Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Rencana - Rencana(Gila)

(Name POV)

.

Hari kedelapan trimester kedua.

Udara semakin dingin dibandingkan kemarin - kemarin. Hawa sejuk mulai datang silih berganti. Demamku sudah sembuh sejak jauh - jauh hari. Seragam musim panas masih tetap dipakai. Kesibukan sekolah, latihan, DreamFes, dan lain - lain masih terus berjalan. Musim gugur semakin terasa. Itu berarti...

"FESTIVAL SEKOLAAAAAAH!!!"

Yap. Benar sekali.

Sekarang kami sedang musyawarah di kelas. Sagami-sensei yang tumben - tumbennya semangat mengumpulkan kami semua. Kami diminta untuk mendiskusikan apa yang akan kami lakukan untuk festival sekolah nanti.

Ngomong - ngomong, yang teriak tadi itu Subaru-kun. Dia sudah lompat - lompat di kursinya sekarang.

Sekolah Idol yang elite. Penuh program sadis, acara sejibun, dan masih ada belajar lagi pula. Akademi macam apa ini. Iya. Pasti kalian mengira tak ada acara semacam festival sekolah di akademi ini. Sejujurnya aku juga mengira begitu. Namun ketika pagi ini Hokuto-kun memanggil kami ke kelas untuk berdiskusi, rasanya aku jadi gak pengen masuk saja.

Yang benar saja. Setelah kita banting tulang untuk kegiatan idol, kita harus memikirkan festival sekolah?? Memangnya apa lagi yang bisa dibanting?? Kepala??

"AKU PUNYA IDE!! KITA BUAT KEBUN BINATANG AJA--"

"Yak, Akehoshi-kun sampai situ saja." Sagami-sensei santai melempar kapur. Yang hebatnya sempurna menghantam jidat mulusnya Subaru-kun. Subaru-kun mengaduh. Aku tertawa melihatnya.

"Seperti yang kalian lakukan tahun lalu, tahun ini pun ada festival sekolah. Tenang saja, sekolah meliburkan seluruh kegiatan idol kalian sampai festival selesai. Jadi kalian gak perlu berbondong - bondong datang ke UKS dalam keadaan mengenaskan." Jelas Sagami-sensei, yang membuat kami semua menghembuskan nafas lega. Ah, setidaknya sekolah pengertian. Ini akan jadi pengalaman sendiri setidaknya. Aku mulai memperbaiki posisi, mendengarkan lebih baik.

"Tahun lalu, kelas yang saya bina mengadakan rumah hantu. Sebenarnya itu ide bagus, tapi sayangnya berjalan buruk. Akiyan--maksud saya Kunugi-sensei masuk ke rumah hantu, dan dia keluar dalam keadaan tak sadarkan diri--"

"Sensei, apa Kunugi-sensei takut hantu??" Sela seseorang. Kami semua menoleh. Rasanya agak lucu kalau membayangkan orang segalak Kunugi-sensei takut hantu. Yang ada hantunya mungkin yang takut sama Kunugi-sensei. Sagami-sensei menggeleng.

"Tidak, dia terantuk properti yang lumayan berat karena kaget."

"Aah...." koor kami serempak. Agak bersimpati. Mungkin maksudnya Sagami-sensei tak ingin hal yang sama terulang lagi. Tapi rasa - rasanya cerita ini malah membongkar aib Kunugi-sensei.

"Jadi saya harap rencana kalian tahun ini lebih kreatif--dan aman." Lanjut Sagami-sensei. Lantas dia mengambil kapur lainnya. "Yak, ada yang punya ide??"

Kami semua langsung saling lirik.

"Akehoshi-kun??"

"Eh eh anu--" Subaru-kun langsung gelagapan. Melempar sinyal padaku. Aku pura - pura melihat keluar jendela. Meminta tolong pada Makoto-kun. Yang ditatap mengangkat bahu. Menoleh pada Hokuto-kun--eh gak jadi. Soalnya dia udah melotot duluan. Subaru-kun kembali ke asal, menelan ludah.

"Kebun binatang??"

"Hewan - hewannya darimana aho. Lagipula kelas kita gak segede itu." Tembak Hokuto-kun langsung. Subaru-kun manyun. Kan dia cuma memberikan ide. Sagami-sensei menuliskannya di papan tulis.

"Bagaimana kalau drama??" Usul seseorang. "Kan ada Hidaka di sini. Selain itu, mungkin akan menantang jika kita mencoba akting." Lanjutnya lagi. Seruan seruan setuju mulai terdengar. Aku pribadi sih belum merasa sreg dengan usul itu. Lagian, aku punya usul lain....

"Jangan ah, terlalu biasa." Seru entah siapa. "Kali - kali yang lebih antimainstream dikit lha." Balas teman sebelahnya. Baru saja mereka mau berdebat, Sagami-sensei sudah melerai dengan menuliskan usul tadi di papan tulis. Toh entar di voting juga.

Kelas kembali hening sesaat.

"Ano, bagaimana kalau kaligrafi??" Usul Souma-kun. Kami semua menoleh. Ditambah mengernyit.

"Jadi kita adakan kelas kaligrafi singkat. Pengunjung bisa belajar menulis kaligrafi sederhana. Nantinya mereka bisa membawa pulang hasil karya mereka sendiri." Jelasnya lagi. Kami mulai manggut - manggut. Usul yang lumayan berbeda. Menarik juga. Sagami-sensei kembali menuliskannya di papan tulis.

Alhasil setengah jam kedepan kami perang usul. Mirip - mirip perang usul DreamFes lah. Tapi lingkupnya lebih gila lagi. Ada yang mengusulkan studio foto. Hmmm klasik. Ada yang memutuskan live musik. Yah, mungkin dia malas berpikir, jadi ambil jalan termudah saja. Ada juga yang bilang kelas menggambar. Boleh aja sih. Sagami-sensei menuliskan satu per satu usulnya.

Setengah jam kemudian papan tulis hampir penuh dengan tulisan. Habis sama Sagami-sensei ditulis semua. Lagi seru - serunya perang usul, tiba - tiba Subaru-kun berdiri di mejanya.

"SETOOOOOOOOOOOOOPPP!!"

Serempak kami semua berhenti beraktivitas. Subaru-kun mengambil nafas. Menunjukku tiba - tiba.

"(Name)-chan belum mengusulkan apa - apa!!"

"HEEEE??!!"

"Habisnya daritadi kamu melamun mulu sih!! Ya jangan gitu dong. Ini kan diskusi bersama, setidaknya sumbangkan idemu dong!!" Protes Subaru-kun. Yang lain malah setuju.

Enak saja. Kan bukan cuma aku doang yang cuma duduk diam. Memangnya murid kelas ini cuma aku?? Baru saja aku mau balik protes, Sakasaki-kun malah tertawa.

"Ahaha!!"

He??

Kami menoleh. Sakasaki-kun mengedipkan matanya padaku. Membuatku bagai kesetrum, langsung tahu. Astaga, dia bisa membaca pikiranku.

"Sebenarnya sedari tadi Koneko-chan ingin melontarkan idenya..."

"Kalau begitu, kenapa dia tidak mengatakannya saja??"

Hokuto-kun berkata. Sakasaki-kun terkekeh. Lantas dia menatapku.

"Soalnya, idenya agak sedikit gila. Benar tidak, Ko-ne-ko-chan~??" Sakasaki-kun melempar balik padaku. Aku gelagapan. Membuang mukaku begitu semuanya menatapku.

"Anu.. Sa-Sakasaki-kun tidak salah sih...." jawabku akhirnya.

"Jadi, apa idemu (Name)-chan??" Subaru-kun sudah kembali ceria, maju menatapku penasaran. Yang lain juga. Bersabar diam menunggu suaraku keluar. Aku menelan ludah. Baiklah, tak ada salahnya mengatakannya. Toh pasti mereka langsung menampiknya. Aku meneguhkan diri.

"M-Maid... cafe??"

Entah kenapa mereka semua malah diam.

Seseorang mengacungkan tangan.

"Yak, Otogari-kun. Silahkan."

"Anu... (Name), kita semua cowok." Katanya dengan wajah tripleknya.

"Itu aku juga tauuu!!" Balasku malu. Dibilang juga apa. Lebih baik gak usah memikirkan ideku. Gak mutu. Baru saja yang lain bersiap membuang ide itu, Sagami-sensei malah mengacungkan tangan.

"Yak, saya setuju."

Kelas lagi - lagi hening. 

"HEEEEEEEEE????!!!"

"Kenapa?? Kalian bisa cosplay kan??" Kata Sagami-sensei dengan wajah santainya. "Lagian gak harus kalian semua kali yang pakai baju maid. Nanti kan ada yang bagian memasak, bagian bersih - bersih, dekorasi, dan pelayan. Jadi bagi - bagi tugas saja." Lanjutnya. Kami semua saling lirik. Aku cengar cengir sendiri. Entahlah, aku tak menyangka ideku diakui oleh sensei.

"Tapi sensei!! Saya menolak!!"

"Iya!! Saya juga!!"

"Kalau begitu kalian tak usah jadi maid. Apa susahnya." Entah kenapa Sagami-sensei malah kekeuh dengan ideku. Dua murid tadi nyengir. Duh, sepertinya susah meyakinkan Sagami-sensei kalau sudah kekeuh.

"Sensei!! Saya punya ideee!!" Seorang siswa mengacungkan tangannya. "Bagaimana kalau (Last Name)-chan saja yang jadi maid?? Yang lain jadi butler??"

"NGGAK BOLEH!!" Seruku langsung. Aku memelototinya. Dia nyengir, mengangkat bahu tak berdosa. Lagian mana esensinya kalau maidnya cuma satu??

"Sudah sudah ribut amat sih kalian." Potong Sagami-sensei. Dia mengeluarkan kertas - kertas gulungan dan menyodorkannya pada kami.

"Kita undi saja. Murid kelas ini kan 30. Kita jadikan saja pelayannya 10. Siapapun yang mendapat kertas bertuliskan 'Maid', maka dia yang akan menjadi maid. Hidaka-kun, bantu aku menuliskannya." Sagami-sensei santai melambaikan tangan. Menyuruh Hokuto-kun maju. Hokuto-kun mendesah. Sedikit tidak rela membawa alat tulisnya.

Akhirnya lima belas menit kemudian kami mulai mengundi. Setelah bertengkar sedikit diusulkan juga setengah pelayannya butler. Tapi itu berarti akan ada 4 cowok lainnya yang jadi korban. Selain aku tentunya. Meski yah--siapa tahu aku dapat bagian lain bukan??

Kami semua berbaris. Masing - masing mengambil satu gulung kertas. Sagami-sensei dengan wajah berbinar memegang kotak undian dan menyimak para wajah siswa yang beragam. Ada yang santai dan bodo amat. Ada yang cemasnya minta ampun sampai pucat. Ada yang pasrah. Ada yang sibuk merapal doa. Malah ada yang semangat gak ketolongan. Ada juga yang sampe menangis terisak--mungkin dia malu dilihat emaknya pakai baju maid.

Aku di urutan terakhir. Aku mengambil kertas dengan tangan gemetar. Di sekitarku sudah pada menunjukkan reaksi. Banyak yang berseru bahagia--mungkin hanya dapat kertas kosong. Ada yang tersenyum lega. Jaga image dia. Ada juga yang lanjut nangis bahagia--setelah nangis ketakutan tadi. Mataku belum menemukan wajah syok. Tapi ini saatnya aku membuka kertasku.

Dengan gerakan perlahan, aku membuka gulungan kertasku. Sengaja mengintip pake satu mata. Kali aja yang sebelah lagi rusak.

Maid.

Begitu tulisan sederhana yang menyambut penglihatanku. Aku membuka mataku yang satunya. Oh iya benar. Memang tulisannya begitu.

"Perhatian, semuanya!!" Sagami-sensei menepuk meja. Kami semua yang ribut bereaksi menoleh. Sagami-sensei menunjuk sebelah kanan podium. Lalu sebelah kirinya.

"Yang mendapat peran butler mohon berdiri di samping kiri saya. Dan yang mendapat peran maid di sebelah kanan." Titahnya dengan wajah datar. Kami semua saling lirik. Amat penasaran siapa yang dapat peran maid.

Aku tanpa ragu maju ke depan. Agak tergesa malah. Sebenarnya aku juga penasaran siapa yang dapat peran maid selain aku. Tatapan yang lain tampak biasa saja melihatku maju ke arah kanan. Setelah aku berdiri, perlahan - lahan yang mendapat peran maju ke depan. Mataku segera melebar begitu melihat siapa yang maju dan berdiri di sebelahku.

Hasilnya adalah---

Hidaka Hokuto, Otogari Adonis, Yuuki Makoto, dan dua orang lainnya sebagai butler.

Serta--

Akehoshi Subaru, Kanzaki Souma, Sakasaki Natsume, diriku, dan satu orang lagi sebagai maid.

Yang tidak mendapat peran--kurang lebih dua puluh orang lainnya, bertepuk tangan meriah.

"Terima kasih pada kalian yang telah sukarela maju ke depan. Mohon bantuannya." Sagami-sensei tersenyum. Sedikit lega anak muridnya tidak kabur dari jendela karena mendapat peran maid. Kami semua saling lirik. Yang berdiri di bagian butler memasang wajah lega dan simpati.

Subaru-kun masih syok. Menatap kosong apapun yang didepannya.

"Ini..... tak mungkin terjadi....."

Sakasaki-kun memasang wajah kesal luar biasa. Merengut sebal sambil mendecih.

"Cih, seharusnya tadi aku tak mengambil kertas yang itu..."

Souma-kun memasang wajah biru. Berkeringat dingin.

"Bisa - bisa aku diusir dari rumah--"

Satunya lagi memang memiliki wajah cantik dan imut. Jadi dia santai - santai saja mendapat peran maid.

Aku mengerjapkan mata.

"Sesuai dugaanku!! Yang jadi maid kalian!!"

"(NAME)/KONEKO/-CHAN/DONO??!!" Seru ketiganya. Aku tertawa.

Setidaknya rapat hari ini berjalan lancar. Sisa dua puluh orang lainnya berebut menentukan bagian. Akhirnya sampai sekolah selesai semuanya sudah mendapat bagian masing - masing.

"Festival sekolah masih dua minggu lagi." Sagami-sensei memulai penutupan. Kami sudah kembali duduk manis di kursi masing - masing.

"Sampai hari H nanti, kerjakan bagian kalian sebaik - baiknya. Kita buat kelas kita menjadi terbaik!!"

"OOOUU!!"

"AYO KITA BUAT FESTIVAL TERHEBAT SEPANJANG MASAA!!"

"OOOUUUU!!"

Dua minggu menuju festival sekolah--dimulai!!

~~~~

YAHO YAHO YAHHHOOOOO

Jadi ga usah kaget lagi ya ngeliat ide maid cafe masuk ke cerita ini. Gak papa, ceritanya bakal tetep lurus kok. Nggak ufufu kyakya(??)???

MUSIM GUGUR DAH MULAI TAPI GAK TAHU KONFLIKNYA GMN--

Biasanya author nulis idenya ngalir tapi kali ini macet huhu apalagi author mulai jadi manusia dari kalangan Tanaka(??) Jadinya kebanyakan tidurnya dibanding kerja lembur bagai quda hwhw

Tapi yang pasti akan author keluarkan idenya!! Akan author buat kalian baper!! Pasti!! Ingat itu--//oke

Jadiiii karena author lagi mentok ide plissss boleh boleh lha kalian masukin ide kalian ya ya ya author bingung soalnya huwehuwe

YOOSSHAAAA TUNGGU SAJA MEREKA MAKE BAJU MAID TERIMA KASIH TELAH BACA DAN JAA NEEE~~☆☆

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro