♕-5
...
"Kamu hamilin anak perawan!? Jawab Mogu!" Teriak Ibundanya sekali lagi.
Jungmo meneguk salivanya dengan kasar, kemudian menjawab...
"Maaf mah, tapi aku yang hamil..."
Dan setelah itu ibundanya tidak sadarkan diri di tempat.
Mogu langsung buru-buru menahan badan ibundanya, tapi dia terlalu lemah untuk itu.
"USONG! NYOKAP PINGSAN!" Teriak Jungmo, dia ingin Yunseong saja yang membawa ibundanya.
Yunseong langsung mendobrak pintu lemari, kemudian lari nyamperin mereka berdua.
...
Sekarang jam sudah menunjukan pukul 7 malam, tapi tidak ada tanda-tanda agar nyokap Mogu bisa bangun.
"Ah! Kenapa sih aku bisa lupa buangnya? Haduh..." Jungmo menyesali perbuatan cerobohnnya.
"Yaudah gapapa. Percuma kita tutup-tutupin nanti juga pasti ketawan sama nyokap lo, bagusan dia tau sekarang."
"Tapi pasti nyokap kecewa seong... Aku udah bikin dia sama satu keluarga kecewa. Pasti menurut dia adalah hal yang bodoh buat laki-laki kelas 2 SMA untuk hamil." Sesal Jungmo.
Yunseong hanya bisa mengelus-elus punggung Jungmo, menenangkannya setidaknya sedikit.
Setelah itu tangan jemari dari ibunda Jungmo sedikit bergerak.
"Eh eh itu nyokap lo udah bergerak tangannya." Kata Yunseong sambil menunjuk jemari ibunda Jungmo.
"HACHI!" Ibunda Jungmo tiba-tiba bersin kemudian duduk, bangun dari pingsannya.
Dalam otak Jungmo dia memikirkan 'Ini nyokap gua kenapa cara bangun dari pingsannya begini amat ya? Masa bersin langsung bangun? Nggak dicium Romeo dulu biar seru.'
"JUNGMO! Jelasin ke mama!" Teriak Ibunda Jungmo yang baru saja bangun dari pingsannya.
Jungmo langsung berdiri, sambil menggandeng tangan Yunseong. Mereka berdiri di depan hadapan Ibundanya itu, dan siap untuk menjelaskan segala sesuatu.
"Mah... maaf kalau aku udah kecewain mama, tapi aku beneran hamil." Kata Jungmo.
Tidak ada balasan, ibundanya hanya memperhatikan muka Jungmo, entah kenapa.
"Dan ini... Yunseong, calon ayah anakku." Jungmo menatap wajah Yunseong yang tidak kalah gugup darinya.
Ibunda Jungmo menghela nafas beratnya "Kenapa anakku bisa hamil?" Tanya Ibunda Jungmo kepada Yunseong.
"Karena kecelakaan, saya sendiri bahkan tidak begitu mengerti mengapa hal ini bisa terjadi." Jawab Yunseong.
"Kecelakaan atau emang kau laki-laki jalang yang mau merusak anakku!?" Ibunda Jungmo mengecangkan suaranya.
Yunseong tersentak dan mengenggam tangan Jungmo lebih kecang, seakan-akan dia bertanya apa yang harus dia jawab?
Karena melihat Yunseong yang gugup, Jungmo memilih untuk buka suara "Bukan salahnya, kami berdua mabuk dan tidak segaja melakukannya." Jelas Jungmo.
"Tapi tenang saja, meskipun semuanya terjadi karena kecelakaan, saya bisa menanganinya dengan baik. Saya berjanji akan menjaga Jungmo serta anak yang dikandungnya, anda bisa pegang janji saya." Yunseong berusaha meyakinkan ibunda Jungmo.
Ibunda Jungmo hanya mengganguk-angguk paham "Ya... saya juga tidak terlalu keberatan, asal kalian berdua bisa sama-sama tanggung jawab maka saya tidak masalah."
Jungmo dan Yunseong langsung kaget, mereka tidak mendapat respon negatif sama sekai dari ibunda Jungmo. Mereka kira ibunda Jungmo akan memilih untuk menggugurkan anak itu.
"Dan kau... Siapa namamu?" Tanya Ibunda Jungmo kepada Yunseong.
"Yunseong... Hwang Yunseong."
"Yunseong, jaga anak dan cucuku ya." Ibunda Jungmo terseyum kepada Yunseong.
"Tentu, aku akan menjaga mereka dengan baik."
Ya, setidaknya satu persatu masalah bisa mereka hadapi.
...
Jungmo seperti biasa mengalami morning sickness, mual-mual lagi, perutnya nyeri tapi dia sudah tidak separah yang dulu.
Lagipula Jungmo sudah mulai terbiasa dengan keadaannya.
"Usong! Ayo berangkat!" Teriak Jungmo kepada Yunseong yang masih bersiap-siap.
"Tunggu!" Balas Yunseong.
"Ih lama banget sih! Ayo ntar telat kita bisa dimarahin lagi!" Teriak Jungmo sekali lagi di depan kamarnya, tempat Yunseong bersiap-siap.
"Iya sabar kek."
"Kamu nggam keluar aku dobrak pintunya! Satu! Dua!" Ancam Jungmo.
"Weh sabar! Belom pake baju atasa gua!"
Jungmo tidak mendengar perkataan Yunseong, dia langsung mendobrak pintunya yang sebenarnya tidak dikunci oleh Yunseong.
Yunseong kaget, apalagi Jungmo.
"Gua udah bilang, gua belum pake atasan." Ucap Yunseong ketika dia melihat Jungmo yang menyesal telah membuka.
Pasalnya Yunseong lagi half naked, Jungmo kan malu sendiri liatnya.
"Gausah diliatin, nanti bukannya sekolah malah ngelakuin 'itu'." Kata Yunseong dengan asal.
"Anjir, siapa yang tertarik sama badan kamu! Udah sono cepetan!" Jungmo memukul kepala Yunseong.
"Bener ya nggak tertarik? Awas lo sampe suatu saat ngajakin." Balas Yunseong.
...
"Koo Jungmo! Elu kemana aja sih?" Minhee nyamperin Jungmo yang baru saja tiba di sekolah.
"Maaf Mini... Kemarin gua ketiduran sampe siang." Balas Jungmo.
"Yaudah deh gapapa, tapi nanti lo disuruh ketemu sama Kak Jinhyuk dan bu Irene, lo tau lah ya seberapa ribetnya berurusan dengan ketos dan wali kelas itu."
"Kak Jinhyuk? Ketos kelas 3? Pacarnya Minkyu?" Tanya Jungmo.
"Iyalah, emang Jinhyuk yang mana lagi?"
"Maksud gua, nanti kalau ada kak Jinhyuk gua nggak ketemu lagi kan sama Minkyu?" Tanya Jungmo.
"Mana gua tau, pokoknya lo harus ketemu sama Kak Jinhyuk."
Haduh, jujur aja nih Jungmo males sekali untuk bertemu kak Jinhyuk. Bukan karena Jinhyuknya, tapi karena pacarnya takutnya Jinhyuk membawa pacarnya kemana-mana.
Secara, Jungmo juga pernah nyimpen perasaan ke Minkyu bahkan sampai sekarang.
"Haduh, lu tau kan gua males banget ketemu sama si Kim Minkyu itu?" Tanya Jungmo.
"Iya, gua tau lo masih kesel karena dia jadian sama Kak Jinhyuk, bahkan lo udah putusin Yunseong karena dia. Tapi gua rasa lo harus semakin banyak ketemu sama dia nanti juga jadi terbiasa."
"Gatau ih, gua jadi dendam sendiri sama Kak Jinhyuk karena udah ambil Minkyu gua, gua belum bisa move on."
"Cupcup, gapapa nanti juga dapet yang baru. Mogu kan strong." Ucap Minhee sambil tersenyum. Minhee ingin memeluk tubuh Jungmo tapi Jungmo langsung menjahui badannya dari pelukan Minhee.
Perut Jungmo sedang nyeri karena hamil, dan lagi perut Jungmo sudah sedikit membesar takutnya Minhee menyadari kehamilannya.
"Loh? Mogu lo napa? Takut amat gua peluk."
"Nggak papa, perut gua lagi sakit soalnya kemarin makan pedes takutnya nyeri kegencet di peluk." Begitulah alasan Koo Jungmo.
Minhee merasa alasan itu sedikit aneh, namun dia hanya mengiyakan.
Padahal, Minhee sudah tau mengenai kehamilan Jungmo.
Dia bahkan mengetahui kehamilan Jungmo sebelum Yunseong.
...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro