Ch. 10: Penyakit Lala Mengganas
Petra kini sudah bertitel Sarjana Hukum. Petra juga mulai mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat ("PKPA") untuk bersiap menjadi Pengacara dan kelak membela Ayahnya di pengadilan.
Hubungan Petra dan Lala pun semakin harmonis. Sampai suatu ketika penyakit Lala mengganas. Lala dibawa kembali ke Rumah Sakit.
"Lala kamu tetap kuat ya.. Banyak berdoa agar kamu bisa cepat sembuh... Aku yakin kamu pasti bisa sembuh total. Percaya dan berserah pada Tuhan ya sayang. Tetap kuat Lala." Ucap Petra.
Sedang Petra menguatkan Lala, Lala terkapar lemas tak berdaya di dalam kamar Rumah Sakit.
Hari demi hari Lala harus tetap berada di rumah sakit, penyakitnya menunjukkan gejala yang semakin parah. Lala mulai kecewa dengan keberadaannya.
Kemudian dokter menyarankan Lala untuk melakukan operasi demi kesembuhannya. Operasi tersebut dikatakan dokter sebagai jalan satu-satunya untuk bisa menyembuhkannya dari penyakit yang diderita Lala, dan tak ada cara lain lagi.
Lala yang sudah mulai pasrah akhirnya menerima saran dokter tersebut. Petra pun terus mendoakan Lala demi kesembuhan kekasihnya tersebut.
Sebelum dioperasi, Lala meminta Petra dan Ibunya Lala untuk datang mendoakannya, Ibunya Petra pun hadir untuk turut mendoakan kesembuhan Lala.
Doa pun dipimpin oleh Petra, "Tuhan kami sang Pencipta segalanya, Tuhan sang pengasih dan penyayang. Hari ini kami datang kepadamu. Menyerahkan keberadaan anakMu Lala, dalam segala sakit yang dialaminya. Kami percaya Tuhan mampu memberikan kesembuhan kepadanya. Kami yakin dengan percaya rencanaMu-lah yang terbaik. Kami serahkan Lala untuk melakukan operasi, namun bukan oleh dokter yang dapat menyembuhkan, akan tetapi kami percaya Tuhanlah yang menyembuhkan. Di dalam nama-Mu yang mulia sembuhkanlah anakMu Lala yang sedang sakit. Amin."
Lala pun mulai dioperasi. Petra, Ibunya Lala dan Ibunya Petra harap-harap cemas menunggu operasinya Lala selesai, sambil terus mendoakan kesembuhan Lala lewat operasi ini.
Beberapa jam menunggu operasinya pun berakhir. Sayangnya, tak sesuai harapan penyakit Lala tak sembuh total. Meski sebagian penyebab penyakit Lala bisa diangkat namun tak semua penyakitnya berhasil dioperasi. Syukurlah keberadaan Lala masih dapat diselamatkan. Namun kesembuhannya tak sembuh total.
Sebenarnya dokter tak ingin menceritakan hal ini kepada Lala, akan tetapi karena Lala memaksa setelah dirinya telah siuman dari operasinya pada keesokan harinya. Dokterpun setuju untuk menceritakan hasil operasi Lala. Setelah mengetahui semuanya dari penjelasan dokter, Lala kecewa dan menangis.
"Tuhan kenapa kau sungguh tidak adil. Setelahmengambil Papaku dari kehidupanku. Sekarang kau ingin aku mati dengan penyakitini, dan meninggalkan semua orang yang ku sayang. Mamaku dan Petra. Apakah Kauhanya menghiburku dengan keberadaan Petra ke dalam hidupku dan kini kau akanmembiarkan aku mati meninggalkan luka dalam kehidupan semua orang yang kusayang. Tuhan kenapa kau tega." Lala kecewa dan bersungut.
***
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro