Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[09]

"Lalu mereka baam! Whuush! Gwoahhh!"

"Lalu rasanya seperti kaboom!"

"Keren sekali lho, Nee-chan!"

Dua gelas teh di kotatsu sudah kosong. Tinggal sepiring manisan mochi stroberi yang tersisa di meja.

Kalau sudah bercerita sesuatu, Natsu Hinata akan lupa dunia. Bahkan manisan yang direngek nya pada Hinata sama sekali tak tersentuh.

Karena bercerita , terutama dengan [Name] sang kakak ipar jauh lebih menyenangkan daripada merasakan lumeran selai dari gundukan empuk.

"Jadi, apa kesan Natsu-chan menjadi manajer tim voli Karasuno?" tanya [Name] sambil terkekeh.

"Menyenangkan! Asik! Setiap hari aku merasakan debaran di dada. Rasanya seperti tertantang!"

[Name] tersenyum-senyum. Sama sepertinya dulu.

Meski bukan manajer, tapi si pemilik iris [e/c] itu rutin mendatangi gym. Ya apalagi alasannya selain untuk melihat mandarin kecil itu?

Seperti ada debaran yang menantang untuk selalu datang kesana.

"Oh, iya. Tadi seorang teman ku membawa adik kecilnya. Lucu sekali! Pipinya tembam seperti akan tumpah!" Ujar Natsu antusias.

"Benarkah? Pasti lucu ya!" balas [Name] sambil menepuk-nepuk tangannya.

"Tentu! Natsu bahkan menggendongnya! Dia bahkan meremas pipiku!" Nada mengeluh keluar dari bibir si manis.

"Tapi tak masalah. Karena dia lucu! Jadi ingin punya adik bayi.. Tapi ibu,kan, sudah tua.."

Seperti sebuah sinyal yang begitu menusuk hati [Name], wanita itu merona merah lalu memalingkan wajahnya.

'Aku yang terlalu peka atau memang dia hanya berniat bicara?'

"Whoa, asik sekali. Kalian membicarakan apa?"

Jeruk mandarin mu pun datang. Mengambil duduk di sebelah sang istri lalu menopang dagu menatap Natsu.

Membuat [Name] semakin kacau─

"Nii-chan! Aku ingin adik bayi!"

Dan semakin kacau.

Hinata tak pernah menyinggung pembicaraan soal anak bayi. Entah karena si mandarin terlalu naif atau memang [Name] sendiri yang kebelet ingin memiliki buah hati.

Jadilah wanita itu menahan permintaannya. Takut mengganggu perasaan suaminya.

"He? Kau ingin adik bayi? Kau ingin berapa?"

JUEDER!

"2? 3? Banyak! Soalnya adik bayi sangat menggemaskan!"

JUEDER! 2.0

"Begitu kah? Baiklah! Nii-chan akan berikan adik bayi!"

JUEDER! 3.0

"Benarkah?! Bagaimana caranya?"

"Mengadopsi?"

Dan suara pecahan hati terdengar dari relung dada [Name].

"Ehh? Benarkah?!"

Hinata tergelak lalu menggeleng-geleng. Tangannya mengelus puncak oranye itu.

"Tidak. Nii-chan akan berikan adik bayi. Melalui [Name]."

Dan tangan kiri Hinata menggenggam jemari sang istri dengan lembut.

"Sepertinya kita akan sibuk malam ini. Jadi siapkan tenagamu ya."





===





"HEE!? Aku tidak tau kalau [Name] nee-chan bisa memberikan ku adik bayi!"

"Ya , kan? Dia akan memberimu adik bayi yang banyak!"

"Syukurlah! Dan, AH! [Name] Nee-chan pingsan! Tolong!"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro