Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Answers!! #3

YAHOOOO AUTHOR MASIH DISINIII!!

Langsung saja, masih dari SteraChan, kita lanjut~

Q: Buat Sena. Jangan nyebutin hal-hal yang menyangkut Makoto-kun, termasuk "Yuu-kun~" selama satu hari

Izumi: Kok gitu sih--

Kaoru: Ide bagus nak, aku muak dengannya *ngusap air mata*

Subaru: Makasiiiih!! Akhirnya Ukki~ bisa hidup tenangg!!

Author: Author baca manganya disana Izumi memang 100 kali lipat lebih menjijikan dan menyeramkan sih...

Izumi: Maksudmu apa thor--

Makoto: Ano... ini rahasia, tapi terima kasih!! *nangis*

Izumi: Yuu-kun??!! Bahkan kamu juga??!!

Author: Yaiyalah, siapa juga yang mau dipantengin sama stalker kripi.

Izumi: Thor--

Chiaki: YAAK!! MASUK MODE CERITAAA!!

(Izumi POV)

.

Jadi hari ini, berkat si author sialan itu, aku pun tidak boleh menyebukan Y---.... maksudku "kata itu"!! Dan mari kita mulai dari pagi hari.

Aku sedang berjalan ke sekolah, ketika tiba - tiba pundakku ditepuk dengan tidak santainya. Aku menoleh ke belakang, mendapati teman sekelasku yang nyebelinnya minta ampun sudah senyum lebar mengalahkan matahari pagi ini.

"PAGI SENAAA!! DAH LAMA GAK KETEMUUU!!" Namanya siapa... Oh iya, Morisawa Chiaki. Kenapa pula aku ingat. Cih, menyebalkan~

Lagian, apanya yang udah lama gak ketemu?? Orang kemarin kita kerja satu kelompok. Mana dia yang paling berisik lagi.

"Pagi juga." Balasku, acuh tak acuh. Tapi tiba - tiba senyumnya hilang, dan berganti tatapan bingung. Baru saja aku berniat meninggalkannya, dia kembali menarik lenganku.

"Apaan sih??!!"

"Sena, kamu sakit??" Tanyanya, terdengar bodoh di telingaku.

"Haahh??!! Menurutmu??!!"

"Habisnya... kau tidak memegang kameramu seperti biasa."

Aku menelan ludah. Merasa terciduk. Baru saja dia ingin mengatakan sesuatu, tatapannya mengambang di balik bahuku.

"AKEHOSHI!! PAGIII!! OH ADA YUU--"

BUAGH!! Aku sudah menamparnya sekuat tenaga dengan tasku. Chiaki balik menatapku heran.

"SENA??!!"

Aku berbalik. Benar saja, ada si bocah orange itu berjalan sama... orang itu!! Menyadari posisi bahaya ini, aku langsung lari ke sekolah.

"SENAAA??!!!"

~~~

Sudah siang, dan aku berada di kelas. Biasanya aku akan keliling sekolah untuk mengambil foto orang itu, tapi hari ini tidak bisa.

"Oh?? Senacchi~ Tumben amat di kelas sendirian~" tiba - tiba bocah playboy temen sekelasku datang menghampiriku. Aku menatapnya judes, dan kembali menatap keluar jendela.

"Nggak nyari foto Yuu--"

"SHUT UP!!" Bentakku. Seisi kelas langsung memperhatikan kami. Buru - buru aku menelan ludah dan memperhatikan penampilannya.

"Anu... kalungmu bagus. Beli di mana??"

BASA BASI!! ITU BASA BASI!!

Kaoru menatapku bingung, karena biasanya aku bahkan jijik bicara dengannya. Aku baru saja mau kembali berpura - pura, ketika tiba - tiba ada yang muncul di pintu kelasku.

"Izumi-chan~ Ayo latihaan~~!!"

"Sena-senpai!! Udah dicariin tauk!!"

Si Okama dan gadis bodoh itu muncul di pintu kelas. Menahan keinginan untuk sujud syukur di tempat aku langsung menghampiri keduanya sambil tersenyum lebar.

"Ayuuk~~!! Maaf ya telat~~!!"

Sontak keduanya menatapku heran.

"Izumi-chan... Izumi-chan sakit?? Nanti Tsukasa-chan syok ngeliat Izumi-chan kayak gini." Naru-kun menatapku prihatin. Sialan!! Kenapa sih dia harus lebih tinggi dariku??!!

"Sena-senpai.... kesambet??" Ini lagi. (Name) lebih menatapku ngeri dibanding cemas. Aku memijat dahiku, langsung mendorong keduanya keluar kelas.

Baru saja kita keluar, tiba - tiba wajah (Name) berubah cerah.

"Makoto-kun~~!! Kemana aja kamu--"

BUAGH!!

Aku refleks menampar wajah Naru-kun yang sontak menjerit histeris. (Name) dan orang itu menatapku heran. Sebelum semuanya semakin ruwet, aku langsung berlari ke ruang latihan.

"IZUMI-CHAN/SENA-SENPAI??!!"

~~~

Pulang sekolah, setelah seharian aku berhasil menghindari hal - hal yang harus kuhindari. Aku melangkah lunglai di sepanjang jalan, sengaja memutari pinggiran kota agar tidak bertemu cobaan lainnya. Matahari sudah bersiap tenggelam. Ketika akhirnya sedikit lagi aku sampai rumah, tiba - tiba sosok utama yang harus kuhindari berjalan ke arahku.

Cobaan macam apa lagi ini??!!

Seolah memang tujuannya itu--dia menghampiriku begitu saja.

"Izumi-san, tadi Sagami-sensei menitipkan ini buatmu~"

Sensei??!! Kenapa harus hari ini??!! Kenapa??!!

Tidak, aku harus kuat. Aku bisa.

Jadi aku mengangkat kepalaku dan menatapnya.

"Maaf, siapa yaa~~??"

Pasti dia menanggapku gila. Pasti.

Baru saja dia mau memanggilku lagi, aku sontak lari menuju rumahku yang tinggal 800 meter lagi.

"IZUMI-SAN??!!"

AKU KUAAAT!! AKU HARUS BISA HUWAAAAAA!!

Begitu sampai aku langsung masuk dan membanting pintu depan. Dengan sekali gerakan cepat, aku mengunci seluruh pintunya. Bodo amatlah kalau Otou-san belum pulang.

"Izumi??" Suara Okaa-san terdengar. Aku mendongak, mendapatinya sudah heran menatapku yang bersandar di pintu.

"Tadi Mako--"

"Cukup." Aku mengangkat tanganku. "Aku ingin istirahat."

Okaa-san menatapku bingung, sebelum akhirnya mengangkat bahu.

Jadilah malam itu kuhabiskan waktu dengan mengurung diri menonton variety show di kamar orangtuaku.

-TAMAT-

Author: Yeee selamat ya Izumi~~☆☆

Izumi: Tega kamu thor, menyiksaku seperti ini--

Author: Gak papa. Lagipula menistakan suami sendiri adalah sebuah keharusan ssu~~☆☆

Izumi: MAKSUDMU??!!!

Author: Jaa kita lanjut~~☆☆

Q: Buat Author. Gombalin salah satu Chara enstar

Author: Ara~ Lupa author taro di awal... haha.....

Tetora: Ayo thor!! Pilih siapa ssu??

Author: Hmmm.....

Eichi: Pasti bakal menyenangkan nih~

Author: Eichi, aku pilih kamu.

Eichi: Eh??

Author: Aku ingin mengambil tantangan. Ayo.

Eichi: E... EEEEEEHHH??!!!

Chiaki: Yaak!! Masuk Mode ceritaaa~~☆☆!!

(Author POV)

.

Sudah sore. Eichi yang kebetulan sehat(??), sedang duduk di singgasananya sambil menyesap tehnya pelan - pelan. Sementara itu, author menatap ke luar jendela dari kursinya Mao.

"Sedang melihat apa Tetsuya-san??" Tanya Eichi. Bingung melihat author yang dari tadi cuma gitu - gitu. Author tanpa menoleh, menjawab.

"Melihat... masa depan."

"Eh??"

Eichi menelengkan kepalanya. Author menoleh, tersenyum.

"Iya, masa depan kita berdua."

Sejenak hening.

"Tetsuya-san... kau tahu kan gombalanmu tadi itu udah basi??" Eichi menaikkan alisnya. Author mendengus.

"Aku kan gak sejago kamu. Lagian, ku juga kehabisan ide. Yuk ah, ku pulang duluan. Bye bye Pak Ketos~." Author menyambar tas, pergi keluar ruangan. Eichi meletakkan gelasnya ke atas meja.

"Tetsuya-san." Panggil Eichi. Author berhenti, balik menatapnya bingung.

"Hati - hati di jalan." Katanya. Author makin bingung.

"Umm... siap??"

Senyum Eichi makin lebar.

"Aku gak mau calon masa depanku kenapa - napa."

"Eh--"

Muka author jadi merah. Eichi tertawa lebar, menyuruh author keluar. Author tentu saja dengan senang hati pergi.

-TAMAT-

Author: Kenapa jadi author yang kena.... *masih merah*

Eichi: Fufu~ Itulah kalau kau berurusan dengan Sang Emperor~

Chiaki: Jaa!! Mari kita lanjut sajaa~~☆☆!!

Q: Buat Rei. Coba tunjukin gerakan ketika Oogami marah.

Rei: Hohoho~ itu mudah~ Sini biar kuajarkan~

Pertama - tama, wajah kalian harus marah dulu. Habis itu, taringnya(?)dikeluarin. Jangan lupa kakinya dihentak - hentakkan, kalau perlu tendang dinding sekuat tenaga~ Oh iya, jangan lupa mengumpat dan berteriak - teriak fufu~

Koga: A-Aku gak pernah kayak gitu TEMEE--

Yuuta: Apaan, Oogami-senpai selalu ngebuat dinding ruang klub rusaak!!

Hinata: Sou sou!! Yang harus bayar kan kita senpai~~!!

Koga: Diam kalian dasar kembar!! Aku bahkan gak tahu mana yang bicara!!

Author: Yah... udah mirip, seiyuu-nya sama sih yah..

Hinata & Yuuta: Author...

Q: Buat Sang Ketos Eichi. Jangan senyum seharian.

Author: INI DIA YANG KUTUNGGU!! TUNGGU SAJA EICHI, AKAN KUBALASKAN DENDAMKU MUAHAHAHAHA 🔥🔥🔥🔥

Eichi: Eh?? Kamu dendam soal yang tadi??

Author: TENTU SAJA!! IZUMI!! SIAPKAN MODE CERITA!!

Izumi: Siap thor~ Yak!! Masuk Mode Cerita!!

(Author POV)

.

Sudah sepuluh menit sejak Keito masuk ruang OSIS. Dan sejak itu jugalah rasa gelisah meliputi dirinya. Sebenarnya bukan hanya dia saja. Melainkan seisi ruangan juga begitu.

Pagi ini, Eichi alhamdulillah lagi sehat. Ia memutuskan masuk sekolah lebih cepat. Wajahnya memang cerah. Tapi ada satu yang kurang.

Dia tidak tersenyum.

Semuanya bekerja dalam hening, dan tegang. Lah iya lah. Wong kalau Eichi senyum tekanan batinnya udah luar biasa berat, apalagi kalau mukanya seserem itu.

Yuzuru seperti biasa, menghidangkan teh pada para anggota OSIS yang baru pagi aja keliatannya kayak udah maraton keliling dunia. Satu per satu dia kasih, hingga tibalah dia harus memberikannya pada Eichi.

"Ka-kaicou-sama.... ini tehnya..." kata Yuzuru, kelewat gugup. Eichi meliriknya sekilas, sama sekali tidak tersenyum.

"Terima kasih Yuzuru. Letakkan di situ." Perintah Eichi sambil menunjuk tatakan gelasnya. Yuzuru yang udah kebat kebit buru - buru meletakkan tehnya dan permisi.

"Fukukaichou-sama!! Fukukaichou-sama!!" Yuzuru segera melesat ke kursinya Keito, sambil bisik - bisik panik. Keito baru aja mau menyemprotnya, ketika ingat akan perihal Eichi. Buru - buru dia balas berbisik, "Apaan??"

"Kaichou-sama... kok serem yah." Komentar polos dari seorang Fushimi Yuzuru. Keito tarik napas, menatap Yuzuru datar.

"Aku juga gak tahu." Balas Keito terdengar tidak peduli--padahal aslinya dia penasaran setengah mati. Yuzuru menelan ludahnya, melirik Eichi yang kembali sibuk dengan laptopnya.

"Hari ini, kok Kaichou-sama tidak senyum sih." Komentar Yuzuru lagi, masih bisik - bisik. Merasa lelah, Keito menatapnya tajam.

"Auk ah. Sariawan kali dia. Udah sana, kamu keluar Fushimi." Usir Keito. Yuzuru kembali salting dan akhirnya pamit dari sana. 

Keito menghela nafas, dan akhirnya melirik Eichi lagi--yang wajahnya makin serem aja.

Ada apa gerangan dengan Eichi??

~~~

"Kaichou, Kaichou~~♡♡!!" Tori tiba - tiba melesat masuk, tanpa permisi tanpa salam langsung melesat ke mejanya Eichi. Mao yang ingin mengantarkan sekardus dokumen hampir saja jatoh kalau tidak ditahan Kunugi-sensei.

"Nee nee Kaichou~~!! Hari ini aku tadi--" seruannya Tori terputus, digantikan suara tercekat. Keito dan Yuzuru yang sedang mengobrol, juga Mao dan Kunugi-sensei yang baru mau keluar, sontak menoleh.

Di kursinya, Eichi balik menatap Tori datar.

"Ada apa Tori?? Ada yang ingin kau bicarakan??" Eichi menjawab. Tori sepertinya baru saja terguncang karena sekarang matanya berkaca - kaca sambil menatap Eichi ngeri.

"Ka-kaichou serem.... hiks..." melupakan tujuan awalnya. Dia langsung terisak keras sambil lari keluar ruangan. Meninggalkan sisa kehidupan di ruangan itu terdiam tak berkutik.

"A-ano... Sa-saya permisi dulu ya.." Mao yang duluan kabu--pamit. Diikuti oleh Kunugi-sensei yang sudah kehilangan separuh keperkasaannya. Takut - takut mengikuti langkah Mao sampe keserimpet celananya sendiri.

Eichi merasa seolah tidak ada yang terjadi, kembali sibuk dengan laptopnya.

Sementara itu, Yuzuru buru - buru menyeret Keito keluar ruangan.

"FUKUKAICHOU-SAMA!! INI SUNGGUH GAWAT--"

"Iya iya, gak usah teriak - teriak juga Fushimi." Bisik Keito greget. Yuzuru yang paham akhirnya menutup mulutnya dan mengangguk. Keito menghela nafas.

"Memang tuh anak. Penuh kejutan..."

"Bocchama sampai terkejut seperti itu. Saya rasa benar - benar ada yang tidak beres..."

"Sudahlah. Sekarang kembali ke kelasmu. Biar aku yang mengurus ini." Keito mendorong bahu Yuzuru. Yuzuru yang semakin konslet aja(??), hanya mengangguk mengiyakan menuju kelasnya.

Di tempatnya, Keito melirik Eichi yang masih khusyuk mengerjakan apapun itu yang ada di laptopnya.

Ada yang tidak beres pada Eichi.

~~~

Keito sungguh benar hari itu.

Tak hanya Tori yang menjadi korbannya. Atau Yuzuru yang sekarang makin kebat - kebit aja(padahal sejak terakhir ketemu Keito dia tidak ketemu Eichi lagi), tapi hampir seisi sekolah kena getahnya juga.

Contoh paling mutakhir--Trickstar. Hari ini ada dreamfes kecil - kecilan(maksudnya thor). Dan Fine menjatuhkan begitu saja Trickstar. Dengan wajah dinginnya Eichi begitu, bahkan author yakin Seiya gak akan bertanya kenapa Hokuto kalah hari itu.

Contoh selanjutnya--para Gokijin. Rei emang masih (sok)perkasa ketika berhadapan dengan Eichi. Tapi itu hanya 2 menit. Setelahnya tersuruk - suruk Rei melangkah ke ruang klubnya sambil berharap ada si kembar yang bisa membuatnya anemsia tentang apapun yang dikatakan oleh Eichi tadi. Kanata yang biasanya berendam membekukan diri di air mancur, entah apa yang dikatakan Eichi padanya, hari ini ia memanaskan diri di sauna sekolah(emang ada). Wataru nggak nebar - nebar bunga dan bahkan mengajak Tomoya meminum teh. Shu tidak lanjut menjahit bajunya. Atau bermain dengan boneka tersayangnya. Dia justru ringan hati membantu Izumi dan Madara mengerjakan soal matematika dengan senyum lebar sepenuh hati(yang disambar geplakan buku tulisnya Izumi). Natsume sendiri malah sok lupa apa itu makhluk bernama game dan sibuk mengubur diri dengan buku - buku yang disodorkan oleh Tsumugi. Sebagai informasi--dia juga berhasil mendapat nilai 100 dalam setiap quiz hari itu dan hadir duduk rapih di kursinya di setiap kelas.

Contoh selanjutnya--Shino Hajime. Iya, si bocah imut itu. Kenapa contoh ketiga cuma dia?? Karena author gak tega melihatnya berurai - urai air mata demi menyajikan secangkir teh jasmine pada Eichi yang tatapannya makin tajam aja. Untungnya Ritsu tidur(meski tidak tenang), jadi tidak perlu melihat adegan menegangkan itu.

Sejauh ini, hanya Sagami-sensei yang bodo amat sama apapun sikap Eichi. Ketika Eichi datang ke UKS dengan muka dinginnya dan bilang kalau dia sesak nafas, Sagami-sensei cuma menunjuk kasur yang kosong dan kembali sibuk mengagumi hasil quiznya Natsume.

Yang pusing?? Tentu saja Keito sendiri. Dia sudah pernah melihat sekolahnya jungkir balik karena tingkah osananajiminya. Tapi kali ini gila, hanya dalam sehari. Tapi sayangnya aura Eichi membuat Keito tak tega menegurnya.

Jadilah hingga pulang, Keito(dan satu sekolah)tak berhasil mengetahui alasan kenapa Eichi teganya menjungkirbalikkan sekolah. Keito menghela nafas, beranjak pulang sambil berdoa dalam hati.

Iya, berdoa. Semoga semua ini cuma mimpi absurdnya karena kebanyakan kerja.

~~~

"Selamat pagi Keito~!! Ah!! Kacamatamu ganti ya??" Eichi menyapa santai, sambil menelengkan kepala.

Dengan senyum lembutnya.

Keito sontak mematung di depan kelas. Tadi Yuzuru memang sudah tergopoh - gopoh memberitahunya kalau Eichi sudah "kembali". Awalnya Keito tidak terlalu mau berharap, tapi dengan bukti di hadapannya ini, dia menjadi syok.

"TAMPAR AKU!!"

"Eh??"

"TAMPAR AKU KUBILANG!!"

"Sini aku aja."

GEPLAK!! Izumi langsung menampar Keito sekuat tenaga make buku tulisnya. Keito sampai terjengkang ditangkap oleh Chiaki dan Madara. Menyadari kalau hidungnya sudah berdarah dan kacamata barunya sudah patah, Keito kembali menatap Eichi lamat - lamat.

"Ta-tapi... kemarin??!!"

"Hmm?? Ada masalah Keito??"

Keito mengerjapkan matanya. Eichi masih tersenyum.

"Nggak. Nggak ada kok." Mengalah. Keito memutuskan mengalah. Ia mengusap hidungnya dengan saputangan dan beranjak duduk di kursinya.

Ternyata, semuanya begitu sederhana.

-TAMAT-

Author: Oke.... mungkin ini fanfic terpaporit author--

Keito: Kenapa saya yang jadi korban Author....

Author: ku jarang masukin kamu soalnya. Seru juga yah.

Keito: AUTHOR??!!

Author: Yak lanjuut~~☆☆

Selanjutnya dari indyarifiyanti-san desu~~☆☆

Q: buat ritsu, lebih milih rei waktu kelas 2 atau yang sekarang?(harus pilih ya)

Author: kok author mau kasian sama Ritsu tapi gak bisa yah...

Ritsu: Males ah, daritadi ditanyain tentang orang najis itu mulu. Ku pamit dulu ya thor--

Authot: Eitts~~☆☆ Mau kemana kamu?? Jawab dulu dong Ritsu~ :))

Ritsu: ........

Studio: ......

Author: :)))

Ritsu: Ok thor kujawab jangan senyum serem gitu dong--

Author: Gitu dong~

Ritsu: Emmm..... Anija waktu kecil aja deh.

Author: Lah--

Ritsu: Soalnya gak sesableng sekarang maupun saat kelas 2 atau saat dia kembali dari luar negeri. Masih lurus.

*studio hening*

Para chara enstars: Setuju!!

Rei: *NANI??!!*

Ritsu: Kuy lanjut~

Q: mika san, apa mika san masih marah sama nazuna nii?

Mika: .......

Author:.......

Mika:.....*sniffle*

Author: MIKA JANGAN NANGIS LAGIIIIII!!!!

Mika: Me-menurutmu emangnya apa??!! Ka-kalau *sniff*--

Author: Menurutku sih enggak.

Seisi studio: *mengangguk*

Mika:....

Seisi studio: .........

Mika: HUWAAAAA!!

Author: JANGAN NANGIS MIKAAAAA!!!!

Q: ou sama bisa enggak jangan buat tsukasa marah lagi kan kasian tsukasa.

Leo: Hmmm?? Apa??

Author.... RUKA MANA??!!

Kuro: Katanya Ruka pamit duluan. Ada kerjaan di sekolahnya.

Author: *sigh* baiklah, lupakan saja.

Leo: Eeeeh??? Aku buat... err... siapa?? Oh iya!! Errr... lupa lagi. Oh itu!! Si Suo marah ya??

Tsukasa: .......... izinkan aku membalik meja thor.

Author: Jangan Kasa-kun, nanti mejanya rusak. Author cuma sewa soalnya.

Leo: Suo jangan maraaah!! Nanti ku kasih permen deh!! *peluk Tsukasa*

Tsukasa: C-CHOTTO??!!

Author: *menutup mulut dengan tangan*

Arashi: Ini tidak baik untuk kesehatanku sepertinya.

Izumi: Memang tidak.

Author: Ki-kita lanjut aja yuk??

Q: buat izumi, apa yang akan kau lakukan jika yuu kun jadi perempuan.

Izumi: *speechless*

Author: author yakin sih dia sudah bayangin hal itu. Hmm hmmm.

Izumi: me...memacarinya?? *memerah*

Makoto: AUTHOR SELAMATKAN AKUUU!! *berurai air mata*

Author: TENANG AJA MAKOTO!! KAMU KAN UDAH LAKI!! GAK BAKAL DIPACARIN!!

Makoto: TAPI AKU COWOK AJA DIA UDAH SEGITUNYA!! HUWEEEEE

Author: I-iya sih...

(Name): Untung saja aku tidak kebawa baper pernyataan cintanya waktu itu.. haahhh...

Q: Mika san, lebih milih permen atau itsuki san?

Mika: Oshi-san!!

Author: Wah tumben kali ini gercep. Gak nangis lagi??

Mika: A-apa sih thor///

Author: Emangnya kenapa??

Mika: Kalau permen kan banyak. Tapi Oshi-san hanya seorang di dunia ini.

Author: .........

Studio: ..........

Shu: *pura pura batuk*

Q: 1.tsukasa kun kenapa suka ngomong'marvelous'?

Author: Ah, yang ini dari Shikagami_Yoshino-san...

Izumi: Yaudah gak papa thor. Kasa-kun, kuy jawab!!

Tsukasa: Lah, kok aku??!!

Izumi: Lah iya lah wong pertanyaannya buat kamu!!

Tsukasa: Errrr.... hrrrmmmm.... gak tahu enak aja.

Studio: ......

Tsukasa: Ngerti kan....??

Author: Iyain deh.

Q: tsukasa kun nanti ajarin yoshi manah ya?(soalnya yoshi mau manah hati tsukasa)

Author: Ecieee Yoshi~ Tsukasa~

Izumi: Bilang aja thor cemburu.

Author: Apa sih jum. Kamu kali yang cemburu, sama - sama gagal memanah hati (Name)-chan dan Makoto.

Izumi: *skakmat*

Author: Kok author jadi inget chapter "Club #2".....

Tsukasa: Bo-boleh aja?? 0/////0

Author: Lah kenapa kamu malu--

Tsukasa: Tapi hati - hati, karena aku akan langsung memanah hatimu~ *senyum sejahtera*

Author: ......

Yoshi: Emang udah mas :"))

Q: yuzuru gk bosen jadi pelayan nya tori?

Yuzuru: Begini, seperti kata author di kelas SBK, bahwa hidup itu tidak selalu mulus. Pasti ada belok - beloknya..

Author: Tunggu sejak kapan kamu mendengar itu??

Yuzuru: Tapi ada saatnya hidup itu mulus. Hanya terpentok di rutinitas harian saja. Di saat itulah, pasti rasa bosan menggeregoti jiwa.

Author: *mulai bingung*

Yuzuru: Layaknya kalian yang mungkin terkadang bosan main ansuta, saya pun terkadang bosan melayani bocchama. Tapi itulah hidup. Tak ada pilihan selain menjalaninya...

Author: Er... ini masih acara QnA kan--

Yuzuru: Tapi, selayaknya pelayan(??)lainnya, saya menjalaninya dari hati terdalam saya. Atau dalam kata lain, saya menjalaninya dengan bahagia. Melihat bocchama tumbuh besar dan membanggakan, sungguh sebuah kebahagiaan tersendiri...

Author: Yuzu--

Yuzuru: Karena dari itu, ketika anda bertanya apakah saya bosan melayani bocchama?? Tentu ada saatnya saya bosan. Tapi saya tidak akan berhenti dan saya memang tidak ingin berhenti. Saya bahagia menjalani ini. Karna itu--

Author: CUKUUUUUUPPP!! CUKUP CUKUP DENGAN KATA MUTIARANYAA!! INI QNA FANFIC WOY BUKAN NOVEL DEWASA--

Yuzuru: Ta-tapi Author-sama, kan anda yang nulis??

Author: Lupakan saja--

Q: tsukasa kapan pulangg yoshi kangenn T_T

Tsukasa: Eh?? Pu-pulang ke mana??

Author: Ke hatimu~

Izumi: *geplak author*

Author: *bales geplak Izumi* Ya pulang ke pangkuan Yoshi lah gimana sih!!

Tsukasa: Errr... etto.. anoo... kapan - kapan!!

Author: .......

Tsukasa: …(´・ω・')

Author: Ni anak kenapa sih hari ini--

Q: nazuna nii chan jadi kakak yoshi yaa

Nazuna: Nii-chan kakak semuanya kok~

Author: Heee berarti kakakku juga??

Nazuna: Itu--

Reader 12: Kakakku??

Nazuna: Ano..

Reader 54: Nii-chan ku!!!

Reader 3: Nii-chan ku juga!!

Reader 5: Nii-chaan!!

Reader 9: Nii-chan mo kocchi muite!!

Nazuna: Eh Ano--

Reader 36: Kakak!! Kakak!! Ini ada kudapan buat kakak!!

Reader 45: Aku juga ada bingkisan!!

Nazuna: Ano dareka sono tasukete …(´・_・')

Q: mika chan pilih yoshi atau permen mu?

Mika: Yoshi lah~

Author: Owalah gercep lagi--

Mika: Karena kalau permen banyak. Kan Yoshi hanya seorang di dunia ini.

Author: ......... Shu??

Shu: *pura - pura batuk lagi* napa??

Author: Ada kalimat yang lebih kreatif dikit gak??

Shu: *beneran batuk* Anu.. maaf Author, aku tak mengerti maksudmu.

Author: *menatap tajam*

Shu: 💦💦💦💦💦

Q: nazuna nii chan kok pendek?tapi nazuna nii chan tetap imutt

Nazuna: NYUYAAAA AKU GAK PENDEK!!

Author: Sabar nii-chan, sabar...

Nazuna: DAN AKHU GAK IMUT INGAT ISHU!!

Author: Nii-chan, imutnya ditahan dong *mimisan*

And....

TO BE CONTINUED~// KA SLAP

~~~~

HAEEE AUTHOR DISINI!! //iya udh tahu bawel

Cieee ada yang kangen author gak?? Ada kan?? Pasti ada kan??//*dilemparin sendal*

Huweeee maap author lama baru balik. Libur taun baru kemaren//gk gitu//sama siap2 awal sekolah ssu//iyain aja//jadinya baru balik sekarang//*dikeplak lagi*

Author gak menduga bakal sepanjang ini acara QnA nya padahal kukira bakal 2-3 chapter aja. Ternyata panjang sekali huhu …(´;ω;`)

Tapi gak apa!! Author janji chapternya gak bakal lebih dari lima!! I promisu!!

Kalian bosen gak bacanya hehe moga gak bosen ya huhu
…(´;ω;')

Oh iya sama satu lagi, update selanjutnya bakal balik ke jadwal biasanya yaa~~☆☆

Ngomong - ngomong, katanya ada temen sekolah author yang baca disini?? Hayo kalian ngaku kalian keluarlah kalian//apa sih

Sore de wa ne...

Jaa nee!! '(*゚▽゚*)'

.

:3

*dikeplak lagi*

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro