Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

꒰05꒱ :: Kafe.

"Wah~ manisnyaaa!"

[Name] memotong cake cokelat lalu disuap ke dalam mulut. Rasa manis langsung memanjakan indra perasa hingga mengundang senyuman terbit sembari menangkup kedua pipi.

Gojo tersenyum dengan mata agak lebar. Lalu memotong cake vanilla dan bereaksi sama seperti [Name].

"Enaknyaa~!" ucap Gojo menangkup kedua pipi yang merona.

[Name] menanggapi dengan tawa kecil sembari menutup mulut menggunakan tangan kanan, lalu lanjut makan.

Gojo teringat sesuatu. Ia merogoh saku, mengeluarkan kalung coker dari dalam kantong celana. Lalu mengulurkan benda itu ke arah sang gadis.

[Name] mengerjapkan mata. Melayangkan tatapan tanya ke arah kalung yang tampak familier.

"Kalung ini mirip dengan punyaku," ucap [Name] sedikit memiringkan kepala.

Gojo mengedipkan mata beberapa kali. "Oh? Kau tidak tahu? Ini punyamu, loh." Ia tersenyum jenaka.

"Eh? Bukan milikmu?"

"Kau bercanda? Mana mungkin aku pakai kalung seperti ini.” Suara Gojo berubah, tidak ada nada jenaka. Mungkin merasa tersinggung karena ucapan [Name].

"Eh, tapi ... Geto-san pernah bilang padaku kalau kau pernah pakai rok cewe buat mengganggu adik kelasmu."

"Ha?!" teriak Gojo, hingga beberapa orang di dalam kafe menatap ke arah mejanya.

“Hei, jangan berisik. Semua orang menatap ke arah kita, tau," ucap [Name] dengan suara kecil, sedikit memajukan wajah, berbisik pada Gojo.

Gojo ikutan berbisik juga. "Apa saja yang Suguru katakan padamu?"

Gadis itu mengangkat kedua bahu, seraya memasang raut berpikir. Lalu berkata, "Banyak hal."

"Sebagian besar dia mengatakan betapa luar biasanya diriku dan sangat beruntungnya dia mendapat teman sepertiku. Kan? Kan? Kan?!"

"Hmn ... tapi ... kamu terlihat lebih merasa beruntung mendapatkan teman seperti Geto-san."

Gojo diam. Lagi, [Name] menebak isi pikirannya dengan tepat. Maniknya menatap pada [Name] dengan pandangan teliti. Gadis itu masih sibuk memakan makanan manisnya seraya tersenyum lebar, dia terlihat sangat menikmati makanannya.

"[Name] ...," Gojo memanggil gadis di depannya.

"Iya?" [Name] menatap Gojo, pipinya bergoyang-goyang karena sedang mengunyah.

Tangan kanan Gojo terulur, menyentuh pipi [Name] yang bergoyang karena mengunyah, lalu mencubitnya dengan keras.

[Name] menyentuh tangan kanan Gojo yang mencubiti pipinya. Mencoba melepas tangan besar itu dari pipinya yang sudah mulai memerah.

Gojo melepas cubitannya. Kemudian tertawa saat melihat wajah kyuut [Name] yang dapat menyenggol humornya.

[Name] sendiri terdiam. Menatap pada Gojo yang tertawa lepas. Beberapa menit kemudian ia ikut tertawa, tidak sekeras Gojo, dia tertawa seraya menutup mulutnya dengan lengan kanannya.

🍁 ˚. ୭ ˚○◦˚ 🍁 ˚◦○˚ ୧ .˚ 🍁

Suara bel terdengar bersamaan dengan pintu yang terbuka. [Name] dan Gojo keluar dari dalam kafe setelah menghabiskan pesanan mereka.

Langit sudah semakin sore, hampir menjelang malam. Karena terbawa suasana tadi, Gojo jadi lupa dan menghabiskan banyak waktu di dalam kafe ini bersama [Name].

"Ne, ne, Gojo-san."

Gojo menoleh, menundukkan kepala sedikit ke arah bawah untuk menatap pada [Name].

"Apa?"

"Terima kasih untuk hari ini," [Name] menunjukkan senyuman lebar sehingga dapat menyembunyikan manik kelamnya.

Tangan Gojo terangkat, menyentil kening [Name] sedikit keras. Gadis itu lalu mengernyit, menyentuh keningnya dengan satu tangan lalu mengelusnya dengan pelan. Tidak sakit, hanya saja keningnya memerah.

"Akan kuantar kau pulang," setelah mengatakan itu, Gojo lalu berjalan mendahului [Name] dengan langkah lebar.

[Name] terdiam. Menatap punggung tegak Gojo yang perlahan menjauh, tangan gadis itu terangkat ke udara lalu berhenti di depan matanya, seolah meminta Gojo untuk berhenti berjalan tanpa mengeluarkan suara.

Gojo berhenti berjalan. Lalu membalikkan badan dan mendapati [Name] yang melamun sambil menatap tangannya.

Tiba-tiba, tangan [Name] yang terangkat tertarik ke depan. Dia langsung menabrak sesuatu yang lumayan keras, [Name] kemudian mendongak, mendapati wajah Gojo yang berjarak beberapa senti darinya.

"Kau melamun?" Tanya remaja itu dengan satu alis yang terangkat naik.

Kedua pipi sang gadis memerah tipis, [Name] menarik tubuh hingga ia menjauh dari Gojo.

[Name] lalu menganggukkan kepala, kemudian menunjukkan senyuman.
"Um, maaf. Aku ... tadi memikirkan sesuatu."

"Heee, ya sudah, ayo!"

🍁 ˚. ୭ ˚○◦˚ 🍁 ˚◦○˚ ୧ .˚ 🍁
Sorry guys kemarin update tiba2 OneMoreChance Extra Chapter, awalnya gak niat, tapi karna ada yg minta, ya udah dibikinin.

Aku mau buatin prequel OneMoreChance ... kira2 ada yg bakal baca?

🍁 ┈┈┈ ੈ ⓐⓝ ੈ ┈┈┈ 🍁

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro