Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Answers!! #2

YOOOOO AUTHOR BALIK LAGI!!

Lanjut aja yak, soalnya kan sambungan. Ntar pembukanya jadi gak guna//gk gitu

Author: PARA CHARA ENSTAAARS??!! SIAAP??!!

Chara Enstars: Si-siaap~~!! (duh semoga gak ada yang pilih aku)

Selanjutnya dari _Amy_desu

Q: Buat Ritsu, kalo seandainya aku bakal ngasih kamu darah/jus tomat sepuasnya tapi syaratnya kamu gak boleh jahat lagi ke Rei, apa bakal kamu terima?

Ritsu: *mengerucutkan bibir* *mengerutkan dahi*

Author: Ritsu pemes yak... banyak yang nanya... //*gak nyambung*

Arashi: Kenapa tidak tanya Sakuma-senpai juga??

Author: Ano.... dia masih bertapa di kursinya, memikirkan pertanyaan yang belum juga dijawabnya. Dasar emang kakek satu itu

Ritsu: Author!! *berbisik*

Author: I-iya Ritsu??

Ritsu: Kalau pura - pura baik, boleh kan??

Author: Jadi kamu bakal baik ke Rei, gak bakal ngomel - ngomel ke dia, nggak bakal menghinanya, tapi itu semua cuma pura - pura??

Ritsu: ......... gak jadi deh

Author: Yah nih anak... tawarannya menarik lho--

Ritsu: Kan ada Maa-kun ini yang bakal ngasih

Author: *sigh* iyain aja dah

Mao: Kenapa aku selalu dibawa - bawa...

Makoto: *sigh* *nepuk bahu Mao*

Q: Buat Mika, Mika pilih mana? Aku atau Oshii-san mu?

Author: Yeeey akhirnya Mika dapet chuu~~☆☆

Mika: Ke-kenapa aku disuruh pilih sih?? *berkaca - kaca*

Author: Udah gak papa, pilih aja--

Shinobu: *muterin lagu Yes or Yes*

Author: *speechless*

Mika:....... *terisak*

Arashi: Ara Mika-chan!! Jangan nangis!

Yuzuru: Kagehira-sama!! Ini tisu!!

Mika: *sroot* a-aku.... *sniff*... a-aku gak bisa... *terisak*.... milih huwaaaa!!!

Author: Ayolah Mika, dipilih aja--

Mika: GAK BISA HUWAAAA!!

Arashi: *cep cep*

Author: Ba-baiklah... e-etto... a-ano... *jadi bingung sendiri*

Mao: Sudahlah author, kau urus dia dulu, aku yang mandu.

Author: (urus gimana coba--)

Q: Buat Kaoru, Misalnya aku mau pacaran sama kamu, tapi kamu harus berenti jadi playboy, gimana? Apa bakal kamu terima

Mao: Iyak, Hakaze-senpai, silahkan dijawab.

Kaoru: Eh.... *membeku* *blushing*

Keito: Di-dia malu!!

Wataru: Wah wah~~☆☆ Playboy ngenes itu akhirnya mendapatkan takdirnyaa!!

Kaoru: Maksudmu apa woy--

Author: Udah Kaoru, kamu terima aja *tepuk bahu Kaoru*

Mao: Lah kamu udah balik aja.

Author: Mika nya dibawa Arashi. Katanya jawabannya nanti tertulis. Katanya dibacainnya pas akhir acara aja.

Mao: O-oke...

Kaoru: Ehm... ano.. itu..

Author: Udah diterima aja. Kan kamu jadi punya temen kencan yang selalu siap sedia. Gak usah ngemis - ngemis lagi~

Kaoru: Jadi maksudmu, kalau aku mau kencan aku ngemis - ngemis dulu gitu??

Author: Iya.

Kaoru: *ngutuk author dalem hati* .. maaf, tapi tidak.

Author: EEHHH KENAPAA??!! PADAHAL AKHIRNYA KAU MENDAPAT KESEMPATAN MENGHAPUS GELAR NGENESMU LHO??!!// *beneran ditimpuk Kaoru*

Kaoru: Tapi kalau gitu, aku jadi hanya berkencan dengan satu cewek. Kan gak seru??

*studio hening*

Reader 1: MATI AJA KAMU DASAR PLAYBOY!!

Reader 5: Aku jadi menyesal menjadikanmu husbu ku... hiks...

Reader 2: Yang sabar Reader 5!! Dia memang begitu!! Bertahanlah!! *menatap Kaoru jijik*

Kaoru: Me-memangnya aku salah??!!

Author: *sigh* enggak, gak salah kok. Oke, kita lanjut aja.

Q: Buat Leo, -Pilih aku atau Izumi? Apa alasannya? -Menurut kamu, yuuki makoto itu orangnya gmn? -Kalo seandainya aku bisa bikin lagu lebih bagus daripada kamu, kamu bakal gimana?

Author: Wah Leo lagi!! Oh iya dia masih dalam keadaan normal yah...

Kuro: Serahkan itu padaku author. Maa, Ruka-san, bisa ikut denganku sebentar??

Ruka: Eh... i-iya??

Kuro: *membawa pergi Ruka*

Author: Oke, sekarang Leo pun kembali menjadi "Leo".

Leo: HHMMMMM GIMANA YAAAAA

Author: Nggak usah nge gas coeg.

Souma: Padahal sendirinya nge gas.

Leo: Ummm aku pilih kamu aja gimana~~?? Uchhu~~☆☆

(Name): E-EH... *blushing lagi*

Author: Heee kenapa Leo??

Leo: Soalnya dia kawaii!!

(Name): *makin malu*

Izumi: Cih berani - beraninya dia mengatakan itu pada (Name)-ku.

Maeda: Harusnya itu kata - kataku bodoh.

Author: Lanjut yang ke selanjutnya. Menurutmu, Yuuki Makoto orangnya gimana??

Leo: Orang berkacamata yang tampan tapi lucu.

Makoto: *sedikit blushing*

Hokuto: Chotto Yuuki, kenapa kamu blushing...

Makoto: TI-TIDAK AKU TIDAK MALU WAHAHAHAHA

Subaru: Ukki~ seremm...

Izumi: Cih beraninya dia menggoda Yuu-kun ku--

Maeda: Ngaca sana.

Author: Yang terakhir Leo!! Apa tanggapanmu??

Leo: ...........

*studio malah ribut*

Leo: Kalau gitu... aku gak jadi milih kamu!! Nggak mau!! *ngambek*

Author: (lu-lucunya) *nahan mimisan* Ekhem... ke-kenapa Leo??

Leo: Karena hanya aku yang bisa mengalahkanku!!

Author: Tunggu!! Kenapa kau mencuri kata - kata pemain basket item itu??!!

Aomine: MAKSUDMU APA WOY??!!

Kuroko: Aomine, tenanglah. *muncul di samping Mao*

Mao: Eh astogeh!! Sejak kapan dia ada disini??!

Author: *mijet dahi* Souma!! Adonis!! Bawa mereka balik ke anime mereka!!

Adonis & Souma: Ba-baik thor!!

Author: Kenapa acara ini makin kusut aja sih maa, kita lanjutkan saja yah!!

Q: Buat Natsume, kamu suka aku nggak?

Natsume: Kenapa aku harus suka kamu??

Author: Terus buat apa kamu nyium pipinya waktu itu??

Natsume: Itu kan kamu yang nyuruh??

Author: Ya tapi kan pasti ada alasannya.

Natsume: Tapi ramalanku bilang kamu bukan orangnya.

Author: ....... Kamu jahat.

Natsume: Ehh??

Author: Aku benci kamu.

Natsume: Tunggu ja-jangan gitu dong thor--

Author: PERGI KAMU DASAR PERAMAL SIALAN!!

Natsume: Astaga apa yang merasukinya??!!!

Sora: Shisou~ dia memang sudah tak menyukaimu sejak awal~

Natsume: Tapi kenapa harus dia yang baper??!!

Sora: *ngangkat bahu* mana kutahu~

Tsumugi: Baiklah, selagi author masih ngamuk, biar aku yang nuntun ya~~

Q: Buat Kanata, aku kasih dare, khusus hari ini kamu gak boleh masuk kolam ikan

Tsumugi: Wah buat Shinkai-kun~ Apakah dia bisa melewatinya??

Chiaki: Dia Kanata!! Tentu saja bisa!!

Kanata: *murung*

Tsumugi: Tapi permintaan Reader adalah perintah, jaa, kita lakukan saja. Untung saja author sudah menyiapkan ceritanya.

Author: *masih ngajak Natsume berantem*

Tsumugi: *ketawa gugup* Ki-kita mulai saja!!

Izumi: Yak!! Masuk mode cerita!!

(Author POV)

.

Hari itu matahari bersinar terik. Panasnya bukan main. Kelas 3-B baru saja mau bersiap olahraga. Nazuna kebetulan ditugaskan bersama Rei untuk membeli minuman buat teman - teman sekelas.

"Hari ini panas sekali... aku tak tahan..." gumam Rei sambil mengipas - ngipas tubuhnya make kipas sate. Nazuna yang sudah lelah dengan kelakuan teman sekelasnya--yang memang ada tiga dari "Five Oddballs" di kelasnya--hanya mengangguk mengiyakan sambil menyeret kotak pendingin minuman.

Diliriknya tubuh Rei, yang sudah basah kuyup bagaikan disiram setoren sama Author. Sinar matahari yang mengintip dari jendela membuat titik - titik keringat itu berkilau dan memberikan... kesan seksi.

Oke, maafkan author. Author itu lemah sama cowok ganteng berkeringat.

Nazuna tiba - tiba teringat nasib teman sekelasnya, si Shinkai Kanata. Biasanya sih, baik musim semi, gugur, dingin(??), apalagi panas, dia akan menceburkan diri di air mancur sekolah.

"Pasti Kanata-chin sudah berendam di air mancur." Komentar Nazuna. Rei menoleh.

"Hmmm iya ya. Mungkin aku harus menirunya."

Terserah kamu ajalah. Nazuna sudah lelah. Heran kenapa dia bisa terseret ke kelas aneh ini.

Tapi ternyata dugaannya hanya sebatas angan - angan. Lihatlah, begitu sampai, ternyata Kanata di luar dugaan ikut duduk rapih di antara teman - teman sekelasnya.

"Kanata-chin gak main di air mancur??" Tanya Nazuna sambil memberikan minuman. Kanata menggeleng.

"Hari ini nggak dulu... puka..." jawabnya. Nazuna makin bingung.

"Tapi kan hari ini panas banget??" Coba Nazuna lagi. Temannya itu memang aneh. Tapi lebih aneh lagi kalau dia normal begini. Kanata lagi - lagi menggeleng.

Karena kelas kembali dilanjutkan, Nazuna jadi tidak bisa bercakap dengan Kanata. Hari ini pelajarannya sprint. Leo sudah lari - lari sambil ketawa - tawa. Kuro berlari di sebelahnya dengan wajah garang. Wataru ikut lari sambil nebar mawar. Sementara itu Rei meneduh di bawah pohon, ditemani Tsumugi yang asyik baca novel.

Tibalah giliran Nazuna dan Kanata. Karena Nazuna pendek(*author dibanting*), jadi dia serius meregangkan tubuhnya. Kan susah ngelawan temen - temen sekelasnya yang tinggi menjulang bagaikan monas. Kanata sendiri loyo ikut berdiri sesekali terhuyung meregangkan tubuhnya.

"Kanata-chin gak papa??" Entah angin apa yang menghinggapinya, Nazuna tiba - tiba khawatir sama Kanata. Kanata menggeleng. Diperhatikan lagi, tubuhnya sudah basah kuyup oleh keringat dan kulitnya sudah pucat--bahkan hampir transparan.

BAAM!! Pistol penanda lari berbunyi.

Baru Nazuna mau melangkah, tiba - tiba Kanata ambruk di sebelahnya.

BRUK!!

"KA-KANATA-CHIN??!!" Reflek Nazuna berseru. Rei sontak terbangun mendengar seruan Nazuna yang kelewat cempreng itu. Tsumugi menutup novelnya. Kuro berhenti mengelap keringatnya dengan handuk kawaiinya. Leo berhenti ketawa - tawa. Dan Wataru langsung melesat ke samping Nazuna.

"Kanata kenapa??!!" Wataru berseru. Maafkan author, author gak tahu Wataru manggil Kanata apa. Nazuna menggeleng, dia juga gak tahu.

"Aku gak apa kok..." gumam Kanata lemah. Sebelum Wataru berseru tak percaya, Kanata sudah jatuh pingsan di lapangan.

"KANATAAAA!!!"

~~~

Pelajaran sastra. Sore harinya.

Nazuna mengerutkan dahinya, berusaha memahami teori puisi yang dijelaskan sensei di depan. Rei sudah tidur pulas di balik bayangan(??). Kuro sudah kembali sibuk sembunyi - sembunyi menjahit baju unitnya. Leo seperti biasa sibuk mencoret bukunya terang - terangan. Wataru sendiri entah kenapa ikut serius belajar sambil sesekali melirik Kanata yang semakin lemas.

Kanata sendiri sehabis pingsan tadi siang tidak banyak berubah. Maksudnya, tetap pucat dan sebagainya. Makin pucat malah. Tiba - tiba kepalanya terjatuh, membuat Nazuna di sebelahnya tersentak.

"Ka-kanata-chin??!!" Bisik Nazuna, memastikan sensei tidak mendengar mereka. Kanata menoleh kelewat pelan.

"Aku gak apa kok. Kelasnya dingin sekali ya..."

Dingin gundulmu!! Pekik Nazuna dalam hati. Dia saja sudah melepas dasinya. Saking berkeringatnya lehernya. Jasnya apalagi, sweaternya juga. Tapi entah kenapa Kanata sendiri belum melepas jasnya padahal rambutnya sudah sedemikian lepeknya.

Lagi - lagi mengulang tragedi, Kanata yang sudah terlalu lemas tiba - tiba terjatuh dari kursinya.

BRAK!!

"KANATA-CHIN!!" Nazuna melompat dari kursinya. Semuanya menoleh kaget. Sensei berhenti menulis teori di papan tulis.

Nafas kanata sudah terengah - engah. Wajahnya memerah hebat. Tubuhnya gemetar. Nazuna udah nangis, saking paniknya. Dia menggenggam tangan Kanata cemas.

"Ki-kita harus melakukan seshuatu!!" Jerit Nazuna. Semua teman sekelasnya saling tatap cemas, mengkhawatirkan nasib Kanata yang di ujung tanduk.

"Aku tidak menduga air mancur itu berperan penting.." gumam Kuro dengan suara rendah. Nazuna menatapnya berlinang air mata. Sebelum semuanya bertindak, Kuro sudah menyambar tubuh Kanata dan menggendongnya sambil melesat ke jendela kelas.

"Kuro-chin mau kemana??!!" Seru Nazuna. Kuro tidak berhenti, membuka jendela.

"Membawanya ke air mancur tentu saja!!" Seru Kuro seolah pertanyaan Nazuna tadi gak guna. Dia tangkas melompati jendela. Sisanya saling tatap, sebelum akhirnya ikut melompat ke luar jendela.

Kuro sudah melesat menuju air mancur. Tanpa mengindahkan Kunugi-sensei yang terkejut melihatnya keluar kelas di tengah pelajaran, tanpa banyak omong langsung dilemparnya Kanata ke dalam air mancur.

BYUR!!

Teman - teman sekelas lainnya akhirnya sampai. Rupanya keributan tadi mengundang anak kelas 3-A keluar juga. Semuanya deg - degan menunggu apa yang terjadi.

Dan begitu saja, perlahan - lahan wajahnya yang tadi memerah kembali normal. Kulitnya yang tadi transparan kembali terlihat hidup. Nafasnya kembali teratur. Sontak Kanata merosot di dinding air mancur.

"Kimochi~"

Sontak semuanya menghembuskan nafas lega.

Akhirnya sejak saat itu semuanya selalu memastikan setidaknya sehari sekali Kanata berendam di air mancur. Kanata sendiri sudah melupakan kejadian paling horror dalam hidupnya itu dan kembali asyik dengan hidupnya.

-TAMAT-

Serem amat yak, maafkan Author Amy, Kanata gak kuat hiks//apa sih.

Diantara kelas murid kelas tiga, kelas 3-B yang paling author suka. Soalnya paling gaje. Secara author sendiri gaje sih.

Oke lanjut!!

Q: Buat Izumi, -Pilih Leo atau Makoto? ATAU AKU? Pilih satu ya, jgn maruk 😂

Izumi: Ini mah pertanyaan mudah.

Author: Pasti Yuu-kun nih--

Izumi: Ya kamu lah. Kan kamu tahu persis itu.

(Name): *blushing lagi* (SIAAAL!! TERNYATA DIA TIDAK MELEPASKAN--)

Author: Dia manis juga yah... meski sedikit kripi... author jadi penasaran kelanjutan hubungan kalian gimana. Padahal ku authornya yah lupakan saja--

Q: Buat Mao, pilih aku atau Ritsu?

Mao: GUSTIII KENAPA AKU LAGII *nangis*

Ritsu: Pilih aku ya Maa-kun??

Arashi: Ara, tumben Sakuma-senpai gak nyamber??

Rei: Hmmmmm *masih berpikir*

Author: Lupakan saja dia--

Mao: A-ano itu... k-kau tahu persis jawabannya kan?? *memalingkan wajah*

(Name): Plis ya tuhan kokoroku gak kuaat *beneran nangis*

Maeda: *nepuk bahu (Name)* sabar ya honey

Author: Kalian sih nanyanya sama yang jelas - jelas udah suka kalian. Oke, lupakan saja.

Sekarang kita lanjut kee...

ShiroyukiSherine-san!!

Q: Buat Maeda :v (gpp kan thor??)
Oh, Maeda!! Seberapa tampan kah kamu?? :v aku mau tau muka anda seperti apa, klo bisa aku mau liat fotonya :v klo ada....

Author: Sejujurnya author terharu kamu nanya begini. Inilah yang author harapkan--/*nangis*

Maeda: Ah itu... aku mah nggak ganteng - ganteng amat...

Subaru: Mae-kun ganteng tahu!! Gak usah kayak gitu!!

Mao: Iya, Maeda-san ganteng sekali.

Hokuto: Wajahmu memang oke sih.

Makoto: Hirogana-san memang tampan kok~

Maeda: Eh--

Kaoru: Aku pernah menunjukkan fotomu pada teman kencanku, dan kata mereka tampan sekali~

Eichi: Maeda-kun tampan sekali. Aku saja sampai terkejut waktu (Last Name)-san membawanya ke sekolah. Sampai kukira dia artis.

Izumi: Yah... harus kuakui kalau dia ganteng..

Maeda: Sena-kun??!! Bahkan kau juga??!!

Chiaki: WAHAHAHA!! KAMU GAK USAH BEGITU MAEDA!! KAMU ITU OKE TAU!!

Maeda: Chiaki...

Tsukasa: Ma-Maeda-san tampan sekali kok. A-aku gak heran kalau Onee-sama suka sama Maeda-san!!

Hajime: Hirogana-san tampan kok.

Tomoya: Iya, aku setuju.

Mitsuru: Aku juga~~!!

Arashi: Maeda-chan benar - benar tampan!! Tipeku bangeet~♡

Rei: Maa, Maeda-kun memang tampan.

Author: Lah kamu udah balik aja, bukannya masih mikirin yang tadi.

Rei: Iya juga ya... hmmm *balik mikir*

Souma: Hirogana-dono tampan kok.

Adonis: Aku juga setuju.

Yuzuru: Hirogana-sama, percaya dirilah~

Maeda: Err... makasih??

Yuuta: Aku gak akan heran kalau cewek - cewek menyangka Hirogana-san idol juga~

Hinata: Sou sou!! Wajahmu terlalu tampan!!

Maeda: Memangnya ini webtoon--

Tsumugi: Maeda-kun, memang tampan. Percaya dirilah~

Sora: Sou sou!!

Shu: Kamu cocok jadi modelku sih...

Keito: Aku juga terkejut waktu pertama kali bertemu denganmu.. (Last Name)-san punya selera yang bagus.

(Name): Ma-Maksudmu apa senpai--

Sagami-sensei: Maa, dia memang tampan, kalau kau meminta jawabanku.

Author: Sensei... *sweatdrop*

Seiya: Hokuto~~!! Ayah datang~~!! Are?? Siapa yang ada di panggung?? Tampan juga~~!!

Hokuto: Ayah...

Author: Ano... Seiya-san, kamu bahkan belum officially muncul. Kenapa tiba - tiba ada disini??

Seiya: Ayolah author~ Aku ingin melihat anakku tampil~ Lagipula hari ini aku off kok~!!

Author: Er... oke--

Hiyori: Eichi-kun~ Katanya hari ini kalian ada acara yah?? Whoaa!! Siapa tuh yang di panggung?? Ganteng!!

Jun: Berisik kamu, minggir... eh, benar juga. Memang ganteng.

Author: Kok kalian dateng sih?? Mana Ibara sama Ran??

Hiyori: Mereka ada kerja. Btw thor, kapan kita muncul?? Aku juga mau dong muncul di cerita author~~☆☆ Ya kan Jun??

Jun: Terserah.

Author: Habisnya nih cerita dibuat waktu kalian belum ada tahu. Ntar deh, author usahakan kalian masuk.

Hiyori: Yeey~☆☆ Makasih author!!

Author: Cukup jawaban kalian. Meski ada yang belum jawab sih.. tapi cukup!! Dengan begini kita tahu kalau Maeda itu mungkin termasuk kategori terlalu tampan.

Jaa, kalau kau bertanya apakah Maeda tampan?? Maka jawabannya adalah tampan sekali. Author gak punya fotonya, tapi bayangkan saja dia lelaki tertampan yang pernah kalian bayangkan. Oke??//slap

Q: Buat Rei: Rei-san!! Kenapa jarang muncull??
(pingin Rei yang jawab dong :3 //plak)

Author: Rei-san!! Jawab dulu dong!!

Rei: *masih bertapa*

Author: Rei-san!! Nanti kubuang semua koleksi foto Ritsu mu!!

Rei: *seketika tersadar* Iya thor??

Author: Kamu lagi mikirin apa sih??

Rei: Itu.. pertanyaan yang tadi. Yang berhenti jadi fanboy Ritsu selama sehari..

Author: Masih??!!

Rei: Oke akan kujawab. Ini semua salah author.

Author: Kok aku??!!

Rei: Kan kamu yang nulis ceritanya.

Author: I-iya sih...

Rei: Orang tua ini... sudah terlalu tua untuk tampil.

Author: Iya ya, pensiun aja sana. Maafin author yah. Soalnya author gak begitu suka UNDEAD, terus kalau author masukin mereka ke dialog, pasti jadinya OOC, apalagi Koga hwhw.

Rei: Orang tua ini, ingin terus beristirahat dengan tenang...

Author: Bawel ah Rei!! Pokoknya, maapin author yaaak 💦💦 Nanti author usahakan Rei(dan UNDEAD), muncul lebih sering lagi 💦💦💦

Q: Buat Mika: Maukah kamu rajut ulang hati ku yang penuh luka ini dengan rajutan yang baru :">
//Bugh ditinju

Author: K-Kok author ikutan sakit juga ya--

Mika: Sini, kurajut kembali hatimu.

(Name): Eh??

Mika: Dengan benang cintaku~

(Name): *speechless*

Mika: *malu sendiri*

Author: Siapa yah yang ngajarin... *ngelirik Shu*

Shu: *pura - pura main sama bonekanya author lupa namanya syapa//slap*

Selanjutnya, dari ALica63

Q: Teruntuk Leo, kapan bisa berhenti teriak teriak gak jelas apalagi mengenai Alien? Dan kalau semisal ada yang berbuat sesuatu yang jahat kepada adikmu, mau ngapain?

Author: Agak mirip dengan yang sebelum - sebelumnya. Oke, saatnya manggil Ruka balik!!

Kuro: baik thor.

*nggak lama kemudian Ruka balik sama Kuro*

Leo: Ruka-tan!! Kamu gak apa kan??

Ruka: Aku nggak apa kok Nii-san... (kenapa aku balik lagi ke sini!??)

Author: Kurasa dia baru bakal berhenti jadi orang gila(??)kalau tiba - tiba Ruka ditransfer ke Yumenosaki juga :v

Izumi: Boleh dicoba tuh thor.

Author: Ntar author coba//enggak. Oke Leo, kalau ada yang berbuat jahat pada adikmu, kamu bakal ngapain??

Leo: .......mati kamu.

Tsukasa: HUWAA--

Arashi: Sisi seramnya keluar!!

Q: Buat Natsume(sum), emang penyihir nyata tah? Btw mau gak bantuin di lab kimia? Buat reaksi gitu? Ta ngeledakin lab?//gak

Author: Grrr...

Tsumugi: Ke-kenapa dia menggeram??

Natsume: Jawaban yang pertama, ibuku adalah bukti mutakhirnya. Bakatnya menurun padaku *kibas rambut*

Semuanya: *speechless*

Author: Jaa, kamu mau membantu di lab kimia??

Natsume: Dengan senang hati~ Aku bahkan tahu cara membuat beberapa ramuan berbahaya~ *senyum*

*studio tentu saja menjadi hening*

Author: Kok aku jadi penasaran--/slap

Q: Buat Tsukasa. Kalau semisal aku kasih makanan manis mau buatan aku ta aku beliin terus kasih ke kamu?"

Author: Kok author rada bingung maksudnya apa...

Tsukasa: Aku juga sih thor *miringin kepala*

Author: Apa mungkin maksudnya apakah kamu mau makanan manis yang dibuatnya?? *berusaha keras menerjemahkan*

(Maafkan author author juga gak ngerti hwhw :">>)

Tsukasa: Kalau itu dengan senang hati~

Author: Jaa, selanjutnya dari KuruyaYugihara-san~

Q: Buat Rei. Kenapa kamu ingin dibenci Ritsu, tapi sebenernya masih sayang ama Ritsu?

Author: Oy Rei-san!! Sini kau!!

Rei: *kembali tersadar dari bertapa* Eh iya thor??

Author: Tuh, ada yang nanya kamu lagi.

Rei: Hmmm soal my dear Ritsu lagi yah... sebenarnya... itu alasan pribadi.

*studio masih hening*

Author: Bagi - bagi dong Rei-san, kan kita juga penasaran.

Rei: Tidak.... dan itu sebenarnya.... ketidaksengajaan... *siap siap mewek*

Author: Nooo!! Rei-san jangan nangis!! *nyodorin tisu*

Rei: Makasih author... *srooot* kamu terlalu baik pada orang tua ini... *srooot*

Author: Er... sama - sama??

Q: Buat Izumi. Kamu pilih aku atau Yuu-kun?? Kamu pasti pilih Yuu-kun mu ya... :')

Izumi: Kamu siapa??//*ditimpuk author*

Author: Jawab yang bener dong!! Mau gajinya dipotong lagi hah??!

Izumi: Iya iya galak amat sih... hmmmm pilih kamu aja deh?? Kamu anak baik kan?? *nepuk puncak kepala*

(Name): *blushing lagi*

Author: Duh, semoga (Name)-chan gak mimisan deh--

Q: Buat Ritsu. Gimana caranya buat dessert yang enak? Buatnya harus pake cintah kah?

Ritsu: He-eh, harus make cinta. Yang banyak. Kayak kata si spons kuning yang tinggal di nanas yang ada di laut.

Author: Hooo... author baru tahu--

Ritsu: Terus harus make bahan - bahan yang bagus, jangan yang udah kedaluarsa. Selain itu alat - alatnya juga harus bersih dan higienis. Kemampuan juga sangat dibutuhkan karena itu berlatihlah yang banyak. Oh, dan jangan lupa, pake cinta.

Author: ......... iyain deh.

Q: Buat Oogami. Kamu pingin jadi serigala nggak?

Koga: Haha~ Tentu saja!! Serigala itu kan keren, juga... kuat!! Seperti diriku yang terbaik ini!!

Author: Dia ngomongnya malu - malu, ketahuan banget. Dasar tsundere(?).

Rei: Wanko chan memang begitu~ Sudah besar ya dia~

Koga: APAAN SIH KALIAN BERDUA-- *blushing*

Author: Aww~ Tsun tsun~♡// *diamuk Koga*

Selanjutnya!!

Q: Buat Rei. Sabar ya... Banyak yang bilang kamu kakek kakek, padahal kamu memang dari awal sifatnya gini, aku ngerti perasaan mu....sini aku peluk//Plak

Author: Dia awalnya gak gitu - gitu amat sih..

Rei: Te-Terima kasih, aku tak menduga masih ada yang mau mengerti perasaan orang tua ini... *sroot* *peluk balik*

Seisi studio(kecuali Ritsu dan Koga): Awwww...

Author: Author juga suka sih sikap Rei yang kayak kakek - kakek. Lucu aja gitu~

Koga: Gak ada yang minta pendapatmu teme~

Author: Cih--

Q: Buat Ritsu. Seandainya aku bakal ngasih darah ku sepuasnya, asalkan kamu nggak jahat lagi sama Rei, mau nggak?

Author: Hampir sama kayak yang sebelumnya yah...

Ritsu: Ke-kenapa kalian begini sama aku... *siap siap nangis*

Author: Abang-adek sama aja.

Ritsu: Enggak!! Aku enggak sama kayak makhluk najis itu!! *gak jadi nangis*

Author: *tepok jidat* Jadi?? Apa kau masih kekeuh gak mau?? Atau berubah pikiran??

Ritsu: Urrmmm gak mau deh...

Author: Masih toh!! Emangnya kenapa??

Ritsu: Aku lebih rela mati dibanding bersikap baik padanya.

Rei: *sakit hati*

Ritsu: Terus...

Author: Eh??

Ritsu: Meski aku suka darahmu, aku gak mau kamu sakit apalagi mati karena darahnya buatku.

*studio hening*

Para Reader yang nge fans sama Ritsu: YA TUHANKU-- *heart attack*/gak

Author: *ikutan speechless*

Ritsu: *balik bobo*

Q: Buat Izumi, Kaoru, Morisawa. Kenapa banyak fanart klo kalian suka bareng-bareng? Apakah memang suka barengan? Alasannya?

Author: Bener juga!! Banyak fanart, MMD, bahkan fanvideo(??)yang merangkap kalian bertiga di dalemnya. Apa julukannya?? Oh iya, Trio 3-A.

Readers: Hmm hmm betul thor!!

Author: Author juga penasaran nih, kok bisa sih?? Aslinya kalian barengan??

Izumi: Hhaaah?? Untuk apa?? Lebih baik aku bersama Yuu-kun!!

Kaoru: Aku juga, untuk apa bersama cowok?? Lebih baik aku bersama cewek saja~

Chiaki: Mereka teman sekelasku!! Sudah seharusnya kubantu!!

Author: *sweatdrop*

Reader 22: Thor, apa jangan - jangan karena banyak yang merasa kalau mereka cocok barengan??

Author: Bisa aja sih... tapi emang keliatannya cocok sih *manggut manggut*

Reader 12: Kataku karena mereka bertiga yang paling ikemen di kelas mereka~

Reader 6: Hmm!! Aku setuju!!

Author: Bisa juga yah... author juga mikir begitu sih. Oke, karena author juga gak tahu, maka ini kasus tidak terpecahkan!! *pasang pose keren*

Reader: THOR??!!

Q: Buat Mao. Kenapa kamu ngagumin Keito?

Mao: Soalnya, dia pekerja keras dan serius.

Author: Alasan klasik ya..

Mao: Dan aku kagum padanya yang sanggup mengerjakan tugas OSIS yang banyak tanpa mengeluh.

Author: ....... Eichi, Kunugi-sensei, apa pula yang dikerjakan oleh anggota OSIS??

Eichi: Heee~~?? Apa yah~~??

Kunugi-sensei: I-itu juga buat kebaikan sekolah ini!!

Author: Terdengar seram dan mencurigakan yah... oke lanjut!!

Q: Buat Izumi. Boleh nggak aku liat muka blushing mu? //Plak

Izumi: Engg--

Author: HOHOHO TENTU SAJA BOLEH TUNGGU SEBENTAR YA~~☆☆

OwO

Sisanya bisa kalian cari sendiri yaa~~☆☆

Izumi: Teganya kamu thor-- *blushing*

Q: Buat Ritsu. Saat kamu bikin dessert, kenapa kamu bisa menciptakan rasa yang luar biasa tapi kenapa penampilannya yang luar biasa abstrak. Kenapa bisa jadi abstrak??

Ritsu: Karena aku pandai memasak.

Author: Sombong sekali.

Ritsu: Dan aku tidak peduli dengan penampilannya. Jadi mau hasilnya gimana asalkan enak ku tak peduli.

Author: .....  oke. Mungkin itu bakat alamimu.

Q: Buat Oogami. Kamu nyaman nggak dipakein kalung anjing??

Koga: H-haa??!! Te-tentu saja tidak!!

Author: Dia gagap. Dia barusan gagap. Berarti kamu nyaman kan??

Koga: U-URUSEE TEMEE-- *blushing lagi*

Q: Buat Rei. Gimana caranya kamu bisa menanggung sekaligus memperbaiki semua beban yang menimpa mu??(semacam Kaoru yang jarang latihan atau nggak mau diemnya Oogami)

Rei: Itu mah gampang~ Udah, disenyumin aja~

Author: Sungguh dewasa. Sasuga Rei-san--

Rei: Sisanya bisa ku atur sendiri~ Toh aku ini salah satu "Five Oddballs"~

Author: K-kok... jadi serem yah....

Rei: Lagipula, aku yang orang tua ini paham kalau jiwa anak muda mereka butuh pelampiasan. Dan terkadang pelampiasan mereka agak unik~

Author: O-oke...

Q: Terakhir, buat Izumi. Seandainya aku mirip Yuu-kun mu itu, tapi dalam versi perempuan. Mana yang akan kamu pilih?? Aku atau Yuu-kun mu tercintah?

Author: author sendiri menganggap author itu kembarannya Makoto loh~ tapi yah kembali ke laptop!! Apa jawabanmu Izumi??

Izumi: Tapi tetap saja kamu bukan Yuu-kun. *menatap tajam*

Semuanya: *menelan ludah kecewa*

Izumi: Tapi, aku menyukaimu apa adanya. Kamu tak perlu jadi Yuu-kun pun aku akan tetap mencintaimu~ *ngangkat dagu (Name)-chan*

(Name): E-eh--

Maeda: Tunanganku hari ini diapain aja thor....

Author: Maafkan aku Maeda. For the sake of QnA!!//apa sih

Oke, karena author rencananya mau jadiin jawabannya tiga chapter, kalau begitu satu akun lagi!!

Selanjutnya dari SteraChan!!

Q: Buat Sena. Coba semangatin Kuruya sebagai orang yang kamu sukai (?) //PLAAKK-- dengan cara apapun, pokoknya semangat biar cepat sembuh dan tidak putus asa.

Kuruya: Eh--

Author: Eeeh??!! Kuruya-san lagi sakit kah?? Aduuh, semoga cepet sembuh ya, author tahu sakit itu memang gak enak--

Koga: Gak usah curhat elah--

Author: Tapi Kuruya-san yang semangat yaah!! Kalau sakit beneran cepet sembuh yaaa *hiks* Yaudah sana Izumi!! Semangatin dia!!

Izumi: Thor...

Author: Dia butuh semangat udah sana-- *masih nangis*

Mao: Yak!! Masuk mode cerita--

(Izumi POV)

.

Lorong rumah sakit yang cerah kulewati sambil melamun. Di tanganku tergenggam sebuket mawar biru kesukaannya(maafkan author yang ngarang hwhw). Sesekali suster yang lewat menyapaku, yang kubalas dengan anggukan.

Apa kabar Kuruya yah?? Sudah lama tidak bertemu dengannya. Terakhir kali bertemu dengannya dua bulan lalu. Akhir - akhir ini pekerjaan Knights banyak sekali. Akhirnya hari ini aku bisa menyisihkan waktu juga.

Pintu kamarnya segera menyambutku. Jendela kecil di pintunya menampakkan keadaan di dalam. Hatiku buncah oleh rasa rindu, membuatku langsung membuka pintu itu. Baru saja aku masuk, mataku langsung terbuka lebar.

Di kasurnya, di antara selang - selang yang melilit tubuhnya, bisa kulihat dia menggenggam cutter yang siap dia hujamkan ke lehernya.

"OY KURUYA!!" sontak aku berseru, menyambar tangannya yang siap mengayunkan cutter tadi. Dia tersentak, menoleh kaget padaku. Aku segera meraih cutter itu dan melemparnya jauh - jauh.

Kuruya gemetar, lebih merasa kaget tak menyangka aku datang di saat tadi. Aku langsung menatapnya serius, membuatnya menatapku nelangsa.

"Apa yang kau pikirkan hah??!!" Bentakku langsung. Kalau saja tadi aku masuk sedikit lebih terlambat, bisa - bisa aku menemukannya sudah terkapar tak bernyawa di atas kasur. Dia menatapku lama, sebelum akhirnya tetesan air mata meluncur dari matanya dengan deras.

"Hiks... hiks.... Huwaaaaa.... Huwaaaaa..." tangisnya. Perlahan - lahan tangannya terkulai di genggamanku. Melihatnya menangis, mendadak rasa sakit menghujam dadaku habis - habisan. Aku kesini bukan ingin melihatnya seperti ini. Aku kesini ingin melihatnya tersenyum.

Aku duduk di ranjangnya, menatapnya yang semakin menangis tidak berdaya. Tanpa kusadari, lenganku sudah membungkus tubuh kecilnya yang semakin berguncang.

"Tidak apa.. menangislah. Pasti kau menahannya selama ini kan??" Bisikku di telinganya. Kuruya masih menangis histeris, mencengkram jasku erat - erat.

"Huwaaaa... hiks.... huwaaaa!!"

"Yosh, yosh. Menangislah sepuasmu. Menangislah." Aku menepuk pundaknya pelan, membuatnya semakin menangis. Aku membiarkannya menenggelamkan wajahnya di dadaku.

Sekitar 15 menit dia menangis, perlahan - lahan tangisnya mereda, menyisakan isak kecil. Aku masih mengelus punggungnya lembut, ketika akhirnya dia berkata.

"Aku sudah tidak tahan."

Sontak gerakanku terhenti.

"Aku sudah tak tahan Izumi, aku ingin semuanya berakhir." Lanjutnya, dengan suara bergetar. Dicengkramnya kembali jasku. "Aku ingin semuanya selesai."

Aku semakin membeku.

"Aku tahu, mama dan papa pasti membenciku. Teman - temanku juga, pasti membenciku kalau aku bilang begitu. Kau juga kan Izumi?? Kau akan memarahiku kan kalau aku bilang begitu??" Erangnya pelan. Aku masih terdiam. Dia melepas pelukannya, menatapku sedih.

"Izumi, kau pasti membenciku kan setelah melihat apa yang kulakukan tadi??" Sengaunya. Sedetik kemudian dia menangis lagi.

Aku membeku melihatnya mengatakan kalimat tadi. Kuruya semakin histeris, menutup wajahnya yang sudah basah kuyup.

"Hei hei, tenanglah." Kataku akhirnya, mengangkat wajahnya yang sudah basah berlinang air mata. Kuruya menatap mataku, masih terisak. "Jangan menangis."

Aku mengusap sudut matanya. Kuruya masih menangis.

"Pertama - tama, tidak, aku tidak akan pernah membencimu. Justru aku yang membenci diriku sendiri." Kataku, sambil mendecak pelan. "Maafkan aku yang tak pernah menemanimu."

Kuruya masih terdiam.

"Seharusnya aku bisa menemanimu lebih sering. Seharusnya aku bisa menghentikanmu berpikir seperti itu. Seharusnya aku bisa lebih menyemangatimu. Maafkan aku." Kataku lagi. Kuruya menggeleng cepat.

"Aku tidak tahu, bagaimana penderitaanmu." Aku menghela nafas pelan. Dadaku serasa sakit melihatnya yang segini tidak berdayanya di antara peralatan rumah sakit ini.

"Tapi yang aku tau persis, hatiku sakit. Memikirkan orang yang kucintai pergi. Memikirkan bisa saja dia pergi mendahuluiku. Hatiku sakit, melihatmu menyerah semudah itu." Lanjutku.

"Tak apa kalau kau merasa seperti itu. Pasti berat bagimu. Aku yang sehat mana bisa mengerti perasaanmu. Tapi aku harap..." aku menelan ludahku.

"Aku bisa menjadi sandaranmu."

Kuruya menatap mataku. Yang kubalas dengan sedih.

"Kuharap kau bisa membagi rasa sakitmu. Aku tak ingin melihatmu sakit sendirian. Aku juga ingin sakit bersamamu. Berjuang bersamamu." Aku mengusap pipinya lagi. Tersenyum lembut.

"Kau tidak akan pernah kubiarkan sakit sendiri."

Kuruya sontak menangis lagi, dia mencengkram jasku erat - erat.

"Maafkan aku... maafkan aku..."

"Tidak, tidak apa. Pasti berat bagimu. Justru aku yang minta maaf."

"Maafkan aku... huwaaa... maafkan akuu.."

Aku mengecup dahinya, menariknya kembali ke dalam pelukanku. Kuruya balas memelukku erat - erat. Sambil terus meneriakkan "maafkan aku".

Sejak saat itu, aku selalu datang ke rumah sakit setiap minggu. Aku juga selalu membawakannya sebuket mawar. Kuruya semakin hari juga semakin semangat. Dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

Aku senang, akhirnya bisa berjuang bersamanya.

-TAMAT-

Author: Maapin yak~ author lagi pengen nulis yang baper soalnya~

Kuruya: Thor... kok jahat sih. Aku kan gak kayak gitu :((

Author: Biar lebih baper. Sekalian curhat dikitlah//*ditimpuk Kuruya*

Gimana gimana?? Suka gak?? Hehe maaf ya kalo terlalu aneh(??).

Moga Kuruya cepat sembuh yak~~☆☆

Ok, sebenarnya author masih mau lanjut cuma hapenya udah nge lag error gak jelas lagi jadi kita pindah chapter lagii~~☆☆

Sampai bubyee~~☆☆




















Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro