Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chap 2

"1 Malaikat yang mengalahkan 2 Iblis"

*** Karma's pov ***
(Dalam tubuh Gakushuu)

Ungh... tadi aku berharap saat aku membuka mataku, aku akan melihat Gakushuu tidur tapi begitu kubuka mataku, aku justru melihat diriku sendiri sedang bersiap untuk berangkat sekolah.

"Kau bangun terlalu awal, iblis~ kau akan merusak reputasiku sebagai bad boy yang smartass." rengekku.

"Hush, kau banyak komplain setan. Kau akan merusak image-ku sebagai siswa teladan."

"Aku tidak ingin sekolah..." gumamku.

"Kurasa (Y/n) akan kecewa saat tau Shuu-kun kesayangannya bolos."

"Pfft, kesayangan? Apa kau lupa kalau kesayangan (Y/n) itu aku?"

"Kau di tubuhku. Tentu saja kau adalah kesayangan (Y/n)." sahut Gakushuu tersenyum puas dan aku hanya meneggelamkan kepalaku ke bantal empuk.

'Jerk...'

'Aku bisa mendengarnya, dumbass.'

***

Kami berangkat seperti biasa, setelah meneriaki satu sama lain mengenai penampilan kami yang akhirnya kami memperbaiki penampilan kami satu sama lain. Sesampainya di sekolah, kami melihat kerumunan besar di tengah lapangan.

"Ada apa ini?" heranku

Lalu aku melihat di tengah kerumunan itu dari kejauhan. Rambut itu... (Y/n)!?

"Oh, gawat" gumamku.

"Ada apa?" tanya Gakushuu.

"(Y/n) yang dikerumuni! Kita harus menghentikan kerumunan itu." jawabku lalu kami berdua berusaha menyelip diantara murid yang akhirnya sampai di tengah kerumunan.

Aku dan Gakushuu langsung bertindak cepat: kami langsung memeluk (Y/n). Aku memeluk sisi sebelah kiri sedangkan Gakushuu memeluk sisi kanan. Aura hitam langsung muncul dari tubuh kami dan kami langsung memberikan death glare pada semua murid. Tatapan mematikan kami langsung membuat mereka semua mundur 10 langkah dengan cepat dan takut.

"Ada apa, (Y/n)?" tanyaku melihat apakah (Y/n) terluka atau tidak.

"Saat aku memasuki gerbang sekolah, murid di sekitarku langsung mendekatiku dan ingin memotretku dan tanpa kusadari sudah begin."

Kudengar Gakushuu menghela nafas lalu mengelus rambut (Y/n).

"Dan kau terlalu baik untuk meninggalkan mereka semua?" tanyaku dan jawaban yang kuterima hanyalah anggukan kepala (Y/n).

"Ayo ke kelas." bisik (Y/n).

***

"Hari ini kita akan tes fisika." ucap sensei begitu memasuki kelas, "Materi yang akan di tes adalah materi sebelumnya."

"Apaaaa!?"

"Sensei beri waktu 10 menit untuk belajar. Setelah itu simpan buku kalian dan kita akan memulai tes-nya." jelas sensei dan balasan yang ia dapat hanyalah komentar komplain dari murid-murid.

'Bagaimana ini?' tanya Gakushuu.

'Akan kubuat nilaimu hancur~'

'Jerk... akan kukosongkan lembar jawabmu... eh, akan kugambar wajah sensei kita di kertas jawabmu.'

'Tulis saja kolom nama di lembar jawab dengan namamu dan saat mengumpulkannya kita cukup menukar kertas jawaban kita. Mudah, kan?'

'...tidak terpikirkan olehku...'

'Itu karena kau adalah AHOno~'

'Berisik, BAKAbane.'

"Ne, ne... (Y/n)-chan, bukannya kau belum masuk kelas ini untuk materi yang lalu?" tanya Kayano menarik perhatian kami berdua.

"Tidak apa-apa, Kayano-san. Cukup beritahukan aku materi apa kita sebelumnya dan aku akan belajar sendiri."

"Eh!? Apa mungkin mempelajari semuanya dalam waktu 10 menit!?" kaget Nakamura.

"Jangan khawatirkan aku, Kayano-san, Nakamura-san."

"Panggil kami dengan nama pertama kami, (Y/n)-chan. Tidak adil rasanya hanya kami yang memanggilmu dengan nama pertama sedangkan kau sendiri memanggil kami dengan nama belakang kami." ucap Kayano.

"...baiklah, Kaede-chan, Rio-chan."

"Nah, begitu lebih baik. Materi yang akan di tes sensei adalah materi pada halaman 83." jawab Kayano.

Lalu kami mendengar suara lembar buku yang dibuka, kurasa (Y/n) benar-benar akan mempelajari semua materinya dalam waktu 10 menit.

***

"Baik, tutup buku kalian dan simpan di laci kalian. Bagi yang sudah selesai, bisa langsung dikumpulkan dan sensei akan langsung memeriksanya."

'Jangan kesal saat namaku dipanggil sebagai murid dengan nilai tertinggi, AHOno~'

'Harusnya aku yang mengucapkan itu, BAKAbane. Tapi kali ini aku berbaik hati padamu.'

*** (Y/n)'s pov ***

Entah kenapa suasana kelas menjadi tegang saat kami semua sudah menyimpan buku kami

"Penyebab suasana menjadi tegang karena Karma-kun dan Gakushuu-san mengeluarkan aura menakutkan mereka, (Y/n)-chan!" jelas Kayano, sepertinya dia mengetahui apa yang kupikirkan dari ekspresi bingungku.

"Kenapa mereka begitu?"

"Karena mereka ingin lebih baik dari satu sama lain, dan mereka ingin membuktikannya dari hasil ulangan, olahraga, dan masih banyak lagi. Tapi yang paling sering mereka gunakan adalah saat ulangan seperti ini."

"Begitu... ya?"

"Kadang Karma-kun menang, kadang Gakushuu-san menang, kadang juga mereka seri. Dan yang paling menakutkan adalah saat mereka seri karena mereka menjadi kesal, lebih kesal daripada saat mereka kalah." jelas Kayano dan aku hanya mengangguk mengerti.

"Begitu kertas soal dan kertas jawaban sudah dibagikan, kalian bisa langsung mengisinya." perintah sensei.

"Baik~"

***

"Stop! Waktu sudah habis, kumpulkan soal dan lembar jawab kalian ke depan." semua melakukan apa yang sensei perintahkan, walaupun banyak yang komplain waktu yang sensei berikan sangat singkat, "Kalian punya waktu untuk berdiskusi satu sama lain sementara sensei memeriksa dan menilai semua tes kalian."

Dan seisi kelas mulai ribut. (bukan mendiskusikan tes, pastinya XD)

"Apa kau bisa mengisinya, (Y/n)-chan?" tanya Nakamura.

"Ya, aku bisa mengisinya." jawabku.

"Benarkah!? Aku sangat kesulitan mengisinya, lho." ucap Maehara.

"Padahal kau baru mempelajarinya 10 menit." sahut Isogai.

Oh, ternyata Maeara dan Isogai duduk di sebelah kananku dengan Kayano duduk sebangku denganku tapi di sebelah kiriku.

"...mungkin aku hanya beruntung saja?" gumamku.

"..." mereka semua hanya diam menatapku.

"Bagaimana dengan kalian? Karma-kun? Shuu-kun?" tanyaku pada mereka berdua yang sepertinya sedang melakukan kontes saling tatap sejak lembar jawab tes dikumpulkan.

"...huh?" ucap mereka serempak membuatku sedikit tertawa karena mereka terdengar seperti anak kembar.

"Tidak sopan mengabaikan orang yang bertanya pada kalian, terutama seorang perempuan." komentar Kayano.

"Maaf, (Y/n)." ucap mereka lagi-lagi dengan serempak.

"...kalian terdengar seperti anak kembar. Menyeramkan, lho." komentar Kayano kembali.

Karma dan Gakushuu langsung memberikan death glare pada Kayano, tapi respon yang mereka dapat adalah Kaede yang menjulurkan lidahnya pada mereka.

"Baik, hasilnya sudah keluar." ucap sensei dan suasana jadi JAUH lebih tegang dari biasanya, "Murid yang mendapat nilai tertinggi adalah..."

'Karma atau Shuu? Aku penasaran...'

"(Full/n) dengan nilai sempurna."

"What...?" kaget mereka berdua.

"...haah?" kaget teman-teman sekelas.

"Waw! (Y/n)-san berhasil mengalahkan 2 murid terpintar di kelas 1 hanya dengan sekali ulangan!" komentar teman-teman.

"Aku tak menyangka bisa mendapat nilai sempurna..." gumamku lalu sensei kembali membacakan nilai murid selanjutnya.

"Disusul oleh Akabane Karma dan Asano Gakushuu dengan nilai 97,5."

"Cih." ucap mereka berdua dengan ekspresi kesal.

"Kenapa? Kesal kalah dengan (Y/n)-chan?" tanya Kayano lalu memasang ekspresi yang aneh, seolah mengatakan bahwa dia sudah tau jawabannya.

"Aku tidak terima bisa seri dengan BAKA-maksudku AHOno." jawab Karma entah kenapa dengan ekspresi panik.

Dan entah kenapa Shuu terlihat sangat senang akan sesuatu, apa mungkin dia senang Karma memanggilnya dengan AHOno?

"...kalian aneh sekali sejak kemarin." komentar Nakamura dengan penasaran.

"...huh?" tanya mereka, baru sadar bahwa Nakamura berbicara dengan mereka.

"Sudah kubilang tidak sopan mengabaikan seseorang!" kesal Kayano.

Bel berbunyi tanda pelajaran telah selesai. Setelah mengucapkan salam, sensei meninggalkan kelas dan kami hanya berbicara satu sama lain sampai sensei mata pelajaran Matematika datang.

***

Bel tanda pulang baru saja berbunyi, sensei sudah meninggalkan kelas tetapi teman-teman sekelas masih membereskan barang mereka. Lalu aku teringat sesuatu, dan itu membuatku berjalan menuju meja mereka.

"Karma-kun! Shuu-kun!" panggilku membuat mereka menoleh dengan ekspresi heran.

"Ada apa, (Y/n)?" tanya Karma.

'Biasanya Shuu-kun yang akan bertanya seperti itu.' pikirku tapi tidak terlalu kupermasalahkan.

"Aku ingin ke kamar asrama kalian." jawabku tersenyum lebar.

"...eh?" ucap Karma dan seisi kelas langsung heboh.

"Kenapa, (Y/n)-chan!?" kaget Kayano, "Mereka adalah iblis! Kamar mereka pasti berisi banyak tengkorak, udara di kamar mereka pasti mengandung racun dan yang paling parah adalah kau pasti akan ternodai oleh kelalukan mereka jika kau berada di kamar mereka selama 5 menit!" jelas Kayano panjang lebar.

"Sejahat itukah kami di matamu?" tanya Gakushuu mengangkat sebelah alisnya.

'Itu ekspresi yang biasanya Karma-kun berikan...'

"Tidak apa-apa, Kaede-chan! Aku bisa mengurus diriku sendiri kok!" ucapku meyakinkan Kayano

Kayano sempat ragu sejenak, sampai akhirnya dia menghela nafasnya lalu memelukku dengan erat

"Jika terjadi sesuatu padamu... akan kubunuh mereka, lalu menghidupkan mereka kembali dan akhirnya kubunuh kembali." bisiknya membuatku tersenyum canggung, lalu Kayanomelepas pelukannya, "Kalau begitu, aku pulang dulu ya (Y/n)-chan!" lalu Kayano melambaikan tangannya padaku.

Aku hanya mengangguk lalu membalas lambaian tangan Kayano.

"Oh iya! Besok kita olahraga jadi bawa seragam olahragamu ya (Y/n)!"

"...olahraga, eh?" bisikku lalu menoleh ke arah Karma dan Gakushuu, "Ayo!"

"Ba-bagaimana dengan supirmu, (Y/n)?" tanya Karma.

"Aku sudah memberitahunya untuk menjemputku jika aku menelpon." jawabku.

Kami bertiga berjalan keluar sekolah, menuju asrama sekolah yang tak jauh. Suasana sangat sunyi, tidak ada satupun yang berbicara tapi aku dapat merasakan dengan jelas kalau Karma dan Gakushuu sedang saling tatap satu sama lain.

'Mereka sudah begini sejak aku pindah... apa aku penyebab mereka berubah?' pikirku sedih lalu menundukkan kepalaku.

"Oh, kita sudah sampai." ucap Gakushuu membuatku mengangkat kepalaku dan lensaku membesar.

"Uwaaah~ besar sekali!!" komentarku kagum.

"Ya, sekitar 80% murid sekolah kita tinggal di asrama jadi... asramanya besar." jelas Karma.

"Apa ini asrama putra-putri?" tanyaku antusias.

"Ya, tapi tetap terpisah layaknya asrama pada umumnya. Sisi sebelah kiri asrama adalah asrama putra sedangkan sisi sebelah kanan asrama adalah asrama putri." jelas Karma.

"Tunggu apa lagi, ayo pergi!" ajakku menarik tangan mereka berdua.

"Tunggu dulu!" ucap mereka, aku hanya menoleh ke arah mereka dengan tatapan heran.

"Ada apa?" tanyaku.

"Putri dilarang masuk wilayah asrama putra." jelas Gakushuu datar, "Begitu juga sebaliknya."

"Eeeeh!? Kenapa??" tanyaku kecewa.

Mereka hanya diam dan aku melepas pegangan tanganku dari mereka, "Aku akan izin dengan ibu asrama." jelasku memasuki wilayah asrama.

"Tu-tunggu dulu, (Y/n)!!"

'Kenapa mereka tidak ingin aku memasuki kamar mereka? Padahal dulu kami sering memasuki kamar satu sama lain...' pikirku lalu membuka pintu utama asrama.

Begitu kubuka, perhatianku tertuju pada 2 orang laki-laki yang sedang berbicara dengan seorang perempuan berumur sekitar 25 tahun yang kuduga adalah ibu asrama. Begitu menyadari penampilan mereka, lensaku membesar dan tersentak kaget, menarik perhatian mereka bertiga.

'Bohong...'

2 laki-laki itu tersenyum melihat kedatanganku dan wanita itu hanya memasang ekspresi heran tapi tetap tersenyum.

'...kenapa mereka bisa ada disini...?'

Tak lama kemudian, Karma dan Gakushuu datang dan berdiri di kedua sisiku.

"Ada apa, (Y/n)?" tanya Karma.

Senyum 2 laki-laki itu justru semakin melebar saat mendengar namaku, lalu mereka membuka mulut mereka.

"Lama tak bertemu, (Y/n)..."

'Oh, Kamii-sama... tolong aku...'

***

Huee... author jahat ya? Membuat para reader penasaran. Siapa 2 laki-laki yang reader-chan temui? Kenapa reader-chan berpikir seperti itu?

Wueee~ badan author pegal semua 😭 rencananya nge-post habis kemah kemarin (sekitar jam 4 sore), eh ternyata author ketiduran sampai jam 5 dan author langsung bersiap pergi sekolah dan baru pulang jam 3 tadi. Pulang sekolah, author disuruh pergi lagi dan malam tadi author les dulu dan baru pulang

...

...

Tuh, kan? Author ngoceh nggak jelas lagi 😓

Tapi reader jangan sedih, chapter 3 udah setengah jalan kok!

Kritik dan saran yang membangun akan sangat diterima

Bye~

-Rain

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro