Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Will be Back (Chapter 15)

Perhatian!

harap membaca chap ini dengan sountrack yang kalian suka, agar lebih ngefeel ajjah... dan oh ya selamat membaca ^^

"Bisakah tangis ini berhenti... bisakah sakit ini pergi, aku lelah... aku... aku tak sanggup. Apa yang harus kulakukan Tuhan, apa? aku selalu mencoba bersabar... dan mencoba kuat. Meski kutahu, aku tak sanggup... tak sanggup... tolong, jangan jauhkan aku dari orang yang kusayang, disaat aku membutuhkan mereka. Agar aku menjadi namja yang kuat, hanya mereka yang kubutuhkan... adikku dan juga kakakku.... akh... ini sakit... sakit, sangat sakit... Jungkook... Seokjin hyung, aku butuh kalian..."

-Kim Taehyung-

..............................

(Author Pov)

(Flashback ON)

"Jungkook... Jungkook kau dimana?"

Seorang namja remaja dengan topi yang ia kenakan berjalan tak lupa ia edarkan pandangannya. Tangan kanannya membawa sebuah arum manis kesukaan adiknya Jeon Jungkook.

"Jungkook... Jungkook, kau dimana dik?"

Sehun terus berteriak memanggil nama adiknya di tengah keramaian di sebuah kebun binatang. Ya, dia kini sedang berpiknik bersama sang adik dan kedua orang tuanya. Hati Sehun sangat gelisah, dan panik mendera dirinya seketika. Bagaimana tidak? Baru sebentar ia meninggalkan Jungkook. membelikan kesukaan sang adik, karena Jungkook berkali-kali merengek meminta sesuatu. Dan Sehun tak sanggup jika melihat wajah mengiba sang adik.

"Aishhh... Jungkook, kau dimana?" Sehun menggaruk tengkuknya yang tak gatal di balik topi merah yang ia gunakan. Terlihat sekali wajah frustasi Sehun yang tak menemukan batang hidung Jungkook adiknya.

"Jeon Jungkook, kau dimana dik?" Sehun terus berteriak, dan dengan teliti kedua matanya mengitari sekitar. Berharap ia melihat wujud sang adik.

....

Seorang bocah tampan dengan wajah manisnya, kini tersenyum di sebuah hamparan lapangan berukuran sedang. Ah, lebih tepatnya di sebuah taman buatan yang dibuat khusus untuk para pengunjung yang ingin berinteraksi kepada hewan-hewan yang bisa dikatakan tidak buas. Seperti kelinci misalnya...

"Makan yang banyak ya, supaya cepat besar..." suara bocah tampan dengan wajah manisnya itu terdengar. Kedua manik matanya menyipit saat bibirnya mengulas senyum yang menunjukan gigi kelincinya. Bisa kalian bayangkan bocah dengan nama Jungkook itu begitu manis, apalagi dengan pipi yang tembam. Membuat ia sangat manis dan siapapun ingin mencubit pipi gembulnya...

"Enak bukan?" Jungkook berucap, mengajak berbicara seekor kelinci berwarna putih dengan telinga dan juga sekitar mata berwarna hitam. Kelinci yang begitu menikmati pemberian wortel darinya.

Jungkook mengulas senyumnya, tangan kirinya sibuk membelai lembut bulu kelinci itu. bocah tampan itu begitu sibuk dengan dunianya, hingga tak menyadari jika kakaknya Sehun kebingungan mencari keberadaannya.

..........

"Seokjin hyung, aku mau makan itu..."

Seorang namja kotak yang lebih muda dari pada namja di sampingnya tengah merengek dan meminta sesuatu pada kakaknya, dengan puppy eyes yang ia tunjukan. Sementara Seokjin ia menggelengkan kepalanya, menepuk jidatnya yang mulai pusing karena kelakuan adiknya yang cerewet dan pecicilan itu.

"Taehyung, nanti gigimu sakit.. apa kau tidak ingat dengan kata ibu, kau tidak bo-"

"Seokjin hyung.... aku mau itu..." Taehyung menggoyang-goyangkan lengan Seokjin mempoutkan bibirnya dan merengek meminta sesuatu pada kakaknya.

"Tapi Tae..."

"Tae janji ini yang terakhir Tae minta, Tae mau makan itu hyung... boleh ya, sedikit saja... ya.. ya ya ya ya ya... ayolah hyung... boleh ya yayayayaya..."

Taehyung menghentikan ucapannya saat tangan Seokjin menyentuh bibir tebal Taehyung.

"Oke, tapi sedikit... ingat?!" ucap Seokjin tegas tak lupa dengan penekanan di akhir kalimatnya.

Taehyung mengulas senyumnya, senyum kotaknya dan menganggukan kepalanya penuh semangat. Mengulas senyumnya di depan sang kakak dan melihat hal itu membuat Seokjin mengulas senyum tipisnya. Ya, semenjak ada keberadaan Taehyung dalam hidupnya. Telah mengubah hidup Seokjin berubah menjadi lebih bahagia, dan juga berwarna.

"Hyung..." Taehyung memanggil kakaknya dan menatap polos ke arah Seokjin.

"Ya Tae, ada apa?"

"Hyung, apakah tidak apa aku pergi sendiri?" tanya Taehyung yang ragu.

Seokjin mengulas senyumnya dan membelai lembut rambut adiknya, dan berkata...

"Tidak apa, asal kau jangan pergi jauh-jauh dari sini.."

Tak lama Seokjin mendudukan dirinya di bangku taman kebun binatang itu. dan melihat adiknya yang hanya menatap polos ke arahnya. Dan Seokjin memberikan beberapa lembar uang pada adiknya Taehyung.

"Seokjin hyung, bagaimana kalau aku dikejar singa?" tanya Taehyung polos setelah ia menerima uang yang di berikan kakaknya.

"Tidak akan, singanya berada di dalam kandang..." ucap Seokjin dengan senyum gelinya, saat mendengar pertanyaan adiknya yang menurutnya lucu di pendengarannya.

Taehyung memutar kedua bola matanya, dalam otaknya ia mencari pertanyaan yang akan ia tanyakan pada kakaknya, ya.. sepertinya ide usil muncul dari otak encer namja dengan senyum kotaknya itu.

"Hyung, nanti kalau aku diculik bagaimana?" tanya Taehyung polos.

Seokjin mengangkat sebelah alisnya, karena ia heran dengan pertanyaan adiknya. dalam benaknya ia bertanya 'Kenapa adiknya begitu banyak bertanya hari ini?'

"Kalau begitu hyung akan menghajarnya..." ucap Seokjin mengulas senyumnya.

"Benarkah? memang hyung bisa berkelahi?" tanya Taehyung dengan wajah penasarannya yang ia buat-buat.

"Apa kau meragukan hyungmu Tae?" tanya Seokjin kembali, tak lupa dengan gaya tangan yang ia lipat ke dada, dan masih setia dengan posisi duduknya.

"Tentu, hyung kan selalu diam dan tenang, tak pernah aku melihat hyung berkelahi..." ucap Taehyung yang kini duduk di samping kakaknya, oh mungkin dia lupa dengan keinginannya sejak tadi. Membeli manisan, makanan kesukaannya...

"Kau tahu, Tae.... hyung akan berkelahi jika seseorang berani melukaimu. Ayah atau ibu...."

"Lalu, apa jika hyung terluka... hyung akan berkelahi untuk mempertahankan diri hyung?"

Taehyung melontarkan pertanyaannya kembali menatap wajah tampan kakaknya, dan tak lama Seokjin menatap wajah adiknya.

"Entahlah, tapi hyung lebih suka... jika hyung terluka dari pada dirimu dan orang tua kita..."

Taehyung terdiam, diam... dan diam. Ketika kedua telinganya mendengar penuturan sang kakak, penuturan yang begitu tulus menurutnya. Dan Taehyung bungkam seketika...

Seokjin mengulas senyumnya, menatap wajah adiknya yang masih terdiam. Dan entahlah sepertinya Taehyung tidak tertarik dengan manisannya, seketika ia lupa dengan keinginan menggebunya untuk membeli jajanan. Dan juga ia melupakan ide usil yang terlintas dalam benaknya. Dan itu semua karena penuturannya, namja yang pernah menolongnya dari kematian dan menganggap dia bagian dari keluarganya. Kakak yang begitu Taehyung banggakan, kakak yang menemani dirinya di saat Taehyung membutuhkan adiknya, dan memikirkan keberadaan adiknya Jungkook.

"Hyung..."

Seokjin mengulas senyumnya, hingga tangannya menyeka air mata dari kelopak itu. kelopak adiknya.

"Jangan menangis Tae..."

Taehyung mengulas senyumnya membirkan tangan kakaknya mengusapnya. Tak mereka pedulikan suasana sekitar, bagi mereka inilah waktu dimana dua saudara menghabiskan waktu bersama dan berbagi curahan dari hati ke hati seperti sekarang.

"Berjanjilah kalau kau tidak meninggalkan hyung... "

Taehyung menganggukan kepalanya, meneteskan air matanya dan mengulas senyumnya. Ia benar-benar menyayangi namja yang kini duduk disampingnya.

Seokjin mengulas senyumnya menahan air matanya, melihat Taehyung menangis membuat ia ingin menangis. hingga tanpa sadar....

Greeeppp....

Taehyung menjatuhkan dirinya dalam pelukan sang kakak, pelukan yang amat ia sukai dan pelukan hangatnya yang selalu menenangkan pikirannya di saat dia bingung ataupun kalut. Dan Taehyung menyukainya.. amat menyukai pelukan kakaknya Seokjin. Dan ini yang mungkin Jungkook rasakan saat adik manisnya memeluk dirinya. Taehyung begitu tau bagaimana menjadi seorang kakak karena dia memang seorang kakak bagi Jungkook.

Dan kini ia merasakan bagaimana menjadi seorang adik, adik bagi kakaknya Seokjin. Meski Taehyung tahu tidak ada hubungan darah dirinya dengan orang tua Seokjin atau pun status adik kandung dengan kakaknya Seokjin. Tapi, disini Taehyung merasakan yang namanya kasih sayang yang lengkap. Meski jujur tidak ada yang bisa menggantikan kasih sayang ibu kandungnya dalam hatinya, tapi Taehyung... mensyukurinya, dan akan selalu begitu....

"Hyung Tae sayang Seokjin hyung..." Tae menenggelamkan wajahnya di balik kemeja kotak sang kakak dan menangis bahagia dalam pelukan sang kakak.

Seokjin mengulas senyumnya, dan mengeratkan pelukannya. Betapa bahagianya saat kedua telinganya mendengar apa yang diucapkan Taehyung adiknya, dan ia menyukai penuturan adiknya. penuturan yang begitu tulus menurutnya... dan Seokjin dia sangat bersyukur. Dalam hatinya ia berterima kasih pada Tuhan yang telah memberikan dia, mempertemukan dia dengan seorang Kim Taehyung dalam hidupnya.

Hingga ia bisa melupakan kesedihannya, kesedihan saat ia kehilangan adiknya Kim Jimin, yang mungkin sudah bahagia dan hidup kekal di sana.

"Hyung juga menyayangimu Tae..." Seokjin membisikan kata lembut di telinga sang adik dan mengeretkan pelukannya posesif, seakan-akan Taehyung akan pergi jauh darinya.

Keduanya saling memeluk, dua saudara yang berbeda darah dan orang tua. Dua saudara yang dipertemukan oleh Tuhan dengan cara yang tak terduga, membuat mereka makin dekat. Menjadi dua saudara dengan status kakak adik di antara mereka. Ya, mereka adalah dua contoh kakak adik yang bisa memberikan pembelajaran bagi kita.

Pelajaran bahwa, kita bisa menjadi saudara meski dari keluarga dan status yang berbeda. Karena apa, cinta dan kasih sayang bisa di dapatkan dari orang yang tulus menyayangi kita.

Dan seperti itulah yang di alami Kim Taehyung dengan kakak angkatnya. Kakak yang ia anggap sebagai kakaknya sendiri, Kim Seokjin.

Dan mereka benar-benar bahagia dengan hubungan mereka...

Persaudaraan memang indah bukan?

.......

Sudah berkali-kali Sehun memutari taman kebun binatang yang bisa dibilang cukup luas, hingga keringat dan peluh keluar dari tubuhnya. Nafasnya tersengga-senggal jujur dia sangat capek... mencari keberadaan sang adik.

"Jungkook, kau dimana... Hyung panik mencarimu dik..." Sehun mengusap keringat dengan punggung tangannya.

Ia edarkan pandangannya menatap ke arah sekitar, melihat adakah keberadaan sang adik? Bahkan Sehun melepaskan topi merahnya dan mengibas-ngibaskan topinya membuat semilir angin meski sedikit. Ya, setidaknya rasa gerahnya dapat terkurangi, hingga tanpa sengaja kedua bola matanya melihat seseuatu. Sesuatu yang membuat ia membulatkan kedua bola matanya.

"Jungkook?" ucapnya Sehun lirih.

Saat melihat Jungkook berjalan sendiri dengan tas kecil yang ia gendong, bocah manis itu berjalan sendiri di pinggiran kolam, kolam yang di sediakan oleh pihak kebun binatang. Dan disana Jungkook mengulas senyum tipisnya dan melangkah di pinggir sungai, itu. Ya, Jungkook asik dengan dunianya sendiri. Alangkah senangnya Sehun saat melihat Jungkook adiknya yang ternyata baik-baik saja. Sehun menggunakan topinya dan melangkahkan kakinya, tapi...

Sehun kembali membulatkan matanya, saat ia melihat seseorang menggunakan seperdanya dengan kecepatan yang bisa dibilang cukup tinggi. Hingga kini tatapan Sehun berpindah ke arah Jungkook yang kini asik dengan dunianya sendiri. sepeda itu makin dekat dengan Jungkook dan pengendara sepeda itu dengan asiknya bersenda gurau tak memperhatikan sekitar. Jungkook yang masih asik bermain tak menyadari apa yang ada di belakangnya.

"JUNGKOOK!!!" Sehun berteriak memanggil nama adiknya, namun... nihil.

Jungkook tak bergeming sedikitpun, bahkan ia masih asik sendiri.

Sehun semakin panik, ia berlari melewati beberapa pengunjung dan juga berusaha mendekati Jungkook. bersamaan dengan hal itu pengendara sepeda itu juga masih ugal-ugalan dengan seenaknya ia memutar pedal sepeda dengan kakinya dengan cepat, hingga...

"Kyaaa...."

Semua berteriak...

Semua bungkam, dan diam...

Saat baru saja sebuah sepeda melintas dengan kecepatan yang cukup tinggi. Hingga membuat si pengendara memberhentikan sepedanya saat ia menabrak sesuatu, dan sesuatu itu membuat seseorang jatuh ke dalam kolam. Kolam yang cukup licin jika tidak berhati-hati....

Hingga...

Tes...

Tes...

Bocah tampan dengan rambut hitam dan gigi kelincinya menitikan air matanya, saat melihat kolam itu berubah warna. Warna merah darah, dan Jungkook kini hanya terdiam dengan posisinya. Duduk di atas tanah dengan jarak yang cukup jauh dari pinggir sungai.

Bibir Jungkook bergetar, dadanya sesak dan juga matanya membulat.

"Sehun hyung..." Jungkook memanggil nama Sehun lirih, tak lupa air mata yang jatuh dari kelopaknya.

"Aigoo... dimana bocah itu?"

"Hei, cepat panggil bantuan..."

"Yaaakkk... kemana anak itu?"

Ya, semua pengunjung di sana kebingungan saat melihat peristiwa yang baru saja terjadi. Jeon Sehun baru saja terserempet oleh sepeda santai yang bergerak cepat, karena ia menolong adiknya Jungkook yang sedang asik bermain di pinggir kolam. Hingga akhirnya kini....

Sehun tak sadarkan diri, tubuhnya mengapung di dalam kolam. Dengan luka di dahinya, luka yang mengeluarkan darah. Dan rasa perih itu tak terasa karena namja tampan yang terkenal dingin itu tak sadarkan diri dengan tubuh lemas dan makin lama, makin tenggelam.

Samar-samar terdengar teriakan seorang bocah yang memanggil namanya, dan teriakan itu makin keras seiring dengan isakan yang terdengar. Ya, itu adalah suara dari bocah tampan dengan gigi kelincinya. Yang kini berlari mencoba masuk ke dalam kolam, menghampiri Sehun kakaknya yang kini tak sadarkan diri dan tubuhnya yang mulai tenggelam.

"Sehun hyung... hikkksss.... Sehun hyung..."

Jungkook memanggil nama kakaknya, mencoba melepaskan dirinya dari tangan seorang pria yang menahan tubuh mungilnya. Ia mencoba menceburkan dirinya di dalam kolam yang cukup dalam untuk menyelamatkan kakaknya.

"Tenang nak, bantuan akan datang..." ucap ahjussi itu, menahan tubuh Jungkook agar tidak mencoba masuk ke dalam sungai, dan semua orang menatap panik ke arah kolam yang tidak ada tanda-tanda pergerakan sedikitpun, dan di sana darah makin banyak.

"Lepaskan, aku... aku mau menolong hyungku hikksss..." Jungkook memberontak, tubuh mungilnya berusaha melepaskan diri dari tangan pria itu. air mata terus jatuh saat ia tak melihat tanda-tanda kakaknya.

Hati Jungkook hancur, benar-benar hancur saat ia melihat kakaknya tercebur ke kolam dan itu semua karena dia.

"Hikksss... lepas.... lepas..." Jungkook terus memberontak dan memberontak. Penglihatannya pun buram, tenggorokannya hampir sakit karena memanggil nama kakaknya.

Jungkook memberontak dan terus menangis memanggil nama kakaknya, hingga....

Semua gelap, dan tubuh Jungkook langsung ditangkap ahjussi. Itu semua terkejut dan panik saat bocah yang sempat memberontak tadi tak sadarkan diri....

Tubuh Sehun makin lama makin tenggelam, mulutnya mengeluarkan beberapa gelembung oksigen, dan juga tubuhnya mulai dingin. Hingga...

Byuurrr......

Tiba-tiba saja ada seseorang, yang menceburkan dirinya dan bersamaan dengan itu kakinya mendayung. Mencoba mendekati tubuh Sehun yang tak sadarkan diri.

"Seokjin hyung..." Taehyung berteriak panik saat tiba-tiba saja ia melihat kakaknya menceburkan dirinya mencoba menyelamatkan seorang remaja yang baru saja tercebur.

Taehyung berlari mendekati pinggir kolam itu dengan wajah panik dan ketakutan, dan tanpa sadar tak jauh di sana. Ada seorang ahjussi yang menggendong tubuh Jungkook yang tak sadarkan diri. Dan tanpa di sadari Taehyung, ia dan bocah yang tak sadarkan diri itu berseliringan di antara seorang wanita dengan kereta bayinya.

Dan kedua kakak beradik ini tak menyadarinya.... benar-benar tidak menyadarinya.sepertinya Takdir belum memihak ke arah mereka.

Tapi... baru beberapa langkah lagi Taehyung makin dekat dengan kolam tersebut. Tiba-tiba saja...

Deg...

"Kookie..." Taehyung memegang dadanya dan mengedarkan pandangannya, saat ia merasakan kehadiran sang adik. Kedua manik matanya, ia edarkan melihat ke sekitar. Namun nihil....

"Kookie... Kookie..." Taehyung tidak bohong, dia benar-benar merasakannya... keberadaan adiknya Kim Jungkook. Dan Taehyung meneteskan air matanya...

Melupakan sejenak rasa khawatirnya, terhadap sang kakak yang kini tengah menolong seseorang...

Sepertinya dewi fortuna belum memilhak pada dua saudara bermarga 'Kim' itu...

(Flashback OFF)

....................................

....................................

"SEHUN HYUNG... BUKA PINTUNYA!!! SEHUN HYUNG..."

TOK.. TOK..TOK...TOK..

"SEHUN HYUNG, KENAPA KAU MENGURUNGKU?! SEHUN HYUNG, TOLONG BUKA PINTUNYA... SEHUN HYUNG..."

Sehun menyandarkan tubuhnya lemas, dan membuang kunci kamar sang adik di lantai. Mengadahkan kepalanya ke atas, membiarkan kedua telinganya mendengar teriakan sang adik. Yang berusaha membuka engsel pintu yang ia kunci.

"SEHUN HYUNG!! KENAPA KAU SEPERTI INI, HIKKSS... SEHUN HYUNG BUKA PINTUNYA, KUMOHON... KATAKAN YANG SEBENARNYA...SEHUN HYUNG.."

Dari dalam kamar Jungkook menarik engsel pintu kamarnya dengan sekuat tenaga, dan menariknya kuat. Tak lupa dengan air mata yang keluar dari pelupuknya. Jungkook tak percaya kenapa kakaknya begitu jahat padanya. Mengurung dia seperti ini, hanya karena ia ingin mencari sebuah kebenaran... kebenaran yang tak ia tahu...

"Hikksss... Sehun hyung, to...tolong buka pintunya... hikksss..."

Brukkk...

Jungkook menjatuhkan dirinya di atas lantai, menyandarkan punggungnya pada pintu kamarnya. Menitikan air matanya, memaksakan tangan kanannya yang lelah untuk mengetuk meminta sang kakak untuk membuka pintu kamarnya.

"Hikksss.... Sehun hyung, buka pintunya... kau menyiksaku hyung...." Jungkook menyandarkan kepalanya di pintu kamarnya dan mengetuk pintu itu hingga bunyi lirih yang terdengar. Kini Jungkook menangis memanggil dan memohon pada kakaknya agar membuka pintu itu, Jungkook tak suka kakaknya berubah.

Jungkook tidak tahu kenapa kakaknya seperti itu, Jungkook benar-benar tidak tahu, di saat ia bertanya tentang mimpinya pada sang kakak. Jungkook pasti akan mendapatkan tatapan tak suka dan juga sikap dingin kakaknya, tapi....

Di saat Jungkook ingin mencari kebenaran siapa dua namja cilik yang ada dalam mimpinya itu. dengan teganya Sehun mengurungnya dalam kamar, dan hingga akhirnya air mata yang jatuh... air mata dari Jungkook dan juga kakaknya. kakak yang berbeda marga darinya, kakak yang begitu menyayangi Jungkook meski dengan cara yang salah....

Ya, dari luar pintu kamar... juga ada yang menangis, namja tampan dengan wajah tegasnya itu duduk terlemas dengan tubuh dan kepala yang bersandar di depan pintu kamar sang adik. Sehun menitikan air matanya, menahan isakannya menatap ke atas langit.

"Jungkook maafkan hyung... maafkan hyungmu ini..." gumam Sehun, meminta maaf pada sang adik dengan suara lirih, yang ia yakini Jungkook tak akan mendengarnya. Dan Sehun memegang dadanya yang sesak, sangat sesak...

Karena sebenarnya, ia tidak ingin melakukannya... benar-benar tidak ingin melakukannya...

Tapi, Sehun terpaksa, sangat terpaksa.... dan Sehun tidak menyukainya...

"Aku monster... Jungkook.... maafkan hyungmu yang egois ini..."

Sehun berucap lirih dengan suaranya yang pilu, dan air mata penyesalan yang keluar dari kelopaknya...

Apakah Sehun menjadi kakak yang jahat saat ini? entahlah.... karena dia terpaksa jahat, dan sikap jahatnya hanya agar Jungkook adiknya tetap bersamanya... dan Sehun sangat menyayangi Jungkook, adiknya... meski caranya bisa dikatakan salah....

.............................

"Seokjin hyung... Seokjin hyung..."

"....."

"Hiksss.... hikkss... Yoongi hyung, tolong selamatkan Seokijn hyung..." Taehyung menitikan air matanya mengikuti ranjang rumah sakit yang kini bergerak cepat, membawa tubuh seorang namja yang tak sadarkan diri dengan bagian tubuhnya yang terluka. Hingga membuat lantai rumah sakit terkena noda darahnya.

"Taehyung tenanglah hyungmu akan selamat..."

Suara roda ranjang rumah sakit bergesekan menimbulkan suara yang cukup keras, membuat beberapa suster panik begitu pula dengan seorang dokter tampan yang terkenal dengan mata sipitnya tak lupa kaca mata yang ia pakai juga ikut mendorong dengan kepanikan yang luar biasa.

Taehyung menitikan air matanya, memanggil nama hyungnya yang kini sedang diambang kematian. Hingga...

Brukkkk....

Taehyung menjatuhkan lututnya di atas lantai, memegang dadanya yang sakit dengan tangan yang bersimbah oleh darah sang kakak.

"Hikksss... Seokjin hyung... Seokjin hyung...."

Taehyung menundukan kepalanya, ia membiarkan tubuh sang kakak di bawa ke ruang perawatan. Dalam hatinya Taehyung berdoa semoga hyungnya baik-baik saja, ia berharap sang kakak akan kembali padanya.... ya kembali padanya....

Taehyung menitikan air matanya dengan deras, isakan keluar dari kelopaknya yang memucat. Dan juga isakan yang keras keluar dari bibir pucatnya. Taehyung benar-benar berantakan saat ini... ia menangis dan menangis karena kakaknya, Kim Seokjin.

"Seokjin hyung... hikksss...hikksss...."

Brukkk....

"Omo..."

Seorang suster berlari menghampiri tubuh Taehyung yang kini ambruk membentur lantai, dan bersamaan dengan hal itu, samar-samar....

Taehyung ingat....

Ingat darah kakaknya yang keluar....

Dan kelopak kakaknya yang menutup....

Menutup, dengan air mata yang terakhir jatuh....

Dan Taehyung menangis....

Menangis ketika mengingat ucapan terakhir sang kakak....

Dan Taehyung tak menyukainya....

Dengan apa yang dikatakan sang kakak....

"Hyung rela mati demi adik hyung yang cerewet ini..."

Taehyung menutupkan kelopak matanya yang berat, sangat berat... dengan kulit yang merasakan dinginnya lantai rumah sakit. Dan setetes air mata itu jatuh, jatuh dari kelopak Taehyung... bahkan bibir pucat Taehyung mengeluarkan suara. Dan dia menyebut sebuah nama...

Nama yang kini sedang sekarat, sama seperti dirinya...

"Seokjin hyung..." suara lirih itu berakhir dengan kelopak yang menutup.

Kelopak dari namja bernama Kim Taehyung.

................................

TBC

Hai semua.... author kembali dengan chap ini, semoga kalian gak bosan dengan kedatangan author...

Disini author udah usaha yang terbaik buat bikin chap ini. dan author gak mau bikin kalian kecewa. Author ingin kalian puas ama ff author hehehe

Jangan lupa vommentnya ya, makin banyak vomment author makin cepat upnya ^^

Maaf kalau typo masih bertebaran, cerita tambah gaje atau apalah. Karena author hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan....

Daaa semua, semoga kalian bahagia selalu ^^

Salam cinta dan sayang untuk kalian semua....
#el


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro