Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[Shiwasu Kakeru x Hijiri Kurisu]

"Bodoh. Kakerun bodoh!"

Sedari tadi Kurisu mengumpat, mengatai segala macam hal buruk mengenai pemuda berkelahiran sama dengannya itu.

Apa yang Kakeru lakukan? Hanya bisa memasang cengiran paksa, menggaruk pipinya yang tidak gatal sembari mencoba menenangkan gadis itu.

"Kenapa bisa kau sakit hanya karena part-time, huh?!"

"Terus hanya untuk snowglobe? Semiskin itu kah kau?!" Kurisu melanjutkan omelannya.

Bukannya dikasih pujian malah diomeli, kasian. Sudah capek-capek kerja malah disemprot. Luck-nya memang sudah dibawah kata ampas.

Tau begini Kakeru tidak usah kerja paruh waktu demi membelikan benda kecil yang harganya sangat mahal bagi dompet si pria kuning itu.

Kakeru yang dikatai miskin hanya bisa tersenyum miris, malang sekali nasibnya disebut seperti itu oleh orang yang ia sukai.

"M-maaf, uhuk. Lagipula walau telat, setidaknya aku ingin memberikan hadiah untuk Kurisu-chan--uhuk." Kakeru menunduk, dengan wajah memerahnya karena sakit.

Kakeru tidak bisa berkata banyak.

Kurisu iba, tentu saja. Tapi mana mungkin ia mau mengakuinya. Terlalu cepat seratus tahun untuk mengatakan bahwa ia peduli dengan pemuda berkelahiran bulan yang sama dengannya itu.

Dengusan kasar keluar dari mulut Kurisu. Ia mengambil snowglobe yang berada di tangan Kakeru, lalu memainkannya.

"Daripada memikirkan hal itu, lebih baik kau istirahat--uzai." Kurisu memalingkan wajahnya.

Wajahnya tak lama memerah, mengikuti wajah partner sebulannya itu.

"Kalau kau tambah sakit yang kerepotan 'kan juga aku. T-tentu saja aku tidak bilang kalau aku peduli padamu atau sejenisnya yah, hmph."

Kakeru hanya tertawa lalu mengangguk, mengikuti arahan dari Kurisu, gadis tsundere itu. Ia mengeratkan selimut, berusaha melindungi dirinya dari suhu yang menusuk kulitnya.

Tak lama kemudian, kelopak mata Kakeru menutup, suara dengkuran halus mulai terdengar.

Kurisu melirik ke arah pria berkelahiran desember itu. Tatapan miliknya berubah dari marah menjadi sendu. Memperhatikan wajahnya dengan seksama.

Irisnya bergulir ke snowglobe yang ia pegang, memainkannya sebagai ganti pembunuh waktunya. Dibalik kaca snowglobe itu, nampak sesuatu yang bersinar--pantulan bintang jatuh di kaca itu.

Tersadar. Kurisu sadar bahwa itu adalah bintang jatuh.

"Aku harap... Kakerun bisa sembuh."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro