Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Ch. 4: Aku Penyiar Radio

Perkataan Petra masih terngiang-ngiang di kepala Lala, bagaimana Petra dengan sangat yakin menjelaskan betapa baiknya Tuhan itu. Petra juga menyarankan Lala untuk kembali membaca kitab suci. Lala yang merasa terdorong dengan kata-kata Petra memutuskan untuk membaca kitab suci, Lala meminjam kitab suci yang dibawa neneknya.

"Oma, boleh gak Lala pinjam kitab sucinya nenek?"

"Boleh sekali Lala, Lala mau baca kitab sucinya?"

"Iya Oma."

"Wah puji Tuhan, nenek senang dengarnya, Lala akhirnya mau baca kitab suci lagi. Nenek ambilkan dulu ya."

"Iya Oma."

"Ini Lala. Sebelum baca kitab sucinya, doa dulu ya Lala. Biar hadirat Tuhan lebih terasa."

"Ok Oma." Lala pun berdoa dan mulai membaca kitab suci lagi setelah sekian lama tidak pernah membacanya.

Lala terenyuh ketika membaca satu kutipan ayat yang berkata "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." Namun dia lalu mempertanyakan kutipan ayat selanjutnya yakni, "Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu...."

Lala merenungkannya sambil meneteskan air mata, "Kenapa dulu saat aku berdoa kepadamu dengan sungguh-sungguh dan Engkau tak menjawab doaku Tuhan, kenapa Kau biarkan orang yang kusayangi pergi meninggalkanku selamanya? Kenapa? Jika benar ayat ini berkata ketika ku datang berdoa kepada-Mu dan mencari Engkau dengan segenap hati maka kau akan menjawab doaku, lalu kenapa dulu Kau tak mendengar doaku? Kenapa Tuhan?" ucap Lala dalam hatinya.

"Lala, kenapa kamu menangis nak?", tanya Neneknya Lala.

"Oma, Lala baru membaca kalau kita berdoa dan mencari Tuhan maka Tuhan akan menjawab doa kita. Lalu kenapa dulu saat Lala berdoa dengan sungguh-sungguh untuk kesembuhan Papa namun Tuhan tak mendengar doa Lala?"

Neneknya Lala, "Memang benar Tuhan akan menjawab doa kita saat kita berdoa dan mencari Tuhan. Tapi tahukah kamu Lala, dalam setiap doa kita Tuhan akan merespon dengan 3 jawaban. Pertama iya, kedua tunggu, dan ketika tidak. Dan mungkin jawaban Tuhan untuk Lala saat itu adalah tidak. Bagaimanapun juga Tuhan mempunyai rancangan yang terbaik dalam hidup kita, jadi percayalah kepada Tuhan. Serahkan hidup kita ke dalam pimpinan-Nya, maka pasti hidup kita akan jauh lebih berarti."

"..." Lala menangis mendengar pernyataan neneknya.

Besoknya Lala menunggu di kantin, Lala berharap dapat bertemu dengan kak Petra kembali. Setengah jamlebih menunggu kemudian Petra akhirnya muncul juga. Lala merasa sangat senang.

"Kak Petra... di sini." Panggil Lala kepada Petra.

"Ya.." Sahut Petra segera menuju ke tempat Lala berada.

"Hai, udah nunggu lama." Tanya Petra.

"Udah setengah jam-an lebih sih nunggunya." Seru Lala.

"Maaf ya udah bikin nunggu lama. Tadi abis dari tempat Nyokap dulu soalnya." Terang Petra.

"Gak apa-apa. Lagian juga Lala kan yang ngajak ketemuan lagi. Oh yang kak jenguk di rumah sakit ini nyokapnya kak? Sakit apa?"

"Minggu lalu kecelakaan ditabrak motor."

"Oh... semoga cepat sembuh ya."

"Ngomong-ngomong kak Petra aku mau nanyain sesuatu hal. Kemarin Lala udah mulai baca kitab suci lagi, disitu menyebutkan bahwa Tuhan merancangkan yang terbaik buat kita, Tuhan akan memberikan masa depan yang penuh harapan dan apabila kita datang mencari Tuhan dan berdoa kepadanya, maka Tuhan akan ada menjawab doa kita dan Tuhan juga akan memulihkan keadaan kita. Tapi kenapa dulu saat Lala berdoa kepada Tuhan, Tuhan seakan-akan gak mendengar dan menjawab permohonan Lala. Sebenarnya Lala udah menanyakan hal ini kepada Oma Lala, tapi Lala ingin mendengar langsung pendapat kak Petra. Gimana kak?"

"Wah baru nyampe udah dikasih pertanyaan berat nih.Bentar ya, sebelum jawab kak mau pesan teh juga ya. Kamu mau pesan makanan?" seru Petra.

"Ah nggak, udah tadi kok. Oh iya maaf, kak pesan minuman atau makanan dulu aja."

Petra pun memesan teh dan memulai percakapan serius dengan Lala.

"Oke, gini Lala. Pertama kak senang kamu udah mulai membaca kitab suci lagi dan kak berharap itu bisa dilakukan setiap hari. Dan untuk pertanyaan Lala tadi begini, Tuhan benar merancangkan yang terbaik untuk Lala dan atas doa Lala yang dulu seakan-akan Tuhan tak mendengar ataupun menjawabnya, dan kini Lala memiliki penyakit yang sama dengan Papanya Lala. Pasti Tuhan memiliki rencana yang terbaik buat hidup Lala. Tuhan menginginkan dalam kehidupan ini kita melakukan setiap firman-Nya apapun yang terjadi. Kalau Lala berkata Tuhan tidak mendengar atau menjawab doa Lala, itu salah besar. Tuhan mendengar doa Lala, namun Tuhan memiliki 3 jawaban untuk Lala."

"Iya, tunggu dan tidak" potong Lala.

"Nah benar."

"Lala tau dari Oma kemarin."

"Ya kalau Lala sudah tau maka yang Lala harus lakukan sekarang kembali kepada Tuhan. Tetap berdoa. Mujizat Tuhan masih terjadi sampai saat ini dan kalau Lala mengimani dengan sungguh, percayalah mujizat itu akan terjadi dalam hidup Lala. Berharaplah pada Tuhan dengan sungguh. Yakini Tuhan akan menyembuhkan Lala. Oke."

"Ya..." ucap singkat Lala walaupun dia masih belum bisa menerimanya seutuhnya.

"Makasih ya kak Petra, ternyata ucapan kak Petra dan Oma Lala gak jauh beda. Tapi Lala senang kak Petra mau menyediakan waktu buat Lala.

"Iya sama-sama." Balas Petra.

"Oh iya ngomong-ngomong kak Petra jangan-jangan udah punya pacar lagi. Nanti disangkanya Lala ganggu pacar orang lagi?"

"Gak kok kak Petra masih single."

"Masa sih? Cowok seganteng kak Petra masih belum punya pacar. Kak Petra bohong ya?"

"Serius. Kak masih single."

"Hahaha.. iya deh percaya."

Mereka berdua pun terus mengobrol. Lala kemudian mengajak Petra datang ke ruang rawat Lala. Saat itu ada Oma Lala dan pembantu mereka. Petra memperkenalkan dirinya, Lala juga menjelaskan ke Omanya bahwa karena kak Petralah dia mau membaca kitab suci lagi. Saat Petra mau pamit, Petra mengatakan bahwa ibunya dirawat di ruang nomor sekian datang saja kalau mau bertemu. Petra juga mengatakan bahwa dia adalah seorang penyiar radio dan meminta Lalauntuk mendengar siaran radionya pada jam 9 malam sampai jam 11 malam kalau dia sempat. Lala sedikit terkejut kemudian mengiyakannya. Lala meminta kak Petra untuk bertemu kembali besok pada jam 4 sore di ruang rawatnya. Petra setuju. Petra pun pulang dan bersiap untuk mulai bekerja sebagai penyiar radio.

Pada malam itu Lala pun mendengarkan siaran radionya kak Petra, Lala tak menyangka bahwa orang yang baru saja dia kenal dan mulai akrab dengannya adalah penyiar radio. Lala merasa sangat senang. Lala pun terkagum mendengar siaran radionya.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro