Chapter 8 : H-4
(y/n)'s POV
Malam ini aku mendapat mimpi indah.
Dimana aku menemukan senpai di masa kecil,dimana wajahnya masih bersih dari bekas luka.
Dia...
Tersenyum padaku...
Tiap hembusan angin berhasil memasuki paru-paruku.
Dimana pada akhirnya aku bisa bernafas tanpa rasa sesak.
Aku ingin hidup lebih lama,
Aku ingin bisa hidup bersamamu,
itulah keinginanku saat bertemu dengannya dalam mimpi.
-----------------------------------------------------------
cip! cip! cip!
Suara burung di pagi hari membangunkanku dari mimpi indah itu.
Mungkin hari ini aku akan menjalani hidup sesak lagi,pikirku.
Namun anehnya,pagi ini aku merasa nafasku tetap lega tak seperti biasanya.
"Kau sudah bangun? Ohayou."
Suara itu!
Saat aku membalikkan badanku yang masih berbaring itu.
Tepat disebelahku berbaring senpai yang menunggu mataku terbuka.
"U-uwaaaa!!!"
Sontak aku terjatuh dari kasur akibat keberadaannya yang tiba-tiba itu.
"Apa yang senpai lakukan disini,dssar mesum! Kau apakan aku saat aku tertidur?!"
Aku mengecek baju dan tubuhku,barangkali ada sesuatu mengganjal disana.
"Aku tidak melakukan apa-apa,Aho! Pikirkan kotor-mu itu saja yang mencemarimu!"
Senpai berjalan menuju diriku,mengangkatku kembali ke atas ranjang.
"Kau tak apa? Apa ada yang terasa sakit?"
Senpai mulai memeriksaku seperti shinobu-sensei.
"T-tidak,aku baik-baik saja"
Jawabku sambil memegang dada.
"Paru-paru mu baik-baik saja? apa terasa sesak?"
DUH! KENAPA DIA TIBA-TIBA PEDULI BEGINI?!
AKU KAN JADI BAPER,WOY!
"un! aku bisa bernafas lega berkat senpai,arigato!"
Ku lempar senyum manisku padanya.
Dia tersenyum tipis,kemudian bangkit dari ranjangku.
"Ayo sarapan,aku akan menemanimu."
Suara yang bisa ngegas itu tiba-tiba menjadi lembut,
Udara disekitar pun mengikuti nada suara itu.
Begitu lembut memasuki paru-paruku sampai-sampai aku berpikir
bisa mati dengan tenang sekarang.
-----------------------------------------------------------
Sanemi's POV
Hari ini aku berencana mengajaknya makan siang bersama.
Mungkin dibawah pohon waktu itu bisa jadi spot bagus.
Baru saja aku memikirkan itu beberapa detik,sebuah cairan licin membasahi lantai.
Membuatku terjatuh-nyungsep ke depan.
BRUAKK!!
"WOY SIAPA YANG NGEPEL GAK BILANG-BILANG?!"
Suara tawaan kecil muncul dari balik badanku.
"Hayo mikirin apa tuh,sampai nggak lihat jalan~"
Gadis itu...
Aku sudah berlaku baik-baik tapi ini yang kudapat,dasar kurang ajar!!
"KEMARI KAU,(Y/N)!!!"
Dan hari itu kita bermain kejar-kejaran sekali lagi.
----------------------------------------------------------
(y/n)'s POV
Akhirnya lega sekali bisa menjahili senpai hari ini.
Setidaknya itu adalah bentuk balas budi-ku karena dia sudah menemaniku tadi pagi.
Saat ini aku berlari menuju pohon favoritku.
aku akan bersembunyi diatasnya sehingga senpai tidak akan mengetahui keberadaanku.
"Yosh! dengan begini harusnya dia--"
Namun saat aku menoleh ke sebelah kiri...
"Kau kira bisa kabur kemana,bocah..."
Suaranya terlihat sangat-sangat-kesal.
Membuat jantungku hampir berhenti sedetik saja.
"B-bagaiman--"
BRAK!
Senpai menekan pundakku dengan kedua tangannya pada kayu yang kupijak.
"Ugh...kau ingin bermain adu kekuatan,senpai?~
Baiklah,tapi aku tak akan bertanggung jawab kita jatuh bersama!"
Dia yang awalnya berada di atasku,kugulingkan ke samping.
sehingga kami jatuh bersama dari dahan pohon itu.
"Gah!"
Saat ini aku yang berada di atasnya walau sudah terjatuh dari pohon sekalipun.
(y/n) : *masih menahan sanemi* "Sekarang bagaimana,senpai..."
Sanemi : *terkekeh* "Tidak semudah itu,Bodoh!"
Lalu dia membalikkan keadaan sekarang.
Akhirnya kami berdua saling berguling memperebutkan siapa yang berada di atas hingga kelelahan.
Sanemi : "Hoi,padahal daritadi aku berniat makan siang bersamamu.
Malah jadi guling-guling gini."
(y/n) : "Makan siang? Ayo makan!"
Wajah senpai tersenyum melihat sifat kekanakanku.
Dia mulai mengambil 2 onigiri dari sakunya.
Yang kutanyakan,Bagaimana onigiri itu masih utuh padahal kita sudah berguling-guling tadi?
Satu onigiri disodorkan padaku,sementara dia sudah melahap onigiri miliknya.
"Kau tidak makan?"
Aku hanya tertawa melihat mimik wajah bagai anak kecil itu.
"Kau tau,senpai? Wajahmu terlihat imut saat makan."
Sontak rona merah berhasil memenuhi wajahnya.
"B-beraninya kau..."
cup!
Pipi kiri itu kukecup dengan lembut,
Semburat merah semakin menjadi disana.
"A-APA YANG BARU SAJA KAU LAKUKAN,BOCAH?!"
Satu pukulan keras yang sempat melayang,tiba-tiba mendarat lembut di kepalaku.
Usap-usap...
Dia mengusap suraiku dengan lembut.
"Ayo pulang."
Ucapnya singkat sembari menatap langit senja.
"H-hai'!"
Aneh...harusnya dia memukulku karena aku kelewatan,tapi kenapa?
Dia yang berjalan itu berhasil menangkap tatapan yang sedari tadi memerhatikannya
"Nani?"
Ku buang tatapanku yang sedari tadi menikmati tiap keindahan di wajahnya.
"I-Iie,nandemonai."
Kenapa...suasananya jadi canggung begini?!
-----------------------------------------------------------
Tbc...
Hai hai,para readers!
Arigato sudah membaca WIND sampai sejauh ini.
WIND mendapat peringkat #1 di tagar #sanemi pada tanggal 02/11/2019!
Sekali lagi,arigato gozaimasu telah membaca dan mendukung sampai sejauh ini.
Thor akan berusaha sebaik mungkin untuk karya-karya selanjutnya.
Sekian and Stay tune,minna! ≧∇≦)/
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro