Chap 10
"Akabane Karma"
*** Gakushuu's pov ***
(Dalam tubuh Karma)
"Hari ini, huh?" gumamku menghela nafas panjang.
"Berhenti bersikap gugup. Aku jadi terlihat bodoh." komentar Karma.
"Berisik. Aku akan kencan dengan (Y/n)." sambarku tajam.
'Dan aku serius dengannya...'
"Santai saja, Gakushuu. (Y/n) terlalu baik untuk komplain." ucap Karma berguling di atas kasurku.
"Hentikan, Karma. Aku terlihat bodoh jika kau lakukan itu." sahutku melempar bantal ke Karma.
"Aku akan berhenti jika kau juga berhenti bertingkah seperti orang bodoh..." balas Karma, "Ngomong-ngomong, apa kalian sudah menentukan waktu kencan kalian?"
"Y-ya, kemarin aku kirim pesan ke (Y/n) jam kencan kami sekitar jam 9." jawabku.
"Ooh..." sahutku Karma.
"Sekarang sudah jam berapa...?" tanya kami menoleh ke jam dinding.
Yang sudah menunjukkan pukul 08.33.
"HOLY SHIT!"
*** (Y/n)'s pov ***
Aku baru saja selesai menata rambutku saat terdengar bel rumah yang ditekan berkali-kali. Aku hanya menghela nafas panjang lalu menuju pintu depan. Saat aku membuka pintu, aku dihadapkan dengan penampilan berantakan (dibaca: seksi) Karma.
(Degh! Degh!)
"Selamat pagi, Karma-kun" sapaku tersenyum, mencoba menyembunyikan debaran jantungku yang cepat karena melihat penampilan Karma.
"A...apa...huff...aku...terlambat...huff..." aku hanya memiringkan kepalaku.
(Teng! Tong!)
Aku tersenyum kecil, "Kau tepat waktu, Karma-kun." ucapku melirik jam yang menunjukkan pukul 9.
"Ba-baguslah." sahut Karma, "Jadi, kita berangkat sekarang?"
Aku hanya mengangguk pelan. Tapi sebelum itu aku merapikan rambut dan pakaian Karma, dan dia hanya menatapku dengan tatapan heran
"Pe-penampilanmu terlihat berantakan jadi kuperbaiki..." gumamku melihat ke arah lain
(Degh! Degh!)
'Ada apa dengan jantungku ini?' pikirku panik.
"O-oke, sudah selesai." ucapku perlahan menjauhkan tanganku.
Tapi tiba-tiba Karma sudah memegangnya dan menarikku dengan pelan.
"Kalau begitu ayo..." ucap Karma.
|| Para stalker(?) ||
"Ayo, bangun!!" ucap Rinto mencoba menarik selimut yang membalut Gakushuu.
"Tidak." hanya itu balasannya.
Kemana Mr.(L/n)? Dia (lagi-lagi) mengikuti (Y/n) dan Karma dari atas... atau dari helikopter.
"Kau tidak tau apa yang akan dilakukannya dengan tubuhmu, kan?" tanya Rinto.
"Jika dia melakukannya, aku hanya perlu membalasnya. Sederhana." jawab Gakushuu.
"Karma~!! Bangun!!" kesal Rinto.
Tiba-tiba Gakushuu memunculkan kepalanya dari selimut, dan dia sudah memasang ekspresi lelah dan kesal.
"Kenapa kalian masih bersikeras mengikuti (Y/n)? Apa hukuman yang Mrs.(L/n) berikan tidak cukup untuk membuat kalian kapok?" tanya Gakushuu, "Lagipula aku sangat lelah setelah tau Gakushuu akan terlambat..."
~ Flashback ~
"HOLY SHIT!" teriak Karma dan Gakushuu bersamaan.
"Aku kesiangan!!" teriak Karma langsung menuju kamar mandi.
"Aku tak percaya orang yang penuh persiapan sepertimu bisa kesiangan..." komentar Gakushuu menuju lemari pakaian Karma untuk memilihkan pakaian Karma karena Gakushuu tidak mempunyai kegiatan yang lain (lol).
Tiba-tiba Gakushuu tersandung sesuatu yang bahkan tidak nyata keberadaannya, dia langsung tersungkur ke depan dengan wajah tampannya menyapa lantai duluan.
(Dugh!)
"Oww..." rintih Gakushuu memegang hidungnya.
"Apa yang kau lakukan, bodoh!?" kaget Karma yang baru keluar dari kamar mandi.
"Tiba-tiba aku tersandung..." jelas Gakushuu duduk di lantai.
"Oleh apa? Kebodohanmu?" tanya Karma dengan ekspresi bosan.
"Ya, tubuh yang kupakai ini memang bodoh." jawab Gakushuu mantap.
Tanda kesal khas anime langsung muncul di kepala Karma.
"Kau mengajak berkelahi huh?"
"Cepat sekali kau mandi?" tanya Gakushuu sedikit terkejut.
"Oh, aku sudah terbiasa sejak sekamar dengan tubuh yang kupakai ini. Tubuh yang mandi sangat lama seperti seorang perempuan..." jelas Karma dengan ekspresi bosan.
Tanda yang sama muncul di kepala Gakushuu. Lalu mereka melirik ke jam dinding kamar mereka, yang menujukkan pukul 08.45.
"FUCK!" teriak mereka semakin panik.
Mereka mulai megelilingi kamar mereka seperti orang bodoh.
"Ack, apa yang kita lakukan!? Kau cepat rapikan rambutku dan aku akan mencarikan pakaian untukmu." perintah Gakushuu.
Setelah 5 menit, Karma sudah berpenampilan dengan keren dan mereka berada di halaman asrama mereka.
"Tunggu, aku tidak akan datang tepat waktu! Untuk ke rumah (Y/n) perlu 10 menit dengan menggunakan mobil!" panik Karma, membuat Gakushuu menghembus nafas kesal.
"Itu kalau kecepatannya 35 km/jam." komentar Gakushuu.
"Apa maksudmu?"
"Pakai itu." jawab Gakushuu menoleh ke samping mereka.
Dimana disana sebuah sepeda parkir dengan rapi.
"Aku tidak bisa mengendarai sepeda lebih cepat dari mobil!" kaget Karma.
"Hush, siapa bilang kau yang mengendarainya?"
"Apa kau bermaksud... apa kau sudah gila!? Kita tidak boleh menaiki itu berdua!"
"Masa bodoh dengan itu." balas Gakushuu kesal langsung mengambil sepeda itu dan menaikinya, "Cepat naik sebelum aku bunuh diri." ancamnya kemudian.
Akhirnya Karma menaiki sepeda itu dan Gakushuu langsung melaju dengan cepat.
"BAKAbane! Apa yang kau lakukan!?" kaget Karma langsung memeluk pinggang Gakushuu (waw, otp- //ditabok duo devil).
"Satu-satunya cara agar kita sampai tepat waktu adalah dengan mengendarai sepeda ini lebih cepat dari mobil (Y/n)." sahut Gakushuu dengan santainya melaju.
"Apa maksudmu kau akan lebih cepat dari 35 km/jam!? Kau gila!"
"Ya, aku memang gila." komentar Gakushuu, "Dan hentikan membuat tubuhku memeluk tubuhmu. Orang-orang akan salah sangka."
"Berterimakasihlah padaku karena aku peduli dengan tubuhmu. Jika kulepas maka aku akan terjatuh dan kau tau artinya kan?" jawab Karma.
"Kalau begitu, pegangan pada sepeda. Aku tidak mau orang-orang menganggapku gay karena ini." sahut Gakushuu dengan ekspresi jijik.
Sesampainya di mansion (L/n), Karma langsung melompat dari sepeda.
"He-hei, AHOno-" sayangnya Karma sudah melaju ke pintu utama mansion (L/n).
'Apa si bodoh itu lupa kalau jarak dari halaman ke pintu rumah (Y/n) itu 800 meter?' pikir Gakushuu lalu menghela nafas, 'Walaupun sisa 3 menit lagi jam 9 tapi biarlah karena ada masalah yang harus kuhadapi sekarang: ibu asrama yang menggila karena kami memakai sepedanya tanpa izin ibu asrama.'
Dan benar, begitu datang Gakushuu langsung dimarahi dan disuruh menyiram bunga di taman. Dan sebagai informasi, luas taman asrama itu sama luasnya dengan halaman mansion (L/n).
~ Flashback ~
"Jika itu bukan untuk tubuhku, aku tidak akan melakukan hal ini." gumam Gakushuu lalu kembali memasukkan kepalanya ke dalam selimut, "Dan juga, apa kalian yakin melakukan ini?"
"Kenapa memangnya?"
"Mrs.(L/n) akan marah lho."
Wajah Rinto memucat dan dia berkeringat dingin, lalu berbisik untuk dirinya sendiri. Tiba-tiba wajah pucatnya berubah menjadi ceria.
"Tidak apa-apa! Sekarang ayo ikut~" ajak Rinto.
"Ditolak." balasku langsung.
"Tidak ada jalan lain untuk mengajakmu ya..."
|| (Y/n) dan Kar-Shuu ||
(Nama apaan itu- //dor)
"Waw..." kagumku tak percaya dengan apa yang kulihat.
"Apa kau keberatan kita kemari?" tanya Karma.
Aku hanya menggeleng pelan, "Tidak. Aku tak percaya ternyata kau suka kemari, Karma-kun..."
|| Para stalker ||
"Apa yang dilakukan si bodoh itu!? Dia merusak image kebanggaanku!" kesal Gakushuu ingin keluar tapi ditahan Rinto.
"Sudah kubilang kau harus mengikuti (Y/n) agar tau apa yang dilakukan Shuu, kan?" tanya Rinto menahan Gakushuu.
"Walaupun begitu, kenapa aku dibalut selimut, huuh!?"
Ya, karena tetap menolak ajakan Rinto akhirnya Rinto mengambil cara terakhir yaitu membawa Gakushuu bersama dengan selimutnya. Dan sekarang mereka ada dibalik semak-semak dengan Rinto duduk diatas selimut yang membalut Gakushuu.
"Ngomong-ngomong, dimana Mr.(L/n)?" tanya Gakushuu.
"Oh, tiba-tiba asisten Papa datang untuk membicarakan rapat mendatang dan mengingat 'hukuman' yang Mama berikan, Papa tak bisa menolaknya."
Baru saja Gakushuu berkomentar, tiba-tiba handphone Rinto berdering dan dia mengangkatnya dengan cepat.
"Halo? Ya... e-eeeh? Sekarang!? U-uuh... jangan beritahu Mama. Baiklah, aku akan kesana sekarang..." lalu Rinto menatap ke Gakushuu, "Maaf, Karma... asistenku datang ke rumah dan aku harus kesana sekarang..."
'Apa aku harus mengikuti (Y/n) sendiri... ah, aku tidak ingin Mrs.(L/n) menghukum kami.'
"Kalau begitu, antar aku pulang. Tidak mungkin aku merayap ke asrama seperti ini kan?" tanya Gakushuu dan Rinto hanya mengangguk.
|| (Y/n) Kar-Shuu ||
"Tapi untuk orang seperti Karma-kun..." gumamku.
"Oh, hanya ingin pergantian suasana... jadi kuharap ini tidak merusak image kebanggaanku?" tanya Karma.
"Mu-mungkin hanya sedikit?"
Tentu saja ini sedikit merusak image Karma karena dia membawaku ke perpustakaan daerah! Jangankan perpustakaan, kudengar dari Kaede saat sekolah saja Karma sering bolos. Walaupun semenjak aku masuk, dia jarang bolos tapi dia tetap mendapat julukan anak berandalan yang pintar. Anak berandalan ke perpustakaan? Tidak salah tapi akan sedikit merusak image kan?
"Kalau hanya sedikit tidak apa-apa. Ayo." ajak Karma langsung memegang tanganku.
(Degh! Degh!)
'Apa aku mengalami kelainan jantung? Selama 2 hari ini detak jantungku tidak normal...'
Setelah masuk, kami berhenti di tengah perpustakaan.
"Mau baca buku apa?" tanya Karma.
"Entahlah, ayo lihat bukunya." jawabku dengan ragu meraih tangan Karma untuk menggenggamnya.
Lalu aku menarik Karma menuju salah satu rak buku. Wajahku langsung ceria saat tau rak buku apa yang kami tuju.
"Karma-kuuun~ semuanya tentang kucing~" lalu aku mengambil buku terdekat dan membukanya.
Buku Data Jenis Kucing di Dunia
"Uuaah~ aku sudah lihat beberapa saat keliling dunia dulu tapi masih ada banyak ya ternyata?" komentarku membuka buku itu dengan cepat.
***
"Oh, tidak! Aku keasikan sendiri!!" kagetku saat menyadari suhu ruangan mulai terasa sedikit panas, walaupun masih terasa dingin karena pendingin ruangan.
Aku melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 12.43.
'Gyaaa! Selama itukah!?' panikku.
Walaupun sempat menunjukkan ke Karma buku yang menurutku bagus. Tapi itu 1 jam yang lalu terakhir kali aku begitu ke Karma!!
"Sekarang saatnya mencari Karma-kun..." gumamku menyimpan buku yang kupegang ke tempat asalnya.
Baru saja aku keluar dari deret buku dunia kucing, perhatianku langsung tertuju di bangku baca paling pojok, tempat Karma duduk 1 jam yang lalu.
(Degh! Degh!)
'A-aku... ingin MEMELUKNYA! Imut sekali!'
Karma sedang tidur dengan kedua tangannya menjadi bantal dan wajahnya menghadap kesamping. Kyaaa~ wajah tidurnya seperti-
Gakushuu...
Lensaku membesar saat memikirkan itu. Aku hanya menggosok kepalaku yang tak gatal lalu duduk di sebelah Karma sambil mengelus rambutnya.
'Maafkan aku yang memikirkan hal yang tak pantas seperti itu...'
Tiba-tiba ada yang mengelus pipiku dengan sedikit kuat, menyadarkanku dari lamunanku.
"Jangan menangis... melihatmu sedih itu sangat menyiksaku."
"Karma-kun..." panggilku mengusap habis wajahku.
"Apa kau sudah selesai? Kita akan ke tempat kencan selanjutnya." ajak Karma.
"Kemana?"
***
"Kereeeeen!!!" pujiku melihat sekelilingku.
"Baguslah kalau kau menyukainya." sahut Karma.
"Bukannya dari dulu aku memang selalu menyukai akuarium, kan?" balasku lalu mulai berlarian kesana kemari.
"Dasar bocah..." kudengar komentar Karma dan itu sedikit membuatku ngambek.
Saat aku memutar tubuhku menghadap Karma dan menjulurkan lidahku...
(Cklik!)
"Karma-kun! Kenapa memotretku!?" kagetku.
"Karena aku tau kau akan memasang ekspresi imutmu itu." jawabnya.
"Apa maksudmu, Karma-kun? Aku tak mengerti." sahutku.
"Ya sudah kalau begitu..."
"Mmmmmmmm," ucapku semakin ngambek.
Karma hanya tersenyum melihat ekspresi yang kupakai.
Dan dia terlihat seperti Gakushuu.
Lensaku kembali membesar dan aku langsung membanting kepalaku ke objek terdekat yang ternyata adalah tiang besi.
(Dugh!!!)
"(Y/n)!?" kaget Karma mulai mendekatiku tapi aku mengangkat tangan kananku membuat Karma berhenti.
Sambil mengelus keningku yang lebam, panas, sakit dan merah itu aku memasang senyum lebar pada Karma tanda aku baik-baik saja.
"Apa anda baik-baik saja?"
"Ya, aku baik-baik saja." jawabku masih tersenyum lebar.
"Tapi tiang yang anda banting dengan kepala anda itu menjadi cekung..."
"Oh, ingin ganti rugi ya? Tunggu, akan kutelpon Mama." ucapku mengeluarkan iPhone milikku.
"Bu-bukan itu yang kami khawatirkan!" kaget petugas lain dan manajer akuarium.
"Jika kalian menghawatirkan kondisiku, aku bilang aku baik-baik saja karena aku sudah biasa seperti itu." ucapku, "Tapi aku tetap mengganti rugi atas kerusakan yang kubuat. Aku akan menelpon Mama, dia akan datang dan silahkan kalian bicarakan biaya ganti ruginya."
Mereka semua hanya memasang ekspresi terkejut dan kagum. Walaupun begitu, mereka semua hanya mengangguk lalu pergi keluar untuk menunggu Mama.
"Waw, (Y/n)... lihat tiang yang kau banting, besinya menjadi cekung." komentar Karma memegang cekungan besi bekas keningku.
"Itulah kelebihan dari latihan seni bela diriku sejak kecil!" ucapku penuh kebanggaan.
Karma hanya menatapku lalu mengacak-acak rambutku sambil tertawa kecil.
"Hehe... bocah..."
"Heii!!"
***
Setelah melihat sebentar, akhirnya kami pulang. Setelah berdebat selama 5 menit, akhirnya Karma menang dan kami sepakat untukku mengantarku pulang. Dengan. Berjalan. Entah kenapa dia ingin mengantarku pulang tanpa supir pribadi, tapi tetap kuturuti karena Karma memenangkan perdebatan tadi.
"Apa kau menyukai kencan ini? Pasti membosankan, bukan begitu?"
Aku menoleh ke Karma dengan cepat lalu memegang kedua tangannya "Jangan bilang begitu Karma-kun! Jika bukan karenamu aku tidak akan tau macam-macam jenis kucing di dunia ataupun jenis ikan yang ada di akuarium!" ucapku dengan penuh semangat dan berbinar-binar.
Karma hanya menatapku lalu dia tersenyum, "Baguslah kalau kau suka."
Lagi-lagi aku melihat sosok Gakushuu tersenyum padaku.
Aku hanya menggeleng beberapa kali dan tanpa kusadari kami sudah sampai di depan rumahku.
"Kita sudah sampai..." gumam Karma.
"Sampai jumpa... kurasa?" tanyaku ragu.
(Degh! Degh!)
'Kyaaa...! Memikirkan mencium Karma... ini sama yang terjadi pada Gakushuu sebelumnya!'
"Sampai jumpa lagi Karma-kun!!" teriakku berlari ke rumah, tidak melihat ekspresi heran dan kagum dari Karma.
SESEORANG TOLONG AKU!!
***
Hue...hue...hue... o(╯□╰)o
Gomen reader-chan, harusnya chapter ini update 2 hari yang lalu tapi author nggak sempat nulis karena lagi ada urusan keluarga 🙇🙏
Sekali lagi, gomen reader-chan 😭
Kritik dan saran yang membangun akan sangat diterima~
-Rain
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro