Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 13 Legenda yang Nyata

Pergi ke luar kota yang asing dan menetap di sana adalah hal yang tidak William duga. Ia tidak berharap untuk pindah dari rumahnya di Wakkambridge. Kota itu terletak cukup jauh dari kota Hokkaiburgh, jaraknya harus ditempuh dengan kereta selama empat sampai lima jam. Meskipun tidak seluas Hokkaiburgh, Wakkambridge adalah salah satu kota dengan universitas terbaik di negeri.  

Sebenarnya William memang penasaran dengan kota besar bernama Hokkaiburgh itu, kadang ia mendengar cerita liburan teman-temannya dari sana. Ia tak menyangka ibunya akan mengajaknya berlibur di sana, padahal selama ini William selalu menghabiskan liburan di lingkungan rumahnya. Tapi ia sungguh tidak menduga akan berakhir seperti ini, tinggal bersama bibinya dan masuk di sekolah baru. 

Sebagai orang yang masih harus menyesuaikan diri hidup di kota besar, William selalu berusaha beradaptasi dibantu dengan Bibi Rosie. Kehidupan di kota Hokkaiburgh berjalan cukup cepat. Budayanya serba modern tapi masyarakatnya cenderung individualistis. Salah satu ciri masyarakat di negeri ini adalah cerita rakyat atau legenda yang menyebar. 

***

Dulu baik di kota Hokkaiburgh, Wakkambridge, dan kota lain di negeri ini kental akan budaya menceritakan kisah legenda kepada anak cucunya. Tapi karena perubahan zaman dan kehidupan semakin modern, cerita-cerita itu sudah dilupakan masyarakat. Kisah Malaikat Hitam dan Malaikat Putih menjadi salah satunya. 

Hitam dan putih selalu berdampingan dalam hidup, bukan?

Orang tua zaman dulu selalu berkata, “berbuat baiklah kepada semua orang sampai Malaikat Putih menemuimu.” Anak-anak diberi peraturan ketat untuk tidak keluar bermain terlalu sore, berbagi kepada sesama, membantu orang tua, menyayangi keluarga, rajin belajar, dan hal-hal baik lainnya. Semua itu karena cerita legenda Sang Malaikat Putih yang konon akan mendatangi orang yang banyak berbuat baik dan memberikannya hadiah.

Orang zaman dulu sering berkata kepada anak-anaknya bahwa mereka akan mencapai kebahagiaan sejati jika mereka dengan senang hati membantu dan berbagi kepada orang lain. Jika ia benar-benar merasakan kebahagiaan dalam jiwanya, Malaikat Putih akan datang dan bahkan bisa membantunya untuk berbuat lebih banyak kebaikan atau membalas kebaikan orang lain. Jika beruntung, Malaikat Putih akan memberikan orang itu petunjuk bahwa ia tidak akan meninggal dengan cara yang mengenaskan. 

Lalu sekarang apakah kau bertanya-tanya tentang darimana asalnya Malaikat Hitam? 

Masyarakat setempat dulu mempercayai adanya keberadaan Raja Malaikat yang memberikan kehidupan di bumi ini. Ia menciptakan banyak jiwa lalu menurunkannya ke bumi untuk hidup. Jiwa-jiwa murni itu diperbolehkan untuk menjadi apa saja dan menikmati hidup yang berhak mereka dapatkan. Pada akhirnya jiwa-jiwa itu pun akan kembali kepada Raja Malaikat dan bereinkarnasi baik menjadi manusia kembali atau hewan, tergantung semua perbuatan yang mereka lakukan selama hidup. 

Raja Malaikat memiliki anak-anak buah yang ia percayai untuk menjaga jiwa-jiwanya di bumi. Mereka ditugaskan untuk mengawasi dan melindungi jiwa-jiwa hidup itu. Tapi suatu hari, salah satu anak buahnya mencuri satu jiwa yang hendak dilepaskan di bumi. Ia penasaran, apakah ia akan hidup abadi jika menelan satu jiwa murni. Setelah perbuatan busuk itu terdengar sampai ke telinga Raja Malaikat, ia mengusir anak buahnya yang berkhianat. Raja Malaikat melemparnya dari kerajaannya dan membuangnya ke bawah bumi, alam paling bawah. Ia juga mengingatkan anak buahnya yang lain bahwa mereka akan menerima hukuman seperti itu juga jika ketahuan berkhianat dan melakukan tindakan yang keji terhadap jiwa-jiwa ciptaannya. 

Awalnya keadaan masih seperti semula. Raja Malaikat mengutus anak buah untuk menjaga jiwa-jiwa di bumi dengan sebuah lilin. Sedari awal mereka memang selalu membuat lilin untuk membantu, menjaga, dan melindungi manusia. Anak-anak buah itu membuat lilin dari bahan paling murni sambil diiringi tawa gembira dan suka cita, sehingga seseorang yang akan menerima Lilin Putih tersebut akan tertolong hidupnya.

Tapi karena terdapat satu anak buah malaikat yang dibuang, mereka terpecah menjadi dua menjadi Malaikat Putih dan Malaikat Hitam. Raja Malaikat yang semula disebut sebagai Raja Malaikat Putih, dan anak buah yang menelan jiwa murni itu disebut Raja Malaikat Hitam. 

Kini keduanya bekerja dengan cara yang “mirip”. Raja Malaikat Hitam menciptakan banyak anak buah Malaikat Hitam. Mereka diperintahkan untuk membuat Lilin Hitam dengan rasa benci, air mata, iri dengki, dan amarah. Lilin itu berfungsi untuk “memberi bantuan” kepada manusia yang penuh dengan dendam. Malaikat Hitam terus berupaya untuk mempertahankan eksistensinya dan diutus ke bumi untuk “menolong” mereka yang menderita karena orang lain.  

Malaikat Hitam akan semakin kuat jika ia banyak membantu membalaskan dendam orang lain sebanyak-banyaknya. Mereka memiliki kemampuan bertarung yang hebat, kekuatan empat elemen bumi, kekuatan supranatural, sampai menyebarkan penyakit mematikan. Semua itu bisa mereka capai dengan memiliki banyak pengalaman dari permintaan balas dendam tuan mereka. Tapi semakin zaman cepat berubah, kini Malaikat Hitam tidak hanya membutuhkan kemampuan bertarung, tapi dibutuhkan pula akal untuk menghabisi target dengan mulus. 

***

“Bukan begitu maksudku, Bella. Aku …” 

William terdiam karena takut melihat ekspresi marah Bella. 

“Aku bukan berasal dari sini, aku bukan orang Hokkaiburgh. Aku masih belum tahu banyak tentang tempat ini, jadi, maaf jika aku tidak mengenali ceritamu.” 

Kedua alis Bella yang bertaut mengendur. Ia melipat tangannya. 

“Aku hidup dan bertarung selama ratusan tahun untuk menjadi lebih kuat, bukan untuk melayani perintah payah dari tuan seperti kau. Lebih baik, sekarang kau lepaskan aku.”

<<<>>>

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro