Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Practice~

(Name POV)

.

25 hari menuju DreamFes. Disini aku berdiri, di depan ruang musik. Aku menghela nafas semangat, langsung memasuki ruangan yang memang pintunya sudah terbuka.

Sisa 5 hari terakhir terjadi perubahan drastis. Aku baru diperbolehkan keluar dari rumah sakit 2 hari setelahnya. Tentunya aku masih harus pergi ke psikolog selama 3 bulan kedepannya, atau mungkin lebih. Apalagi Hajime-chan, dia ditangani lebih serius. Apalagi kejadian itu bisa membuatnya trauma. Aku saja masih bergidik jika mengingatnya sekarang.

(Author: Yaiya baru 5 hari. Udah gitu kamu nyerang berapa preman itu, jelas trauma lah!!

[Name-chan]: Author jangan ganggu dong, ini kan partku :<)

Sampai sekarang Hajime-chan masih dirawat. Lukaku sudah mulai memulih dan aku dibolehkan untuk meneruskan kegiatan produserku oleh dokter dan psikolog. Tentu saja ayah juga mengizinkan. Pihak sekolah juga memberikan beberapa keringanan.

"Ohayou gozaimasu!!" Seruku begitu masuk. Disambut dengan pemandangan indah(?)para Knights yang sedang meregangkan badan. Melihat Sena-senpai yang melirikku jutek mengingatkanku akan salah satu preman itu.

A-aduh!! Jangan ingat itu diriku!!

Aku menggeleng - geleng sendiri. Lalu aku membuka mata kembali. Keempatnya menatapku heran. Ya, cuma empat. Soalnya Tsukinaga-senpai malah asyik nulis lirik lagu di pojokan.

"(Name)-chan gak papa??" Tanya Arashi-kun. Aku tersenyum tanggung.

"Gak papa kok. Cuma inget yang kemaren aja. Btw, kalian udah selesai belum peregangannya??" Jelasku sekaligus bertanya. Mereka manggut - manggut.

"Belum kok. Memangnya kenapa Onee-sama??" Jawab Tsukasa-kun. Aku meletakkan tasku di sebelah Tsukinaga-senpai sekaligus menyeretnya ikut. Langsung, aku tersenyum cerah.

"Kita ikut dong!!" Seruku. Dahi mereka langsung terlipat tiga.

"Emangnya produser boleh ikut latihan??" Tanya Tsukasa-kun. Aku menaikkan salah satu alisku.

"Emangnya gak boleh?? Boleh aja kan?? Sekalian, biar kalian makin semangat juga. Yo, Tsukinaga-senpai, ikut latihan kan??" Senggolku. Yang disenggol cuma nengok sekilas.

"Ha, apa?? Oh!! Ada (Name)-chan!!" Teriaknya tiba - tiba dan memanggilku memakai nama depan. Dahiku pun ikut - ikutan terlipat tiga. Jadi aku ini.... apa?? Pemain basket berambut biru dari fandom sebelah??

"Tsukinaga-senpai ikut latihan kan??" Tanyaku sekali lagi. Dia langsung berpikir keras dengan pose anak kecil. Tiba - tiba dia menggeleng.

"Nggak bisa, aku harus menyalurkan inspirasi ini dulu." Katanya kalem. Begitu dia mau kabur, aku langsung mencengkram lengannya kuat - kuat.

"Senpai bilang.... gak mau ikut...??" Tanyaku, dingin bagai belati. Seketika seisi ruangan langsung bergidik. Tsukinaga-senpai menoleh ke belakang, tepatnya kearahku. Mulutnya dipaksakan tersenyum.

"Err... ah... eh!! A-anu...."

Aku langsung tersenyum.

"Pensilmu, kertas - kertas musikmu, dan penghapus kesayangan adikmu akan kusita lalu kubakar dan kubuang ke laut dekat sekolah. Selain itu aku juga akan memberi tahu adikmu kepribadian anehmu yang sebenarnya dan aku akan menggunakan speaker sekolah untuk mengungkapkan kalau senpai suka manjat - manjat jemuran tetangga." Ancamku lansung. Tsukinaga-senpai langsung kicep. Di belakang, Arashi-kun sampai berseru "Oh my!!".

Bagaimanapun juga, aku harus membuat mereka benar - benar serius hari ini.

~~~

"AIKATSU!! AIKATSU!! AIKATSU!!"

"LEBIH KERAS LAGIII!!"

"AIKATSUUUU!!"

Sakuma-kun tampak mulai melambat. Langsung kutendang punggungnya(pelan).

"SAKUMA-KUN!! MAU KUKUNCI KAU DENGAN KAKAKMU DI KAMAR MANDI BERDUA HAH??!!"

"Ti-tidak Master!!" Serunya, entah kenapa memanggilku master. Buru - buru dia cepatkan temponya. Aku mengangguk puas. Arashi-kun tampak menyamai temponya dengan tempoku lalu menggelayut manja di bahuku.

"(Name)-chaaaan!! Kita istirahat dulu dooong!! Ini udah 50 putaran!!" Rengeknya. Aku langsung memberinya tatapan mata setajam es. Lebih tajam dibanding Sena-senpai malah. Arashi-kun langsung menelan ludah.

"Kalau kau merengek seperti itu, akan kubonuskan untuk kamu 500 putaran lagi. Tak peduli kau pingsan sekalipun." Tembakku. Arashi-kun langsung mingkem dan kembali bergabung dengan yang lain. Gantian sekarang dia menggelayut di pundak Sena-senpai dan memintanya untuk membujukku. Tentu saja Sena-senpai menolak.

"MANA TERIAKANNYA??!!" Teriakku make toa yang kupinjem. Serentak semuanya langsung menegak.

"AIKATSUUU!!"

"MOTTO KOE DASHITE!!"

"AIKATSUUU!!"

Udah bukan teriak lagi, Arashi-kun udah menjerit putus asa. Sakuma-kun tampak memejamkan mata sambil berdoa terus menerus agar aku segera menghentikan pemanasan ini. Tsukasa-kun tampak lelah sekali tapi gak berani(gak tega)menolak perintahku. Sena-senpai yang biasanya adem - adem aja lari, kali ini wajahnya asem luar biasa. Mungkin karena disuruh teriak - teriak kayak idol di fandom sebelah. Udah gitu teriakannya "begitu" pula. Cuma Tsukinaga-senpai yang lari - lari bebas kayak orang kesetanan sambil ketawa - tawa sendiri di depan semuanya. Melupakan semua ancamanku tadi.

"AIKATSUUU!!"

"YAK!! SEMUANYA BOLEH ISTIRAHAT!!" Seruku begitu sadar sudah 2 jam kami lari. Serentak, keempat anggota Knights langsung jatuh begitu saja di trek. Bahkan Sena-senpai juga. Tsukinaga-senpai tidak mendengarku, masih lari - lari. Sebelum dia beneran lari keluar dari lapangan, aku buru - buru mengancamnya lagi dan dia langsung bergabung dengan wajah tak berdosa.

"Ini, kalian minum dulu. Masih seger kok." Kataku sambil membagikan minuman dingin. Tadi aku memang sengaja membawa pendingin minuman. Arashi-kun yang sepertinya sudah kehabisan tenaga langsung merayap mendekatiku. Begitu aku memberikannya minum, dia langsung terjatuh lagi. Aku sweatdrop.

"Onee-sama, kenapa kita harus lari 52 putaran sih??" Protes Tsukasa-kun. Sakuma-kun langsung menutup mulut Tsukasa-kun, takut - takut kalau nanti justru aku malah menyuruh mereka semua lari 500 putaran.

"Emangnya kenapa?? Bukannya idol memang harus banyak olahraga?? Dulu saja aku pemanasan lari 100 putaran." Jelasku enteng yang sontak membuat Tsukasa-kun menyemburkan minumnya dan membasahi wajah Sakuma-kun. Sakuma-kun mengelap wajahnya dengan wajah dongkol lalu minum. Ditilik dari wajahnya, kayaknya dia pengen nyiram Tsukasa-kun, cuma sayang air.

"Oi, galak!!" Seru Sena-senpai dan entah kenapa--aku menoleh. Begitu aku menoleh, dia melemparkan handuk tepat ke wajahku. Baru saja aku mau berteriak kesal, Sena-senpai udah keburu duduk di hadapanku.

"Keringkan keringatku dong." Katanya kalem, yang sukses membuat Tsukasa-kun kembali menyemburkan minumnya. Untungnya Sakuma-kun kali ini peka dan yang menjadi korban pun Arashi-kun. Aku mendengus sebal mendengarnya.

"Oh gitu, jadi panggilanku sekarang berubah??" Sinisku, malah gak peka. Sena-senpai tidak menjawab, dia meraih tanganku, lalu meletakkan handuknya di tanganku. Lalu dia menarik tanganku menyentuh pipinya. Tentunya dengan handuk. Mendadak aku jadi salting.

"E-eh?? Se-senpai??" Seruku refleks, yang membuatku ingin menampar mulutku sendiri. Sena-senpai menatapku lurus.

"Keringkan keringatku. Ini hukuman untukmu." Katanya singkat, tapi ngilu. Aku meringis.

"Enggak ah, makasih." Jawabku langsung. Sena-senpai langsung menahan tanganku yang mau kutarik. Nggak main - main lagi, langsung dia lingkarkan lengannya di pinggangku.

"SENPAI??!!"

"Mau kutambahkan hukumannya??" Ancamnya, mengeratkan pelukannya(kalau itu bisa dibilang pelukan). Aku menelan ludah, ku menoleh. Semua anggota knights lainnya sudah menatap kami intens. Bahkan Tsukasa-kun mencengkram lengan baju Arashi-kun sampai robek. Aku menelan ludah lagi, kembali menatap Sena-senpai yang masih menatapku lurus.

"Baik, tapi tolong... lepaskan tanganmu dulu." Kataku serius. Sena-senpai menurut, melepaskan lengannya. Buru - buru langsung kusapu(?)wajahnya dengan handuk.

Dan rasanya aku ingin sekali menjambak Sena-senpai ketika dia meminta "hal - hal menyebalkan" selagi aku bekerja. Seperti ketika aku mengeringkan lengannya, dia bilang harus diulangi lagi. Begitu terus sampai aku mengulanginya 7 kali. Atau ketika mengelap pipinya, dia bilang harus make perasaan, atau gak hukumannya ditambah. Rasanya aku mau menamparnya. Atau menyuruh Tsukasa-kun menyemburkan air ke wajahnya. Kalo perlu kuceburin dia ke laut. Perasaan apa coba??!! Bikin kesel aja!!

20 menit kemudian(karena Sena-senpai banyak maunya)akhirnya aku selesai dengan "hukuman"ku. Aku menghela nafas, yang lain sudah asyik ngobrol, tak peduli dengan apa yang terjadi. Sebelum Sena-senpai menambah hukuman, langsung aku berdiri. Semuanya menoleh.

"SEMUANYA BERDIRI!! YANG GAK BERDIRI KU GANTUNG DI MENARA!!" Teriakku. Serentak semuanya berdiri tegap ala militer. Aku menatap tajam semuanya.

"Baik!! Karena sepertinya kalian sudah kembali segar, kita akan langsung latihan menari di ruang menari(?) selama 2 jam. Setelah itu kita istirahat makan siang selama 1 jam. Dilanjut dengan latihan suara di ruang musik sampai selesai. Mengerti semuanya??!!" Seruku memberi perintah. Sakuma-kun langsung mengacungkan tangan.

"GAK ADA PERTANYAAN, GAK ADA PROTES!! MENGERTI??!" Teriakku lagi yang langsung membuat Sakuma-kun menurunkan tangannya. Aku mengangguk puas.

"MANA SUARANYA??!!"

"SIAP!! PAHAM!!"

"BAGUS!! Oh iya, satu lagi."

Semuanya langsung menghentikan aktifitasnya. Aku menatap mereka satu persatu.

"Yang mau memberikan hukuman lagi, nasibnya akan jauh lebih mengenaskan dibanding preman yang kuhajar waktu itu. Mengerti??"

Sontak, semuanya saling melirik.

Aku mengangguk puas.

~~~

"Your smileeee is graceful radience!! We'll proteeect....." teriak semuanya. Serentak Tsukasa-kun, Arashi-kun, Tsukinaga-senpai, dan Sena-senpai langsung menunduk. Menyisakan Sakuma-kun yang masih mendongak. Sekejap, tatapannya berubah. Menatapku serius dengan senyumnya.

"Ai wo komete!!" Serunya. Langsung mereka membentuk formasi baru. Aku menepuk tanganku. Tap!! Kaki mereka sudah berdiri mantap.

"Shine!! Shine!! Shine!! Sasageruyou ni, Smile!! Smile!! Smile!! Afureru omoi shout!! Shout!! Shout!! Chikau yo we are knights for you!!" Teriak semuanya harmonis. Kaki - kaki mereka kembali melangkah cepat, membentuk formasi penutupan. Ditutup dengan mereka berdiri tegap sambil memberikan para penonton tatapan terkeren mereka. Bahkan Sakuma-kun sampai memberikan blink mautnya.

Aku tepuk tangan keras - keras. Rasanya bangga melihat mereka, padahal aku bukan emak mereka. Nafas mereka masih terengah - engah. Meski begitu, senyum mereka mengembang. Merasa sudah menyenangkan fans mereka--yang saat ini hanya ada aku.

"KEREEEEEN!! SALUT SALUT SALUTT!! KALIAN EMANG GRUP PALING ELEGAN, KEREN, DAN LUAR BIASAAA!!" Jeritku riang. Semuanya saling menatap dan bertos ria. Aku menyeka air mataku yang entah sejak kapan sudah keluar. Arashi-kun yang kelewat senang langsung lompat memelukku erat - erat.

"KYAAAA!! MAKASIH (NAME)-CHAN PRODUSERKU TENCINTAAAA!! KAMU EMANG YANG TERBAIK MESKI AGAK GALAK(?)!!" Teriaknya. Aku ketawa meski agak ragu begitu mendengar akhirannya.

Untuk DreamFes kali ini, mereka akan membawakan lagu baru mereka yaitu "Grateful Allegiance". Tadinya mereka mau membawakan lagu pertama mereka, "Voice of Sword". Tapi aku bilang, kemungkinan besar fans mereka menantikan lagu baru mereka. Apalagi lagunya penuh perasaan dan seru. Selain itu kuyakin koreografi yang sudah dibuat Sena-senpai juga akan melelehkan hati para cewek.

"Otsukare, Knights!!" Seruku, masih bahagia. Serentak, mereka semua yang masih terbawa perasaan, langsung menoleh tak percaya. Aku jadi serba salah.

"Errr.... kenapa??" Tanyaku, gak tau mau tanya apa. Mereka saling lirik satu sama lain. Hingga gak tahu kenapa, mereka semua jadi menatap Tsukasa-kun dan Tsukasa-kun menatap balik mereka. Tapi pada akhirnya Tsukasa-kun kalah tatap menatap dengan para senpainya dan berdeham - deham gaje.

"Ehem.... jadi... Onee-sama, kita..... udah selesai... latihan..??" Tanya Tsukasa-kun takut - takut, persis kayak anak kecil yang minta mainan baru ke emaknya yang lagi PMS. Para ksatria lainnya(karena mereka "knights"), ikut menatapku cemas-takut-keringat-dingin-ala-ala-khawatir. Melihat raut wajah mereka yang sebegitunya akhirnya aku tertawa kecil.

"Udah kok. Otsukare!!" Kataku mengkonfirmasi. Raut wajah mereka langsung berubah drastis. Kukira mereka akan berteriak lega, tapi entah kenapa mereka malah saling bertukar kode.

"Knights??" Tanyaku, giliran aku yang cemas. Serentak, seringai mereka langsung keluar, membuat aku makin cemas.

"SE--NOO!!" Teriak Arashi-kun. Sontak semuanya langsung lompat ke arahku.

"ARIGATOU PRODUSEERR!!" Teriak mereka semua. Aku langsung gelagapan. "HEEEHH??!!"

Tsukasa-kun dan Tsukinaga-senpai yang paling depan langsung memelukku erat - erat. Sakuma-kun menyusul dari samping. Arashi-kun dari belakang langsung melingkarkan lengannya ke leherku. Sementara itu Sena-senpai merangkul santai Arashi-kun dan mengacak - acak rambutku. Dan yang membuatku paling terkejut, mereka semua menangis ternyata.

"Mi-minna...." kataku terharu.

"HWAAAA!! MAKASIH KAMI-SAMA, UDAH MENYELESAIKAN LATIHAN MENGERIKAN INII!!" Teriak Sakuma-kun tidak terduga. Mendengar teriakannya, membuat air mataku terhenti dan sontak memelototi Sakuma-kun. Yang dipelototin cuma nyengir lalu mengacak rambutku.

Tapi melihat mereka yang sebegini bahagianya, rasanya aku jadi ikutan terharu. Mau tak mau akhirnya aku pun ikut menangis.

"Hei hei udah dong!! Ntar jadi sinetron murahan lagi!!" Kataku bercanda. Mereka ikut tertawa lalu akhirnya melepas pelukannya.

"Eh tapi, masih ada latihan - latihan berikutnya lho. Besok kan masih jadwal kalian." Kataku mewanti - wanti mereka. Diluar dugaan, mereka semua malah ketawa santai.

"Kita mah sudah siap berkat hari ini. Justru Onee-sama yang harus bersiap untuk menerima pelukan kami di tiap akhir latihan." Kata Tsukasa-kun yang membuatku kicep. Tsukasa-kun tertawa bangga dan itu menggerakkan tanganku untuk memeluknya sekali lagi.

"Oh iya, satu lagi." Kata Sena-senpai memecah tawa kami. Kami semua menoleh.

"(Name), ada hukuman baru untukmu." Kata Sena-senpai serius. Mendadak, darahku langsung naik ke atas kepala.

"TSUKASA!!" Teriakku, padahal dia ada di sampingku. Yang diteriakin langsung kesetrum.

"I-iya nee-sama??!" Balasnya. Aku menunjuk Sena-senpai beringas. Yang ditunjuk jadi bingung.

"SEMBUR DIA!!!" Teriakku gak tahan lagi. Sakuma-kun dan yang lainnya menatap kami penasaran.

"Ta-tapi, saya gak tahu caranya--" kilah Tsukasa-kun, padahal dia udah dua kali nyembur orang hari ini. Aku menatap dia setajam laser. Tsukasa-kun makin menciut.

"SEMBUR GAK??!! NTAR KUBUANG SEMUA CATURMU!!" Ancamku. Tsukasa-kun buru - buru mengangguk lalu membungkuk ke Sena-senpai.

"Maafkan saya senpai!!" Serunya lalu langsung minum seteguk air. Sena-senpai langsung gelagapan.

"OY!! Kasa-kun??!! Kamu gak serius kan??!!" Protes Sena-senpai berusaha kabur. Namun sudah telat, Tsukasa-kun sudah berdiri di hadapannya.

BYUR!!

Seketika wajah Sena-senpai basah kuyup hingga ke rambut - rambutnya. Kami semua tercengang, gak menyangka Tsukasa-kun benar - benar serius menyembur air.

Sena-senpai mengusap wajahnya pelan lalu menatap Tsukasa-kun tak percaya dengan tingkat wajah keasaman luar biasa. Tsukasa-kun cuma nyengir bersalah. Sena-senpai berdecak.

"Choouu uzai...." gumamnya. Masih merasa jijik. Melihat mereka, mendadak tawaku keluar.

"Pfft... KYAHAHAHAHA!!" Semburku. Knights langsung menatapku dengan tatapan mereka masing - masing. Buru - buru aku menahan diri untuk tidak ketawa dan menatap mereka(masih dengan sisa ketawa).

"Mau menutup latihan dengan tos ke udara??" Tawarku. Untungnya mood mereka semua sedang baik jadi mereka langsung mengangguk.

"Gimana nih tosnya??" Tanya Tsukinaga-senpai. Aku berpikir sebentar.

"Gimana kalau misalnya pas tangannya masih bersatu, kita masing - masing mengucapkan kata - kata favorit kita, trus nanti sambil meneriakkan sesuatu, baru kita tos ke udara!! Seru kan??" Ujarku. Yang lain pun merasakan yang sama, mengangguk - angguk.

"Tapi kita neriakin apaan?? Maling??" Tanya Arashi-kun balik. Aku mencubit pinggangnya pelan. "Garing tau gak sih." Balasku. Arashi-kun yang merasa itu bukan candaan malah mengaduh pelan lalu balas mencubit pipiku.

"Gimana kalau 'Cause We are Knights'??" Usul Sakuma-kun.

"Boleh tuh!! Kan kita knights!!" Seru Tsukasa-kun. Yang langsung disambut gaplokan Sena-senpai(yang masih kesel).

"Ya emang begitu alasannya Kasa-kun!! Makanya Kuma-kun bilang begitu!!" Semprot Sena-senpai. Tsukasa-kun tumben - tumbennya gak ilfeel, malah nyengir. Mungkin masih merasa bersalah.

"Yaudah yuk, satukan tangaaan!!" Seru Tsukinaga-senpai mengakhiri diskusi gak penting tadi. Langsung tangan kami bertumpuk gak karuan layaknya kue lapis(?). Kami saling lirik.

"Mulai dari siapa nih??" Tanyaku.

"Dari Ou-sama saja. Trus sambung ke Ritsu-chan trus sebelahnya." Jawab Arashi-kun. Tsukinaga-senpai yang merasa terpanggil(?)mengangguk semangat.

"Musik!!" Serunya, padahal kukira dia akan bilang alien. Ah--lupakan saja--

"Tidur." Sambar Sakuma-kun kalem. Kami tak mempermasalahkan.

"Ketegasan." Kata Tsukasa-kun agak ditekankan. Sontak kami semua melirik Tsukinaga-senpai. Yang dilirik malah ikutan ngelirik sebelahnya. Oke, makin gaje jadinya.

"Happiness." Kata Arashi-kun make bahasa inggris. Padahal biasanya juga Tsukasa-kun yang make. Oke, sekarang giliran Sena-senpai.

"Yuu-kun."

Sontak kami menatap Sena-senpai dengan tatapan are-you-kidding-me.

Sena-senpai balik menatap kami dengan tatapan memangnya-kenapa?? Terjadilah perang tatap menatap sebelum akhirnya kami menerima kata - kata itu(meski kuyakin sekarang Makoto-kun sedang merinding disko)dan sampailah giliranku.

Aku menutup mataku. Berpikir, apa kata favoritku selama ini.

"(Name)-chan??"

Senyumku mengembang.

"Teman - teman." Kataku. Tuntas sudah ritual ini(?). Kami semua menatap tangan kami. Sedikit berdebar.

"SE--NO!!" Teriak Arashi-kun. Tangan kami langsung bergerak cepat.

"CAUSE WE ARE KNIIIGHTS!!"

~~~

YAHOOOO MINNA SAAAAN~~☆☆☆

Author is back!! Fufu~

Sejujurnya author gak bisa berhenti ketawa baca bagian Tsukasa nyembur Izumi ala - ala dukun. Sama bagian apa lagi yah?? Pokoknya banyak deh.

Tapi kalo dipikir lagi, itu semua receh sih. Mungkin karena authornya receh makanya bisa memahami author(?)yang receh.

Oke abaikan--

Setelah berbaper ria di chapter sebelumnya, maka kita pun ber-receh ria disinii~~☆☆ Yeeey~~☆☆//*ditimpuk*

Btw author mau tau dong,

Apa chapter favorit kalian~~?? >w<

Kalo author sih yang "Minna-san!!". Soalnya itu author nulisnya 3 kali. Iya, diulang-apus-ulang terus. Tapi author seneng sih dengan hasilnya :"))

Trus sama yang..... "Belajar Bareng". Di rumah Subaru tentunya :v. Author ngakak sendiri bacanya sambil dalem hati bilang, "Ternyata aku cukup kocak yah!!"

Padahal aslinya itu chapter receh banget :v. Eh, nggak receh - receh amat sih :v.

Jadiiiii kasih tahu yaaa~~☆☆

Sampai ketemu di chapter berikutnyaa~~☆☆













Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro