Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BAB 12: Pelayan Adalah Kesatria

Aku kedatangan orang lagi. Kali ini, mereka adalah dua orang pelayan gadis. Mengenakan seragam dengan nuansa hitam putih, mereka terlihat sangat cantik! Tapi, mereka ini siswa SMA, 'kan? Aku ingat betul kalau mereka adalah Lucy dan Chloe. Dua pelayan yang selalu mengikuti Elizabeth di sekolah. Apakah ini artinya, mereka benar-benar seorang pelayan? Gi-gila. ...

Sebagai kesan awal ketika tiba, mereka berdua saling berbisik. Chloe Mendekatkan bibirnya ke telinga Lucy. Kemudian membisikkan sesuatu. "Kak Lucy Kak Lucy, tuan tempat ini sangat mesum, ya. Dia menatap kita dengan nafsu lelakinya sejak tadi."

Kakak yang dipanggil Lucy menanggapi, "Dik Chloe Dik Chloe. Sepertinya, tuan tempat ini baru saja melecehkan kita di pikirannya." Lucy membalas bisikan itu dengan kalimat pedas lainnya.

Meski kalian bisik-bisik, aku bisa dengar loh ... untung saja hatiku ini kuat, mental baja. Tidak bagus jika membiarkan mereka terlalu lama di luar. Aku mempersilakan mereka agar masuk. "Po-pokoknya, kalian masuk dulu."

Sebelum masuk ke tempatku, mereka mengucapkan kalimat yang terdengar seperti doa atau ikrar. Dikepalai oleh Lucy, diikuti Chloe kemudian.

Lucy berkata, "Atas nama Nona Elizabeth, saya memasuki tempat di mana lelaki mesum tinggal. Apapun yang akan terjadi pada saya, ini adalah bakti saya pada Nona." Setelah Lucy berikrar, Chloe mulai berkata, "Atas nama Nona Elizabeth, saya rela mati di tempat tinggal lelaki mesum jika itu demi kehormatan tuan saya."

Apakah kalimat itu benar-benar diperlukan!? Sepertinya, aku benar-benar tidak punya martabat hari ini. Dinilai sebagai lelaki mesum tidak beradab yang memanfaatkan kebaikan seorang gadis. Itu lebih mirip sampah? Itu adalah aku di mata mereka. Untungnya, neraka ini hanya akan berlangsung selama satu minggu.

Elizabeth masih duduk dan mempertahankan arogansinya. Sambil menyilang kaki dan melipat dua tangan, dia menyambut para pelayannya dengan berkata, "Kalian tiba juga ya. Aku sudah mual melihat dua orang ini berbuat mesum meski ada aku di antara mereka. Tidak punya malu."

Berani-beraninya dia bilang begitu ... meski kami hanya makan bersama dan tidak melakukan apa pun selain itu, dia masih bisa bilang begitu. Elizabeth belum selesai. Dia melanjutkan kalimatnya dengan berkata, "Ta-tapi ya ... masakannya cukup enak. Itu layak mendapatkan rasa terima kasihku."

Yang Elizabeth lakukan saat ini. Apakah dia sedang laporan kepada para pelayannya? Atau sekedar cerita kepada para pelayannya? Dari gelagatnya, dia seperti bercerita. Tapi, apakah hubungan antara tuan dan pelayan memang sedekat ini? Melihat dia yang bercerita kepada para pelayannya secara lepas. Itu lebih terlihat seperti dia bicara dengan temannya, tidak. Aku lebih merasa kalau Elizabeth sedang bicara dengan saudaranya saat ini.

"Apakah lelaki busuk itu melakukan sesuatu pada Nona?" Lucy mulai menanyakan keselamatan tuannya. Diikuti Chloe yang juga bertanya, "Apakah Nona bisa menjaga diri selama kami tidak ada?"

Elizabeth menjawab, "A-aku baik-baik saja sih. Hanya saja. Lelaki itu lebih lihai dari yang aku kira. Aku belum menemukan barang mesum atau majalah porno miliknya." Elizabeth mengatakan itu dengan sedikit kikuk.

Kau masih yakin kalau aku menyimpan majalah porno??? Setelah usahamu yang sia-sia saat mencarinya. Kau masih belum menyerah ya ... keras kepala.

Melihat tempatku yang mendadak ramai, Bella juga kebingungan. Tapi sejak awal, dia juga berniat untuk menginap. Meski Elizabeth sudah menjelaskan kalau para pelayannya akan ikut menginap, Bella tetap tidak bisa terima kalau Elizabeth menginap di tempatku tanpa ada dirinya. Selain itu, hanya ada satu kamar utama di sini. Secara terpaksa, malam ini, kami harus tidur di ruangan yang sama.

Aku jelas tidur di kasur. Lalu mereka berempat, tidur di bawah dengan kasur lipat. Aku tidak pernah menyangka, kalau kehidupanku bisa jadi runyam seperti. Tapi, menikmati malam dalam keramaian. Kurasa itu tidak buruk.

"Hadap ke tembok! Kalau kau sampai melihat wajah tidurku maka aku akan membunuhmu." Elizabeth mendeklarasikan peringatan dengan tegas. Sejak awal aku tidak tertarik sih. Aku langsung menurut saja, idur miring menghadap tembok. Meski begitu. ...

Suasananya ramai! Bagaimana aku bisa tidur dengan mudah??? Keadaannya, ini terlalu mudah untuk dimengerti 'kan!!! Dibelakang ada empat gadis yang tertidur dalam kamarku. Meski aku tidak berminat melihat mereka. Secara hasrat, aku terdorong untuk melihat. Jantungku tidak karuan. Ini berdegup sangat kencang. Badanku terasa panas. Pikiranku tidak tenang. Bagaimana aku bisa tidur jika begini keadaannya???

Yah, nanti juga akan mengantuk sendiri. Aku akan diam saja untuk saat ini. Sambil berpura-pura tidur, aku akan diam hingga mengantuk.

________________

[Tengah Malam]

Aku belum bisa tidur!!! Setidaknya, sampai aku melihat wajah tidur mereka satu demi satu, aku tidak akan bisa tidur. Meski aku sudah bertekad untuk tidak melihatnya. Aku tetap tidak bisa bohong pada diriku sendiri. Aku ingin melihatnya.

Sekarang sudah tengah malam. Mereka juga sudah hening. Mereka sudah pulas, 'kan?
Kalau aku melihat mereka sebentar saja, itu tidak apa-apa, 'kan? Oke, ayo berbalik secara halus dan. ...

"Hei, Lucy, kau belum tidur?" Secara tiba-tiba aku mendengar suara Elizabeth. Aku terkejut parah!!! Untung saja aku belum berbalik. Nyatanya, dia belum tertidur.

"Saya tidak akan tidur sampai Nona tidur. Khawatir, laki-laki mesum itu akan melihat wajah tidur Nona yang imut," jawab Lucy tegas namun pelan. Aku membatin, "Kau ini benar-benar ya ... padahal Chloe sudah pulas sejak tadi."

"Dia kelelahan karena banyak mengerjakan tugas rumah. Saya bisa maklumi tindakannya untuk tidur cepat malam ini." Gelagat Lucy, dia menjawabnya seperti kepala pelayan. Seakan-akan, dia bertanggung jawab atas pekerjaan pelayan yang lain.

"Hei, kau sudah tahu? Mengenai info pelantikan," tanya Elizabeth mengubah topik. Dia sepertinya ingin membicarakan ini sejak lama. Ingin membagi masalahnya pada orang lain. Ingin menceritakan masalahnya pada orang lain.

"Ya, saya sudah tahu. Sebelum Nona tahu, saya sudah mencari tahu apa saja yang akan Nona hadapi. Termasuk pelantikan Nona sebagai ketua komite kedisiplinan." Lucy memberi jawaban yang meyakinkan. Aku bisa melihat jiwanya yang benar-benar setia dan mengabdi pada Elizabeth.

Selain itu, pelantikan? Dengan kata lain saat ini, Elizabeth belum resmi menjadi ketua komite? Tapi kenapa dia bisa menghukum diriku? Aku akan mencari tahu masalah ini nanti.

Untuk sekarang, aku tertarik dengan pembicaraan mereka. Seperti, ada informasi penting yang akan aku dapatkan jika menguping. Aku merasa bersalah karena ikut mendengar curhatannya sih. Tapi, aku harus dengarkan informasinya.

"Menurutmu, apakah itu akan berjalan lancar?" Elizabeth bertanya dengan lembut dan takut. Dia benar-benar mengkhawatirkan masalah ini sepertinya. Tidak seperti dirinya yang bermulut pedas dan berdedikasi tegas.

"Saya yakin Nona akan baik-baik saja. Kalau sesuatu terjadi, saya sebagai Kesatria Nona Elizabeth akan membela. Jangan lupa, Nona punya dua kesatria. Chloe pasti akan turun tangan jika sesuatu terjadi pada Nona." Itu adalah jawaban yang Lucy lontarkan.

Tunggu, kesatria? Aku semakin tidak mengerti. Aku kira pada awalnya, mereka adalah bawahan Elizabeth di sekolah. Lalu ternyata, mereka adalah pelayan Elizabeth di rumahnya. Tapi sekarang, yang aku dengar, mereka adalah kesatria milik Elizabeth. Aku tidak paham. Aku tidak mengerti. Tapi jelas saja sih ... bahkan belum ada satu minggu sejak aku mulai bersekolah di SMA Apollo.

"Kalau sesuatu terjadi, aku akan mengandalkan kalian, ya?" Elizabeth bertanya dengan penuh harapan. Sementara Lucy tersenyum, dia diam sejenak. Lucy kemudian menjawab, "Bahkan jika itu harus mengorbankan nyawa saya. Saya akan melindungi Nona, apapun yang terjadi."

KESATRIA MILIK ELIZABETH
________________________

"Jadi, sebaiknya apa yang aku lakukan, ya? Ada laki-laki yang menguping pembicaraan dua gadis. Ini harus diberi hukuman keras, kayaknya."

Setelah Elizabeth pulas tertidur, Lucy menembakkan pertanyaan padaku. Itu ditujukan untukku. Pasti. Tapi, dia tahu kalau aku menguping??? Bagaimana bisa!?? Untuk sekarang pura-pura tidak dengar saja.

"Kau tidak akan bisa membohongiku, itu percuma, hmph. Aku bisa melihat gerakan pinggang dan punggungmu yang bernafas normal. Singkatnya, nafas orang yang tidur dan sadar, nafas mereka berbeda."

Habislah nasibku.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro