andai kau sendirian terjebak disini, kau bisa saja menggunakan kekuatan mu dan berubah menjadi lebah kecil lalu keluar lewat bawah pintu gudang. Tapi karena kau terjebak dengan Boboiboy, kau jadi tidak bisa menggunakan kekuatan mu.

"Akh! Lama!"ucap Halilintar. Yg sudah menunggu jawaban mu dari tadi. Ia hilang kesabaran dan mengeluarkan kedua pedangnya lagi dan bersiap untuk membelah pintu tersebut.

"Jangan Boboiboy!!"

---

Cikgu Papa berjalan di koridor kelas menuju gudang. Ia sedari tadi menggerutu membicarakan Boboiboy yg tak kunjung datang membawa tepung ke dapur sekolah. "Haish. Dimana anak murid kebenaran ni? Kenapa tak datang²? Dia dimakan hantu gudang kah?"

Cikgu Papa sudah hampir dekat dengan gudang. Tinggal beberapa langkah lagi, tapi tiba-tiba ia melongo melihat pintu gudang yg terbelah dua dengan bekas tebasan berwarna merah. Pintu gudang yg terbelah dua tadi jatuh dengan keras ke lantai. Cikgu Papa melihat Halilintar yg memegang kedua pedangnya dan [Nama] yg berdiri tak jauh di samping Halilintar. "BOBOIBOY!!! [NAMA]!!!"teriak Papa Zola yg seketika membuat Halilintar langsung berubah menjadi Boboiboy biasa. [Nama] menunduk ketika Cikgu Papa menghampiri mereka berdua dengan amarah yg luar biasa.

"Ikut saya ke lapangan!!"

"Mampus. Bakalan di hukum aku."

[Bersambung]

Momen UwU di gudang itu udah biasa. Jadi Zahra mau buat momen UwU yg agak berbeda.

//Uhuk uhuk//

Sekalian aja nih, Zahra promosi cerita baru Zahra. Soal Boboiboy juga kok, dan ada [Nama] juga.

Judul: Enter the world of Boboiboy.

Genre: Fantasi. Drama. Romantis. Komedi.

Menceritakan tentang para gadis yg ada di Club Boyvers yg masuk ke dimensi lain. Yaitu dunia Boboiboy. Di sana mereka bisa bertemu dengan Boboiboy elemental dan Boboiboy fusion. Awalnya mereka sangat senang, tapi satu persatu masalah mulai muncul. Keamanan pulau rintis mulai terancam, dan mereka juga harus menyelesaikan misi dari makhluk berjubah hitam. Kalo mereka gagal, mereka tidak akan bisa kembali ke dunia asal mereka. Dan orang-orang di pulau rintis juga akan di perbudak oleh si 'dia'

Bisakah mereka menyelesaikan misinya dan menyelamatkan dunia?

[Enter the world of Boboiboy]

Link Prolog ↓

https://www.wattpad.com/story/303867046?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_reading&wp_page=reading&wp_uname=flower_azzahra&wp_originator=5P0y1q7LEd%2BgnHh9o4g91ma0Gt4nBnOq3fATtHvfLoEdnmQ7yu6zwSKb%2FCEOMwg82rcA%2Bu0vOIhEfs3gjbKkW4Wo99czNSy31JXKNNomKYfnQI3z191JKPK2%2FkO61e8F


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro