Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 8

Sebelum membaca Mari kita melakukan ritual terlebih dahulu!

Ini mantranya!

"Raih bintang! Tebarkan semangat untuk pencipta! Dan berikan pendapat yg ada d hatimu "

Yoss!! Yoss!! Yoss!!

(Artinya: Jangan lupa komen yak :v)

.
.
.

Bertemu dengan Clara
==========================

Rimuru POV

Kami bertiga berjalan menyusuri lorong koridor sekolah ,  untuk mengambil buku sekolah kami. 

Saat kami semakin dekat dengan tempat yang d tuju , aq menyadari sesuatu

(sayangnya)

bahwa banyak suara mengerikan yang ku dengar dan itu berasal dari tempat tujuan kami. 

Saat kami mendekati tumpukan kotak besar di lorong ini

Aq merasakan bahwa 'sesuatu' seukuran manusia meluncur ke arah kami. 

Azz juga menyadarinya jadi dia berhenti dan meletakkan tangannya di depan Iruma dan aku

"Berhenti, Tuan."

"Ada apa Azz?" tanya Iruma.

Azz bahkan tidak punya waktu untuk menjawab sebelum 'bola' hijau menabrak dinding dan menabrak kotak. 'Bola' itu ternyata adalah seorang siswa, seorang gadis dengan mata dan rambut hijau, gigi runcing, dan dua tanduk seperti domba jantan.

[[Tuan, menjauhlah dari gadis itu! Ada sesuatu yang sangat salah dengannya!]]

Ciel!? Apa maksudmu!?

[[A-Aku tidak bisa memprediksi tindakannya! Sama sekali tidak! Ini belum pernah terjadi sebelumnya!]]

I ini bahaya?! Bagai mana mungkin?!!

Baiklah! Baiklah... Tenang ok.. Mari berfikir...

Tenang! Apakah ini benar-benar masalah besar ?

[[Kamu tidak mengerti Master! Dia menentang semua logika, semua kemungkinan, semua akal sehat! Makhluk seperti itu seharusnya tidak ada! Kita harus menghancurkan monster ini!]]

Kuasai dirimu, Ciel! Kita tidak bisa seenaknya 'menghancurkan' atau membunuh siswa lain! Aq bisa mengatakan bahwa dia tidak terlalu kuat atau bisamenjadi musuh untuk kita,jadi kita tidak perlu memprediksi tindakannya.

[[Tetapi…]]

Dengarkan aq dengan baik Ciel... Jangan terlalu panik sekarang dengar...

Apakah menurut mu jika mengamatinya sedikit lagi atau lebih apa  kau mungkin dapat membuat prediksi tentang dia ke depannya?

[[Mungkin saja…]]

Bagus...

Anggap saja sebagai kesempatan belajar dan fokuslah pada hal itu alih-alih  jangan panik! Itu tidak ada gunanya bagi kita berdua,
Kau mengerti kan

[[Ya saya mengerti, maaf Master. Saya akan melakukan apa yang kau katakan....]]

Sejak mengembangkan emosi manusia, Ciel masih belum bisa mengendalikan emosinya sepenuhnya. 

Sayangnya dia terkadang panik seperti ini. 

Dia sangat cerdas, tetapi ketika ada sesuatu yang salah dalam rencananya dan bisa membahayakan ku, yang jarang terjadi, dia cenderung panik.

"STRIK! AHAHAHAHAHA!" 

teriak gadis aneh berambut hijau itu, jelas senang dengan 'pencapaiannya' menghancurkan dinding dan tumpukan kotak.

"A-apa kamu baik-baik saja?" 

tanya Iruma. Dia khawatir karena di matanya, jika seseorang didorong dengan kekuatan yang cukup untuk menghancurkan dinding dan terus berjalan, mereka pasti terluka dalam prosesnya.

 Meskipun, kali ini dia tampak sama sekali tidak terluka.

#Jangan bicara padanya, Tuan Iruma! Dia terkenal karena menjadi orang teraneh! Anda tidak boleh berbicara dengannya, atau dia mungkin akan terikat denganmu dan menimbulkan masalah!#

Azz berbisik kepada Iruma.

"Hai, saya Clara! Kaki kanan saya bernama Connor dan kaki kiri saya bernama Murph!" 

Katanya sambil menunjuk kakinya. Dia mengenakan sandal hijau aneh dengan mata dan mulut.

Apa aku baru saja melihat salah satu sepatu itu berkedip ? Aku tidak hanya melihat sesuatu yang buruk, kan Ciel?

[[Anda tidak melihat sesuatu, Master, sepatu aneh alam ini tampaknya hidup atau mungkin kerasukan, saya tidak yakin yang mana. Analisis tidak mengungkapkan sesuatu yang konklusif.]]

Fak-of-nature'? Itu agak kasar, bahkan untukmu Ciel!

"Tidakkah kamu hanya ingin menonton ?semuanya jadi pergi tauu...KABOOM! Aku akan melakukannya lagi, lihat aku! Liat aku!..HAHAHA!"

Dia menyanyikan lagu aneh untuk dirinya sendiri sambil mengemas kembali kotak-kotak itu, setidaknya yang masih utuh. 

Seorang guru melihat apa yang sedang terjadi dan bergegas untuk menghentikan Clara ketika dia melihat kami bertiga berdiri di dekatnya.

"Kamu Asmodeus, Iruma, dan Rimuru kan? Aku serahkan sisanya padamu!" 

dia mencoba untuk mengikat kami berempat dengan tali menggunakan telekinesis

(menurutku)

tapi aku menghentikannya dengan menggunakan manipulasi sihir untuk membatalkan efek kekuatannya.

"Apa? Tentu saja tidak. ..Trik kecil seperti ini tidak akan berhasil padaku. Jika anda ingin kami membantumu, anda bisa katakan dengan baik²!" kataku pada guru.

#Sheesh, sangat kasar!#

Kataku pelan sambil menggulung tali dengan rapi. Aq tidak keberatan membantu orang lain, tetapi ketika orang mencoba memaksakan pekerjaan mereka pada ku tanpa memintanya, itu membuat ku kesal.

"B-bisakah kau t-tolong bantu aku dengan mengawal Clara Valac menjauh dari s-sini?" 

dia bertanya padaku. Dia terlihat agak terkejut

Aku mungkin mengejutkannya saat aku menetralisir sihirnya dengan begitu mudah. 

Aq yakin dia juga memanggil  seorang siswa tapi meraka tidak banyak membantu.

"Lihat? Itu tidak terlalu sulit, kan?" 

Kataku dengan nada menggurui saat aku melemparkan tali itu kembali padanya.

 "Ayo Azz, Iruma, dan Clara juga…kurasa begitu."

"Ya tuan."

"Oke."

"Yaaaay! Riri, bawa aku ke tempat yang menyenangkan ! Aku ingin bermain denganmu, Azz-Azz dan Iruma-chi!"

Riri!? Apakah itu semacam julukan bodoh untukku? 

Akkk kepala ku pusing..…

"Bisakah kami memiliki buku-buku kami juga? Itu sebabnya kami datang ke sini sejak awal."

 Aq bertanya kepada guru.

"T-tentu ... ini dia." Kata guru sambil mengirimkan empat bundel buku ke arah kami menggunakan telekinesisnya.

Setelah mengambil buku-buku kami, kami berempat mundur ke lorong. Tiba-tiba, aku merasakan perasaan  sesuatu yang aneh  di perutku.

 Itu adalah perasaan yang memberitahu ku jika aq tidak pergi dari tempat ku sekarang ini maka aq akan terikat untuk melakukan sesuatu yang benar-benar memalukan atau menjengkelkan. 

Aq telah mengembangkan semacam

'indra keenam'

untuk hal semacam itu setelah bertahun-tahun menghindari sesi

'boneka dandanan'

paksa dengan para wanita Tempest. 

Aq memutuskan sekarang saatnya untuk menebus hal itu sebelum terlambat.

"Hei, teman-teman? Maaf, tapi ada sesuatu yang harus kulakukan. Aku akan menemuimu nanti, oke?" 

kataku kepada mereka. 

Aq ingin berjalan-jalan di seluruh sekolah sehingga aq bisa belajar di mana semuanya berada. 

Aq bisa merasakannya dengan deteksi universal, tetapi di mana kesenangannya? 

Aku akan menggunakannya untuk mengawasi Iruma saat aku pergi.

"Tapi aku ingin bermain denganmu, Riri!" Klara mengeluh. 

Yup, ku pikir itulah sumber perasaan aneh yang aq rasakan tadi. 

Aku yakin 'permainan' ini akan menjadi sesuatu yang benar-benar memalukan.

"Ini penting, maaf ya. Dan Juga, namaku Rimuru, bukan Riri." saya menanggapi.

"T-tapi…aku suka…Riri…" kata Clara, hampir terlihat seperti dia akan menangis. 

Aku tidak sedang dalam urusan membuat gadis-gadis menangis, jadi aku memutuskan untuk membiarkan dia memanggilku dengan nama panggilan bodoh itu karena sepertinya lebih sedikit masalah.

"Baik…panggil aku Riri…"

kataku enggan dan dia langsung ceria.

"Mau aku menemanimu?" tanya Azz.

"Tidak, aku harus pergi sendiri." aku memberitahunya.

"Sampai jumpa lagi, Rimuru!" Kata Iruma sambil memberiku sedikit lambaian.

"Sampai jumpa! Selamat 'bermain'!" 

Aq katakan, sedikit sarkastik dengan bagian terakhir itu.

 Setelah mengucapkan selamat tinggal, aq menghapus aura kehadiran ku sepenuhnya, pada dasarnya  aq menjadi tidak terlihat.

 Aq melakukannya tepat di depan mata mereka sehingga aq bisa melihat reaksi mereka.

"K-kemana kakakmu pergi!?" tanya Azz, sangat bingung, matanya berputar-putar mencoba melihat ke mana aku pergi.

"Rimuru itu…um…cepat? Y-ya, ya dia sangat cepat! Sangat cepat sehingga saat dia berlari, kamu bahkan tidak bisa melihatnya!"

 Iruma dengan panik mengarang alasan. 

Aq yakin dia mengira aq berteleportasi karena aq pernah melakukannya di dekatnya sebelumnya. 

Meskipun Iruma mungkin memikirkan hal yang salah dalam kasus ini, secara teknis dia benar tanpa dia sadari

Karena Aku memang bisa berlari secepat itu.

"Riri keren sekali!" kata Clara.

"Woooow! Seperti yang diharapkan dari salah satu masterku, memiliki kemampuan atletik yang luar biasa!" seru Azz.

Pria Azz ini terdengar persis seperti Diablo sekarang! 

Mereka terlalu mirip, sejujurnya agak meresahkan.

 Mungkin aku harus memperkenalkan mereka satu sama lain?...

Tapi..Setelah dipikir-pikir, mereka mungkin akan bersaing dan bertengkar ...jadi itu mungkin bukan ide yang bagus. 

Aq tidak membutuhkan persaingan seperti 'Diablo vs. Shion' di tangan ku seperti dulu.

Begitu aq keluar dari garis pandang ketiganya, aq membuat diri ku terlihat lagi. 

Menjadi tidak terlihat bisa membantu tetapi pasti ada kerugiannya. Misalnya, ketika orang lain tidak dapat melihat Anda, sangat mudah untuk menabrak mereka. 

Aq juga memiliki kebiasaan buruk untuk lupa bahwa aq tidak terlihat dan berbicara dengan orang-orang, membuat mereka takut.

 Ini bisa sangat lucu karena mengejutkan orang dengan cara ini, seperti berpura-pura menjadi hantu...

tetapi pasti ada waktu dan tempatnya.

Aq berjalan melalui berbagai lorong, aq merasakan sepasang mata memperhatikan ku, sejak tadi mengikuti pergerakan ku.

 Aq tidak berbicara tentang mata gadis tinggi berambut merah dari pagi ini tetapi mata orang lain. 

Mereka tidak memiliki ketajaman atau permusuhan yang sama seperti miliknya gadis itu

; mata ini terasa seperti penasaran dan tertarik padaku entah kenapa.

 Orang ini telah menonton bukan hanya aku, tapi juga Iruma sejak penampilan kami di atas panggung pada upacara masuk. 

Jujur aq sudah mencoba untuk mengabaikan mereka, tetapi itu tidak mudah.

 'Penguntit'

adalah seorang gadis berambut pirang dan bermata kuning dengan tanduk hitam kecil yang tingginya hampir sama denganku. 

Dari apa yang bisa saya dengar dari temannya yang tampak seperti dinosaurus, namanya adalah Eiko. 

Ketika aq melihat ke arahnya, dia merunduk di balik sudut dia mengintip ke sekeliling mengalihkan pandangan nya sendiri.

 Aq memutuskan untuk terus mengabaikannya untuk saat ini dan terus berjalan. 

Acara Menguntitnya mungkin mengganggu tetapi tampaknya tidak berbahaya.

Sekarang aq Melanjutkan jalan-jalan kecil ku di sekitar sekolah..., aq memutuskan untuk berhenti di perpustakaan sekolah agar Ciel bisa bersenang-senang. 

Maksud ku, mempelajari hal baru adalah salah satu hal favoritnya, bukan? 

Yang harus ku lakukan untuk membiarkannya menyerap semua pengetahuan dalam buku adalah menyentuhnya sejenak. 

Lalu aq bisa berjalan dengan santai, mengusap setiap buku saat saya berjalan seolah itu adalah hal yang benar-benar normal untuk dilakukan ketika mengunjungi perpustakaan.

"Apa yang baru saja kamu lakukan dengan buku-buku itu, Nak?"

 pustakawan bertanya padaku, menghentikanku saat keluar.

"Membaca mereka." 

Kataku terus terang, tidak benar-benar mengatakan yang sebenarnya karena Ciel sedang 'membaca'. 

Maksudku, secara teknis aku tidak berbohong padanya tapi aku tidak akan menjelaskan diriku sepenuhnya. Dia berhenti sejenak sebelum menjawab, terlihat sangat tercengang.

"Tunggu…membacanya? Bagaimana kamu membaca dengan cara seperti itu !? Yang kau lakukan hanyalah menyentuhnya!"

"Itu rahasia keluarga hehehe..." kataku sambil mengedipkan mata dan menyeringai.

Pustakawan tidak mengatakan apa-apa sebagai tanggapan. 

Dia mungkin berpikir aku benar-benar perempuan dan tentu aq merasa seperti sudah kehilangan kelerengku, berdasarkan raut wajahnya. 

Aq merasa sedikit deja'vu karena aq mendapat reaksi yang sama ketika aq melakukan hal yang sama di Ingrassia.

Aq keluar dari perpustakaan dan melanjutkan tur keliling Babyls yang dipandu oleh diriku sendiri. 

Aq kebetulan melewati semacam papan buletin dengan apa yang tampak seperti koran sekolah yang disematkan di atasnya.

 Terpampang tepat di halaman depan adalah wajah Iruma dan aku, mungkin foto yang diambil oleh Sullivan. 

Artikel itu tentang semua kejahatan yang terjadi pada upacara masuk, termasuk duel dengan Azz.

 Diasingkan di pojok bawah,

Aq melihat artikel lain tentang apa yang tampak seperti selebriti yang disebut 'dem-dol'. 

Artikel itu berbicara tentang dia memenangkan semacam penghargaan. 'Dem-dol ini adalah seorang gadis, mungkin seumuran dengan Iruma, mengenakan pakaian mencolok dan memegang mikrofon.

Bukankah seorang selebritas yang memenangkan penghargaan lebih diutamakan daripada dua rando yang belum pernah didengar siapa pun hingga kemarin? 

Agak lain ku rasa bahhh...

bahwa kami menjadi pusat perhatian di koran ini padahal tdk melakukan prestasi.


Meninggalkan papan buletin, aku berkeliaran di sekitar sekolah tanpa tujuan untuk beberapa saat lagi.

 Tidak banyak catatan yang terjadi kecuali ketika aq bertemu dengan seorang siswa aneh dengan rambut berwarna teal dan tanduk berukuran tidak rata. 

Dia mengenakan kacamata dan choker dengan pesona ungu persegi yang aneh, hampir membuat choker itu terlihat seperti kalung anjing. Dia memberiku perasaan aneh, jadi aku meminta Ciel menganalisisnya.

 Dia memiliki kekuatan sihir yang jauh lebih sedikit daripada rata-rata iblis di sini, tetapi Ciel memperhatikan sesuatu yang sangat aneh.

 Mantra aneh di lehernya mengandung sejumlah besar sihir, setidaknya dibandingkan dengan jumlah yang dimiliki oleh para siswa di sini. 

Menurut Ciel, jimat itu dimaksudkan untuk menyimpan kekuatan pemakainya agar bisa digunakan nanti. 

Jika bocah lemah ini berhasil memompa sihir sebanyak itu ke dalamnya, itu berarti dia telah melakukannya selama bertahun-tahun

Mengapa seseorang melakukan hal seperti ini? 

Yah mungkin Itu bagian yang mencurigakan.

Tapi bisa saja  Dia menyimpannya untuk keadaan darurat, karena dia sangat lemah, tapi kurasa dia merencanakan sesuatu yang jauh lebih jahat. 

Setidaknya itu firasat ku tentang hal ini. 

Saat aku memandangnya saat kami berpapasan di lorong, dia tersenyum padaku.

 Senyumnya membuat kulitku merinding.

 Aq telah melihat senyum seperti itu sebelumnya hanya dari satu orang; Yuuki Kagurazaka.

 Itu adalah fasad yang tampak ramah sempurna yang akan membodohi kebanyakan orang, tetapi aq lebih tahu, setidaknya pada saat ini. 

Senyum itu milik seseorang yang merencanakan sesuatu yang jahat, sesuatu yang berbahaya, aku tahu itu!

Ciel, perhatikan baik-baik pria dengan deteksi universal ini. Aq perlu tahu apakah dia mulai melakukan sesuatu yang mencurigakan, oke?

[[Dipahami. Saya akan melaporkan sesuatu yang tidak biasa kepada Anda, Master.]]

Mengesampingkan pikiranku tentang siswa yang mencurigakan itu, aku pergi untuk memeriksa Iruma. 

Aq menggunakan deteksi universal untuk melacaknya dan mulai menuju ke arahnya. 

Sepertinya dia sedang bermain-main di halaman bersama Azz dan Clara. 

Aq berteleportasi sekitar satu kaki tepat di belakangnya untuk menghibur diri setelah pertemuan menegangkan yang baru saja aq alami.

 Aq perhatikan Iruma dan Azz terlihat kelelahan sementara Clara masih memiliki terlalu banyak energi untuk kebaikannya sendiri. 

Ketiganya ditutupi dengan apa yang tampak seperti cat untuk beberapa alasan. Azz khususnya tampaknya tidak terlalu senang dilapisi dengan barang-barang itu.

"Waaaarrrr!" Aku berteriak main-main tepat di sebelah telinga Iruma.

"Whuaaaaa!" Iruma berputar, terkejut. Dia kehilangan keseimbangan dan mengayun-ayunkan lengannya sebelum tanah mendarat di pantatnya. 

"Rimuruuuuu!"

 dia meratap menatap ku seperti kelelahan setengah mati. Aku tertawa sedikit sebelum melihat ke atas dan melihat tiga anak disematkan di bawah mesin penjual otomatis karena suatu alasan. 

Kami berada di tengah lapangan berumput, jadi dari mana datangnya mesin penjual otomatis?!

"Riri ke sini main! Yaaaaay!" Kata Clara, sangat senang melihatku. Aq benar-benar tidak tahu mengapa, karena aq baru saja bertemu gadis itu.

"Hei, ada apa dengan orang-orang di sana?" Kataku, menunjuk ke tiga anak laki-laki yang disematkan ke tanah.

"Jangan khawatir tentang penjahat itu, Tuan, mereka baru saja mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan!" kata Azz padaku.

Itu tidak benar-benar menjawab pertanyaan ku sih...tapi baiklah…

"Tapi apa yang mereka lakukan sehingga pantas mendapatkannya?" 

Aku bertanya. 

Aq mengerti bahwa mereka mungkin melakukan sesuatu yang buruk tetapi kematian dengan mesin penjual otomatis sepertinya hukuman yang cukup berat.

Iruma menjelaskan bahwa Clara memiliki kemampuan yang memungkinkannya membayangkan apa pun yang pernah dilihatnya sebelumnya dengan sihirnya. 

Ini berarti makanan ringan, mainan, permen, minuman, apapun yang dia mau.

 Bajingan ini telah memanfaatkan kemampuannya. 

Mereka berpura-pura berteman dengannya sehingga mereka bisa mendapatkan barang darinya,

tetapi kemudian membuangnya ketika dia ingin menghabiskan waktu bersama mereka. 

Gadis malang itu sangat membutuhkan teman sehingga dia membiarkan mereka lolos begitu saja! 

Setidaknya itulah yang terjadi sampai sekarang. 

Iruma dan Azz(?)

telah berteman baik dengannya, bermain dengannya selama aku pergi, jadi dia tidak membutuhkan bajingan itu. Mereka datang untuk meminta minuman, jadi dia memberi mereka beberapa pelajaran...dengan menjatuhkan mesin penjual otomatis di kepala mereka. Cukup brutal, tapi sangat lucu!

 Mengingatkan ku pada sesuatu dari kartun slapstick.

"Sudah berapa lama mereka berada di bawah benda itu?" Aku bertanya.

"Sekitar satu jam." Kata Iruma, sekarang terlihat khawatir.

"Yah, kita mungkin harus mengeluarkan mereka sebelum mereka mati atau semacamnya. Aku yakin mereka telah mempelajari kesalahan mereka saat ini." 

Kataku sambil berjalan ke tiga anak laki-laki yang disematkan d bawa mesin penjual otomatis.

 Aq mengangkat mesin penjual otomatis dari mereka dan melemparkannya ke samping dengan mudah. 

Aq perhatikan mereka tampaknya tidak terlalu terluka saat mereka berterima kasih kepada ku dan pergi.

 Mereka benar-benar memar tetapi tampaknya tidak ada yang rusak.

Mungkin setan-setan ini lebih kuat dari yang ku kira. 

Aq menundukkan Azz dengan sangat mudah sehingga aq jadi meremehkan mereka.

Aq memutuskan untuk tdk meninggalkan mesin penjual otomatis yang rusak di halaman sekolah, jadi aq memakannya dengan skill azathoth.

"Kemana perginya mesin penjual otomatis tadi? Apa yang kamu lakukan dengan mesin itu Rimuru?" Iruma bertanya padaku.

Ups. Apa aq baru saja melakukan itu tepat di depan mereka tanpa berpikir dulu?

"Apa?" 

Aq mencoba untuk bertindak seperti tidak ada yang terjadi.

"Mesin penjual otomatisnya hilang! Apa yang kau lakukan jelas² tadi ada looo!?" dia bertanya dengan putus asa.

"Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan." 

Aq bermain bodoh dan polos.

"T-tapi ... itu ada di sana beberapa saat yang lalu!" 

Dia berteriak padaku. 

Iruma menoleh ke Azz dan Clara dengan ekspresi putus asa di wajahnya seolah-olah bertanya

'Aku tidak gila dan teman-teman yang lain juga melihatnya, kan?'. 

Mereka hanya mengangkat bahu, sama bingungnya dengan dia.

"Aku masih tidak tahu kenapa itu membuat mu panik. Jadi Kenapa kita tidak pergi membeli makanan ringan atau semacamnya? Aku mulai lapar."

 Bagian terakhir itu bohong, tentu saja; aq tidak lapar. Ku pikir bagian pertama juga bohong, tapi aq tidak akan menjelaskan apa yang baru saja aq lakukan di depan semua orang.

"Tapi…di sana…pergi…bagaimana…?" 

Iruma bergumam pada dirinya sendiri saat kami berjalan untuk membeli beberapa makanan ringan.

 Kita bisa minta Clara membuatkannya untuk kita tapi dengan apa yang baru saja terjadi aku tidak ingin bertanya.

{{Iruma, aq akan memberi tahu Anda beberapa detail lagi nanti. Lupakan saja untuk saat ini.}}

Iruma menatapku dan memberiku anggukan kecil. Sangat menyebalkan bahwa komunikasi pikiran ku hanya bisa berjalan satu arah dengannya. 

Aq berharap pada akhirnya aq dapat menemukan cara untuk memperbaikinya.

Saat kami berjalan, aku mendengar Azz menggumamkan sesuatu yang aneh.

#Aku tidak percaya Valac membuat permainan ibu rumah tangga yang tdk masuk akal dalam permainan bodohnya...dia bahkan membuat Tuan Iruma berperan sebagai anjing peliharaan!!ini tidak bisa diterima!#

Tunggu apa!? Kedengarannya sangat memalukan! 

Ku kira aq berhasil untuk mendeteksi lebih awal jika itu adalah hal-hal yang mereka lakukan saat aq pergi tadi!!.

Aku memberinya tatapan kasihan dan dia menanggapinya dengan kekalahan. 

Kata-kata tidak diperlukan bagi ku untuk menunjukkan simpati kepadanya saat kami bertatapan.

 Di masa lalu aq bahkan telah dipaksa memakai setelan kelinci setengah bugil,seragam pelayan, bikini pantai, gaun berenda dan banyak pakaian memalukan lainnya berkali-kali jadi aq tahu persis bagaimana perasaannya. 

Ehh... Tunggu dulu...

Sialan!!!

aku memakai salah satu dari pakaian itu sekarang! 

Aq tidak terlalu senang berpakaian seperti anak sekolah stereotip.

[[Tapi kamu terlihat sangat imut, Master! Anda harus memakai Pakaian seperti ini lebih sering.]]

Oh, jangan mulai dengan hal itu lagi, Ciel! Sudah kubilang, imut bukanlah penampilan yang ingin aku pilih!

[[Aku harus membuat desain pakaian yang lebih menggemaskan untukmu dan menyampaikannya ke Shuna! Saya merasa terinspirasi !]]

Tolong jangan! Apapun selain itu!

[[Hehehe…]]

Aq tahu tidak ada yang bisa kulakukan untuk menghentikan Ciel

Lakukan saja apa pun yang kau inginkan Ciel, aku menyerah. 

Ku kira aq harus mempersiapkan diri secara mental untuk sesi 'boneka-dandan' lain kali jika aq sudah di Tempest nanti. 

Aq sekarang tak ada bedanya dengan tampilan kekalahan yang mirip dengan Azz. 

Sementara aq berjalan terseok-seok, takut akan apa yang menanti ku saat berkunjung ke rumah ku sendiri

Aq merasakan sesuatu yang berat menghantam ku dari belakang. 

Clara sekarang menempel di punggungku, menggantung pada dariku. 

Jika aq adalah orang normal, Clara akan dengan mudah menjatuhkan ku karena melakukan hal itu.

"Hei! Kenapa kau bergelantungan di punggungku!?" 

seruku, terkejut bahwa gadis ini langsung melompat ke arahku tanpa peringatan.

[[Saya akan memperingatkan Anda jika saya menyadarinya Master, tetapi seperti yang saya katakan sebelumnya, makhluk ini benar-benar tidak dapat diprediksi.]]

Ya, mungkin itu lebih merupakan masalah besar daripada yang aq pikirkan sebelumnya…

"Aku ingin bermain denganmu, Riri! Kamu bisa menjadi kudanya!" Clara berkata dengan bersemangat.

"Tdk mau... Jadi sekarang Turun dari ku! Aku tidak ingin 'bermain' sekarang!" 

Saya mengeluh. 

Aku punya cukup banyak masalah untuk dipikirkan saat ini tanpa seorang anak yang terlalu bersemangat menempel di punggungku.

"Tapi Ririiiii! Kita  bisa bermain lebih awal! Pleeeeeaaase!" Clara memohon padaku.

"Baik, terserah. Kamu bisa menunggangiku, diam saja supaya aku bisa berpikir. Aku sedang banyak pikiran sekarang." 

Aq sekali lagi menyerah pada permintaannya.

"Yeeeeeyyyyy!"

Menggendongnya benar-benar bukan masalah bagi seseorang dengan kapasitas kekuatan seperti ku, jadi ku tahan saja; 

Aq yakin itu terlihat sangat konyol karena pada dasarnya ukuran tubuh kami sama.

 Aku tidak bisa berhenti memikirkan anak laki-laki berkacamata tadi yang memiliki choker aneh.

 Dia benar-benar membuatku merinding.

 Aku masih belum bisa memutuskan apakah aku harus memperingatkan Sullivan tentang dia karena aku tidak punya alasan kuat untuk curiga padanya

Walau hanya firasat saja.

Hari sekolah segera berakhir, dan aku berjalan pulang bersama Iruma. 

Ketika kami kembali, Diablo dengan penuh semangat menunggu di pintu.

 Rupanya dia gelisah sepanjang hari, mondar-mandir.

 Dia pasti benci tidak diizinkan untuk menghubungi ku kecuali dia memiliki keadaan darurat.

 Setelah makan malam, aq mendekati Sullivan, ingin meminta sesuatu darinya.

Begitu kami sendirian, saya bertanya,

"Hei, adakah cara agar kamu dapat memberi ku lebih banyak wewenang dalam hal menyelidiki risiko terhadap sekolah? Itu agar aq  dapat melakukan begitu banyak  'peran' ku saat ini sebagai siswa normal."

"Mengapa kamu meminta hal ini dengan begitu tiba-tiba? Apakah kamu menemukan sesuatu yang aneh atau membahayakan di sekolah?" 

Sullivan bertanya, terlihat khawatir.

"Bukan sesuatu tapi seseorang.

Aku tidak bisa memberikan banyak detail karena kebanyakan hanya firasat, tapi aku tidak sengaja bertemu dengan seorang siswa yang kupikir mungkin sedang merencanakan sesuatu yang berbahaya.

Dia mengeluarkan getaran yang sama seperti musuh yang sangat licik.

Aku bahkan tdk menyangka harus menghadapi hal yang sama seperti di masa laluku.

Aku tahu ini mungkin tidak banyak membantu ,tetapi kau sudah berjanji bahwa aku bisa memiliki akses penuh tentang informasi dan kebebasan bergerak di dalam Babyls." 

Aq menjelaskan kepadanya.

"Begitu yah... Aku punya ide tentang sesuatu yang mungkin bisa membantumu, tapi aku perlu memikirkan detailnya ...sebelum aku bisa menerapkan yang kau ingin kan.... Beri aku waktu untuk mengatur semuanya."

"Ya, tidak masalah. Terima kasih sudah mendengarkan."

"Tidak, terima kasih Rimuru. Kamu bahkan baru memulai tahun ajaran dan sudah mengendus kemungkinan ancaman yang ada. Aku cukup terkesan dan kagum"

"Aku belum benar-benar melakukan sesuatu yang mengesankan saat ini, tapi aku menghargai pujianmu."

Sullivan berhenti sejenak melihat ke bawah.

 Dia tampaknya berdebat apakah dia harus mengatakan apa yang ada di pikirannya.

"Rimuru, apakah kamu sangat ahli mendeteksi dan menilai ancaman yang akan datang?" dia bertanya padaku.

"Ya, kurasa bisa dibilang begitu. Itu sebenarnya salah satu keahlianku." 

kataku pada Sullivan. Secara teknis itu adalah salah satu kekuatan utama Ciel, bukan milikku,

tapi dia adalah bagian dari diriku, jadi itu tidak bohong.

"Jadi, kamu bisa menentukan kapan  seharusnya kamu untuk campur tangan dalam situasi yang mengerikan?"

"Tentu saja."

"Lalu ada satu hal yang ingin aku tanyakan padamu. Ini hanya sebuah permintaan jadi ingatlah ini. Jika Iruma terlibat dalam sesuatu yang berbahaya,tolong kamu hanya bertindak ketika keadaannya menjadi sangat mengerikan.

Anda bisa ikut campur tangan sampai saat terakhir jika anda mampu menghentikan bencana itu agar tidak menjadi lebih besar.

Kau tau..jika bencana terjadi itu Sama seperti menyaksikan perjuangan Iruma yang menyakitkan bagiku, aku ingin cucuku yang berharga tumbuh sebagai pribadi yang baik dan lembut dan mura hati..tapi..  cobaan ,perjuangan dan kesengsaraan diperlukan untuk itu jadi biarkan dia mengatasi masalah nya tapi tolong bantu dia saat masalahnya berubah menjadi Mengancam nyawa nya."

"Jadi, kamu ingin aku menyelidiki tapi hanya campur tangan ?jika benar-benar diperlukan biarkan Iruma terlibat dengan masalah? "

"Tepat."

"Baiklah, kupikir aku bisa mengaturnya. Hal Itu juga harusnya lebih menyenangkan daripada menghancurkan ancaman sebelum ada hasilnya.

Bukankah menukik dan menyelamatkan hari di saat-saat terakhir secara stereotip terlihat heroik?

Raja iblis bertindak seperti pahlawan dan rekan lawan mereka.
Itu hal yang cukup lucu!" 

kataku sambil terkekeh.

Sullivan menatapku dengan wajah khawatir. Dia mungkin tidak berpikir aq menganggap ini dengan serius.

"Tapi jangan khawatir, aq tidak menganggap ini hanya sebagai permainan kok. Aq menganggap ini sama seriusnya dengan yang aq lakukan untuk menjaga keamanan semua orang d negaraku

Aq hanya mendapatkan sedikit hiburan di sepanjang perjalan yg ku lalui.

Jadi sekali lagi aq mengatakan memang  aq datang ke sini untuk menghilangkan kebosanan ku saja."

 Aq meyakinkan dia.

"Ya, kamu memang pernah mengatakan itu. Baiklah, selama semua orang aman, aku tidak keberatan jika kamu menganggapnya menyenangkan." 

Sullivan berkata sambil menghela nafas.

"Hebat, aku senang kamu menyetujui 'metode'ku."

Setelah selesai dengan Sullivan, aq menuju ke kamar tidur ku. Aku memanggil Ranga dari bayanganku agar kita bisa menghabiskan waktu bersama.

 Aq bermain dengannya dan mengelusnya sedikit sebelum kami berdua berbaring di tempat tidur bersama.

 Aq bisa tidur jika aq benar-benar ingin dan dengan semua yang terjadi hari ini, aq benar-benar ingin menutup pikiran ku untuk malam itu saja.

Ciel, aku ingin tidur sampai besok pagi.

[[Baiklah, Master. Mengaktifkan mode tidur hingga jam 7 pagi besok.]]

Terima kasih, Ciel, selamat malam!

[[Tidur nyenyak Master!]]

Perasaanku menjadi gelap saat mode tidur diaktifkan, mengakhiri hari pertamaku yang penting di Babyls.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Catatan: aku tahu sih ada beberapa yang aneh dalam cerita ini, tetapi aq hanya ingin menuangkan beberapa kecil yang aq pikirkan tentang kenapa aq  mengubah sedikit kepribadian dari beberapa karakter di sini. 

Jangan berhenti membaca sekarang

karena chapter sebenarnya sudah hampir selesai dan  ini hanya sedikit info latar belakang pemikiran aku saat menulis novel ini.

Pertama mari kita bicara tentang Kepribadian  Rimuru kita.

 Kalian mungkin telah memperhatikan bahwa aq telah meningkatkan pribadi sisi nakal dan ke usilannya.

Yahh karena itu sebagai  meningkatkan beberapa momen komedi dalam cerita tetapi juga memiliki alasan di balik kenakalan nya.

 Setidaknya sudah beberapa dekade sejak perang tenma

(Gua sih belum benar-benar memutuskan garis waktu yang tepat setelah perang tapi karena itu tidak masalah menurut ku)

dan Rimuru sangat bosan dengan tidak banyak yang harus dilakukan untuk waktu yang cukup lama. 

Dia mendambakan hiburan benar² butuh hiburan!!,

jadi dia membuat hiburannya sendiri di setiap dia mendapat kesempatan. 

Aq juga menyebutkan di chapter sebelumnya bahwa dia telah melepaskan diri dari inkarnasi sebelumnya

bahkan lebih melepaskan kemanusiaannya yang dulu

Hal ini mengakibatkan dia menjadi kurang peduli terhadap orang lain yang tidak dekat dengannya. 

Dia mungkin mengacau nakal dan usil dengan orang lain, terkadang sedikit kejam, untuk kesenangannya pribadi, tetapi dia masih memiliki poin yang dia miliki untuk tetap bersikap baik sebelum dia bertindak terlalu jauh. 

Aq tidak membuatnya menjadi sosiopat total kok...

 Aq juga berpikir membuatnya sedikit lebih kompetitif dan konfrontatif, alias lebih 'mirip monster' akan bagus untuk alasan plot wkwkwkwkkw

Kedua,

mari kita bicara tentang Iruma kawai kita. 

Dalam materi dan sumber, dia sebagian besar adalah karakter yang sangat pasif.

 Aq memutuskan untuk membuatnya sedikit lebih berani dan lebih tajam

setidaknya saat dia bersama Rimuru. 

Niat ki adalah untuk menciptakan dinamika saudara kandung yang lucu di antara keduanya

membuat mereka saling menggoda dan mengacau satu sama lain,

Dia akan tetap menjadi yang lebih pasif dari keduanya tetapi masih akan membela dirinya sendiri. 

Aq suka berpikir bahwa alasan cerita untuk perbedaan kepribadiannya ini adalah karena memiliki Rimuru di samping nya telah membuatnya lebih percaya diri. 

Dia tidak perlu terlalu khawatir tentang berada dalam bahaya sepanjang waktu karena Rimuru melindunginya.

Ketiga

Kali ini aq ingin membahas tentang Sullivan. 

Dalam materi dan sumber dia benar-benar hanya karakter pelawak komik yang konyol,yah.. Setidaknya itu yg ku pikir. 

Tapi aq berasumsi bahwa dia memiliki sisi yang lebih serius jika mengikuti beberapa kondisi tertentu karena itu ditampilkan secara singkat beberapa kali di manga dan animenya, meskipun mungkin sikap lucunya hanya berakting. 

Aq memutuskan untuk lebih memperlihatkan sisi serius dirinya, membuatnya menjadi semacam karakter dua kepribadian. 

Yang aq tuju adalah karakter yang ceria, bahagia, dan riang yang terlihat tidak sadar tetapi sebenarnya sangat cerdas dan licik.

 Ketika itu mulai memsuki topik penting, dia merencanakan sesuatu dengan cermat, berpikir ke depan dan melindungi apa yang dia pedulikan.

 Aq juga mengisyaratkan bahwa wajah 'serius' yang dia tunjukkan hanyalah tindakan yang dia gunakan saat diperlukan. 

Aq mungkin sebenarnya mengikuti karakter aslinya lebih banyak dari yang ku kira sih.., tetapi Sullivan adalah karakter yang cukup misterius,

jadi sejujurnya aing jg tidak yakin. 

Lebih sulit untuk mengatakannya dari manga dan anime jika dibandingkan dengan novel

pemikiran karakter dan kepribadian jauh lebih tidak jelas dan lebih sulit untuk dituliskan bagi ku.. Terlalu rumit karena butuh detail wkwkwkw

, apa yang baru saja aq bicarakan adalah versi ku tentang kakek itu setidaknya.

Keempat

karakter paling minor, setidaknya pada saat ini.

 Dalam materi dan sumbernya

Eiko adalah karakter minion  yang naksir Iruma tapi terlalu malu untuk mendekatinya. 

Berulang kali, dia mencoba tapi gagal, dan itu bagus untuk di ikuti untuk ditertawakan. 

Aing sih berencana untuk menambahkan lebih banyak peran dengan karakternya, biar membuat beberapa perubahan kepribadian juga.


JADI SAMPAI JUMPA DI CHAPTER SELANJUT NYA!!!!

OYYY VOTE OY! .. JAN MAIN PERGI AJA... T_T ntar Rimuru marah lo...

.
.
.
..
.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro