Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Spoiler!

"Gwano Odaya, kau dituduh menjadi dalang di balik pembantaian keluarga Hamada. Semua bukti telah tersedia dan mengarah padamu. Kau didakwa telah melakukan pengkhianatan yang mengancam kedamaian klan sehingga kau tidak diampuni."

Ayah ditempatkan duduk bersimpuh. Tangannya diikat, mulutnya disumpal, dan matanya ditutup kain. Kemudian, pedang tajam lagi berkilauan terayun dan menebas dengan bunyi membuat siapa pun ngilu.

Tubuh Ayah menggelepar dengan area leher mengucurkan darah segar, sementara ... kepalanya jatuh menggeletak ke lantai.

"Morowa Otowa, sesuai aturan yang berlaku, sebagai istri seorang pengkhianat, kau ikut menanggung dosa yang telah dilakukan suamimu."

Ibu hanya memekik tertahan ketika nasibnya menyusul Ayah.

"Nuru Khadaru, Dalala Odawa, Foyele Okoreke, sebagai anak dari pengkhianat, mulai detik ini, aku selaku pemimpin Klan Putih, mencabut gelar kebangsawanan kalian. Kemudian, setelah ini, hiduplah sebagai budak atau tinggalkan tanah suci ini!"

Tiga orang mendatangi kami. Mereka membawa batang besi yang menyala merah. Kemudian, benda itu ditempelkan ke kening kami. Bunyi kulit yang mendesis karena bersentuhan dengan benda panas, ditambah rasa sakit yang teramat, membuat air mataku berjatuhan.

Sekarang di tengah-tengah jidat kami terdapat tanda silang yang menandai bahwa kami telah melakukan aib besar. Atau lebih tepat, kami bukan lagi bagian dari kaum yang harus dihargai atau diperlakukan dengan berprikemanusiaan.

Beberapa hari berikutnya, kedua adikku akhirnya dibeli oleh orang. Mereka resmi dijadikan budak, terpisah dariku yang terasing.

Aku, Nuru Khadaru, gadis malang  yang dicap sebagai anak pengkhianat. Di usia tiga belas, aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri bagaimana Ayah dan Ibu mati. Bagaimana fitnah kejam membuat mereka yang dulu dihargai, dalam sekejap dibenci dan diperlakukan bak hewan menjijikkan.

Entah, apakah aku harus senang atau sedih. Karena selama ini, hidup sebagai putri sulung keluarga Gwano Odaya membuatku benar-benar tersiksa. Hanya karena fisikku berbeda, ditambah aku tidak memiliki bakat sihir mengagumkan seperti kedua saudariku, hidupku benar-benar bak di neraka ....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro