[08]
Bokuto merengut. Berkali-kali pemuda itu menatap ke bench. Dan berkali-kali juga ia diomeli Atsumu.
"Oi! Ayo fokus!"
"Nggh... Iya iya!" Bokuto mendengus sambil kembali melihat bola yang akan di toss oleh Atsumu.
Sebentar lagi akan ada Turnamen Voli Nasional yang diadakan di Tokyo. Hal itu tentu saja membuat anggota tim semakin mengintensifkan latihan mereka.
Awalnya ace Black Jackal itu bersemangat dan berapi-api, karena ia akan melawan rekan timnya saat SMA di tim Schweiden, Sarukui Yamato.
Tapi sejak [Name] datang dan berdiri di bench menjadi manajer, pemuda itu jadi kacau.
"Bokuto! Ayo fokus!"
Bokuto tersentak dari lamunannya dan berniat memukul bola. Tapi sayang bola yang dipikirnya untuknya di toss ke arah Hinata.
Membuat Bokuto jengkel.
"Kau menyuruhku untuk fokus! Tapi kenapa itu bukan untukku!?"
"Kau melamun sepanjang latihan! Daripada bola itu mendarat ke wajahmu bagaimana?!"
Bokuto mendengus. Ia sensi dengan Atsumu.
Cukup menyesal juga terpengaruh hasutan Atsumu untuk mengajak sang istri menjadi manajer sementara mereka.
Ternyata didalamnya tersisip niat busuk untuk melakukan gerakan CLBK.
Bokuto kembali melirik ke arah bench, istrinya sedang mengobrol dengan Hinata dan Atsumu, bahkan [Name] memuji si jeruk karena spike-nya yang keren. Bokuto yang menyadarinya tentu saja merasa risih.
'Selama latihan daritadi [Name]-chan tidak memujiku.'
Tentu saja karena kau belum memukul bola seharian ini!
Setelah Hinata kembali ke lapangan, tersisa Atsumu dan [Name] disana.
"Bagaimana [Name]-chan? Melihat perkembangan suamimu di lapangan." tanya Atsumu sambil meminum minuman yang diberi [Name].
"Ah, entah kenapa aku merasa Kou-kun sedikit berbeda dari biasanya."
Atsumu membulatkan mulutnya. Sedetik kemudian ia mendekatkan mulutnya ke telinga [Name].
"Kalau aku bagaimana?"
Wajah [Name] memanas. Sayang sekali waktu itu Bokuto tak menoleh kearahnya.
Kalau iya, sudah habis Atsumu tinggal badan.
"Ka-kalau Atsumu-"
"Berhenti mengganggu istri orang dan kembali ke lapangan, sialan!" Kaki panjang menendang punggung Atsumu sampai terpental ke depan.
Sakusa mendengus lalu membungkuk kecil ke arah [Name].
"Maaf kalau dia bertingkah aneh."
[Name] menggeleng, "E-eh, iya. Tidak masalah."
Setelah menyeret Atsumu pergi, latihan kembali dimulai. Awalnya [Name] anteng saja sambil melipati handuk. Tapi ia menyadari iris Bokuto yang menatapnya seakan-akan berkata,
'Lihat aku.'
Dan benar saja iris [e/c] itu terkunci untuk melihat gerakan sang suami. Menerima toss dari Atsumu dan memukulnya sekuat tenaga.
Membuat [Name] reflek terkagum, "Kou-kun keren sekali!" ucapnya dengan suara nyaring.
Membuat Bokuto mendapatkan kembali spirit yang sempat hilang.
===
"Aku memang hebat HEY HEY HEY!"
"Kalau aku bagaimana?"
"Atsumu-kun juga ke-"
"DILARANG MEMINTA PUJIAN DARI ISTRI ORANG!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro