[02]
"[Name]-chaan , [Name]-chaan.."
Bokuto terus memanggil sang istri. Mencarinya di seluruh pelosok rumah dengan ekspresi aneh.
"Dimana [Name]-chan ku , ya?"
Pencarian Bokuto berhenti di halaman belakang yang cukup luas. [Name] dengan headband , baju berbalut apron, pipi dan tangan penuh pasir.
"[Name]-chan! Aku mencarimu kemana-mana!" Bokuto menggembungkan pipinya.
Sang istri menoleh , ia terkekeh pelan sambil menggaruk pipinya dengan jari telunjuk.
"Maaf , Koutarou-kun. Sepertinya aku terlalu asik."
Bokuto mendengus, dihampirinya sang istri sambil menghentak-hentakkan kaki. [Name] sweatdrop.
"[Name]-chan! Kenapa kau bekerja?" tanya Bokuto.
"Koutarou-kun, ini bukan bekerja. Aku hanya menanam beberapa bunga." Bantah [Name].
Bokuto masih mendengus, tangannya dilipat didepan dada.
"Tapi waktu SMA , kau bilang bekerja itu artinya melakukan sesuatu yang mengerahkan tenaga dan membutuhkan waktu cukup lama."
[Name] terperangah. Tak menyangka sang suami yang notabene tidak peduli dengan pelajaran mengingat penjelasannya tentang makna Bahasa.
"Kau mengingatnya , Koutarou-kun? Keren!"
Dan tentu saja compliment itu membuat telinga Bokuto naik.
"AKU MEMANG KEREN , [NAME]-CHAN! Kalau aku tidak keren aku tidak akan nekat melamarmu!"
[Name] merona, dengan cepat ia membalikkan punggungnya.
"K-kupikir Koutarou-kun sudah mulai latihan hari ini." Ujar [Name] mengalihkan topik.
"Ahh, mereka memberiku cuti libur selama seminggu!"
[Name] membulatkan mulutnya sambil mengangguk paham.
"Karena itu hentikan pekerjaanmu lalu habiskan waktu denganku!"
Bokuto menarik tangan sang istri lalu memeluknya erat.
"Pekerjaan menyebalkan! Enyah lah selama seminggu!"
===
"Koutarou-kun! Aku penuh tanah lho!"
"Tak masalah! Kita bisa mandi berdua setelah ini!"
"A-Apa-apaan itu?! Pasti ulah Kuroo lagi!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro