Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

➷๑՞. Chapter 6 : ❝ Fainted ❞

🍁 When Autumn Comes 🍁
.
➷๑՞. Bab 6
◆|| Fainted ||◆
[ Pingsan ]
.
╭┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╮
Natsume's house
╰┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╯
.

🍁 ˚. ୭ ˚○◦˚ 🍁 ˚◦○˚ ୧ .˚ 🍁

“Ayo cepat! Dasar lambat!!”

“Iya, iya.”

[Name] berlari kecil ke arah Gojo, lalu berhenti tepat di belakangnya dan ikut berjalan.

[Name] mendongak, menatap Gojo dari belakang. Memerhatikan punggung tegapnya serta rambut dibagian belakang yang dicukur sedikit di sekitaran tengkuk.

“Ah! Rumahku belok kanan,” ucap [Name] tiba-tiba.

Gojo mengangguk, ia lalu melangkah ke arah kanan dan diikuti [Name] yang masih ada di belakangnya.

“Rumahmu jauh juga, ya? Kau gak capek apa ke sekolah jalan kaki?” Tanya Gojo tanpa menoleh ke belakang.

“Tidak, kok. Aku menikmati waktuku jalan ke sekolah setiap hari.”

“Kau jalan sendirian?”

“Um, karna di daerah tempatku tinggal tidak ada yang satu sekolah denganku. Makanya aku jalan sendirian, deh.”

“Heee.”

[Name] memasang senyuman kecil. Tangan kanannya lalu terangkat, hendak menarik ujung baju Gojo, ingin memegangnya. Tapi ia kembali menurunkan tangannya ketika merasakan sakit di area dadanya.

Gadis itu menggigit bibir bawah, keringat dingin muncul di area wajahnya. [Name] mencengkram erat bajunya di area dada. Kepalanya mulai terasa pusing, perlahan pandangannya mengabur, kemudian ia pingsan dan jatuh ke atas jalanan.

“Oh! Aku baru ingat! Setelah ini belok kiri 'kan untuk ke kediaman Natsume?” Gojo bertanya seraya tetap berjalan. Senyuman lebar terpasang di wajah tampannya. Beberapa saat kemudian dirinya mengernyit, merasa aneh karena [Name] tidak membalas pertanyaannya.

Gojo kemudian dengan santai membalikkan badan. Maniknya seketika melebar saat mendapati tubuh mungil [Name] yang sudah terbaring di atas jalanan.

“... [Name] ...?!”

Gojo berlari mendekat. Ia segera berjongkok, kemudian menyentuh tubuh [Name] dan menggendongnya ala bridal.

“Sial! Kenapa anak ini bisa pingsan?!”

Gojo kembali berjalan. Kali ini sedikit berlari menuju kediaman Natsume--tempat [Name] tinggal. Ketika sampai di depan pagar yang menjulang, Gojo dengan tidak sabaran menendang-nendang pagar itu agar orang di dalam membukakan pagar untuknya.

Gojo menunggu dengan sabar. Ia menghitung dalam hati, jika pagar ini tidak terbuka sampai hitungan kesepuluh maka ia akan menghancurkannya.

10!

Kaki Gojo terangkat, hendak menendang, tapi tidak jadi saat pagarnya telah terbuka.

“Maaf, ada apa--?”

Seorang pria dewasa membuka pagar. Gojo mengernyitkan alisnya kesal.

“Dasar lama! Lihat! Nona mudamu sedang pingsan! Biarkan aku masuk--!!”

“[Name]-san!”

Seorang wanita paru baya berjalan mendekati Gojo dengan raut wajah panik sekaligus khawatir.

“Apa yang terjadi dengan [Name]-san?!”

“Kau buta, ya?! Dia ini pingsan, tau! Menyingkir! Biarkan aku masuk dan membawanya!” Protes Gojo tidak sabaran.

“Anda tak perlu membawanya masuk. Obi-san! Bawa [Name]-san ke dalam kamarnya!!”

Seorang remaja yang seumuran dengan Gojo tiba-tiba muncul. Ia dengan segera mengambil alih tubuh [Name] dari gendongannya. Itu membuat Gojo mengernyit tidak senang.

Perlahan, remaja bernama Obi membawa tubuh [Name] semakin menjauh di dalam kediaman Natsume yang besar. Semakin menjauh dari pandangan Gojo yang masih berdiri di depan pagar seraya memasang tatapan khawatir.

Dedaunan kering terlihat berterbangan di udara, mengikuti Obi yang berjalan sambil menggendong tubuh [Name]. Gojo menggertakkan gigi melihat itu.

“Apa Anda temannya [Name]-san?”

Gojo lalu menundukkan kepala. Menatap pada wanita paru baya yang meminta Obi untuk membawa [Name] tadi.

“Ada apa dengannya? Dia kuat 'kan? Kenapa bisa pingsan?” Tanya Gojo beruntun. Antara penasaran, khawatir dan bingung dengan yang terjadi pada [Name].

Sang wanita paru baya menghela nafas.
“Ini pertama kalinya [Name]-san pingsan.”

Gojo mengernyitkan alis.
“Penyebabnya?”

“Maaf, tuan. Saya harus segera pergi dan merawat [Name]-san,” dia membungkukkan badannya sebentar, berpamitan pada Gojo yang ekspresinya semakin mengeras sekarang.

“Dan juga ... terima kasih,” ucap wanita itu lalu berjalan pergi.

Perlahan pintu pagar terutup, dan Gojo masih setia berdiri di depan pagar seraya menatap pada kediaman luas Natsume yang mulai ditutup. Remaja itu mengepalkan kedua tanganya, ia tahu ada yang disembunyikan tentang keadaan [Name]. Tapi apa?

“Sial!!”

Gojo melangkah menjauh. Raut wajah jengkel masih terpasang di wajahnya.

Ini pertama kalinya [Name]-san pingsan.

“Dasar nenek tua! Dia pikir aku bisa dibohongi?!”

🍁 ˚. ୭ ˚○◦˚ 🍁 ˚◦○˚ ୧ .˚ 🍁

Kalian tahu Obi? Obi dari anime Akagami No Shirayuki itu, tuh. Aku gak punya fotonya soalnya, belum cari juga hehew.

Hari ini pendaftaran sekolah, semoga aku bisa luluss dan sekolah disitu TT~TT.

🍁 ┈┈┈ ੈ ⓐⓝ ੈ ┈┈┈ 🍁

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro