Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

What If...

Judul : Bagaimana jika…Berkhianat (Part 2)

Sub Judul:

Kondisi: AU!  BOYA MARRIED

Pair : BOYA


















Jangan lupa Vote duluuu~~~
























Selamat Membaca^^





















Plak

Boboiboy tidak bergeming. Meski wajahnya sangat panas,  namun rasa sakit ditampar Yaya tidak bisa dibandingkan dengan sakit dihatinya karena telah membuat istri tercinta nya menatapnya dengan benci.

"Yaya,  aku..."

"Aku tidak ingin mendengar permintaan maaf mu Boboiboy. Kau tahu jelas apa yang ingin ku dengar. "

Ya, Yaya ingin mendengar semua nya. 

Boboiboy menelan ludah gugup.  Sejak dia menikahi Ying tanpa sepengetahuan Yaya,  dia sudah menduga hari ini pasti akan datang.  Hati dimana dia akan menjelaskan perbuatan bajingan nya yang berani menyelingkuhi istri nya bahkan memiliki anak dengan wanita lain. 

"Semuanya di mulai sejak empat tahun lalu... "

Lalu mengalirlah cerita tersebut.  Boboiboy bertemu dengan Ying,  si perempuan berdarah Tionghoa di Pulau Rintis.  Sebuah pulau jauh dari ibu kota, Kuala Lumpur.  Disana Boboiboy sedang menghadiri Acara yang diselenggarakan rekannya atas keberhasilan Proyek Gabungan dimana perusahaan Boboiboy berinvestasi.  Disana Boboiboy bertemu dengan Ying yang merupakan seorang pelayan yang hampir dilecehkan oleh salah seorang tamu.   Boboiboy menyelamatkan Ying.

Awal nya hubungan keduanya tidak lebih dari orang asing. Ying yang merasa burutang budi, ingin membalas kebaikan Boboiboy.  Katakan saja Ying jatuh cinta pada pandangan pertama pada Boboiboy yang terlihat masih muda tapi mapan.  Tidak terpikirkan oleh wanita itu bahwa Boboiboy telah menikah. 

Boboiboy sendiri,  awalnya tidak memilili perasaab apapun pada Ying.  Dia murni membantu Ying atas dasar rasa kemanusiaan.  Selain itu rasa cinta nya kepada Yaya sangat lah besar hingga dia tidak melihat perempuan lain selain istri nya di rumah , di Ibu Kota. 

Namun satu kejadian membuat keduanya terjebak masalah rumit.  Salah satu rekan Boboiboy  menjebak pria itu dengan memasukan obat terlarang hingga membuat Boboiboy panas dan nafsu yang tidam terkendali.  Sial nya,  entah darimana datang nya Ying yang menemukannya menderita dengan tubuh kepanasan.  Lantaran tidak bisa menahan diri, Boboiboy akhirnya melampiaskan nafsunya kepada Ying. Semalaman dia dan Ying bersenggama hingga akhirnya mereka jatuh tidak sadarkan diri. 

Saat tersadar,  Boboiboy merasa sangat menyesal. Dia telah mengkhianati pernikahannya dengan Yaya. Dia merasa marah dan benci pada orang yang menjebaknya serta pada dirinya sendiri. 

Boboiboy semakin dibuat menyesal saat mengetahui dia telah memperawani Ying yang sebatang kara.  Dia menghancurkan masa depan wanita itu.  Tapi Ying berkata dia tidak keberatan dan mengungkapkan perasaan nya kepada Boboiboy. 

Pusing lah Boboiboy saat itu.  Dia menolak pernyataan Ying dan bercerita bahwa dia sudah menikah dan sangat mencintai istrinya.  Ying yang terkejut pun patah hati dan ikut meminta maaf kepada pria itu.

Sebagai ganti kerugian yang di derita Ying,  Boboiboy meninggalkan banyak uang dan nomer milik nya bila Ying membutuhkan bantuannya sekali waktu. 

Sebulan setelah kejadian itu,  di suatu dini hari,  Boboiboy mendapat pesan dari nomer asing yang berisi..

'Boboiboy ini Ying,  maafkan aku tapi aku tidak bisa menghadapi ini sendirian.  Aku hamil.'

Dunia Boboiboy seakan telah runtuh.  Pria itu ketakutan dengan fakta bahwa dia telah menghamili wanita lain disaat dia sudah memiliki istri. 

Apa yang akan dipikirkan Yaya? 

Isrinya akan membencinya.  Dan Boboiboy sama sekali tidak ada niatan berpisah dengan Yaya karena cintanya pada perempuan itu benar-benar nyata dan tulus. 

Tapi anak di dalam perut Ying juga anaknya.  Darah dagingnya.  Anak yang tidak pernah dia miliki dengan Yaya. 

Meski Boboiboy pernah bersumpah bahwa dia tidak apa tanpa anak asal tetap bersama Yaya,  tidak bisa dibohongi Boboiboy mendambakan seorang anak.  Anak yang kelak akan meneruskan usahanya.  Anak untuk dia manjakan dan ajak bermain. 

Maka terbanglah Boboiboy ke Pulau Rintis keesokan harinya.  Berdalih kepada Yaya ada urusan mendesak ke luar kota dan Yaya tidak bisa ikut dengannya. 

Disana,  Boboiboy membicarakan hal ini dengan Ying.  Pria itu yakin anak itu miliknya karena dia merasa tidak mungkin wanita sederhana seperti Ying bermain dengan banyak laki-laki.  Mengingat Boboiboy adalah pria pertama Ying. 

Karena tidak ingin Ying menjadi omongan buruk orang-orang, akhirnya Boboiboy memutuskan untuk menikahi Ying tanpa persetujuan Yaya.  Mereka menikah sebelum perut Ying membesar.  Namun Boboiboy tidak bisa membawa Ying ke ibu kota. Ying harua tinggal di rumah baru yang dibeli Boboiboy untuk Ying ditemani beberapa pelayan. 

Dari situ Boboiboy mulai sering keluar kota,  namun sebenarnya pria itu pergi menemui Ying. Pasangan suami istri itu menjalani hubungan mereka dengan bertahap. 

Diawal Boboiboy hanya akan memenuhi kebutuhan jasmani Ying dan memastikan perempuan itu dan bayinya sehat.  Namun lambat laun Boboiboy mulai mendekatkan diri dengan Ying yang ternyata sangat manis dan istri yang baik.  Perlahan keduanya mulai berkontak fisik seperti bergandengan dan berciuman.  Pada saat akhirnya Boboiboy menyentuh intim Ying untuk kedua kalinya adalah saat Boboiboy tergoda dengan Ying yang menurutnya seksi dengan perut bulatnya. 

Mereka bercinta.  Melakukan hubungan selayaknya suami istri dan terbuka satu sama lain. Pelan-pelan Boboiboy menyukai Ying meski tidak sebesar dia mencintai Yaya. 

Kemudian lahir lah Sori.  Seorang anak laki-laki yang sangat mirip Boboiboy.  Membuktikan Sori memang anaknya tanpa Boboiboy melakulan tes DNA.  Seketika itu Boboiboy jatun cinta kepada Putranya. 

Pernikahan nya dengan Ying berlangsung tanpa hambatan hingga Sori yang mulai mempertanyaka kenapa Ayah nya sering keluar kota dan pulang hanya sebentar. 

Sori adalah anak yang cerdas namun lucu.  Bocah itu juga sangat aktif dan manja pada Boboiboy.  Sang Ayah yang juga sangat menyayangi Sori dan tidak tahan berpisah lama dengan sang anak,  akhirnya memutuskan memindahkan Ying dan Sori ke Ibu Kota.  Dengan begini dia tidak terlalu lelah bolak balik Kuala Lumpur-Pulau Rintis.  Meski tentu saja dia selalu mewanti-wanti Ying dan Sori untuk tidak keluar rumah kecuali dengan dirinya. 

Mereka sangat berhati-hati untuk tidak ketahuan Yaya atau orang-oranb yang mengenal Boboiboy. 

Hingga hari ini,  Yaya sendiri yang menciduk suaminya dengan istri nya yang lain dan anak yang tidak pernah di miliki Yaya. 

Boboiboy menundukan kepalanya setelah menceritakan awal hubungan dengan Ying hingga sekarang.  Pria itu tidak berani menatap wajah istri tercinta yang kini bergetar menahan tangis. 

"Hiks...Hiks... Hiks..."

"Yaya..." Boboiboy bangkit dari duduk nya dan bersimpuh di depan istrinya yang kini berderai air mata. 

"Kumohon Yaya,  tampar aku lagi.  Pukul aku.  Maki aku.  Apapun,  lampiaskan amarah mu padaku tapi tolong jangan menangis.  Aku tidak bisa melihatmu menangis... "

Bagaimana suaminya itu bisa berkata seperti itu saat dia adalah penyebab Yaya menangis? 

"Sakit sekali Boboiboy... Sakit sekali... "

Air mata Boboiboy ikut terjatuh.  Dia pernah berkata bahwa kesedihan Yaya adalah kesedihannya.  Dan itu memang nyata. Rasa sayangnya kepada Yaya tidak pernah pudar. Bahkan semakin besar dengan hadirnya Sori yang membuatnya semakin ingin memiliki anak dengan Yaya.  Tentang Ying,  tentu Boboiboy juga menyayangi istrinya itu,  tapi rasa itu tidak bisa dibanding kan cintanya untuk Yaya. 

"Maafkan aku sayang.  Maafkan aku. Maaf telah menyakitimu." sesal Boboiboy bersandar pada pangkuan Yaya yang  menangis semakin keras. 

Hingga bermenit kemudian, kamar mereka dipenuhi isak tangis Yaya dan penyesalan Boboiboy yang juga menangis. 

Kemudian pergerakan Yaya mengejutkan Boboiboy.  Tanpa kata perempuan itu berdiri,  menyingkirkan kepala sang suami dari pangkuannya,  lalu membuka lemari.  Dari sana Yaya mengeluarkan koper besar.

Melihat itu Boboiboy menjadi ketakutan. 

"Apa yang kau lakukan Yaya?  Mau kemana kau? " Boboiboy menghentikan tangan istrinya yang memindahkan isi lemari ke koper. 

Namun Yaya menepis tangan Boboiboy,  "Aku akan kembali ke rumah ku.  Segera,  surat perceraian kita akan sampai padamu."kata Yaya dingin. 

Boboiboy tercekat,  "Kita tidak akan bercerai Yaya.  Aku tidak akan pernah mau menandatangani surat cerai apapun dari mu!"

"Lalu jika aku minta kau ceraikan istri haram mu itu kau akan menceraikan nya?!" tanya Yaya tersulut emosi. 

"Yaya,  aku juga tidak bisa melakukannya.  Ying,  dia, dia Mama Sori.  Dan Sori membutuhkan Mamanya. "

Yaya mendengus mendengar hal itu,  "Kau tidak menceraikan ku maupun wanita itu. Lalu apa mau mu Boboiboy?  Kau ingin aku menerima pernikahan sialan mu dan bersikap tidak terjadi apa-apa?!"

"Demi tuhan kau mengkhianatiku Boboiboy!  KAU SELINGKUH DAN PUNYA ANAK DENGAN WANITA LAIN,  SIALAN! "

Selama hidupnya,  bisa di hitung dengan jari berapa kali Yaya berkata kasar.  Dan selama menjadi seorang istri,  baru kali ini Yaya berkata kasar kepada suaminya. 

"Tiga tahun Boboiboy.  Tiga tahun kau mengkhianati pernikahan kita. Kau bertingkah seolah tidak bersalah padahal selama ini,  di belakang ku,  kau memiliki wanita lain tanpa seizinku! " mata coklat bening yang selama ini selalu menatap Boboiboy dengan cinta, sekarang tersisa kebencian. 

"Kau menyentuhnya seperti kau menyentuhku.  Sekarang aku merasa jijik membayangkan selama tiga tahun ini kau selalu menyentuhku dengan tubuh kotor mu itu!"

Yaya benci.  Yaya benci membayangkan suaminya memegang tangan,  mencium dan bercinta dengan Ying.  Rasa cemburu yang dia rasakan sangat menyesakan dadanya. 

Yaya kembali memasukan baju bajj nya ke dalam koper dan menutup nya sembarang lalu berlalu keluar.  Di belakangnya Boboiboy masih mengejarnya. 

"Yaya,  please. Jangan begini, tolong.  Aku sangat mencintai mu Yaya. "

"Dan rasa cinta itu tidak cukup membuatmu menceraikan istri haram mu, benar?" Yaya menatap suaminya dengan pandangan menantang.

Boboiboy tidak bisa menjawab. Mana bisa dia menceraikan Ying karena dia tahu selain dia dan Sori,  Ying tidak memiliki siapa pun di dunia ini. 

"Yaya, aku mengerti kau marah tapi dengarkan--"

"KAU YANG HARUS MENDENGARKAN KU!" Yaya kembali berteriak, rasa kecewe yang bercokol di dadanya memanas seiring Boboiboy memintanya untuk menerima skandal suaminya. 

"Aku tidak bisa Boboiboy.  Aku tidak bisa menerima pernikahan mu dengan wanita itu.  Aku lebih baik pergi dan melupakan mu selamanya daripada sakit hati seumur hidup ku."

Mendengar ucapan Yaya yang ingin melupakan nya memercikan amarah dan takut dalam diri Boboiboy.

"Kita tidak akan bercerai.  Kau tidak bisa seenaknya begini, Yaya!" bentak Boboiboy geram dengan sikap keras kepala istrinya.  Kenapa Yaya tidak mau mengerti.  Bukan maunya begini.  Bukan maunya dia berkhianat.  Semua keadaan ini bukan kemauan Boboiboy! 

Merah dengan keadaan ini,  Boboiboy menarik sang istri padanya dan memaksa menciumnya.  Yaya yang paksa seperti itu tentu memberontak melepaskan diri.  Umumnya Yaya tidak mungkin bisa mengalahkan kekuatan Boboiboy yang lebih besar dan kuat darinya,  tapi kali ini Yaya mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mendorong suaminya yang memangut bibirnya hingga terasa perih.

PLAK

Yaya menatap Boboiboy dengan pandangan mencela, "Jika kau bisa memutuskan menikahi wanita itu tanpa persetujuan ku maka aku juga bisa memutuskan perceraikan kita tanpa ada setuju darimu. " tangan Yaya mengelap bibir yang basah akan saliva Boboiboy.

Seolah ada bilah menikam jantungnya,  Boboiboy menggeritkan gigi nya dan kepalan tangannya terkepal. 

Benar,  itu adalah keputusannya menikahi Ying tanpa persetujuan Yaya selaku istri sah nya.  Adalah keputusannya menyembunyilan pernikahan keduanya. Adalah keputusannya memperlakukan Ying seperti istrinya. 

Semua adalah keputusannya.

Tapi... Bagaimana mungkin Boboiboy bisa berpisah dengan Yaya? Yaya adalah hidupnya.  Bagaimana...

Memikirkan hidupnya tanpa Yaya menakuti Boboiboy. 

"Yaya,  aku mohon. Maaf kan aku.  Kita tidak harus bercerai.  Bukan kah kita sangat menginginkan anak? Sori bisa menjadi anak kita." Yaya menatap tidak percaya suaminya,  "Sori juga akan menjadi anak mu bila kau bisa menerima semua ini Yaya.  Kumohon,  jangan tinggalkan aku. "

Semakin Yaya mendengarkan Boboiboy,  semakin banyak hal gila yang diucapkan pria itu.  Bagaimana bisa Yaya menganggap Sori anaknya sedangkan dia memiliki anak nya sendiri dalam perut nya? 

Apa secara tidak langsung berkata bahwa kesalahan Yaya mereka tidak bisa punya anak?  Boboiboy berkata kalau Yaya tidak bisa mengandung?  Kurang ajar!  Yaya bisa punya anak. 

Ah benar.  Anaknya.  Anaknya dengan Boboiboy.  Memikirkan anaknya harus menanggung derita sebagai anak yang memiliki dua ibu dan saudara tiri yang mungkin membencinya,  membuat Yaya semakin yakim berpisah dengan Boboiboy. 

Secinta apapun dia. 

Yaya menyentak kasar pergelangan nya yang di genggam Boboiboy.  Bersamaan dengan itu sebuah mobil berhenti di depan rumah dan sosok pria baya namun masih tampan keluar bersama pria tampan lainnya tapi lebih muda. 

"Papa!Fang!"

Boboiboy menatap dengan mata bergetar kedatangan mertuanya dan adik ipar sekaligus sahabat nya.  Melihat dari wajah tidak ramah keduanya,  Boboiboy sudah tahu masalah ini sudah diketahui keluarga besar nya dan Yaya. 

BUAG! 

Yaya tidak menghalangi adik kembarnya saat memukul wajah Boboiboy.  Meski perasaan sakit melihat pria yang dicintainya babak belur tapi sebelum Yaya berubah pikiran,  Kaizo,  Papa nya telah lebih dulu memeluk Yaya. 

"Jangan pikirkan lagi makhluk bajingan itu.  Sekarang kau pulang ke rumah Papa.  Papa akan mengurus perceraian kalian. " kata Kaizo memeluk erat putri nya, satu-satu kesayangan Kaizo karena kemiripannya dengan mendiang istrinya yang telah meninggal. 

"AKU TIDAK AKAN MENCERAIKAN YAYA!  DIA ISTRIKU! "

BUAG!

"DIAM BAJINGAN! " bentak Fang penuh amarah. 

BUAG

BUAG

BUAG

"Bajingan keparat!  Aku tidak memberimu restu menikahi saudariku hanya untuk kau khianati, Boboiboy!" Fang terus memberi pukulan keras kepada Boboiboy yang tidak melawan.

Yaya yang tidak tahan melihatnya,  meminta untuk masuk ke dalam mobil.  Dia harus menahan diri sekuat  tenaga untuk tidak berlari menuju Boboiboy yang merintih kesakitan. 

BUAG

Setelah pukulan terakhir,  Fang melempar tubuh lunglai Boboiboy begitu saja ke tanah,  "Mulai sekarang , kita tidak memiliki hubungan lagi.  Tidak ada lagi kata sahabat untuk orang yang mengkhianati Yaya. "

"Aku akan memastikan kau berstatus mantan suami Yaya di penghujung bulan ini.  Selama itu silahkan jelaskan perbuatan bejatmu kepada keluarga mu karena Yaya tidak akan pernah bertemu dengan mu lagi. " diakhir katanya Fang meludahi mantan sahabatnya.

Fang mengambil koper Yaya dan menyusul ke dalam mobil.  Segera mobil itu meninggalkan halaman kediaman Mechamato , dengan sang pemilik Rumah terkapar babak belur.

Dalam keadaan itu Boboiboy menangis menyesali perbuatannya hingga kehilangan cinta dalam hidupnya. 

"Boboiboy!  Astaga Boboiboy!  Kau terluka! Boboiboy!" entah kapan datangnya,  keberadaan Ying tidak dihiraukan oleh Boboiboy. 

Yaya...

Yaya akan meninggalkan nya...

Cintanya,  satu-satunya wanita yang dicintainya akan pergi...

Tidak

Tidak

YAYA!

"ARRRRGGGHHH! "

Raungan putus asa terdengar amat pilu. 



The End

Jangan lupa tinggalkan Vote dan Komen sebelum menekan tombol 'kembali'

Salam Hangat

Ellena Nomihara

Minggu,  14 Agustus 2022

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro