Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Warna Mata

Lihanna mengumpulkan tiga orang--bukan, empat orang tambah teman satu kamar Will, tentu saja orang keempat itu tidak disambut dengan baik oleh tiga orang itu.

Suasana ruang kafe privat ini samgat menegangkan, tekanan dari 4 macam sihir saling bergesekan, smenatar Lihanna yang merencanakan ini hanya menikmati minum teh dan roti panggang pesanannya.

"Sudah kubilang warna merah yang paling cocok buat si anak gagal."

"Cocok? Jangan bercanda, si anak gagal lebih cocok warna cyan."

"Tidak, hijau lebih bagus seperti batu giok yang bersinar kena matahari."

"Kalian semua salah warna ungu sudah paling cocok."

Mereka bertiga kompak memukul meja dan melayangkan tatapan tajam pada orang keempat.

"Haaah ... aku mengumpulkan kalian karena Will terjatuh ke dungeon yang sangat dalam, kalian malah memperdebatkan warna mata," keluh Lihanna sembari menaruh cangkir ke meja.

"Sudah kubilang warna merah lebih cocok, si anak gagal lebih keren."

"Berisik kamu mata elang, si anak gagal cocok warna cyan, warna yang menenangkan, sewarna dengan salju."

"Dua warna itu norak, hijau giok jauh lebih cantik."

"Warna Will lebih indah bagai permata, warna kalian itu jelek semua, tahu dirilah."

"APA LU BILANG?! DARI AWAL GUA UDAH GAK SUKA SAMA COWO CANTIK INI!"

"GUA GA PEDULI LU TEMEN SEKAMAR WILL. GUA BUNUH ELU."

"Aku tidak suka dengan kehadirannya, mengganggu ketenangan ruangan ini."

"Kalian saja yang tidak bisa memuji warna ungu yang begitu indah seperti amethyst milik Will, lebih baik kalian tutup mulut rapat-rapat dan jauhi Will."

Sekali lagi Lihanna menghela nafas. "Sepertinya aku salah mengumpulkan mereka, kumpulan orang bodoh," ucapnya sembari melihat pantulan dirinya di dalam cangkir teh.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro