Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

9부 : 타타는 재미있다

"Manusia dan aku, semua terasa sangat beda. Meski aku belajar menjadi mereka. Sumpah serapah seseorang mengatakan jika aku tidak akan bisa, tidak mampu, selamanya."

(Author ***** POV)

Yoongi.

Apakah dia buat kesalahan fatal sampai siluman di depannya tidak berani bersuara?

Ya, jelas itu benar! Manusia bodoh sudah memberikan hidup kedua pada iblis hitam yang lolos dari pengawasan. Mengambil kesempatan sampai dia lari dari celah jendela.

Tata sempat mendengus marah. Matanya menjadi merah tanda dia ingin melepaskan emosi dari segalanya. Segala dalam benak serta pikiran bingungnya, untuk apa seorang tuan malah membebaskan mereka yang ingin sakiti tuan rumah. Tata sebagai siluman rubah dan pengawal merasa rendah dan sia-sia.

Kuku di tangannya enggan kembali ke semua lantaran dia tahu, saat ini pikirannya hanya ingin membunuh iblis jahat saja. Terus dan terus saja begitu sampai Tata merasa pagi bisa menghangatkan pikiran dinginnya sekarang.

"Tata! Kau lakukan kesalahan? Kenapa kau sakiti manusia itu? Sementara dia bisa saja datang sebagai tamu!" Yoongi membentak sedikit, dalam masing-masing kata dia ucapkan. Jujur, terdengar sangat tidak menyenangkan memang. Wajah itu tampak tidak imut, melebihi apa yang dianggap oleh siluman lainnya. "Aku tidak tahu jalan pemikiran Tuan," ucap dirinya memang jujur.

Kepala itu menoleh ke sisi kanan. Kejadian ini memang tidak suka, dimarahi tuan. Siapa yang mau?

Hidung Tata berlendir tidak nyaman saat debu dari atas lemari di dekatnya terbang ke dalam rongga hidungnya. Tata tidak bisa mengeluh seperti biasa, memungkinkan bahwa Yoongi akan marah lebih besar padanya. Tata ingin menjadi makhluk paling manja, menggoda si tuan supaya tidak marah lagi padanya. Sangat menyakiti hati kalau Yoongi melampiaskan marahnya pada dirinya. Siluman seperti dirinya tidak ingin lahir dari sebuah kesalahan. Dirinya dulu juga punya keluarga sama halnya dengan Yoongi yang katanya juga kehilangan keluarga.

"Jauhkan sikap buruk mu di depan orang lain Tata. Kau hanya akan membuat masalah, para tetangga dan akan ada banyak orang mengatakan hal tidak baik untuk kediaman ini," ucap Yoongi menimpali sekali lagi.

Tanda tidak setuju, hal dimana pola pikir manusia rumit serta sulit ditebak dalam satu kali pandang mata. Keinginan Tata agar semakin dekat serta akrab seketika hancur dalam sekejap dikarenakan makhluk dari luar sana memandang konflik antara dirinya juga Yoongi masih berkelanjutan.

Lihat bagaimana gigi putih diantara tipu muslihat dan mata merah itu menatap sosok Tata yang kalah pada manusia lemah itu. Manusia yang notabenenya hanya sesuatu pantas untuk menjadi makanannya.

"Lihat bagaimana siluman itu tidak bisa berulah saat manusia lemah saja membentak dirinya. Sangat tidak bagus, tapi...  Menyenangkan juga, ini yang aku mau dan aku tunggu..."

Tata mendengarkannya juga. Tata tahu kalau dia mendapatkan ejekan dari sosok di luar sana. Dia paling tidak suka kalau suatu hubungan rusak karena satu makhluk tak punya perasaan.

"Kau dengarkan aku bukan?!"

Yoongi masih dongkol mendadak bertanya kembali. Dia suka sekali menuntut Tata akan kejelasan, dalam hal ini saja Tata memicingkan pendengaran di antara kedua telinganya.

"Aku mendengarkan tuan. Tetapi, tuan seolah tidak ingin tahu tujuanku. Kenapa dirimu menyalahkan aku, kalau aku saja mencoba untuk membantu dirimu. Padahal... Aku melakukan ini karena sayang padamu," ujarnya perlahan tetapi pasti. Tangan Tata menyentuh ujung baju Yoongi pasrah. "Jangan marahi aku tuan, apakah tuan tidak ingin melihat aku menjadi berbakti pada tuan?" Memelas hingga suaranya rapuh.

Tata bagai kaca yang mudah pecah. Sukses membuat tatapan iba seseorang agar memberi kasihan padanya. Yoongi makin lama menjadi tidak tega, ada hal dimana Tata adalah seorang pahlawan. Desahan kekesalan untuk dirinya sendiri. Pergi begitu saja, berusaha sekeras mungkin untuk tidak melihat tatapan mata Tata saat ini.

"Tuan, jangan marah padaku. Kumohon...."

Tata sangat pintar mengubah suasana hati seseorang. Ketika kedua mata itu saling bertatap satu sama lain, ada hal yang membuat Yoongi semakin tidak tega. Tata menurunkan tubuhnya, menaruh kedua lututnya di atas lantai kayu rumahnya lalu mendongak bagai meminta belas kasihan.

"Kau- hey, apa yang kau lakukan. Jangan seperti ini, rasanya sangat jahat kalau kau malah melakukan ini. Tata..."

Yoongi melepaskan cekalan kedua tangan Tata secara langsung. Tidak nyaman, apalagi saat Tata menunjukkan ketidakmampuannya ini. "Tapi, tuan telah memarahiku. Aku berusaha untuk minta maaf. Kenapa tuan malah masih marah padaku?" Tanya Tata lagi, di sisi lain makhluk di luar sana menunggu sosok rubah lengah.

Darah Yoongi bergerak diantara urat nadinya secara acak karena bingung. Hal itu juga mengundang siluman anjing itu untuk segera menyantap darah Yoongi untuk kebutuhannya. Kebutuhan akan hidup, putus asa rasanya kalau dia tidak mencicipi merah kental di tenggorokannya.

"Kau tidak tahu bagaimana manusia itu sangat benci kaum siluman. Payah, aku akan mendapatkan darahnya segera!" Gumamnya pelan, salah persepsi kalau dia tidak akan di dengar oleh Tata sekalipun.

Sumpah serapah dari rubah itu, maka petir akan menyambar dari angkasa untuk tubuh siluman itu sesuai keinginannya. Tata akan melakukannya saat masalah serta urusan kemarahan Yoongi telah usai serta abai.

"Tata, kenapa kau malah semakin menempel padaku. Sudahlah... Ayo tidur, ini sudah malam dan kau yaaakkk!"

"Tuan aku mau tidur sama tuan ya. Biar anget, aku suka bau tuan Yoongi. Ayo aku tidak sabar buat tidur bersama, aku akan tidur tanpa mendengkur tuan."

Saking semangatnya Tata menarik tubuh Yoongi masuk ke dalam kamar yang terbuka lebar pintunya. Menyeret pemuda itu secara paksa demi kebaikan katanya. Padahal dia sudah jelas kalau Yoongi tidak suka kalau diberikan tindakan tiba-tiba demikian. Sementara Yoongi masih memberontak enggan masuk bersama karena dia tahu bagaimana buruknya saat Tata tidur.

Tempat tidurnya akan rusak, dia tidak ada biaya hanya untuk renovasi kamarnya. Itu semua sangat mahal dalam harga. Ada banyak perhitungan untuk semua kebutuhan serta makanan pokoknya.

Propaganda diantara keduanya menghilang, membuat sosok siluman itu berkata kasar. Kasar dan terlampau menyedihkan untuk didengarkan sesuai kegagalannya. Tata yang masuk ke dalam kamar saja mendecih, melihat kegagalan makhluk lain saja membuat dia tertawa senang serta bangga dalam hati.

'Dia pikir dia menang. Lihat saja nanti. Aku akan menunjukkan bahwa dia tidak bisa menyentuh tuanku, tuan Yoongi.' batinnya dalam hati. Mengeratkan lengan itu kuat agar dia sangat manja untuk anak manusia yang sayang dan perilaku baik padanya.

Rambut Tata menjadikan dirinya sendiri bagai ikon kesayangan si tuan muda. Makhluk anjing itu tidak terima lalu pergi begitu saja, dia bisa mengelabui manusia lain dalam wujud hitamnya. Menjadi siluman ayam hitam, siluman ular dan sebagainya. Selama dia memakan makhluk lain sebagai sumber tenaganya selama ini.

"Suatu hari nanti, aku akan balas sikap sombong rubah itu. Lihat saja nanti, dia tidak akan merasa aman..." Ungkapnya bagai sumpah serapah. Tidak terima serta tanpa daya, sangat mustahil memang baginya mengalahkan malam ini. Dia butuh rembulan sempurna agar bisa mengalahkan rubah itu, kini bulan tidak ada di porosnya. Turun pelan dan tertutup awan.

"Dia ingin melakukan perlawanan. Harusnya aku membunuhnya dengan menusuk kukuku ke dalam lehernya. Tapi... Aku harus mencari jalan pintas agar tuan tidak tahu aku tengah menghabisi dirinya," Tata tidak ingin lakukan kesalahan. Tempat ini harus bersih, keinginan Yoongi ialah dia tidak suka jika harus terjebak dalam ruangan penuh akan darah serta sebagainya.

"Tuan, aku ingin tidur di sebelah kanan." Pinta Tata manis, dia tidak suka kiri. Sejak kecil dia selalu memilih kanan untuk setiap hal kebingungan dalam otaknya.

"Aissshh... Kau ini sangat merepotkan. Untuk apa kau melakukan ini, hey... Tata, harusnya kau tahu kalau aku sangat tidak ingin berbagi tempat denganmu. Aku lebih suka tidur sendiri di atas tempat tidur sangat luas milik sendiri," ujar Yoongi pasti.

Tata yakin jika dia melanjutkan keributan hal ini bukan hanya Yoongi saja yang marah. Ada mereka yang datang untuk membawa dirinya pergi menjauh dari sang tuan. Kali ini Tata semakin bersemangat untuk tidak melepaskan tangannya lalu memeluk Yoongi penuh kasih sayang dalam dengkuran manis.

"Aku tahu, kau begini karena sayang padaku. Aku si rubah tampan juga manis ini tidak akan membuat dirimu sangat kerepotan, aku janji..."

Banyak yang membuat janji walau mereka mengatakan semua itu terdengar basi. Lalu, kenapa saat Tata mengatakan hal ini yang ada malah dia tidak mampu marah?

Aneh!

"Tata, aku mau tidur. Jangan lakukan ini padaku!"

Yoongi mengatakan sumpah serapahnya. Demi Tuhan, dia mencoba bersabar dalam sayap manusia tak akan mungkin. Dongakan di atas langit, di sana tidak ada awan putih yang memberi dia waktu istirahat. Ah, sial! Dia hanya berhalusinasi saja supaya tampak baik-baik saja.

Gila!

Bodoh!

Ketika dengkuran halus sang rubah berbunyi. Ini menjadi salah satu partisipasi bagi Yoongi untuk...

Ikut memejamkan mata dan lupakan urusannya. Tidur lelap dalam mimpi, merasakan bahagia lagi satu sama lainnya.

"Aku sayang tuan..."

Bisik Tata menahan senyum dalam wajah tampan sekaligus manis miliknya.






Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro