Parfum Will 2 (Julius side)
Berbeda dengan korban sebelumnya, anak asuh Elfaria Albis Vina alias Julius Reinberg, sedang berpikir keras untuk membeli botol parfum itu tanpa diketahui oleh Elfaria, otaknya berpikir dengan sangat keras sampai-sampai dahinya berkerut seperti kakek-kakek.
"AARRGGHH! SUDAHLAH! GAK ADA GUNA AKU MIKIRIN INI!" teriaknya frustasi sampai mengacak-acak rambutnya.
Julius memasuki toko dengan rambut yang acak-acakkan dan raut wajah kusut karena kebanyakan mikir.
Setiap langkah menghentak berat ke lantai seperti raksasa kesal yang hendak mengamuk di desa manusia.
"Selamat datang Tuan Julius, ada yang bisa aku bantu?"
Iris menyambut Julius dengan senyum inosen.
"Iris ... kamu ...." Julius menggeram kesal, seketika lantai yang pijaknya sekarang berubah menjadi es. "Apa maksudmu dari penjualan parfum si anak gagal?!"
Iris tetap meresponnya dengan tenang dan senyum, wajah penuh amarah milik Julius sama sekali tidak menakutinya, malahan membuatnya senang, senang karena kedatangan pelanggan setelah pemuda bermata elang yang sempat memborong satu galon parfum. Iris sudah tau pundi-pundi uang akan datang padanya.
"Jadi mau beli atau tidak? Tuan Julius Sang Penerus Magia Vander Elfaria."
Pertanyaan itu sedikit membuat Julius merinding, apalagi dengan nada jahil saat memanggil namanya seperti itu.
"Jangan panggil aku begitu! Kalau kamu yang manggil aku begitu membuatku merinding!"
"Beli atau tidak?"
Mulut Julius tertutup erat, tidak bisa menjawab--ragu menjawabnya. Hatinya sangat menginginkan parfum itu berada di tangannya tetapi egonya terus mengatakan "tidak". Pada akhirnya Julius bertekuk lutut pada keinginannya. Julius menyerahkan sekantong koinemas ke atas meja.
"AKU BELI 10 BOTOL!"
"Aku mengerti, aku doakan Tuan Julius Reinberg tidak ketauan beli parfum ini oleh Elfaria-sama." Iri mengedipkan sebelah matanya.
Dalam kantong kertas di hadapannya sudah ada 10 botol parfum. Julius menyeringai lebar, kedua pupilnya mengecil. Ini yang sudah dinanti-nantinya, ini yang dinamakan nyicil, parfumnya dulu baru nanti orangnya ketika sihirnya sudah makin kuat dan beneran bisa menyingkirkan Elfaria dari singgahsana Magia Vander. Tangan kanan Julius mengepal erat lalu meninju udara.
Gua berhasil mendapatkan parfumnya! Selanjutnya ... selanjutnya anak gagal itu akan menjadi milikku--mwahahahaha! batinnya bak seorang penjahat dalam cerita.
Julius merasa kalimat itu dia katakan dalam hati, tetapi sebenarnya kalimat itu dia ucapkan dengan suara yang menggebu-gebu sampai didengar oleh Iris, dan tawa diakhir kalimatnya menggelegar ke seluruh toko.
Julius berjalan ke luar toko dengan hati riang gembira meski uang di dalam dompetnya raib, saat itu juga Iri menyentuh dahinya, dan memejamkan mata.
Kijang satu, target sudah membeli 10 botol parfum Will Serfort, laporkan ke Elfaria-sama, Iris melaporkan kejadian yang sudah terjadi di tokonya.
Kembali ke Julius yang sedang senyum berseri melihat 10 kotak parfum sudah berjajar rapi di meja.
Julius mengeluarkan satu botol dari dalam kotak dan membawanya ke kamar mandi, di dalam kamar mandi itu ada baskom berisi pakaiannya yang sedang direndam. Kalian bisa menebaknya, Julius mau pakaiannya wangi anak berkacamata bulat itu.
Baru setetes parfum itu jatuh masuk ke dalam baskom, suara pintu didobrak menggema, mengagetkan Julius, reflek tangannya yang menggenggam parfum terlepas, botol parfum jatuh ke dalam baskom dan semua isi botol pun bersaru dengan pakaian yang sedang direndam.
"Aku dengar ada seseorang yang beli parfum Will, ternyata kamu. JU-LI-US RE-IN-BERG."
Suara horor cenderung sok imut sampai ke telinga Julius.
Bulu kuduk Julius berdiri, dirinya dalam bahaya. Otaknya bersuudzon, menuduh Iris yang telah memberitahu soal ini ke Elfaria.
Nasi sudah menjadi bubur ayam, uangnya sudah berubah menjadi 10 botol Will. Julius tidak bisa mengatakan kebohongan, tang bisa dilakukan sekarang adalah membela diri dan mengaman 9 botol parfum lainnya.
"Julius, kamu bilang kamu benci Will kan? Kamu gak suka Will, kamu juga beda sama elang caper itu kan?"
Elfaria mengambil satu langkah mendekat.
"Tapi kenapa kamu beli parfum Will sebanyak ini?"
"Kamu ga pake parfum Will untuk *** ya kan?"
"AKU BENCI SAMA SI ANAK GAGAL DARI PALUNG HATI YANG PALING DALAM! PARFUM YANG AKU BELI ITU MAU AKU HANCURKAN!"
"Hooo ...." Cuman itu reaksi yang diberikan Elfaria terhadap pernyataan (palsu) Julius, Elfaria tidak percaya sama sekali. "Kalau kamu sebenci itu dengan Will, kenapa ada botol parfum di dalam baskom itu?"
Julius membeku di tempat, tidak menyangka botol kecil itu bisa dilihat Elfaria, padahal jarak Elfaria berdiri dan baskom itu lumayan jauh.
Mati aku, batin Julius.
Di dalam baskom itu bukan baju seragam fraksi yang sedang direndam, melainkan pakaian dalam.
Julius dinyatakan membeku selama sebulan penuh dan tidak bertugas selama Julius tertidur dalam kristal es.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro