Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Hang Out(Kali ini yang benerannya)

(Name POV)

.

Hujan rintik turun dengan derasnya//maunya apa--

Setelah menghentikan Subaru-kun yang mau keluar dari jendela, akhirnya kita bersama - sama pergi ke restoran terdekat. Subaru-kun dan Hokuto-kun sepayung berdua sedangkan aku, Mao-kun, dan Makoto-kun sepayung bertiga. Maklum, payungnya Makoto-kun kelewat besar untuk dua orang saja.

"Nee, apa kalian suka pergi berempat seperti ini??" Tanyaku. Mao-kun tampak berpikir sejenak. "Kurasa tidak terlalu. Kita lebih sering latihan dan bekerja serta sekolah kurasa." Jawab Mao-kun. Aku manggut - manggut.

"Hei...." panggilku lagi. Di depanku, Subaru-kun dan Hokuto-kun tampak mengobrol seru entah tentang apa. Mao-kun dan Makoto-kun menoleh.

"Apa kalian juga punya pacar atau orang yang kalian sukai??"

Seketika Makoto-kun langsung terbatuk - batuk dan Mao-kun wajahnya langsung memerah. Tanpa sadar wajahku pun ikutan memerah.

"Hei?? Kalian baik - baik saja??" Panggil Hokuto-kun dari depan. "Iya, kami baik - baik saja kok." Kataku berusaha meyakinkan. Hokuto-kun hanya terdiam lalu kembali mengobrol dengan Subaru-kun.

"(Name)-san!! Pertanyaan apa itu??!!" Protes Makoto-kun. Mendadak aku tergagap. "J-jawab saja bisa kan??!! Jawablah!! Aku penasaran!!" Seruku. Makoto-kun dan Mao-kun saling menoleh sebentar.

"Err..... ekhm!! Kita sih, sekarang tidak punya pacar....." jawab Makoto-kun. "Tapi kalau orang yang disukai....." perkataan Makoto-kun terputus. Aku langsung terkesiap.

"Makoto-kun punya orang yang disukai??!! Kasih tahu dong~~!!" Seruku langsung semangat. Aku menggenggam lengannya penuh harap. "Sakurauchi Riko-san ya??!! Hah!! Atau Leah-chan dari Saint Snow??!!" Seruku lagi. Makoto-kun mengerjapkan matanya sesaat.

"Errr...... aku gak punya orang yang kusukai kok...." lanjut Makoto-kun. Aku menghembuskan nafas kecewa. "Tapi, aku baru tahu kalau (Name)-san tahu hal - hal seperti itu." Lanjut Makoto-kun sambil tersenyum. Wajahku memerah.

"I-itu-- a-aku kan dulu l-l-l-leader grup idol!! Ja-jadi ak-aku tahu h-hal sep-seper-seperti itu!! B-bu-bukan kk-karena a-aku f-fans m-mer-merek-ka kok--" kilahku. Mao-kun terkekeh pelan dan menepuk puncak kepalaku.

"(Name)-chan imut ya kalau malu begini." Kata Mao-kun. Aku menoleh kaget, masih dengan wajah memerah. Karena masih kebawa baper dari novel semalem, ku cubit pipi Mao-kun sedikit gemas dan malu.

"Mao-kun jangan berkata seperti itu doong!! Aku kan jadi baper--" seruku ngambek. "Sakit (Name)-chan!! Sakit!!" Seru Mao-kun. Namun karena masih baper, aku tidak melepaskan cubitanku. Makoto-kun langsung menepuk bahu Mao-kun dan menunjuk ke depan.

"Kurasa sebaiknya kalian hentikan...." kata Makoto-kun. Kami sama - sama menoleh. Dari depan, terpancar aura hitam yang kuat. Kami sama - sama sweatdrop melihatnya.

"Etto..... Subaru-kun dan Hokuto-kun baik - baik saja kan--??" Tanyaku. Namun Makoto-kun dan Mao-kun tidak menjawab.

Tak lama kemudian, akhirnya kami pun sampai di restoran.

"Irassahimase!!" Seru para pelayan. Hokuto-kun dan Makoto-kun sibuk melipat payung mereka. Sementara itu, Subaru-kun sudah menarikku menuju konter memesan.

"Nee nee!! (Name)-chan mau memesan apa??" Seru Subaru-kun antusias. "Eh...." gumamku. Aku memperhatikan papan menu di depanku.

BLETAK!!

"Hokkeeeee!!! Sakiiit!!" Seru Subaru-kun keras. Aku menoleh ke belakang. Dari belakang, Hokuto-kun tampak memegang buku tulis yang digulung. Sepertinya dia baru saja memukul Subaru-kun dengan itu. Pelayan yang di kasir tertawa kecil memperhatikan kami.

"Akehoshi!! Jangan berisik!! Sana kamu ke kursi bareng Isara dan Yuuki!! Biar aku dan (Name) yang memesan." Perintah Hokuto-kun langsung. Subaru-kun memajukan bibirnya sedikit lalu dengan terpaksa dia melepaskan diriku.

"Arigatou Hokuto-kun. Entah kenapa, akhir - akhir ini Subaru-kun rasanya jauh lebih manja padaku." Kataku. Hokuto-kun tampak terkejut sesaat sebelum akhirnya tersadar.

"Yaa... sama - sama (Name). Si bodoh itu memang hanya bisa menyusahkan..." gumam Hokuto-kun. Aku tertawa kecil.

Setelah memesan, kami berdua membawa nampan kami menuju meja yang ditempati ketiga anggota Trickstar lainnya. Ketiganya langsung menoleh penuh minat pada nampan kami.

Aku tertawa kecil. Meletakkan nampan dan duduk di sebelah Mao-kun. Entah apa yang mendorong Mao-kun, dia kembali mengusap puncak kepalaku. "Arigatou, (Name)-chan." Katanya. Mendadak aku baper lagi jadi kuinjak kakinya.

Hokuto-kun tampak memperhatikan kami. Sementara itu Makoto-kun dan Subaru-kun tampak mengobrol seru.

"Ehm!!" Deham Hokuto-kun. Kami semua menoleh. Bahkan kakiku masih diatas kakinya Mao-kun. "Bagaimana kalau kita mulai belajarnya?? Bukankah itu lebih baik.... Isara...." entah kenapa mendadak auranya Hokuto-kun jadi kayak si emperor. Dan penekanannya di kata "Isara" itu loh. Kami semua buru - buru memperbaiki posisi dan mengeluarkan kertas pr kami.

"Kenapa sih harus bahasa inggris?? Ini terlalu susah..." keluh Subaru-kun dengan malas mencomot nugget di hadapannya. "Yaaa.... mau bagaimana lagi, bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Di era globalisasi ini, akan lebih mudah jika kita bisa menggunakan bahasa Inggris dengan baik." Jelas Mao-kun. Diraihnya kertasnya dengan tenang dan mulai menulis meski agak lambat.

Hokuto-kun dan Makoto-kun tidak berkomentar. Keduanya sudah mulai sibuk mengerjakan pr-nya masing - masing.

5 menit kemudian.....

Makoto-kun berhenti menulis. Dia stuck di nomor 5. Bagian Simple Past(perhatian minna-sama--author tak tahu materi bahasa inggris di Jepang saat SMA itu seperti apa--). Makoto-kun menggaruk kepalanya sebentar sebelum akhirnya menoleh ke sampingnya.

"Err.... Hidaka-kun---"

Sluuuurrrp--

Makoto-kun sedikit tercengang melihatku yang sudah santai meminum teh. Kemudian dengan bingung, aku menatapnya sambil mengunyah nugget.

"Err..... Makoto-kun?? Ada masalah??" Tanyaku. Seketika yang tadinya mereka sibuk menulis dengan dahi terlipat maksimal, sekarang menoleh dan menatapku tidak percaya.

"(Name)-san.... kamu sudah selesai??" Tanya Makoto-kun sedikit ragu. Aku mengangguk sambil memperlihatkan kertas kerjaku yang sudah diisi dengan sempurna.

Pensil Hokuto-kun terjatuh dari tangannya.

"NGGAK MUNGKIN!! PR INI KAN SUSAH BANGET!!" Teriak Subaru-kun tiba - tiba sambil bangkit. Semua mata menatap kami penasaran. Aku menelan ludah sedikit kaget.

"Err.... tidak sesulit itu kok.... mungkin karena sejak SD aku tinggal di luar negeri. Jadinya.... begitu...." jelasku kikuk. Mereka saling tatap tidak percaya.

"Be-begitu toh... he-hebat sekali (Name)-chan...." komentar Mao-kun. Aku langsung menggaruk tengkukku.

"Eh?? Ti-tidak sehebat itu kok...." balasku. "Jaa?? Bagaimana kalau aku mengajari kalian bagian yang tidak kalian mengerti??" Tawarku. Langsung--keempat cowok itu mengacungkan tangan mereka tinggi - tinggi.

"AJARI AKU (NAME)/(NAME)-CHAN/(NAME)-SAN!!"

~~~

Sore sudah datang, dan sudah saatnya kita harus kembali ke rumah masing - masing.

Setelah menyelesaikan pr bersama, kami menghabiskan makanan yang dibeli dan langsung tancap gas untuk pulang.

"Arigatou Trickstar, hari ini seru yah." Kataku pada keempatnya. Mereka semua mengangguk.

"Terimakasih juga (Name)-san. Penjelasanmu tadi sangat berguna." Kata Makoto-kun. Sebagai balasannya, aku tersenyum senang.

"Kalau begitu, aku dan Akehoshi-kun duluan yah." Kata Makoto-kun. Kami mengangguk.

"Jaa, kalau begitu aku duluan ya." Kata Mao-kun begitu Makoto-kun dan Subaru-kun sudah pergi.

"Eh?? Bukannya kau tidak membawa payung??" Kataku kaget. Mao-kun menggeleng. Dia mengeluarkan payung lipatnya dari dalam tas.

"Aku hanya merasa tak enak pada Makoto. Dia sudah mengajakku untuk bergabung dengannya." Jelas Mao-kun. "Kalau begitu, aku duluan ya." Lanjutnya kemudian melangkah pergi.

Tersisalah aku dan Hokuto-kun.

Aku menatap langit cemas. Tadi pagi aku tidak membawa payung karena aku berangkat bersama Makoto-kun. Aku menghela nafas. Bersiap melangkah menerobos hujan.

Tep.

Lenganku digenggam Hokuto-kun. Aku sedikit terpeleset dan menabrak dada Hokuto-kun.

"Ah!! Ma-maaf Hokuto-kun!!" Seruku panik. Kubalikkan badan, namun malah kudapati tatapan serius Hokuto-kun. Tangannya belum dilepas juga.

"Hokuto-kun....??"

Hujan semakin deras turun.

"..... ikut denganku." Katanya pelan.

"Apa??"

"Kau.... kita pulang bersama." Kata Hokuto-kun akhirnya.


~~~

Haeee~~☆☆

Reader: Author!! Kok malah lanjutin cerita sih??!!

Ehee~~☆☆ Habisnya gak ada internet.....//slap

Yap. Author kehabisan kuota.

Di pertengahan ujian semester, mendadak author jadi bingung cuma gegara mama author ngomongin cowok - cowok di sekolah dan akhirnya author pun berniat melanjutkan cerita~~☆☆

Untuk request chara x reader masih author pertimbangkan karena kemaren belum sempet ngitung votenya--//slap

Kali ini, apa yang akan terjadi ketika (Name) dan Hokuto satu payung~~☆☆??

Apakah Hokuto akan menjadi gila??

Ataukah (Name) akhirnya jadi peka??

Atau biar antimainstream--nggak terjadi apa - apa??//slap

Apapun itu, silahkan tunggu skenarionya di episode selanjutnya~~☆☆ Fufu~~☆☆

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro