Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Writetober 2024 Day 12: Plushie

A/N:

Elfaria=Rosti

Idol Group x Idol Solo AU

.

.

.

Tiga personil grup boyband sedang menyamar untuk masuk ke dalam toko merchandise official idol solo, idol yang di bawah naungan agensi Thorzeus, termasuk merchandise Albis Vina juga ada di toko ini.

Tapi mereka di toko ini bukan untuk hunting merchandise Sang Putri Es.

Mereka berada di sini untuk membeli merchandise yang baru saja rilis, tentu saja mereka harus bergulat dengan fans-fans lainnya untuk mendapatkan boneka itu.

Meskipun badan mereka keliatan kurus, mereka kuat untuk menghadapi orang-orang yang berkumpul di satu titik sedang mortal combat-an demi merchandise idol favorit.

Hari ini Wignall dan Julius datang ke toko ini hanya menemani Sion yang mengincar boneka rilisan baru, mereka ikut sekalian mencari merchandise yang tidak sempat mereka berdua dapatkan saat pertama kali rilis--menghabiskan waktu saja sambil menunggu Sion berhasil mendapatkan barang yang diinginkannya.

Mereka juga punya pakaian khusus untuk dipakai ketika mereka mau hunting merchandise.

Sion memakai sweater turtleneck hitam, memakai celana hitam panjang dan memakai topi hitam, tangan kanannya mengapit itabag warna merah penuh dengan pin, gantungan kunci dan boneka mochi. Pokoknya personil Three Mages satu ini hobi pake baju hitam kaya mau ke pemakaman.

Beda Sion beda lagi sama personil kedua, Julius. Wajahnya yang cantik makin terlihat cantik setelah dua jepit menempel di bagian kanan rambutnya, pakaian yang dikenakannya kemeja putih berlengan panjang berbalut kardigan biru senada dengan rambutnya, celana panjang hitam, persis anak sekolah, dan setengah wajahnya tertutup masker hitam.

Terakhir Wignall, personil berambut hijau panjang ini hanya mengenakan kaos hitam polos dibalut jaket putih-ungu--mirip dengan jubah asrama Lang, tiap jalan-jalan Wignall pasti membuat dua garis di wajah sebelah kanan, dua garis itu bisa membuat orang-orang tidak kenal dengannya.

Sion memberikan tas itabag yang selalu dibawanya tiap hunting merchandise pada Julius.

"Titip, gua mau masuk medan perang," katanya sok keren sambil memegangi topi hitamnya.

Tanda tanya muncul di atas kepala Julius saat Sion memberikan itabag yang penuh dengan pin, gantungan dan juga boneka kecil idol kesayangan. Julius heran banget Sion selalu membawa itabag setiap kali mau belanja merchandise. Julius berspekulasi Sion ingin pamer ke orang-orang merchandise koleksinya.

"Sion sangat suka ya sama Will," celetuk Wignall sembari tersenyum.

"Saking sukanya sampai tsundere dan menindas Will."

"Anggap aja itu kasih sayang."

"Wignall, aku tidak mengerti isi pikiranmu." Julius memberikan itabag Sion pada Wignall. "Pegang, gua mau nyari poster, kipas atau nemu lightstick yang ingin aku beli waktu itu."

"Kan kamu bisa bawa ini, yang disuruh pegang sama Sion kamu."

"Aku gak suka warna tas merah kaya gitu, mana penuh banget." Julius pergi meninggalkan Wignall.

Wignall menghela nafas, pasrah aja, Wignall menggendong itabag Sion dan berjalan ke rak lain yang bersebelahan dengan rak yang Julius datangi.

Sementara itu Sion berhasil melewati kerumunan orang dan boneka Will rilisan terbaru ada di depan matanya, tinggal satu lagi. Dengan cepat tangan kananya meraih boneka itu, tetapi di atas punggung tangannya ada tangan lain, ketika Sion melihat saingannya itu ternyata Rosti--musuh bebuyutan Sion tiap hunting merchandise Will yang baru.

"Tidak kusangka akan bertemu dengan Putri Es di sini," katanya dengan nada menyindir.

"Aku tidak menyangka personil Three Mages yang benci sama Will mau membeli boneka ini." Rosti balas menyindir.

"Lepasin tangan lu."

"Tidak mau, aku yang pertama kali lihat."

"Gua yang liat ini duluan."

"Aku."

"Gua."

"Aku! Mending kamu tobat dulu nindas Willku baru beli merchandise-nya."

"Lu udah deket sama orangnya bisa minta langsung."

"Aha! Kamu iri ya aku bisa deket sama Will?" Sebuah seringai muncul, Rosti punya ide bagus. "Noise, gimana kalau kita buat kesepakatan?"

Noise adalah nama samaran Sion.

Sebelah alis Sion terangkat. "Apa yang kamu bisa berikan padaku?"

"Kamu ingin photocard edisi terbatas yang ada tanda tangannya?"

Sion nampak tidak tertarik. "Aku sudah punya."

"Hooo, kalau begitu gimana kalau aku berikan 5 foto Will, foto dia lagi tidur, makan es krim, di belakang panggung, pake gaun, dan pake wig panjang."

Sion tidak berkata apa-apa.

"Gimana? Aku bakal kasih 5 foto itu tapi kamu harus memberikan boneka ini untukku."

"Foto dalam bentuk apa?"

"Photocard dan cetak foto biasa, dua diantaranya ada tanda tangannya," jawab Rosti sembari senyum lebar.

"Kamu harus berikan fotonya duluan."

Rosti menarik tangannya dari atas punggung tangan Sion, mengambil sebuah amplop coklat dari tas totebag putih. Rosti mengeluarkan foto yang dimaksud, memperlihatkannya pada Sion.

"Aku tidak bohong kan? Lumayan buat nambah koleksi baru di dinding kamar, ya gak?" Kedua alis Rosti naik-turun.

Pertukaran pun berlangsung, setelah mendapatkan amplop itu Sion kembali ke Julius dan Wignall.

"Bonekanya gak dapet?" tanya Julius, tangan kanan menenteng kantong kertas berisi 2 lighstick edisi baru.

"Aku dapat yang lebih penting dari itu."

"Apakah itu?" tanya Wignall.

Dengan penuh percaya diri Sion memperlihatkan foto yang ada di dalam amplop. Wignall dan Julius tidak memberikan reaksi apapun, mereka berdua saling lirik lalu menghembuskan nafas.

Sion disogok lagi sama Elfaria/Elfaria-sama, batin mereka berdua.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro