- 1 -
Di dunia sekarang ini tempat dimana aku berada, dimana perempuan telah mengambil alih pemerintahan, politik, dan melarang semua senjata untuk menghancurkan. Perang penentuan dilakukan dengan rap menggunakan mic hypnosis yang dapat mempengaruhi pikiran orang.
.
.
Sudah sebulan sejak pertarungan divisi dilakukan. Shibuya masih tetap ramai hingga saat ini. Dimana tempat aku tinggal saat ini adalah Distrik Shibuya, dan divisi yang paling terkenal di sini tentu saja adalah Fling posse.
Semua orang tentu mengenal Fling Posse, salah satu divisi yang masuk dalam semifinal pertarungan antardivisi sebulan yang lalu. Yumeno Gentaro, Arisugawa Dice dan Amemura Ramuda adalah members Fling Posse.
Jika ditanya apakah aku fans mereka?
Mungkin iya tapi juga tidak. Karena aku sendiri tidak terlalu peduli tentang pertarungan rap. Tetapi terkadang aku juga menonton live konser Fling Posse saat senggang.
Aku yang seorang perempuan berumur 20 tahun ini, adalah mahasiswi di univertas yang terletak di distrik Shibuya. Aku menjalani keseharianku seperti biasa, juga melakukan kerja paruh waktu seperti bekerja di konbini hingga larut dan pulang saat pergantian shift.
Semuanya berjalan normal... Hingga hari dimana kehidupanku menjadi merepotkan berkat seseorang.
.
.
.
Menguap kecil aku berusaha menahan rasa kantukku hingga sampai di rumah. Hari ini teman yang menggantikan shiftku datang terlambat, menyebabkanku masih berada di konbini hingga pukul 1 pagi. Jalanan menuju rumahku sepi karena ini masih dini hari, semua orang pasti masih berada di tempat tidurnya.
Terlebih sekarang ini lagi dingin-dinginnya! Musim dimana atap gedung dan jalanan dilapisi oleh warna putih. Butiran salju berjatuhan dari langit menghasilkan warna putih di setiap tempat. Jalanan menjadi licin dan harus berhati-hati jika berjalan diatasnya.
Saat mendengar samar samar suara perempuan menangis, berniat mengabaikannya... Tapi kakiku langsung menuntun menuju sumber suara. Benar benar... Aku tidak bisa mengabaikan suatu hal semudah itu. Sifatku ini membuatku selalu terkena masalah.
Di dalam gang yang sempit dan gelap, netraku masih bisa menangkap pemandangan beberapa orang yang sepertinya sedang mabuk yang menggunakan seragam kantor, beserta seorang gadis remaja yang menagis. Tidak perlu mengamati lebih lama, jelas aku tau gadis itu sedang dalam masalah.
Aku segera melangkahkan kaki mendekat membuat atensi mereka teralihkan padaku.
"Apa yang sedang kalian lakukan?" Padahal aku sudah tau, kenapa juga aku bertanya.
"Oh? Siapa gadis cantik ini?" Ucap seorang pria mengarahkan tangan padaku.
Aku dengan cepat menepis tangan pria itu, dan menarik gadis remaja itu menjauhi para pria yang sedang mabuk itu.
"Pergilah!" Titahku pada gadis itu.
"Ta-tapi anda?! Anda bagaimana?!" Tanyanya khawatir denganku.
"Tenang saja aku ini kuat! Pasti baik baik saja..." Ah ya ampun... Apa yang kuucapkan? Kuat darimana? Aku saja memiliki fisik yang lemah. Aku bahkan tidak menjamin akankah aku akan baik baik saja setelah ini.
Meski awalnya gadis itu ragu, aku tetap meyakinnya dan pada akhirnya gadis itu menuruti perkataanku dan pergi dari sini.
Dapat kudengar para pria itu marah marah padaku. Dan aku sangat jijik melihat tatapan mereka yang mesum. Meneguk liur aku berniat berlari.
Namun sialnya! Saat hendak berbalik badan, aku salah melangkah dan malah membuat kaki kananku terkilir. Hingga akhirnya aku terjatuh.
Aku ini memang selalu sial dari dulu... Menyebalkan!
Dan tentunya..... Gawat...
Beneran gawat...
Aku mundur ke belakang dengan menyeret tubuhku, mau bagaimana lagi?! Berdiri aja gak ada kesempatan!
"A-apa yang mau kalian lakukan! Pergi!" Sentakku.
Namun para pria itu malah menyengir dan berjongkok di dekatku. Salah seorang pria menyentuh wajahku. Untuk kedua kalinya aku menepis tangan pria itu dengan kasar.
"Aku akan berteriak!"
"Hahaha lakukan sesukamu. Lagian di sini tidak akan ada yang dengar" Ucap pria itu tertawa licik.
Udara pagi yang terasa dingin membuatku merasa merinding. Tidak! Aku memang sudah merinding sejak tadi.
Tubuhku gemetaran sekarang. Aku tidak tau harus bagaimana. Bodohnya diriku yang malah terlibat dengan sesuatu yang berbahaya bagiku sendiri.
Berusaha melawan, aku menendang perut pria itu sekeras yang kubisa. Mokoknya aku harus membuat celah untuk kabur.
Namun itu sia sia.... Aku seorang diri terlebih perempuan bisa apa dengan para pria yang jauh lebih kuat dariku?
Yang bisa kulakukan saat ini hanya pasrah...
Para pria itu dengan lancang mulai mencoba menyentuhku. Aku sungguh ketakutan saat ini...
Tolong.... Siapapun itu...
Tolong aku....
Aku benar benar gemetar ketakutan hingga kini aku menitikkan air mata.
Melihatku yang seperti ini menambah kesenangan mereka.
Aku takut....
Aku tak berharap ini terjadi padaku...
Kumohon siapapun itu....
Aku sontak memejamkan mata saat salah seorang pria menyentuh bibirku yang bergetar dan pria lainnya menyentuh bagian perutku dengan mesum.
"KUMOHON TOLONG AKUU!!!" Teriak ku.
...
Apa aku akan berakhir seperti ini...
Namun tiba tiba...
Aku mendengar suara senandung ria yang mulai mendekat.
Tak lama sesosok lelaki dengan surai bewarna merah muda dan manik biru laut itu menampakkan wujudnya dengan wajah yang ceria. Dia mengeluarkan permen bewarna merah dari mulutnya.
"Kon'nichiwa sedang apa kalian dengan Onee-san ini?" Tanya nya.
"Siapa lagi kau?! Jangan mengganggu kami!"
Lelaki itu berkedip beberapa kali "Ehh? Aku hanya bertanya karena penasaran"
"Berisik! Pergi atau kau tau akibatnya!" Ancam salah seorang pria kantoran itu.
Menyengir kecil lelaki bersurai pink itu menatap para pria yang sedang mabuk dengan tatapan tajam.
"Kalian tidak mengenalku?" Tanya nya dengan suara yang tiba tiba menjadi berat.
Are? Kenapa suaranya tiba tiba berubah?!
Rasanya dia berbeda...
Kepribadiannya menjadi aneh...
Tapi tentu aku tau...
Lelaki itu...
Jelas adalah member Fling Posse, Amemura Ramuda.
"O-oi di-dia itu si Amemura Ramuda!" Seru teman pria itu dengan suara gemetar.
"A-apa? Haha lalu kenapa?! Kita berempat! Kita menang jumlah!"
"Oh? Jadi mau melawanku ya?" Ucapnya dengan nada yang kembali ceria.
Aku hanya terduduk di tempatku, memperhatikan pertarungan rap yang akan segera berlangsung.
Bisa bahaya jika aku terkena efeknya juga...
Keempat pria itu mengeluarkan mic dari saku celana. Sementara si Amemura Ramuda terlihat santai.
Pertarungan rap dimulai... Dan tidak terbantahkan jika Amemura Ramuda menang telak.
Sassuga...
Dapat kulihat para pria yang hampir saja memperkosaku, sekarang terkapar di jalanan begitu saja.
Ini sudah berakhir, tapi tetap saja aku merasa syok. Bagaimana tidak?!
Lamunanku terbuyarkan ketika Amemura Ramuda berjongkok di sampingku "Onee-san daijobou?" Tanya nya dengan wajah khawatir.
Aku meneguk liur berusaha menenangkan diriku yang merasa syok "Da-daijobou" Jawabku.
Tersenyum manis, Amemura Ramuda berdiri dan mengulurkan tangan padaku. Dengan ragu kupegang telapak tangannya dan berusaha berdiri... Namun aku malah terhuyung. Beruntung Amemura segera menahaniku agar tidak terjatuh.
"Sepertinya kaki onee-san terkilir... Emm, Yosh aku akan mengantar onee-san!" Ucapnya bersemangat.
"e-eh?! Tidak usah"
"Tidak masalah! Jangan khawatir! Jangan sungkan!"
"E-eh... Ta-tapi..."
Berniat menolak... Namun lelaki bersurai pink itu keras kepala, bersikukuh mengantarku pulang. Yah.... Aku juga tidak bisa menolak, karena kakiku terkilir... Aku tidak yakin bisa berjalan dengan pincang hingga sampai rumah.
....
Pada akhirnya aku merepotkan orang lain. Niatku membantu orang tapi aku sendiri malah dibantu.
...
Jangan tanya bagaimana caranya Amemura Ramuda membawaku sampai rumah!
Aku maluu! Jadi tidak akan kuberitau
...
Aku membungkukkan badan 90° kepadanya "Arigato gozaimasu"
"Hehe, tidak masalah! Aku senang bisa membantu onee-san" Balasnya.
Ia tersenyum lebar. "Siapa nama onee-san?" Tanya lelaki itu.
Aku membalas senyumannya juga dengan senyuman.
"Sakura Lia"
"Nama yang bagus onee-san"
"Hehe Arigato"
.
.
Begitulah awal pertemuanku dengan seseorang yang akan berperan penting dalam hidupku.
Dari sinilah kehidupanku yang sebenarnya akan dimulai...
-To be continued-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro