Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

For You, Young Master!!

.

(Name POV)

.

Setibanya di kantin, suasana ramai langsung menyambut kami.

Meski yaaah..... gak seramai waktu pertama kali aku ke sini sih. Kepalaku menoleh ke sana kemari, berusaha mencari tempat duduk kosong. Hokuto-kun, Subaru-kun, dan Makoto-kun sudah melenggang duluan dan bergabung dengan Mao-kun dan Souma-kun.

Baru saja aku mau bergabung dengan mereka, tiba - tiba suara lembut menegurku.

"(Name)-san??"

Yuzuru-kun menepuk bahuku pelan. Wajahnya menatapku sedikit heran meski senyumnya tetap mengembang.

"Eh, Yuzuru-kun?? Kenapa??" Tanyaku. Rambutku sedikit bergoyang karena kaget.

"Kenapa berdiri saja?? Jangan lupa makan siang. Pekerjaan kita masih banyak." Katanya lagi. Aku hanya menyeringai.

"Yaa..... habisnya aku tidak punya tempat duduk. Jadi tidak bisa makan." Jawabku. Entah kenapa jadi ikut - ikutan berkata sopan.

"Kalau begitu duduk saja dengan kami. Kami masih punya satu tempat duduk kosong." Ajaknya. Aku menimbang - nimbang sebentar.

"Oke deh." Kataku menyanggupi. Setelah menemani Yuzuru-kun membeli minuman, kami bersama - sama menuju meja-nya fine.

Eh, itu bukan meja mereka sih. Cuma ya..... diduduki oleh mereka.

"Maaf ya, aku duduk di sini. Gak apa - apa kan??" Tanyaku begitu sampai. Serentak mereka semua menoleh.

"Tentu saja tak masalah (Name)-chan. Kami senang menerimamu disini." Seperti biasa, Tenshouin-senpai tetap senyum bersahaja. Aku hanya tersenyum kecil sebagai balasannya.

"Kenapa kita harus bermasalah kalau gadis sebaik dirimu makan siang bersama kami~~!!" Seru Hibiki-senpai sambil tebar bunga. Aku sweatdrop.

Himemiya-kun?? Ia hanya melirikku sekilas. Tak tertarik.

Oke.... kurasa aku bisa makan disini.

Aku menarik kursi di samping Tenshouin-senpai dan membuka kotak bekalku. Di seberang meja, Yuzuru-kun tampak menyodorkan kotak bekal ke Himemiya-kun.

"Bocchama, ini makan siangmu. Saya amat berharap anda akan menghabiskannya~." Kata Yuzuru-kun sambil membuka kotak itu. Isinya sudah bisa ditebak, hanya nasi, sayur, dan sepotong ikan rebus(?).

Tentu saja wajah Himemiya-kun langsung merengut.

"Aaaah!! Kenapa makanannya begini??!! Aku gak mau!! Masakanmu gak enak!!" Serunya. Mata hijau besarnya mendadak menyipit tajam.

"Bocchama, sayuran amat baik untuk tubuhmu. Sebaiknya bocchama makan." Kata Yuzuru-kun(masih tersenyum). Meski bisa dibilang, aura hitam mulai keluar dari tubuhnya.

Himemiya-kun mendadak menyadari ada bahaya(?)yang siap menerkamnya(?). Ketika dia menoleh ke Tenshouin-senpai(mungkin mencari pertolongan), mendadak matanya tertumbuk ke kotak bekalku.

"Ano.... itu apa??" Tanyanya sambil menunjuk kotak bekalku. Aku yang berniat memasukkan makanan jadi batal.

"Ini?? Ini namanya rendang. Ini makanan khas negara keturunanku." Jawabku. Memperlihatkannya dengan jelas kepada Himemiya-kun.

Serentak, bukan hanya Himemiya-kun saja yang mempelototi(?)kotak bekalku, tapi Tenshouin-senpai, Hibiki-senpai, dan juga Yuzuru-kun ikutan memanasi(?)kotak bekalku dengan tatapan mereka. Bahkan Oogami-kun yang kebetulan lewat juga ikutan liatin kotak bekalku.

Mendadak merasa gerah dengan tatapan mereka(meski bukan buatku), aku menyodorkan rendang itu ke Himemiya-kun.

"Err... kalau kamu mau, kamu boleh coba kok." Kataku. Himemiya-kun jelas tampak tergoda luar biazyah karena matanya langsung bling bling. Cuma masih jual mahal karena ia berusaha keras untuk tidak tersenyum.

"Ka-kalau kau memaksaku segitunya, boleh deh kucicipi!!" Serunya, meski setelah aku mengangguk dia langsung menyambar sendoknya dengan kecepatan kilat dan mengambil hampir setengah potong rendangnya.

Himemiya-kun mengunyah pelan. Yang lain gantian mempelototi Himemiya-kun. Aku hanya duduk resah sambil keringetan karena mendadak meja ini rame banget.

"Ini...."

Kami semua menelan ludah.

"ENAK BANGEEET!!" Serunya nggak jaim lagi. Yang lain entah kenapa langsung tepuk tangan. Aku mendadak tertawa senang.

"Makasih Himemiya-kun. Itu bikinanku lhoo~" kataku bangga. Himemiya-kun langsung melotot.

"Serius??!! Ini enak lho!! Dengan daging ini, tingkatmu naik setingkat!!" Katanya mendadak memutuskan. Meski pertigaan muncul di dahiku ketika dia bilang "tingkatmu".

"Kalau gitu aku cicipi juga ya (Name)-chan~." Kata Tenshouin-senpai sambil ikut - ikutan mencomot rendangnya. Matanya juga ikutan bling - bling.

"Ini benar - benar enak sekali (Name)-chan!! Kamu pasti bakal jadi istri yang hebat!!" Kata Tenshouin-senpai. Mendadak pipiku sedikit panas.

"A-ah.... makasih senpai!! Hehe~!!" Kataku gak jelas. Karena yang lain mulai ikutan ngiler, akhirnya kubolehkan semuanya untuk mencicipinya. Alhasil, ku tidak punya lauk untuk makan siang. Untung saja Tenshouin-senpai mau membagi lauknya.

"Coba saja, aku bisa makan makanan (Name)-chan setiap hari..." kata Himemiya-kun sambil merosot di tempat duduknya. Mendengar perkataannya aku langsung condong kedepan. Untung saja Hibiki-senpai yang kaget tidak tersedak.

"BOLEH HIMEMIYA-KUN!!!" Seruku kencang. Hibiki-senpai akhirnya beneran tersedak. Tenshouin-senpai buru - buru bantuin Hibiki-senpai.

"Eh??!! Beneran!!??" Serunya ikut - ikutan condong ke depan. Aku langsung mengangguk kencang dan menggenggam kedua tangannya kencang.

"TENTU SAJA!!" Seruku lagi. Himemiya-kun langsung bling bling lagi. Di belakang Hibiki-senpai mulai kesusahan. Hokuto-kun dan Hasumi-senpai mulai ikut membantu Hibiki-senpai yang kesusahan bernapas.

BRAK!! Kursi terpelanting.

Aku dan Himemiya-kun menoleh.

Yuzuru-kun berdiri tegap sambil menunduk. Matanya memancarkan sinar merah.

"SAYA TAK TERIMA!! BOCCHAMA HANYA BOLEH MAKAN MASAKAN SAYA!!" Teriak Yuzuru-kun lantang. Di belakang, Hasumi-senpai dibantu Hokuto-kun dan Tenshouin-senpai berusaha menyelamatkan Hibiki-senpai. Bahkan Sagami-sensei juga ikutan datang.

"Gak mau!! Aku maunya masakan (Name)-chan!!" Seru Himemiya-kun sambil meleletkan lidahnya lalu memeluk pinggangku.

"(Name)-san!! Saya tantang anda!!" Teriaknya lagi. Aku yang serba salah menelan ludah. "E-eh..."

"Siapa yang berhasil merebut hati Bocchama dengan masakannya, maka seterusnya dia akan memasakkan makanan untuk Bocchama!!" Tantangnya yang mendadak membuatku berharap untuk kalah saja. Himemiya-kun langsung mengeratkan pelukannya dan mendongak.

"(Name)-chan akan memenangkannya untukku kan?? Ya kan??" Pintanya penuh harap. Rasanya aku ingin sekali melompati jendela kantin lalu lari pulang ke rumah sambil teriak - teriak kesetanan(?). Aku bukannya tidak mau memasakkan makanan buatnya, tapi aku hanya tidak tega pada Yuzuru-kun.

Setelah perang batin selama 3 menit, aku beranikan diri balas mendongakkan kepala. Yuzuru-kun tampak sedikit mengerikan di seberang meja.

"Ba-baik!! Ku terima tantanganmu!!" Seruku lantang, meski sedikit ragu. Yuzuru-kun langsung tersenyum miring, yang sedikit sinis.

"Tantangan akan dimulai besok sampai 3 hari setelahnya. Tapi jelas saja, saya yang akan memenangkannya." Katanya, bagai belati. Himemiya-kun tambah mengeratkan pelukannya. Aku menelan ludah pahit.

"WOOOOYY!!" Teriak seseorang. Kami akhirnya menoleh ke belakang. Hibiki-senpai tampak terbaring lemas tak sadarkan diri. Di sampingnya tampak Sagami-sensei sedang memeriksa denyut nadinya dibantu Hokuto-kun. Sementara itu Tenshouin-senpai juga ikutan pingsan sambil didekap Hasumi-senpai. Kunugi-sensei tampak berdiri cemas dan tegang sambil memelototi kami.

"KALIAN JANGAN BERTENGKAR!! ANAK INI BISA MATI KAPAN SAJA!!" Teriaknya tegang. Barulah kami sadar apa yang terjadi.

"HI-HIBIKI-SENPAI!! YUZURU!! PANGGIL AMBULANS CEPAT!!"

"BA-BAIK!!"

"NA-NAFASNYA TERHENTI!!"

"EEEEHHH??!!!"

~~~

Hari ke-1

Pagi yang damai setelah keributan yang menegangkan kemarin. Aku menghirup udara pagi dengan sedikit tegang. Ku dekap tas yang berisi kotak bekal untuk Himemiya-kun.

"Ayaaah!! Aku berangkat dulu yaa!!" Teriakku. Ayah hanya menjawab singkat. Sekilas, kulihat ayah masih gosok gigi. Duh, dasar ayah.

Kemarin, ketika nafas Hibiki-senpai terhenti, aku tak tahan lagi dan akhirnya melompat membantu. Untungnya aku pernah ikut kelas pertolongan pertama. Meski sebenarnya, untuk situasi ini lebih tepat kalau "Pertolongan yang Tersisa".

Ajaib, aku berhasil mengeluarkan benda yang membuat Hibiki-senpai tersedak. Nafasnya mulai kembali. Sagami-sensei langsung turun tangan. Tenshouin-senpai yang baru sadar langsung kembali pingsan karena lega.

Hari ini pekerjaan berjalan lancar. Aku kembali jadi montir abal - abal dengan membenarkan benda - benda kesana kemari. Panggungnya sudah 3/4 jadi.

Dan akhirnya, saat - saat kebenaran(?)akan diungkapkan pun tiba.

Makan siang.

Kantin berasa lengang, seperti gurun pasir. Karena kalau kuburan itu ada jangkriknya. Hanya suara pendingin udara(?) yang terdengar. Aku dan Yuzuru-kun duduk berhadap - hadapan. Himemiya-kun duduk di antara kami. Semua idol lainnya mengelilingi meja kami. Yuzuru-kun tampak tersenyum sinis di seberang sana dan duduk dengan tenang.

Aku?? Aku udah keringetan sambil bergerak - gerak gelisah di tempat dudukku. Duh, senyumnya Yuzuru-kun itu tekanannya luar biasa.

"Baik, silahkan keluarkan bekalmu." Kata Arashi-kun tumben - tumbennya serius sambil mempersilahkan Yuzuru-kun terlebih dulu. Yuzuru-kun dengan percaya diri mengeluarkan bekalnya.

Omurice. Itu bekalnya.

Semuanya terkesiap. Aku tetap mingkem. Berusaha menenangkan dadaku yang berdegup. Himemiya-kun jelas tampak tertarik karena ia tak menduga Yuzuru-kun akan memasak makanan kesukaannya.

"Silahkan bocchama, saya yakin rasanya lezat sekali." Katanya. Meski sedikit ragu, Himemiya-kun menyuapkan omurice ke dalam mulutnya. Semuanya(kecuali Yuzuru-kun)menatap Himemiya-kun dengan tegang(terutama aku).

GLEK. Kami menahan nafas.

"Hmmm.... lumayan. Rasa manis dan asinnya seimbang dengan kelembutan yang stabil. Telur dadarnya sendiri lembut. Aku memberikan nilai 8 untuk omurice ini." Kata Himemiya-kun sambil berlagak seperti juri m*sterch*f. Semuanya langsung tepuk tangan. Arashi-kun langsung mengacungkan tangannya.

"Yak!! Nilai delapan untuk Yuzuru!! Beri tepuk tangan semuanya!!" Seru Arashi-kun. Semuanya(termasuk aku)bertepuk tangan.

"Sekarang giliranmu. Silahkan!! Keluarkan bekalmu!!" Seru Arashi-kun. Bisa kulihat di matanya kalau dia memberikan semangat untukku. Aku mengangguk pelan, lalu menyodorkan bekalku.

Opor ayam. Itu bekalku.

Semuanya tampak antusias melihat bekalku. Yuzuru-kun melotot tak percaya. Aku sekali lagi menelan ludah. Himemiya-kun berusaha memotong ayamnya dan menyantap lontongnya.

"Hmmm...." gumamnya. Aku menutup mataku rapat - rapat. Kumohon,  kumohon, kumohon---

"INI ENAK SEKALII!!" Teriaknya. Aku membuka mataku tak percaya.

"Ini rasa yang tak pernah kurasakan sebelumnya, tapi enak sekalii!! Nilaimu 10!!" Seru Himemiya-kun tanpa ragu. Aku langsung tersenyum lebar.

Plok plok. Tepuk tangan menggema di seantero kantin.

"Yooosh!! Dengan ini, kontes hari ini dimenangkan (Name)-chaaan!!" Seru Arashi-kun girang sambil mengangkat tanganku. Aku tertawa kecil. Mataku melirik ke depan.

Yuzuru-kun tampak menatap bekalnya kosong.

Tawaku seketika terhenti.

"Hey!! Ini sudah jam 2, dan kalian belum makan siang??!!" Bentak Kunugi-sensei. Kami semua langsung bubar dan buru - buru makan siang. Yuzuru-kun membereskan bekalnya dengan pelan.

Dan aku, tak bisa berhenti menatapnya.

~~~

Hari ke-2

Entah kenapa, author nyuruh kami langsung ke bagian makan siang aja. Katanya dia males. Kita sih nurut - nurut aja.

Suasana hening yang sama seperti kemarin. Suasana mencekam sama seperti kemarin. Aku yang gelisah sama seperti kemarin. Bedanya, kali ini Yuzuru-kun juga ikutan gelisah.

"J-jaa, mari kita mulai kontes hari ini..." kata Arashi-kun entah kenapa jadi ikutan gugup juga. Aku berusaha mengambil nafas pelan - pelan.

"Kita mulai dari (Name)-chan dulu!!" Serunya. Aku mengangguk, mengeluarkan bekalku. Hari ini, aku bangun agak telat, jadinya hanya bisa menyiapkan ini.

Tempe bacem.

Semuanya langsung sweatdrop.

"I-itu apa.... (Name)??" Tanya Mao-kun yang sepertinya agak terguncang(?). Aku mendadak memelototinya. "Emangnya kenapa??!! Kalian gak pernah liat tempe??!!" Seruku kesal. Serentak, semuanya mundur teratur 2 langkah. Kecuali Arashi-kun.

Aku langsung menoleh cepat ke Himemiya-kun. Himemiya-kun langsung melompat. Langsung kurubah raut wajahku menjadi seramah mungkin.

"Himemiya-kun, kau akan memakannya kan~~??" Kataku. Sepertinya kalau dibolehkan Himemiya-kun akan lari keluar dari kantin sekarang juga. Tapi karena menyadari kalau aku tak kalah menyeramkan dari Yuzuru-kun(malah lebih seram), dan Tenshouin-senpai hari ini absen, dia kembali duduk perlahan dan mengambil kotak bekalku.

Perlahan dia memakannya ragu. Aku seperti kemarin, duduk cemas di kursiku. Selebihnya sama saja, menunggu tegang apa yang akan terjadi.

"Ini..... enak." Katanya tak percaya. Semuanya langsung menghembuskan nafas lega. Mungkin mereka lega karena tak perlu ada idol lagi yang tiba - tiba harus ke rumah sakit. Aku akhirnya ikutan menghembuskan nafas lega. Meski aslinya ingin sekali memelototi yang lain. Enak saja, emang mereka kira tempe bacem itu apa?? Racun??

"Kuberi kamu nilai 10." Kata Himemiya-kun sambil menatapku bangga(?). Aku sendiri gak tahu apa yang harus dibanggakan. Jadi aku hanya tertawa kecil. Arashi-kun langsung menyuruh(?)semuanya bertepuk tangan.

"Yak!! Para hadirin, kali ini giliran Yuzuru-chan!! Beri tepuk tangaan!!" Seru Arashi-kun. Kami semua langsung tepuk tangan. Yuzuru-kun tersenyum kecil lalu mengeluarkan bekalnya. Kami semua menahan nafas.

Sushi.

Sushi dengan berbagai topping(?). Ada yang salmon, tuna, gurita, cumi, dan hanya tuhan yang tahu apa lagi yang ada di kotak itu. Kami semua langsung tercengang.

"Saya sedikit kesulitan menemukan ikan terbaik untuk bocchama. Tapi untungnya saya berhasil. Saya juga sudah menyiapkan bumbu spesial untuk sushi ini." Katanya jumawa sambil mengeluarkan semua yang dia katakan. Kami semua tambah tercengang.

"Me...mewah sekali..." kata Subaru-kun. Kami semua langsung mengamini. Himemiya-kun juga entah kenapa dengan jumawa memasukkan sushi itu ke dalam mulutnya. Kami semua menahan nafas.

"Enak. Ikannya masih terasa segar dengan kelembutan yang pas. Nasinya sendiri juga matang dengan sempurna dan masih terasa hangat. Wasabinya tidak terlalu menyengat dan sausnya terasa seimbang dengan manis dan asin yang berpadu sempurna. Kuberi kamu nilai 10!!" Seru Himemiya-kun yakin. Yuzuru-kum tersenyum lega. Kami semua langsung bertepuk tangan. Tapi tiba - tiba Arashi-kun mengacungkan tangannya.

"TUNGGU DULUU!!" Jeritnya. Kami semua menoleh. "Nilai mereka sama!! Kalau begini seri. Kan jadinya gak seru(?). Bagaimana kalau kita tanya Tori-chan, mana yang dia lebih sukai??" Seru Arashi-kun memberikan usul. Kami semua manggut - manggut setuju.

"Jadi, Himemiya, mana yang lebih kau suka??" Tanya Hokuto-kun. Dikasih pertanyaan seperti itu, Himemiya-kun langsung berpikir keras.

"Tentu saja!! Masakan (Name)-chan!!" Seru Himemiya-kun yakin. Aku menutup mulut tak percaya. Yang lain langsung terkesiap. Apalagi Yuzuru-kun. Matanya melebar maksimal.

"TE-TEMPE COKLAT ITU MENGALAHKAN SUSHINYA YUZURUUU??!!" Teriak semuanya kaget. Apalagi aku. Aku sendiri saja secara pribadi lebih menyukai sushi dibanding tempe bacem. Himemiya-kun langsung ketawa.

"Memangnya kenapa?? Aku kan menyukainya. Rasanya enak kok." Katanya heran. Yang lain masih kaget. Tiba - tiba aku langsung merasa terharu.

"Hi-himemiya-kun--"

KLONTANG!!

Kami semua menoleh. Yuzuru-kun berdiri dari duduknya dan langsung lari keluar. Kami semua terkejut. Suasana kantin mendadak hening. Menyisakan kebingungan.

"Ho-hokke!! Kunugi-sensei datang!!" Seru Subaru-kun panik. Semuanya tentu saja mendengarnya. Langsung mereka semua duduk dan memakan bekal masing - masing. Aku masih berdiri canggung, menatap kursi Yuzuru-kun tadi.

"Sudah selesai--"

Aku langsung berlari keluar. Melewati Kunugi-sensei begitu saja. Kunugi-sensei tampak ingin mencegatku, tapi aku sudah menghilang.

Kepalaku menoleh kesana kemari. Berusaha mencari temanku yang kelewat sopan itu. Di taman gak ada, di lapangan gak ada. Duuh... dia dimana sih.

Astaga!! Sepertinya aku mengingat sesuatu. Kucoba memaksa kepalaku mengingat lebih keras. Ingat lagi (Name).... ingat....

Ping!!

Ada bbm masuk--//gk

Aku terkesiap.

Ya tuhan!! Taman rahasia di belakang ruang ganti!!

Langsung kuputar badanku begitu saja dan berlari menuju kolam renang. Seperti yang kuduga, pintu ruang ganti terbuka sedikit. Pasti Yuzuru-kun tidak menutupnya dengan benar karena dia yakin takkan ada yang mengejarnya. Dengan hati - hati, aku memasuki ruang ganti. Menyelinap dengan cepat menuju taman rahasia.

Benar saja, dia sedang duduk disana. Di bawah keran air yang tidak menyala. Wajahnya tampak murung.

"Bagaimana ini.... bagaimana kalau bocchama makin membenciku..." desahnya bingung. Rahangnya mengeras.

"Yu... Yuzuru-kun??" Panggilku hati - hati. Yuzuru-kun langsung menoleh kaget. Begitu mendapatiku di pintu, dia langsung tersenyum.

"(Name)-san, apa yang anda lakukan di sini??" Tanyanya pura - pura gak tahu, padahal jelas sekali dia tahu aku mengejarnya ke sini. Aku tak menjawabnya. Hanya melangkah pelan menujunya dan ikut duduk di sampingnya.

"Jadi.... kau takut kalau Himemiya-kun bakal membencimu??" Tanyaku langsung. Yuzuru-kun tak langsung menjawab. Tatapannya tampak menerawang.

"Selama ini..... saya sudah sering mengurus bocchama." Ceritanya tiba - tiba. Karena aku tak tahu harus apa, akhirnya aku hanya mendengarkan.

"Bocchama itu anak yang manja. Apa - apa harus sesuai keinginannya. Apa - apa harus dikerjakan orang lain. Saya sendiri tidak keberatan melakukan semua yang dimintanya. Saya senang jika dia senang. Dalam hati, saya juga berdoa agar suatu hari nanti, dia akan bisa menjadi anak yang mandiri." Lanjutnya. Mendadak wajahnya tampak senang ketika mengatakan hal itu.

"Karena bocchama anak yang manja, dia hanya mau makan makanan kesukaannya. Sayangnya, dia sama sekali tidak suka sayur. Saya yang mengetahui hal itu berusaha keras untuk bisa membuatnya makan sayuran. Tapi, bagaimanapun saya mencoba, dia tak mau memakannya sampai saya memaksanya."

"Ketika melihatnya begitu senang memakan masakan anda, saya merasakan hal aneh. Bagaimana mungkin, anda yang baru mengenalnya bisa mengambil hatinya secepat itu. Saya sendiri sudah belasan tahun tak berhasil melakukannya. Karena itu, saya tidak terima dan menantang anda."

Aku menelan ludah. Ternyata Yuzuru-kun bisa curhat juga toh. Buru - buru aku kembali memasang posisi mendengarkan begitu dia membuka mulutnya kembali.

"Saya merasa, saya akan gagal jika tak berhasil memenangkan ini. Makanya saya kabur ke tempat ini untuk menenangkan diri..." akunya akhirnya. Bisa kulihat sinar matanya semakin redup.

Ternyata begitu. Ternyata dia menantangku hanya untuk bisa memenangkan hati Himemiya-kun. Dia seperti merasa putus asa. Aku sendiri gak begitu paham sih, hubungan mereka apa. Tapi aku paham, kalau Yuzuru-kun menyayangi Himemiya-kun seperti adik sendiri.

Aku langsung berdiri. Yuzuru-kun menoleh bingung. Aku tersenyum lebar.

"Kalau cuma memenangkan hati Himemiya-kun, aku bisa membantumu dengan senang hati!! Tak perlu tantangan segala!!" Seruku sambil menahan tawa. Yuzuru-kun semakin bingung meski akhirnya mulai menangkap maksudku.

"(Na-Name)-san...."

"Tenang saja!! Kau tak perlu cemas, pasti kita bisa memenangkan hatinya!!" Seruku yakin. Yuzuru-kun menatapku sebentar sebelum akhirnya mengangguk yakin.

"Terimakasih (Name)-san." Katanya sambil tersenyum manis. Aku balas tersenyum dan meninju bahunya.

"Udah ah, gak usah sok drama begitu. Lebih baik kita pikirkan apa yang harus kita lakukan." Kataku. Yuzuru-kun mengangguk. Sedetik kemudian, kami sudah sibuk berpikir.

Hmmmm..... apa yaa....

"(Nam--"

Ping!!

"YUZURU-KUN!!" Teriakku lebih dulu. Yuzuru-kun melompat kaget. Aku buru - buru mendekatinya dan memegang tangannya semangat.

"AKU PUNYA IDE BAGUS!!" Teriakku lagi. Yuzuru-kun mengerjapkan matanya bingung. Mungkin heran kenapa aku begitu semangat.

Aku sendiri sudah ketawa dalam hati. Siap - siap Himemiya-kun, kamu akan kewalahan menanggapi kami!!

~~~

Hari ke-3

Kantin serasa sepi seperti kemarin. Semuanya menunggu dengan tegang. Aku dan Yuzuru-kun duduk berhadap - hadapan. Tapi bedanya kami sama - sama tersenyum yakin.

"Yak!! Hari ini kontes terakhir!! Siapakah yang akan memenangkannya??" Seru Arashi-kun. Hampir semuanya bersorak - sorai. Tenshouin-senpai dan Hibiki-senpai yang sejak 2 hari lalu absen pun ikut masuk.

Sesuai rencana, aku langsung mengacungkan tangan. Semuanya langsung terdiam, menatapku bingung. Aku menutup mata sebentar, dan mengambil nafas. Di seberangku, Yuzuru-kun memberikanku jempol penyemangat.

"Maafkan kami teman - teman. Sebetulnya, ada surprise yang kami siapkan hari ini." Kataku memulai. Yuzuru-kun akhirnya ikut mengacungkan tangan.

"Tadinya, kami berencana untuk membuat makanan masing - masing." Kata Yuzuru-kun.

"Tapi, kami mendapat ide, untuk membuat makanan bersama!!" Lanjutku.

"Karena itu..." kata kami serentak sambil tersenyum untuk Himemiya-kun. Himemiya-kun sendiri menatap kami bingung.

Tangan kami mengeluarkan kotak bekal bersamaan. Satu kotak bekal.

"This is for you, Young Master!!" Seru kami berbarengan. Tangan kami dengan kompak membuka penutupnya.

Nasi goreng. Itu bekal kami.

Nasi goreng yang dibuat bersama dirumahku kemarin sore. Dengan bantuan ayah, Merry-nee-san, dan para maid lainnya, akhirnya kami berhasil membuat nasi goreng ini. Nasi goreng khusus untuk Himemiya-kun.

Semuanya langsung berseru - seru.

Himemiya-kun menyendok nasi itu itu ragu. Dengan ragu, dia menyuapkannya. Yang lain langsung menahan nafas tegang. Sementara aku dan Yuzuru-kun sama - sama tertawa.

"INI ENAK SEKALI!!"

Aku dan Yuzuru-kun langsung high-five.

Sore itu, bersamaan dengan kemenangan gemilang kami, panggung acara DreamFes pun sudah berdiri kokoh di tengah lapangan.

~~~

HAEEEE SEMUANYAAAA~~☆☆!!

Chapter yang sungguh panjang!! Dan entah kenapa ada unsur - unsur dramanya gitu yah :v

Sebenarnya author agak berpikir banyak makanan indo apa yang bakal ditampilkan disini. Author aja gak yakin itu semua bener apa enggak ehe :3//slap

Tapi pada akhirnya, (Name)-chan dan Yuzuru berhasil memenangkannya!! Yeeeyy~~☆☆

Sebenarnya chapter ini terinspirasi dari manga nisekoi sih lol//slap

Nggak kerasa, kayaknya udah setahun author nulis buku ini. Dan ceritanya aja baru segini... aha... hahaha...//*nangis*

Dan bersamaan dengan anniversary-kesatu-yang-tidak-terlalu-yakin-ini, fanfic ini udah nembus 2K reads!!!

WAAAAAI!!! KALIAN EMANG DA BEST!!

Rasanya baru kemaren author buat special 1K nya dan sekarang udah 2K aja :3

Duh author terharu tau gak sih--//*nangis lagi*

Karena author mau fokus sama ceritanya, jadi gak ada perayaan dulu. Meski anniversary juga uhuk--//apasi thor

Tapi, tenang saja!! Ada kabar luar biazyah untuk kalian semua!!

Mulai sejak chapter ini diapdet, author akan apdet setiap 2 minggu sekali~~☆☆!!

WAAAAI!!

Author rasa udah saatnya author buat jadwal untuk buku ini. Lagipula dengan menulis buku ini rasanya author seperti sekolah bersama kalian semua dan para idol enstars. Meski pada nyatanya enggak sih--//*nangis*

Tapi jika author banyak tugas dan gak ada internet, mungkin author akan tidak apdet dulu :">

Tapi akan author usahakan kok untuk tetep apdet :">

Sekali lagi, makasih semuanya!!

Review(spoiler)chapter berikutnya~~☆☆:

Panggung sudah berdiri, maka saatnya promosi!! (Name)-chan, Mika, dan Hajime ditugaskan untuk membagikan selebaran di distrik belanja(baca: You're sooo~~~ annoying!!!). Tapi ketika membagikan selebaran, sesuatu terjadi pada (Name)-chan!! Apa yang akan terjadi??

Sampai ketemu di chapter berikutnya~~☆☆










Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro