Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Ngintip

Sion dan Julius tengah berpandangan penuh kekesalan. Keduanya kesal karena memiliki pikiran yang sama.

Yaitu, mengintip si anak gagal yang sedang olahraga pagi.

MENGINTIP WILL.

Iya, anak gagal yang mereka benci itu.

Saking bencinya sampai kepikiran untuk mengintip.

Dasar mereka berdua mesum.

Oke, kembali ke laptop.

Karena lapangan fraksi petir ada tembok yang cukup tinggi tapi tidak setinggi tembok mbak-mbak di anime titan sebelah. Sion sama Julius manjat tembok itu menggunakan kotak kosong yang tidak sengaja ada di dekat jalan masuk ke fraksi petir.

Sion dan Julius berjinjit sekuat tenaga hanya untuk melakukan niat absurdnya.

"Mana si anak gagal? Kagak keliatan anjir."

"Itu lagi lari sebelahan sama Lihanna."

"Cih si Lihanna itu enak banget."

"Harusnya si anak gagal itu di fraksi api."

"Kalau tuh anak di fraksi es yang ada gua berantem sama Elfaria-sama."

"Siapa suruh sihirnya es."

"Bacot."

Julius yang sudah tidak kuat berjinjit akhirnya mengunakan sihir esnya untuk membuat pijakan yang lebih tinggi.

"Dengan begini gua bisa liat tuh anak lebih jelas."

"Gua gak ikut-ikuttan kalo sampe keliatan sama senior-seniornya."

Julius dan Sion masih melakukan kegiatannya ini, tidak bosan, matanya tidak lepas dari Will yang sedang berlari di lapangan.

Keringat bercucuran, wajah manis yang dipenuhi dengan semangat, dan larinya cepat. Will ada di paling depan.

Saking asiknya ngeliatin Will dari balik tembok, mereka sampai tidak sadar bahwa seorang putri Owenzaus sudah berdiri di belakang mereka berdua dengan handuk melingkar di lehernya.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" tanyanya dengan suara datar.

Suara Lihanna yang tiba-tiba terdengar membuat keduanya hilang keseimbangan dan terjatuh..

"Aku bisa menebaknya melihat reaksi kalian yang seperti itu, jangan mengintip orang yang sedang olahraga, kalo Zeo-san sampai melihatkan kalian ... nyawa taruhannya."

Sembari berjalan Lihanna berkata lagi. "Mending kalian latihan sana, jangan kaya cowo mesum yang hobi ngintipin cewe mandi."

"SI ... SIAPA YANG MESUM?! LIHANNA JANGAN SEENAKNYA NGOMONG!"

"GUA GAK MESUM! Gua ... cuman ngecek aja ...." Suara Sion perlahan mengecil dan menundukkan kepalanya.

"Kalian berdua payah."

Satu kalimat yang diucapkan Lihanna berhasil membuat dua penyihir muda yang sedang kasmaran itu menantang Lihanna untuk bertarung.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro