PROLOG
Kata orang, masa-masa SMK adalah masa-masa terindah di dalam hidup kita, masa dimana seseorang mengalami suka dan duka di dalam kehidupannya. Banyak yang bilang, warna warni kehidupan dimulai dari sana. Jatuh cinta, patah hati, persahabatan, semua dimulai dari sana. Kisah ini kutuliskan dengan sejuta kenangan tentang betapa berharganya masa smk yang aku jalanin saat itu. Dan, untuk dia yang begitu amat ingin kuceritakan kepada kalian, aku harap dia tidak membacanya, karena akan sangat memalukan, jika dia tahu perasaanku yang sebenarnya ...
💕💕💕
"WOI! OZ! OZI!"
panggilan cempreng mirip senar putus menggangu aktivitas bermain game cowok nerd ber-frame hitam itu. Matanya yang lebar tampak terfokus pada benda pipih dengan layar berwarna hitam berukuran 7 inch itu, bahkan sesekali label apel --yang digigit sedikit-- tertutupi tangannya akibat pergeseran jari panjangnya yang tidak menentu.
Saat ini, kedua jempol di tangan cowok itu tampak bergerak cepat secara acak, dengan suara riuh yang hanya dapat cowok itu dengar akibat sambungan headsheet yang saat ini menempel pada telinganya, itulah alasan utama pengabaian teriakan-teriakan yang di layangkan oleh teman-temannya.
"Gilak! Tuh anak sengaja atau emang tuli sih?!" omel cowok cempreng tadi, kulitnya yang putih dengan wajah super duper tampan ala-ala boyband korea membuat siapapun gadis yang melihatnya pasti noleh sampai dua kali, dijamin deh. Kecuali kalau nggak sengaja denger suaranya sih, semoga aja nggak ilfeel.
Saat ini alis tebal cowok ganteng itu tampak bertaut kesal. Tanpa basa-basi kakinya bergerak maju pada bangku terakhir, tempat cowok berkacamata hitam itu berada.
'BRAK!'
Bahkan suara gebrakan yang sangat keras masih saja diabaikan, kadang mereka berfikiran lelaki berkacamata itu memang terlahir dengan gangguan indra pendengaran, namun mereka tampak kurang yakin dengan pendapat mereka. Pasalnya sifat manusia didepannya ini memang aneh dan kalian bisa menyimpulkan sendiri saat membaca cerita ini.
"Eh, tuli!" teriak cowok tampan itu sangat keras, sengaja di kuping kanan cowok bernama lengkap Fatur Ozy tersebut. Ozy yang fokus bermain permainan masa kini--mobile legend--tampak melirik sekilas wajah temannya dengan tatapan datar. Tuhkan, sikapnya benar-benar ngeselin.
"Ha?" balasnya singkat. Makin ngeselin kan? Bahkan saat ini Lana yang terbiasa mendapat jawaban singkat itu sudah menggertakan giginya menanggapi tingkah si manusia aneh.
"Lah Lana begonya kumat! Udah tahu si Ozzi nge-game, masih aja di panggilin, hahaha ... Kacang men! Kacang!" sahut cowok berbadan besar dengan kulit sawo mateng itu seraya berjalan keluar kelas. Matanya yang sipit tampak menghilang bersama senyuman sinis yang terkembang pada bibirnya. Cowok ini bernama ....
"Yuana betul, Lan. Udah lah ke kantin sendiri aja!" kini cowok bertubuh kurus dengan tinggi yang bisa di sebut pendek menimpali percakapan mereka, namanya Wicaksono Maulana biasa di panggil Wicak atau jika kalian sedang kesal dengannya silahkan panggil, Cicak. Tangan Wicaksono tampak menarik tangan Lana untuk menggiringnya secara cepat ke kantin.
"Lah kan aku gitu biar si Ozy ga jomblo lagi, Wi! Tebar pesona gitu ke adek gemesh," bela Lana yang di tarik-tarik Wicaksono.
"Hahaha, Ozy itu pacarnya Mobile legend! Mana mau sama cewek," jawab Wicaksono seraya tersenyum singkat. Berusaha terlihat keren meskipun perjalanan mereka untuk ke kantin masih cukup jauh,
'Kali aja ada yang terpesona,' batin Wicaksono berkata.
•••••
"Icot! Bekicot Zuper!" teriakan lantang dari cewek berbadan super tinggi menghentikan aktivitas membaca novel cewek berambut sebahu dengan badan pendek itu. Kacamata birunya terarah membingkai sang empu suara, dengan bingung ia menaikan alisnya singkat.
"Ayuk ke kantin! Jangan baca novel mulu elah!" sindir cewek itu seraya merajuk menarik-narik cewek yang di panggil 'Bekicot Zuper' tadi. Yang di panggil pun berdiri setelah melipat sedikit bagian terakhir yang ia baca.
"Ayo aja sih! Aku juga laper nih. Loh, emang Nisa nggak ikut, Man?" tanya Cewek berkacamata itu seraya meneliti sekitarnya. "Biasanya anak itu tuh paling semangat kalau ketemu dedek emesh," lanjutnya kepada Maudi Ashari, cewek yang tadi memanggilnya itu.
"Noh! Udah di depan kelas dianya, kamu sih dari tadi sibuk sendiri ...." jawab Manda seraya menunjuk gadis berambut lurus dengan tinggi standar namun kurusnya minta ampun itu. Anisa Paquita.
Gadis itu tersenyum kaku, sedikit merasa bersalah atas ulah cueknya tadi,"Hehehe, i'm so sorry!" balas cewek bernama lengkap Dewi Aiyu AKA Bekicot Zuper itu setelah menunjukan dua jarinya--telunjuk dan jari tengah--di depan mata Mutia, tak lupa dengan tersenyum yang di manis-maniskan, kacamatanya jadi ikut terangkat akibat pergeseran tulang pipinya yang naik ketika ia tersenyum.
Karena merasa hidungnya berminyak Deya pun melepas kacamatanya sejenak untuk membesihkan wajahnya, naas tangan Manda sudah menariknya dengan kencang. "Ayo lah, nggak usah pake kacamata!" perintah Manda. Deya sudah melotot tak setuju namun Amanda bahkan tidak membiarkannya meraih kacamata yang ia cintai sepenuh hati itu barang sejenak. Kini Deya hanya pasrah pilihannya hanya menunduk dengan rambut pendeknya berusaha menutupi sebagian wajahnya.
Anisa yang sedari tadi berdiri di koridor tampak menoleh ke arah kedua sahabatnya, dengan bersungut-sungut dirinya berteriak, "AHHH DEWI LAMA ISH! KEBURU DEDEK EMESHNYA KABUR!" teriak Anisa pada akhirnya, walaupun pada akhirnya kepalanya kembali menatap lapangan guna memperhatikan adek kelas incarannya.
Dewi mendengus setelah melotot kearah Anisa berpijak, 'Bodoamat!'
Bersambung ...
Halo guysss, gimana prolognya? Seru tak? Atau ada yg belum mudeng? Saranku sih baca aja pelan-pelan biar kalian lebih menghayati :))
CAST PEMAIN =
Kelana Ari Orion
Fatur Ozy
Yuana Andika
Bintang Angkasa
Anisa Paquita
Dewi Aiyu
Ratu Hanggini
Mutia Ashari
Gimana? Nikmat bukan cogan cecannya???
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro