Masih jadi Anggota Incidia Barham
Ini hari kedua Will menjadi anak asuh Cariot, meskipun sang pemimpin tidak ada di ruangannya. Jadi yang menemani Will adalah Sion.
Tidak mungkin yang lain, Sion sendiri tidak akan membiarkan siapapun bareng sama Will selama Will ada di wilayah fraksi api ini.
Orang-orang fraksi api melihat mereka seperti orang yang pacaran, suara bisik-bisik selalu ada ketika Sion dan Will sedang berjalan beriringan.
Will terbiasa dengan suara-suara itu, beda dengan Sion yang terus memandangi dengan tajam orang yang berbisik tentangnya dan Will, menyuruh menutup mulut hanya dengan tatapan mata.
"Cariot-san ga ada di ruangannya, apa yang harus kita lakukan hari ini?"
"Kita temui ajudannya."
"Aku ikut Sion."
Ajudan Cariot tidak ditemukan di mana-mana.
Sion menggerutu dalam hati.
Will kebingungan.
"Mending kita kedai dwarf kesukaanmu itu," katanya dengan nada kesal.
"Tapi kan--"
Kalimat Will terputus ketika Suon memandanginya dengan jengkel.
"Baiklah ...."
Di kedai dwarf Sion dan Will hanya beli minum saja, aura hitam yang mengelilingi Sion masih belum hilang, ekspresi wajahnya sangat memperlihat ketidaksukaannya dengan hal ini. Will sendiri kebingungan, mau menanyakan keadaan tapi takut salah.
Di tengah-tengah keadaan awkward ini datanglah seorang putri Owenzaus sambil bawa sekanting barang belanjaan.
"Tumben sekali kalian ada di sini, berdua."
"Lihanna."
"Will, Sion kenapa?"
"Aku sendiri tidak mengerti."
Mata biru Lihanna melohat Will dan Sion bergantian, Lihanna pun mendapatkan sebuah jawaban.
"Kalian bolos ya?"
Pertanyaan itu berhasil membuat Sion berteriak, "Jangan menyimpulkannya begitu!"
"Kalo gitu pacaran."
Lihanna iseng mengatakan itu, sebenarnya Lihanna tau mengapa Will pindah sementara ke Incidia Barham, di denger sendiri dari mulut pemimpinnya yang kasar itu.
"JANGAN BERCANDA. Aku tidak sudi pacaran sama anak gagal seperti dia."
"Kalo kamu ngomong gitu berarti sudah ditentukan Will bakal jadi sama Julius."
Nama itu disebut makin-makin bikin darah Sion mendidih.
"Apa maksudmu?"
Lihanna melirik Will. "Julius bisa bikin 10 klon dirinya. Aku yakin kamu ga akan bisa menang dari Will kalo masih lemah, cuman bisa mengguakan Inflamme Burdelyon sekali."
"Akan kubuktikan aku, sihirku, lebih hebat dari bocah es itu."
Wajah Will menjadi khawatir, Will makin tidak mengerti, semuanya berlalu begitu cepat, kenapa Lihanna memprovokasi Sion dengan mengucapkan hal seperti itu.
"Aku gak butuh sama cowo yang cuman ngomong doang."
Malam itu terjadi sesuatu yang tidak diduga oleh Will.
Malam itu juga ada dua perempuan duduk di atap sambil tersenyum penuh kemenangan dan melakukan tos.
"Mungkin besok aku coba ngobrol sama Wignall, aku kasihan padanya ...."
"Mau gimana lagi, latihan sama kakak tirinya yang terindikasi sadis itu ga bisa ditinggalin."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro