Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 4 : Demon hunter

Sanemi's POV

"SIAL!"

BRAAKK!!
dinding di sebelahku menjadi korban hari ini.

Aku tak menyangka patroli malam ini akan bersama gadis sialan itu.

HANYA KAMI BERDUA SAJA YANG BERPATROLI DISANA.

"Lokasi desa B,
di duga terdeteksi telah diserang 3 oni sejak 2 hari yang lalu.

Pilar yang ditugaskan : Sanemi shinazugawa,(y/n).

Harap segera menuntaskan misi tersebut malam ini."

Itu yang kudengar dari pertemuan dengan pemberi misi itu barusan.

Langkah kesalku tertuju pada kediaman kupu-kupu, mencari gadis pembuat onar itu.

BRAKK!!

"SAMLEKOM!"

Pintu kediaman itu menjadi korban kedua hari ini.

Shinobu hanya menghembus nafas lelah melihat kelakuanku.

"Shinazugawa-san,ada apa malam-malam kesini?"

"Mana (y/n)?"

Shinobu terkejut,pasti pikirannya kemana-mana sekarang.

"Ara ara~ akhirnya mengejar (y/n) juga~"

"URUSEE!!"

Percakapan kami membuatku tak bisa mendengar derap kaki dari belakang.

"Senpai,untuk apa kesini?"

Dia yang tiba-tiba muncul,membuatku sedikit terkejut.

"Hari ini kita misi berdua."

Matanya berbinar-binar,
emang segitu senengnya apa misi sama aku?

"Selamat berjuang kalian berdua,saya doakan yang terbaik untuk kalian~"

Shinobu melambaikan tangannya pada kami yang berpamitan sebelum berjalan menuju tempat misi.

---------------------------------------------------
Dalam perjalanan...

"Nee nee senpai,ini pertamakalinya lhoh aku misi bareng senpai. Rasanya senang sekali!"

"Ya ya,aku juga pertamakalinya bersamamu,yoroshiku."

Jawabku lelah menghadapi anak ini.

Sambil berjalan,sempat-sempatnya aku mendengar suara nafasnya yang terdengar jelas di telingaku setiap kaki kni melangkah.

Oi,Oi,aku sedang tidak berpikiran aneh kan?

Sekelabat bayangan hitam muncul,
dia berlari ketakutan setelah berpapasan dengan kami.

"Itu oni!"
Ucap (y/n) mengejarnya.

WOSSSHHH!
Dengan kecepatan angin,aku berlari mengejar oni itu.

"MATI KAU,BRENGSEK!!"

CRAATSS!!
Satu oni berhasil terbunuh.
Dua lainnya mulai terpojok sekarang.

"Pernafasan angin,jurus ke--"

"Pernafasan serangga,jurus pertama,Candaan!"

Sasaran keduaku sudah terlebih dahulu dia habisi dengan senyum-shinobu-nya.

(y/n) : "Yatta! Tinggal satu lagi,ganbaru senpai!"

Senpai : "Cih,kali ini pasti aku yang dapat."

Salah seorang oni berlari melewati gang di kampung itu.

Baru saja akan kuayunkan nichirin,tiba-tiba sebuah beban jatuh di punggungku.

Bocah itu...
menginjak punggungku sebagai tumpuannya agar bisa melayang jauh ke atas.

Oni yang sadar akan dirinya,
mengeluarkan teknik darah yang berhasil mengenai kaki kiri (y/n).

Walau begitu,lukanya tak menjadi alasan untuk terjatuh dari udara.

Serbuk racun mulai dihamburkan,
membuat oni itu buta sementara.
Di kesempatan itu,(y/n) menyerang secara brutal pada bagian leher.

Sekejap leher itu runtuh dari tempatnya.

Oni terakhir tewas...
Tepat sebelum satu tebasanku melayang.

Tap!
(y/n) turun dengan mulusnya di samping oni itu.

"(y/n)--"

"uhuk..uhuk!"

Semburat darah segar menetes dari mulut (y/n).
Dia menoleh padaku dengan tatapan ketakutan akan sesuatu yang seharusnya tak kuketahui.

Detik selanjutnya...

Dia tak sadarkan diri.

Tubuh lemah itu berhasil kutangkap.
ku sebut namanya berkali-kali,
namun tak berhasil mencapainya.

Bagai seekor kupu-kupu yang tak bisa terbang lagi,

dia terkapar dalam pelukanku.

-------------------------------------------------------
(y/n)'s POV

Buruk...

ini buruk...

Tak seharusnya dia melihat itu!

Tolong katakan ini hanyalah mimpi bukan kenyataan.

"HAH?!"

Aku terbangun di atas ranjangku,
dimana tubuhku bisa mengistirahatkan diri.

"Syukurlah itu hanya mimpi..."

"Apa yang kau maksud mimpi?"

Suara tak asing muncul dari arah jendela.

Sejak kapan dia disana?!

Aku berusaha kabur dari ranjangku,namun justru berakhir jatuh dari sana.

"Abunai!"

Tangannya menahan tabrakanku dengan lantai.
Dia berhasil menangkapku.

"Tubuhmu masih lemah,jangan banyak bergerak."

"Tidak kok,hahaha! aku baik-baik saja,tenang saj--"

Sriing!!
Tatapan tajam dan acungan nichirin tertuju tepat di depanku.

"Tidur atau ku buat kau tidur selamanya..."

Rasa takut seketika berkuasa dari ujung kaki sampai pangkal rambut.
Tubuh ini refleks kembali ke ranjang,menutup diri menggunakan selimutnya.

"Hai' Hai' aku akan tidur,tolong berhentilah mengancamku seperti itu."

Sejenak,sunyi melahap ruangan itu.
Sampai kurasakan sebuah usapan jatuh di kepalaku.

"Beristirahatlah,oyasumi."

Derap kaki senpai berjalan menuju pintu dan menghilang bagai suara angin yang ikut bersamanya.

Ku buka tutupan selimutku perlahan,
melihat jejak kepergiannya.

"Padahal aku ingin dia lebih lama disampingku..."
Gerutu ku,mulai mengakhiri hari ini.

------------------------------------------------
Tbc...

Hai hai,minna!
Arigato sudah menunggu chapter baru FF kali ini.

Kalau kalian ada masukan boleh tulis di kolom komentar lhoh.
Thor terbuka untuk komen dan masukan tiap readers >▽<)/

Itu aja sekiranya~

Happy reading and stay tune,minna! ≧ω≦)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro