Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 6

Sebelum membaca Mari kita melakukan ritual terlebih dahulu!
Ini mantranya!

"Raih bintang! Tebarkan semangat untuk pencipta! Dan berikan pendapat yg ada d hatimu "

Yoss!! Yoss!! Yoss!!

(Artinya: Jangan lupa vote dan komen yak :v)

.
.
.
.
.
....

Upacara Masuk
______________________

Rimuru POV

Saat aq Masih melihat ke luar jendela, aq mendengar ketukan di pintu.

"Rimuruuuu chaaannnn…! Waktunya Banguuuuunnn!" 

Sullivan berkata dengan suara keras sebelum membuka pintu. Melihat ku tidak di tempat tidur, dia terlihat agak bingung.

"Kamu sudah bangun? Apakah kamu sulit tidur tadi malam?"

 kata Sullivan, terdengar khawatir dalam bentuk telur nya

"Aku tidak tidur sama sekali; aku tidak membutuhkannya." kataku terus terang.

"Omong kosong! Tentu saja, kamu butuh tidur! Mana ada yg tidak butuh tidur! " dia bersikeras.

"Um...tidak ,tapi aku tidak tuh. Aku benar-benar tidak butuh tidur! Slime tidak butuh itu." kataku dengan tegas.

Secara teknis aku  juga tidak butuh makanan, tapi aku tidak akan pernah mengatakan itu padanya!

"Ooooooohhhh…"

kata Sullivan, memproses apa yang baru saja kukatakan sejenak.

"Mengapa kita tidak turun sekarang ?, kita memiliki acara untuk upacara penerimaan siswa baru bukan? Bagaimana kalau kita turun untuk bersiap-siap,?" Kata ku meminta untuk memecahkan ketegangan.

"Ya, aku tahu! Tentu saja upacara! "

Katanya dengan semangat kembali

"Apakah Iruma sudah bangun? Aku akan membangunkannya untukmu jika belum."

"Aku datang untuk membangunkanmu dulu, jadi dia belum bangun. Silakan jika anda berkenan Rimuru Chan..."

"Baiklahh....!" kataku riang.

Jika kita Saudara seharusnya saling mengacau, bukan? Aq mungkin juga bisa menerima peran seperti itu! Hehehe...

Aku memasuki kamar tidur di seberang lorong kamarku, berhati-hati agar tidak menimbulkan suara. 

Aq menemukan remaja berambut biru tua itu tergeletak di tempat tidurnya yang besar, meneteskan air liur ke bantalnya. Dia tidur nyenyak, terlihat sangat damai bagai kan bayi baru lahir...

Ciel, bentuklah koridor penghubung jiwa antara aku dan Iruma. Itu untuk keselamatannya sendiri selama kita berada di sekolah.

[[Tentu… Koridor penghubung jiwa antara Rimuru Tempest dan individu Iruma Suzuki telah dikonfirmasi.]]

Bagus. Terima kasih, Ciel. Sekarang aq dapat berbicara dengannya dari mana saja menggunakan komunikasi pikiran, aq rasa dia tidak akan dapat merespons dengan cara yang sama.

Aku keluar dari kamar tidur dan menuju ke bawah. Aku duduk di meja makan di sebelah Diablo, menyeruput teh aneh yang sepertinya disukai orang-orang di sini. 

Setelah menikmati rasanya selama satu atau dua menit, aq memutuskan sudah waktunya untuk membangunkan 'kakak!' ku.

{{Hei, Iruma! Keluarkan pantat malasmu dari tempat tidur!}} 

Aku berkata keras melalui komunikasi pikiran, aq tersenyum pada diriku sendiri saat aku terus menyeruput tehku dengan polos.

....

Iruma POV

"Aaaah!" 

Aku berteriak, dikejutkan oleh suara keras yang tiba-tiba.

Aku terbangun karena seseorang meneriakiku.

 Aku cepat-cepat duduk di tempat tidurku, terguncang, dan melihat sekeliling dengan panik.

Apakah itu Rimuru? Tidak ada orang lain di kamarku, tapi aku yakin aku baru saja mendengar suara Rimuru! Tapi dimana dia!? 

Apakah dia menghilang begitu dia berteriak padaku? 

Tunggu sebentar, sepertinya aq tidak benar-benar mendengar suara itu dari telinga ku, tetapi di kepala ku!

 Bisakah dia menggunakan telepati ?!

Aku bergegas keluar dari kamarku untuk mencari Rimuru.

Rimuru POV

Iruma berlari menghambur ke ruang makan dan langsung menuju ke arahku. Dia pasti tahu bahwa saya bertanggung jawab atas 'kebangkitannya yang kasar dari kasur nya'.

"Rimuru, bisakah kamu menggunakan telepati, atau semacamnya ?!" 

dia bertanya, tampak kesal.

"Ya, kenapa kamu bertanya?" 

Aq menanggapi dengan polos.

"Jangan pura-pura bodoh! , aku yakin kamu sudah tahu kenapa kan? Kenapa kamu harus membuatku takut seperti itu di pagi hari?! Bagaimana kalau aq sampai ngompol?!"

"Ppffhh.... Maaf maaf..Aku sedang menguji untuk memastikan apakah telepatiku bekerja padamu.
Aku harus bisa menghubungimu bahkan ketika aku tidak berada di dekatmu secara fisik, bagaimanapun juga aku adalah pelindungmu." 

kataku sambil menyeringai.

"Itu tidak berarti kamu harus berteriak di dalam kepalaku untuk membangunkanku dongg!" protesnya.

"Itu kan hanya lelucon yang tidak berbahaya! Kadang-kadang aku harus bersenang-senang, bukan?" 

Aku memberinya senyum manis

"Apapun, tolong jangan lakukan lagi…" gerutu Iruma.

"Lain kali aku akan mengecilkan volumenya, oke?" kataku sambil terkekeh.

"Kurasa itu berhasil…" kata Iruma dengan cemberut.

Setelah menyelesaikan sarapan kami, Sullivan membawakan kami seragam sekolah. Iruma mendapatkan seragam laki-laki, kemeja putih dengan jaket teal berkerah tinggi dan sepasang celana yang serasi. 

Dan aq...(sayangnya) mendapatkan seragam anak perempuan, yang merupakan benda berjumbai merah muda yang sangat mirip dengan pakaian khas anak sekolah dari Jepang. Ini adalah blus merah muda pucat dengan lengan pendek bengkak bersama dengan kerah merah muda dan rok pendek. 

Rupanya, siswa juga bisa mengenakan seragam khusus tapi selama mereka mendapat izin sih, tapi karena tugas ku adalah berbaur sebagai siswa normal jadi aq menggunakan seragam dasar

Itu adalah pilihan terbaik untuk ku. Karena pakaian ini tidak ajaib seperti semua pakaian ku yang lain, aq mereplikasinya dengan aura ku alih-alih memakai yang asli

(sejak aq menjadi 'naga sejati' aq bisa membuat pakaian ku sendiri seperti yg ku mau ). Aq mungkin tidak memiliki bendah apa pun untuk melindungi yang  ada di bagian bawah, tetapi itu tidak berarti saya tidak memiliki rasa kesopanan!!

Tentu saja aq harus memakai bawahan!! Masa ia tdk pake sempak!

 (Memang sih Kurasa aku memang telanjang saat dalam bentuk slime, tapi itu situasi yang sama sekali berbeda!.)

Aku kembali ke atas dan berganti ke seragam baruku. Juga, untuk menjaga rambut panjangku yang mengganggu dari wajahku, aku mengaturnya menjadi kuncir kuda tinggi menggunakan pita (dengan sedikit bantuan dari Ciel).

 Aq melihat ke cermin menatap diri  sendiri dan mengerutkan kening.

Aku terlihat seperti anak sekolah stereotip, tapi kurasa itulah yang seharusnya aku tuju saat ini. Itulah peran yang seharusnya aq mainkan untuk pekerjaan ini. Ku kira ini tidak lebih buruk daripada beberapa pakaian yang telah ku kenakan selama bertahun-tahun.

Aku turun sekali lagi, lengkap dengan berseragam.

 Iruma sudah turun di depanku, juga memakai miliknya. Aku menoleh dan melihat dia menatapku lagi,

Dan dia tersipu.

Wkwkwkkwkw

Tersipu..

Aq sudah mengatakan kepadanya untuk tidak melihat ku seperti itu!!

Kaparat!!

"Ooyy...Iruma..., ingat bagaimana aku mengatakan betapa aku benci tatapan yang kamu berikan padaku sekarang? Kamu harus mengendalikan tatapan matamu itu Kamu tidak bisa menatapku seperti itu di sekolah. Aku seharusnya menjadi kakakmu, pikirkan sejenak tentang apa yang akan terjadi jika siswa lain memperhatikanmu menatapku seperti itu!"

Wajahnya memerah karena alasan lain ketika dia menyadari konsekuensi macam apa yang bisa datang dari dia bertindak seperti ini.

"Maaf maaf maaf!" dia dengan panik meminta maaf kepada saya.

"Tidak apa-apa, lain kali kau harus lebih berhati-hati."

"Hanya saja…kau terlihat sangat…bagus dalam hal itu. ...Itu…cocok untukmu…" Katanya malu-malu.

Itu cocok untukku!?

[[Itu cocok untukmu, Master! Kamu terlihat menggemaskan!]]

Aku tidak butuh masukanmu sekarang, Ciel!

Aku mengerang sebelum kembali ke Iruma.

 "Serius, kamu harus menghentikan sikap mu ini.... Kamu juga tidak boleh mengatakan hal-hal seperti itu d depan umum...."

"Oke baiklah, Rimuru…" katanya, terlihat sangat malu.

Sullivan, Iruma, dan aku meninggalkan mansion untuk pergi ke upacara masuk. Sullivan bersikeras mengambil sejumlah foto yang memalukan

(jadi mereka punya kamera di sini?)

Aku dan Iruma sedang dalam perjalanan. 

Kami berjalan ke sana dengan berjalan kaki, tidak seperti kebanyakan siswa, karena Iruma tidak bisa terbang.

 Setibanya di sana, kami memasuki auditorium besar yang dipenuhi banyak iblis dengan berbagai penampilan. 

Beberapa terlihat hampir seperti binatang buas sementara yang lain sangat mirip dengan manusia.

 Agak mengingatkan ku pada orang-orang Tempest, jadi aq sangat nyaman dengan berbagai macam makhluk di sekitar kami.

 Sullivan berpisah dariku dan Iruma, menginstruksikan kami untuk mencari tempat duduk sendiri.

 Iruma dan aku duduk di dua kursi terbuka pertama yang bisa kami temukan. Tidak seperti ku, Iruma terlihat sangat tidak nyaman dikelilingi oleh iblis dengan berbagai ukuran, beberapa pun ada yang jauh lebih besar dari kami.

Ku kira bagi kebanyakan berbentuk manusia, ternyata banyak iblis seperti ini, pasti ini akan sangat mengintimidasi bagi iruma... Itu tidak mengganggu ku sih; aq sudah melihat jauh lebih menakutkan daripada pipsqueaks ini.

Iblis yang duduk di dekat kami salah satu yang lebih besar berkomentar tentang bagaimana baunya enak tepat d belakang iruma. 

Sekarang Iruma sepertinya akan mengencingi dirinya sendiri karena ketakutan.

#Tidak apa-apa! Abaikan dia.# Aku berbisik pada Iruma.

Kami duduk di sana sebentar, menunggu upacara dimulai. Aq membiarkan Ciel pergi ke kota menganalisis semua orang dan semua yang terlihat. Dia tampaknya sangat tertarik pada semua jenis iblis yang berbeda ini, jadi aq yakin dia sedang bersenang-senang.

Bersenang-senang, Ciel?

[[…]]

Wow, dia begitu sibuk dia bahkan tidak menanggapi ku-!

[[Ssssshhhhhhhh!]]

Baiklah, tapi bukan berarti aku bisa berhenti berpikir begitu saja lho! Bukan salahku kau mendengar semua pikiranku apakah kau mau atau tidak.

[[…]]

Tiba-tiba, Seorang pria di atas panggung mengumumkan bahwa semua orang akan menyanyikan lagu sekolah. 

Aq tidak dapat mempercayai telinga ku ketika mendengar liriknya,

semua liriknya berisi tentang memakan manusia dengan banyak detail yang mengerikan.

 Aq harus menahan diri untuk tidak tertawa terbahak-bahak karena betapa absurdnya hal itu. 

Iruma memiliki reaksi yang jauh…berbeda…. Sejujurnya dia terlihat seperti akan pingsan atau semacamnya. Aku meletakkan satu tangan di bahunya untuk mencoba menghiburnya.

#Tenang! Orang-orang ini tidak seberapa dibandingkan dengan ku! sehingga kau tidak perlu khawatir! Tak satu pun dari mereka yang bisa menyakitimu saat aku ada, aku janji!#

Aku berbisik padanya.

#O-oke.#

Anak yang malang…

Setelah lagu selesai, Sullivan melangkah ke atas panggung. Iruma sepertinya terkejut dengan ini, kurasa dia tidak tahu kakeknya adalah kepala sekolah seperti ku.

"Tahun ini, dua cucuku yang berharga akan bersekolah di sekolah yang bagus ini. Nama mereka Iruma, dan Rimuru. Ini fotoku bersama mereka pagi ini. Bukankah mereka menggemaskan!" 

Sullivan berkata sambil mengangkat poster besar dari salah satu foto yang dia paksa kami bawa sebelumnya sebelum tiba-tiba meninggalkan panggung.

 Iruma membenamkan wajahnya di tangannya, jelas sangat malu. 

Aq melihat berbagai  iblis di sekitar kita saling berbisik.

#Kepala sekolah punya cucu?#

#Iruma dan Rimuru? Nama yang aneh…#

#Yang cewek itu lucu banget!#

#Dia pasti sangat mencintai mereka!#

Gumaman siswa lain diinterupsi oleh penyiar yang berbicara lagi.

"Dan selanjutnya, pidato dari ketua kelas mahasiswa baru, Asmodeus Alice!"

Aku menoleh untuk melihat 'anak laki-laki cantik' dengan warna rambut yang mirip dengan Shuna. Dia mengenakan pakaian putih yang rumit dan terlihat sangat arogan; mungkin dia adalah anak orang kaya atau bangsawan. 

Dia berjalan ke panggung, tetapi hanya sampai di tengah jalan sebelum diinterupsi oleh penyiar.

"Ada perubahan rencana! Asmodeus, silakan duduk kembali. Tuan Iruma dan nona Rimuru akan menyampaikan pidato menggantikan Anda."

Sungguh?!!serius!? Aq datang ke sini untuk beristirahat dari hal-hal seperti ini!!! Aq benci pidatooo!! Astagaaa, jika mereka ingin aq naik ke atas panggung, setidaknya aq akan membuatnya berharga dengan memukau penonton!

Aq mengaktifkan percepatan pikiran, membiarkannya bocor melalui koridor jiwa ke Iruma juga.

{{Hei, Iruma. Aq mempercepat pemikiran kita sehingga aq dapat menyampaikan rencana ku kepada mu untuk menangani hal ini. Aku tahu kamu tidak bisa menjawab jadi dengarkan saja. Biarkan aq menangani sebagian besar pembicaraan dan aq akan memberi mu garis besar dan instruksi melalui telepati. Aq sudah terbiasa berbicara di depan umum menjadi pemimpin suatu negara lho. Tetap tenang dan ikuti instruksi ku ok? .}}

Saya menonaktifkan akselerasi pikiran dan kami berdua berjalan ke atas panggung. Aq dapat melihat pria Asmodeus itu kembali ke tempat duduknya, mendidih karena marah. Hebat sekali, hari pertama sekolah ini kami baru saja membuat musuh …

{{Ulangi hal-hal yang ku katakan melalui komunikasi pikiran.}}

Berdiri di podium, bahu-membahu dengan Iruma, aq memutuskan untuk memulai pidato kami.

{{Halo, nama saya Iruma.}}

"Halo, nama saya Iruma." katanya kepada hadirin.

"Dan aku adalah saudara kembarnya, Rimuru! Kami adalah cucu Sullivan! Kami menyambut kalian semua di sekolah yang luar biasa ini. Tahun pertama kami di sini menandai awal dari pengalaman yang penuh pembelajaran dan kesenangan." kataku riang sambil tersenyum.

{{Saya berharap dapat belajar banyak di sini bersama Anda semua, sesama siswa!}}

"Saya berharap untuk belajar banyak di sini bersama dengan kalian semua, teman-teman siswa saya!" Iruma mengulangi.

#Jangan katakan itu! selanjutnya! Lakukan saja!# Aku berbisik padanya.

"Kami tidak suka pidato panjang, jadi yang ini akan dibuat singkat. Biarkan hidup kami di Babyls luar biasa dan penuh kegembiraan!" Aq mengumumkan dengan nada agung.

{{Berpaling menghadapku dan dorong tanganmu ke udara segera! Saya akan menggunakan sihir jadi jangan panik!}}

Aku berbalik, sekarang berdiri berhadap-hadapan dengannya, sekitar satu kaki jarak di antara kami. Lengan Iruma melesat ke udara bersamaan dengan lenganku. 

Aq tersenyum, sangat bersemangat untuk menggunakan skill ini lagi setelah tidak memiliki kesempatan selama bertahun-tahun. Aku menghasilkan api hitam di udara di atas kami, membuat Iruma dan aku terlihat sama-sama berkontribusi pada kekuatan dalam satu tangan.

 Aq memanipulasi api menjadi bentuk kata-kata 'Welcome to Babyls!' dalam bahasa iblis (jelas lah...).

 Aq mempelajarinya tadi malam dengan bantuan Ciel. Iruma terlihat cukup terkejut tapi menutup mulutnya, memaksanya untuk tersenyum.

#lihat? Sudah kubilang aku tahu bagaimana menangani hal-hal seperti ini! Jatuhkan tanganmu sekarang.#

Aku berkata pada Iruma dengan tenang sambil tersenyum. Aku menurunkan lenganku dan menghilangkan api selaras dengannya. Penonton tampaknya sangat senang dengan penampilan ku,

Aq mendengar banyak orang berseru tentang apa yang baru saja mereka saksikan.

"Wow! Warna api itu sangat keren!"

"Bagaimana kamu bahkan membentuk kata-kata dari api seperti itu!? Gila!"

''Cewek Rimuru itu sepanas apinya!"

"Sihir macam apa itu !?"

"Mereka berdua kuat, tapi gadis itu sepertinya yang tegas."

"Aku tidak keberatan dibakar olehnya ! "

"Mereka berdua sangat lucu!"

Aq mendengar banyak pujian

(dengan beberapa komentar agak mengkhawatirkan jujur)

untuk ku dan Iruma sebelum mereka diambil alih oleh banyak siswa yang meneriakkan

'Sullivan Twins!' 

serempak, berulang-ulang. Hebat, sekarang kita punya nama panggilan bodoh…

Iruma POV

Saya naik ke podium, berdiri dekat di samping Rimuru. Dia tampak sangat percaya diri, meski tidak punya waktu untuk bersiap. Yang harus ku lakukan hanya mengulangi apa pun yang dia katakan melalui telepati, jadi aq tidak perlu khawatir.

{{Halo, nama saya Iruma.}}

"Halo, nama saya Iruma." Saya mengulangi kata-katanya.

"Dan aku adalah saudara kembarnya, Rimuru! Kami adalah cucu Sullivan! Kami menyambut kalian semua di sekolah yang luar biasa ini. Tahun pertama kami di sini menandai awal dari pengalaman yang penuh pembelajaran dan kesenangan." Rimuru berkata dengan senyum mengundang.

{{Saya berharap dapat belajar banyak di sini bersama Anda semua, sesama siswa!}}

"Saya berharap untuk belajar banyak di sini bersama dengan kalian semua, teman-teman siswa saya!" Saya katakan kepada penonton.

#Jangan katakan ini selanjutnya! Lakukan saja!# Rimuru berbisik padaku.

Apa yang akan dia lakukan padaku? Ku pikir yang harus ku lakukan hanyalah mengulangi kata-katanya buka?

"Kami tidak suka pidato panjang, jadi yang ini akan dibuat singkat. Biarkan hidup kami di Babyls luar biasa dan penuh kegembiraan!" dia mengumumkan.

{{Berpaling menghadapku dan dorong tanganmu ke udara segera! Aq akan menggunakan sihir jadi jangan panik!}}

Dia akan menggunakan beberapa sihir gilanya!?

Aq mengikuti instruksinya.

 Di atas kami, yang diduga keluarkan oleh Rimuru, adalah bola besar api hitam.

 Apakah api berwarna seperti itu? 

Massa api ajaib mulai melengkung dan berputar, membentuk kata-kata. Aq melihat wajah cantik Rimuru, api berwarna aneh menerangi kulitnya yang sempurna dengan cahaya pucat. Dia memiliki pandangan liar di mata emasnya dan menyeringai lebar dari telinga ke telinga; dia jelas menikmati dirinya sendiri, mungkin sedikit lebih banyak. 

Sejujurnya, ekspresinya sedikit meresahkan, agak jahat mungkin?. Aku masih tidak tahu persis orang seperti apa dia ini, dia terlihat sangat baik dan baik hati, tapi kemudian membuat wajah seperti ini! Dia tampaknya memiliki dua sisi, satu ceria dan menyeramkan? (meskipun masih sedikit iseng dan usil), dan sisi lainnya gelap dan menakutkan.

#lihat? Sudah kubilang aku tahu bagaimana menangani hal-hal seperti ini! Jatuhkan tanganmu sekarang.# Rimuru berbisik padaku.

 Aq melakukan apa yang dia katakan dan menurunkan lengan ku. Dia tersenyum padaku dengan manis sekarang, mungkin bangga karena rencananya berhasil.  Dia sudah Kembali ke Rimuru yang baik lagi, kurasa.

Rimuru POV

Setelah upacara selesai, Iruma dan aku pergi ke halaman sekolah untuk nongkrong atau apapun. Kami dikelilingi oleh siswa lain yang melakukan hal yang sama.

[[Pemberitahuan: Niat bermusuhan terdeteksi dari individu Asmodeus Alice. Dia mendekati lokasi Anda saat ini.]]

Oh bagus. Itu adalah bocah cantik dan kaya yang perannya dengan enggan kami rebut beberapa waktu lalu.

"Namaku Asmodeus. ...Beraninya kau mengambil tempatku di upacara masuk! Aku seharusnya berpidato, tapi kau malah menggunakan pengaruh kakekmu untuk mencuri perhatianku!"

Dia asin dan pedas...

baiklah…

Setidaknya aku mencoba berbicara dengannya. Ku harap dia akan mendengarkan ku, melawannya tanpa membunuhnya akan sulit. Aku juga tidak bisa menahannya dengan benangku karena itu hanya akan membuatku terlihat seperti pengecut.

"Hei kawan, kami bahkan tidak menginginkan naik ke-" dia memotongku sebelum aku bisa menyelesaikannya.

"Kau peniru yang  Menjengkelkan! bahkan mencuri dan peniru teknik jurus apiku dan memamerkannya di depanku!"

Yap, dia sangat marah bahkan tidak mau mendengarkan apa yang ku katakan. Ini sangat mengingatkanku saat pertama kali aku bertemu Benimaru…

Asmodeus mengeluarkan api di atas tangannya, mungkin mencoba mengintimidasi kita dengan itu.

Jadi, spesialisasi orang ini adalah sihir api? (Jadi, dia lebih mirip Benimaru?) Kurasa api bukanlah pilihan terbaik untuk digunakan sebelumnya. Sekarang dia mengira kami mencoba untuk menggosok garam di luka yang disebabkan oleh ucapannya yang dicuri darinya.

"Sekarang, di depan semua orang, kamu harus membuktikan bahwa kamu lebih baik dariku! Tunjukkan apa yang kamu punya, 'Sullivan Twins'!" Katanya sambil mencibir.

Mungkin jika aku menghindari setiap serangan yang dia lemparkan padaku, dia akan kelelahan dan menyerah? Aku benar-benar tidak ingin secara tidak sengaja membunuhnya saat melawan balik.

#aq ingin kamu berpartisipasi agar orang tidak memandang rendah mu saat kamu di sini. Seberapa baik kamu menghindari serangan?# Aku bertanya kepada Iruma dengan tenang, tidak berharap banyak.

#aq sangat pandai menghindar. Aq selau keluar dari banyak situasi sulit di masa lalu, jadi aq memiliki banyak pengalaman menghindari bahaya.#

#bagus!! Rencanaku adalah kita berdua menghindari semua serangannya sampai dia lelah dan menyerah untuk bertarung. Jika semuanya menjadi terlalu tidak pasti, aku akan melawannya sendirian dan memindahkanmu dari sini, ok?#

#Oke…aq akan mencoba yang terbaik!#

Ciel, amati Iruma. Jika sepertinya dia akan terkena sesuatu yang tidak bisa dia tangani, pasang penghalang untuk melindunginya.

[[Oke, Master. Aku akan melindungi bocah itu.]]

Bagus, terima kasih sudah mendukungku.

"Baiklah, Asmodeus, kami akan menerima tantangan mu!" 

Aku berkata dengan percaya diri saat memasang penghalang di sekitar kami bertiga, aku tidak ingin ada serangan yang mengenai orang yang tidak bersalah atau sekolah itu sendiri.

Dia segera mulai melempar bola api ke arah kami berdua. Aq menghindari mereka semua dengan mudah, bahkan aq tidak perlu melakukannya. Iruma juga belum terkena, tapi aku tidak akan menyebut penghindarannya 'tanpa usaha' seperti milikku, lebih terlihat seperti putus asa. Dia menghindari setiap bola api dengan selisih yang sangat tipis. Setelah 20 menit 'bermain' dengan Asmodeus, dia berada di tanah, kehabisan nafas dan kelelahan. Iruma sendiri dalam kondisi yang sama, sementara aku hanya berdiri di sana, baik-baik saja. Aku berjalan ke remaja berambut merah muda dengan tangan dan lutut di tanah, pakaian mewahnya terlihat kotor dan acak-acakan.

"Bagaimana kalian berdua bisa menghindari semua tembakanku! Kenapa kalian tidak melawan!? Apa menurutmu aku tidak pantas untuk dilawan!? dia berteriak, jelas kesal dan merasa terhina.

"Aku tidak mau berbicara banyak karena saudaraku di sana, tapi ya, aku, secara pribadi tidak berpikir kamu layak untuk diperjuangkan. Asal kau tahu saja, api lemahmu tidak berpengaruh padaku sama sekali. Aku bisa saja berdiri di sana dan menerima setiap serangan yang kamu lemparkan ke saya walau secara langsung dan pastinya aq akan keluar sepenuhnya tanpa cedera sedikit pun.

Pertimbangkan fakta itu sebelum Anda memilih langkah yang salah, Asmodeus. Saya berjanji kepada Kakek bahwa saya tidak akan menyakiti siapa pun di sekolah ini, tetapi jika seseorang menyerang Iruma atau diriku sendiri, kupikir dia akan menganggap itu sebagai pengecualian." Kataku dengan senyum sinis.

"Beraninya kau merendahkan Asmodeus Alice yang hebat! Aku akan menghancurkanmu, dasar jalang sombong!" 

dia berteriak, setelah benar-benar kehilangan ketenangannya, tubuhnya sekarang dilalap api.

Dia masih belum menyerah… oh baiklah… dia memintanya. Kuharap Sullivan tidak marah padaku karena ini…

Ciel, untuk sementara atur pembatas kekuatan fisikku ke level yang akan melumpuhkan tapi tidak membunuhnya dalam satu serangan. Ubah kembali setelah aku selesai dengannya.

[[Sudah selesai.]]

Sekali lagi terima kasih, rekan.

[[Hehehe…Aku suka kalau kamu memanggilku seperti itu, Master!]]

*mendesah*

#Heh…baiklah, jika itu yang kau inginkan, Nak.#

Aku berkata pelan dengan nada datar, ingin mengakhiri sandiwara ini. Aku mendekatinya perlahan, menatap matanya dengan mengancam. Aku ingin mengebor ke dalam kepala kecilnya yang arogan bahwa tidak mengapa jika aq sedikit mengacau karena dia duluan yg mengganggu ku atau Iruma, bagaimanapun juga itu adalah tugasku untuk melindungi bocah itu. 

Jika ketua kelas takut pada kami, kecil kemungkinannya orang lain akan mencoba menyakiti Iruma.

 Bahkan sebelum dia benar-benar bisa berdiri lagi, aku dengan santai memberi bocah itu sentakan ringan

(setidaknya dalam  kekuatanku tdk terlalu besar)

di dahinya, membuatnya terbang cukup jauh untuk menabrak penghalang, hingga ia tidak sadarkan diri.

*sigh*

#Terlalu mudah…#

Aku berbisik pada diriku sendiri.

Sorak-sorai meledak di sekitar kami dari siswa lain, bersama dengan beberapa nyanyian lagi dari nama panggilan bodoh yang baru saja kami dapatkan.

 Setelah menjatuhkan penghalang, aq dengan mudah mengambil Asmodeus yang masih pingsan dan membawanya ke rumah sakit, dibuntuti oleh Iruma. 

Aq tidak begitu kejam sehingga aq hanya akan meninggalkan anak yang terluka di tanah  di luar sekolah! 

Aku bahkan memercikkan sedikit ramuan padanya ketika tidak ada yang melihat, aku tidak bisa membuatnya sekarat dalam perjalanan baru ku saat ini!

 Iruma terlihat sedikit lebih buruk untuk dipakainya sendiri, seragam barunya dipenuhi bekas luka bakar, kotoran, dan sobek di banyak tempat. Dia juga berkeringat dan kelelahan, dengan ekspresi agak terkejut di wajahnya. Dia sepertinya tidak terluka, tapi aq cukup terkesan dengan kemampuannya untuk menghindar.

"Kau Tidak apa-apakan , Iruma?" tanyaku, saat kami berjalan melewati lorong dengan Asmodeus di punggung belakangnya.

"Y-ya. Aku benar-benar lelah. Pertarungan yang hebat!" seru Iruma.

"Menurutmu begitu?" tanyaku, sejujurnya berpikir pertengkaran kecil itu cukup membosankan.

"Ya! Pria Asmodeus itu benar-benar kuat, tapi kamu bahkan lebih kuat! Mengirimnya terbang dengan satu jentikan di kepala..., kekuatan apa itu ?! Apa itu jurus khusus?! "

"Hmmph… itu hanya jentikan sederhana. Jika dia tidak bisa mengatasinya artinya, dia tidak terlalu kuat."

"Pfft… memangnya  apa yang kau anggap 'kuat' ? Kau kan selalu bangga akan diri mu sendiri, Rimuru!"

"Kurasa kamu bisa mengatakan itu. Tapi aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi aq tdk suka orang² arogan." Kataku sambil mengangkat bahu.

Setelah mengantar Asmodeus ke rumah sakit, kami pergi ke kantor Sullivan untuk menjelaskan apa yang baru saja terjadi di halaman. Dia ingin bicara denganku dulu, sendirian.

"Jadi…um…Kakek. Pria Asmodeus itu benar-benar marah karena kami mengambil pidatonya, jadi dia menantang kami untuk berduel. Aku berjanji untuk tidak menyakiti siswa mana pun jadi aku mencoba membujuknya untuk tidak melakukannya, tetapi dia tidak mau mendengarkan ku." !

Aq kemudian berusaha membuatnya menyerah tanpa benar-benar melawan, tetapi dia tidak akan berhenti bahkan setelah 20 menit.

Karena aq ingin mengakhiri pertarungan mata ini dengan cepat

"pada saat itu, aq memang menjatuhkannya.tapi  Dia akan baik-baik saja, aq bahkan menyembuhkannya!" 

Aq mencoba menjelaskan diri ku kepada Sullivan. Meskipun aq jauh lebih kuat dari dia, aq benar-benar tidak suka melanggar janji yg sudah ku buat. Dan Juga, akan sangat menyebalkan jika aq diusir

karena aq baru saja menemukan sesuatu untuk menghilangkan kebosananku dari sekian lama.

"Kenapa Iruma terlibat dalam pertarungan? Kenapa kamu tidak mengurusnya sendiri saja? Aku yakin kau tidak perlu bantuannya kan? jadi kenapa kamu membuatnya dalam bahaya?"

"Aku punya beberapa alasan bagus tentu saja...

Pertama, aku ingin dia mendapatkan sedikit pengalaman bertarung. Karena aku tidak akan menjaganya selama sisa hidupnya, dia perlu belajar bagaimana membela diri. Dan Juga, iblis sangat mengagumi kekuatan bukankan? Jika dia ketakutan maka siswa lain akan memandang rendah iruma,dan itu akan menyebabkan iruma lebih banyak masalah di kemudian hari. Dan yang Terakhir, aq menyiapkan penghalang yang akan mencegahnya terluka parah. Dia melakukannya dengan sangat baik, saat menghindari semua bola api itu.sudah begitu lama. Ada yang benar-benar membuatku terkesan hari ini."

"Baiklah, saya menerima penjelasan Anda. Jika Anda mengatakan Irumaku akan benar-benar aman, maka saya tidak perlu memarahi Anda."

"Bagus, aku senang kamu mengerti ! Selalu lah ingat bahwa dari mana aku berasal."

"Irumaa kuuun! Ayo masuk!" Sullivan berteriak dengan nada alay ke arah pintu.

Dia masuk, tampak ragu-ragu, sebelum datang ke sisiku menghadap Sullivan. Dia mungkin berpikir dia akan dimarahi.

Sullivan melangkah mendekat, lalu melompat ke depan dan memeluk kami berdua secara bersamaan.

Itu dia, beralih dari serius ke manis bentuk telur nya dengan tiba-tiba lagi.

"Aku sangat bangga dengan kalian berdua, mengalahkan ketua kelas dalam duel benar-benar mengesankan! Juga, penampilan kalian di upacara masuk sangat spektakuler!

Seperti yang kuharapkan dari cucu-cucuku yang berharga! Seluruh sekolah membicarakan tentang betapa menakjubkannya kalian berdua!"

"I-seluruh s-sekolah!?"

 Iruma tergagap, tampak ketakutan. 

Ku kira dia mungkin tidak menyukai gagasan tentang semua perhatian itu, atau dia benar² tdk ingin mencolok

"Yup,emangnya apa yang kamu harapkan, Iruma dengar yah..Dengan semua hal yg mencolok di upacara masuk dan kemudian pertarungan itu, tentu saja akan ada pembicaraan tentang kita." 

Kataku acuh tak acuh karena aku (sayangnya) terbiasa menjadi pusat perhatian.

Biasakan perhatian itu, Nak. Aq harus; Sepertinya aq menggambar banyak hal ke mana pun aq pergi. Karena kau bergaul dengan ku, kamu pasti akan terjebak dan ikut di dalamnya juga.

Aq mendengar ketukan di pintu kantor Sullivan. Saat pintu terbuka, aq mengenali orang yang berdiri di sisi lain; itu Asmodeus Alice.

 Iruma terlihat sangat takut pada pria itu, tidak tahu niatnya berada di sini. Dia mulai mendekati kami, jadi aku menempatkan diriku di antara dia dan Iruma, siap untuk berkonfrontasi.

Ugh, bagus.

[[Tidak ada niat bermusuhan yang terdeteksi dari Asmodeus Alice.]]

Asmodeus, sekarang tepat di depanku, berlutut dan meletakkan tangan di dadanya.

"Dalam pertandingan kita sebelumnya, aku benar-benar kalah dari kalian berdua. Sangat teliti, sehingga aku yakin jika aku melawan salah satu dari kalian secara individu, aku akan tetap kalah. Menurut hukum iblis, yang kalah dalam duel harus melayani pemenangnya. Saya dengan rendah hati mengakui kekalahan dan menyerahkan diri kepada Anda berdua, Tuan Iruma dan Rimuru.

Cara orang ini berbicara mengingatkan ku tentang getaran nada bicara Diablo yang serius, apakah itu memang cara iblis atau semacamnya? Para iblis wanita tidak seperti itu. Terserah, aku sudah muak dengan omong kosong ini di rumah.

 Kurasa aku bisa menyerahkan pria ini ke Iruma, Tidak ada ruginya meminta orang lain membantu melindunginya di sini.

"Baiklah, perintah pertamamu adalah membantu menjaga keamanan Iruma saat aku tidak ada. Aku sudah punya banyak bawahan, jadi fokuslah untuk melayani dia." Kataku sambil meraih Iruma dan mendorongnya ke arah Asmodeus, dengan seringai nakal di wajahku.

 #Selamat bersenang-senang!#

Aku berbisik ke telinganya dengan nada menggoda.

"Dimengerti, Nona Rimuru. Saya mendedikasikan hidup saya untuk melayani Anda, Tuan Iruma!"

"Uuuuhhh…oke…terima kasih?" Kata Iruma, terlihat sangat tidak nyaman.

"Sama-sama, Master! Bersama-sama, kita akan mengambil alih sekolah ini dan membuat semua siswa lainnya berlutut di hadapanmu!" Asmodeus berkata dengan antusias.

"T-tentu…"

Di sampingitu, Sullivan memotret interaksi kami dengan Asmodeus. 

Ku pikir aq mendengar dia berbisik bisik sesuatu tentang situs web sekolah...

 Jadi, mereka juga punya sesuatu seperti internet di sini? 

Keren!

, aq harus memeriksanya nanti! 

Aq mungkin tidak perlu mengatakan kepada Iruma bahwa wajah kita mungkin akan diposting online di media sosial wkwkkww,

dia pasti akan terlihat seperti akan mati karena malu muahahahahha.....




.
.
.
.
.
.
.
.
.

.

.
.

.
.
.
.
.

********************************

Yeeeyyyy bertambah budak lagi!!

Hay guys.. Lama nungguin yakkk....
Maaf yah aq ad masalah dikit di dunia nyata jadi aq sempat kehilangan akun..

Aq bongkarlah berkas² ku...
Ku cari buku lusuh tempat akun² ku kutulis dahulu...

Soalnya aq ganti HP guys... Laptop ku penyok kena injak motor...

.
.
.

.
.
.

Moga² cepat lanjut yakkk...

Btw yg Follow dikit kali bahh...
Follow aq napa dah...
Ngeklik sekali aja kok susah kali hahahha bercanda deh...

See you all !!

.
.
.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro