√625 : √25
Saat ini kelas 2-5 sedang pelajaran kosong dikarenakan guru-guru sedang rapat. Keadaan kelas ramai tentunya. Di tengah hiruk pikuk kelas, tiba-tiba saja Yamamoto berdiri di depan kelas.
"Teman-teman, main game, yuk! Bosen lama-lama kayak gini doang."
Atensi kelas pun langsung tertuju pada Yamamoto yang berada di depan.
"Mau main game apa emang?" tanya Razilee Harith, gadis berambut cokelat panjang yang terkenal sebagai primadona sekolah karena wajahnya yang cantik kebule-bulean.
"Enggak tau. Ada ide enggak?" Yamamoto menjawab dengan cengengesan.
"Ealah ..."
"ToD gimana?"
"Bosen!"
"Main tebak lagu mumpung Sei bawa gitar, tuh."
"Dipikir aku hafal semua kunci lagu apa. Yang lain aja!" tolak Akai Ryusei, pemuda berambut cokelat dengan mata biru yang dikenal sebagai pujangga kelas karena gitarnya itu.
Kelas seketika ricuh memperdebatkan hendak bermain game apa. (Name) sendiri hanya bisa diam dan menyimak.
"Eh, aku ada ide!"
Seru Kuroo yang langsung mengalahkan kericuhan kelas seketika. Mereka pun kompak menatap Kuroo yang duduk di paling belakang dekat jendela.
"Main game menjawab pertanyaan tanpa menyebutkan jawaban tersebut."
"..."
Hening.
"Ha? Gimana gimana?"
Pertanyaan Yamamoto mewakili semuanya.
"Jadi ada daftar pertanyaan, nih. Terus kita jawabnya harus enggak sesuai dengan pertanyaannya. Misal pertanyaannya 'kapan kamu tidur?' terus jawabnya 'makan ikan'. Jawabnya harus cepat biar enggak dikasih kesempatan untuk mikir. Kalau jawabannya mendekati jawaban benar dari pertanyaannya, nilainya 0."
Yang lain pun manggut-manggut tanda paham walau ada beberapa yang masih belum mengerti.
"Mending langsung aja praktek. Kelas dibagi dua tim," usul Razilee.
"Dua tim terus bergiliran gitu ngasih dan jawab pertanyaannya. Tim A sama tim B terus masing-masing anggota berpasangan untuk tanding satu sama lain. Kalau pertanyaannya sudah habis gantian orang belakangnya. Kalau ada orang yang jawabannya mendekati jawaban benar lebih dari tiga, langsung out," tambah Yaku.
"Coba aja langsung, yok!"
Kini meja-meja kelas dipinggirkan. Seluruh siswa berkumpul di tengah untuk membagi menjadi dua tim. Sekelas berjumlah 24 anak sehingga masing-masing tim beranggotakan 12 anak. Yaku dan (Name) berada di tim A, sedangkan Kuroo dan Yamamoto berada di tim B.
"Ada 10 pertanyaan. Bebas mau menanyakan apa saja. Terus yang menentukan bahwa jawaban dari tim lawan udah nyeleneh atau belum itu orang yang ada di belakang si pemberi pertanyaan. Paham, kan?"
"Yaa!"
"Tim yang kalah nanti harus gantiin anak-anak piket selama seminggu!"
Sorak-sorai semangat pun berderai. Yang awalnya ikut permainan ini untuk senang-senang sekarang menjadi berapi-api untuk memenangkannya lantaran hukuman yang begitu menggiurkan. Semua anak sekolah pasti ingin menghindari jadwal piket.
Perwakilan dari Tim A dan Tim B pun suit untuk menentukan siapa penanya pertama dan hasilnya adalah Tim A. Kini kedua tim berbaris memanjang ke belakang dengan masing-masing orang yang berada di paling depan saling berhadapan, yaitu Yaku dengan Yamamoto.
"Oke, penanya Yaku dan penjawab Yamamoto. Juri untuk jawaban Yamamoto adalah Sei yang berada di belakang Yaku. Baiklah, permainan dimulai!" seru Razilee.
"Sebutkan satu hewan laut!"
"Kumis!"
Semua langsung tergelak saat mendengar jawaban Yamamoto. Ide permainan dari Kuroo akan seru sepertinya.
"Nama anjing?"
"Revolver."
"Nama sayuran?"
"Jalan-jalan, yuk!"
Orang-orang yang ada di belakang barisan tak bisa menahan tawanya saat mendengar lanjutan tanya jawab Yaku dan Yamamoto. Sayang sekali Yamamoto hanya bertahan menjawab ngawur sebanyak lima pertanyaan. Sisa jawabannya hampir mendekati jawaban benar. Salah satunya ketika Yaku menanyakan 'nama minuman' dan Yamamoto pun menjawab air laut. Air laut bisa dijadikan minuman. Hal itu pun membuatnya out dengan cepat.
"Padahal aku baru main!" teriak Yamamoto frustasi.
Kini orang kedua berhadapan dengan posisi penanya berganti di Tim B. Sei dan Kai. Sepuluh pertanyaan mampu dilewati oleh Sei dengan jawaban ngawur yang mampu mengundang tawa anggota kelas.
Permainan itu terus berlanjut. Bergiliran tanya jawab hingga masing-masing anggota tim terkikis sedikit demi sedikit hingga akhirnya tersisa Kuroo dan (Name) sebagai final.
Ya, mereka mampu menjawab semua pertanyaan dengan ngawur seperti orang mabuk. Hal itu membuat penghuni kelas terheran. Mengapa mereka bisa untuk tidak menyinkronkan otak mereka dengan pertanyaan? Entahlah, jawabannya hanya Kuroo, (Name), dan Tuhan yang tahu.
"Oke, karena ini final hanya lima pertanyaan yang diajukan. Kalau ada dua jawaban yang mendekati jawaban benar maka tim tersebut kalah. Kalau lima pertanyaan berhasil dilewati oleh penjawab maka gantian penjawab akan jadi penanya. Begitu seterusnya. Paham?"
Kuroo dan (Name) hanya mengangguk. Kuroo sendiri sekarang sok-sokan meregangkan leher seakan-akan akan melakukan pertandingan gulat. (Name) yang melihat itu hanya tertawa kecil.
Kini seluruh penghuni kelas melingkari Kuroo dan (Name) yang berdiri berhadapan. Mereka pun melakukan suit untuk menentukan siapa penanya pertama dan pemenangnya ialah (Name), perwakilan Tim A.
"Oke, sudah siap masing-masing tim?"
"Menangkan ini (Name)! Jadwal piket kita dipertaruhkan!"
"Kuroo, awas aja kalau enggak menang! Sapu ini akan melayang!"
"Heh, kalau dukung yang benar, dong!" protes Kuroo terhadap teman-teman satu timnya. Hal itu pun mengundang gelak tawa yang lain.
"Oke, siap. Tiga, dua, satu ... mulai!"
"Nama musim?"
"Lantai."
"Hewan berkaki empat?"
"Jarum suntik."
"Nama tempat wisata?"
"Aku ingin lari!"
Semua tertawa kala melihat Kuroo yang memeragakan jawabannya 'ingin lari'. Pertanyaan terus disebutkan dan Kuroo berhasil menjawab semuanya dengan ngawur. Kini gantian (Name) yang ditanyai.
"Nama kaisar Jepang?"
"Dandan, yuk!"
"Mata uang negara China?"
"Chitato never flat!"
"Makanan kesukaan?"
"Pengen tidur!"
Semua penghuni kelas tertawa sambil menahan napas kala mendengar jawaban-jawaban mabuk dari (Name). Final permainan ini terasa kocak sekaligus tegang. Takut-takut salah keduanya keceplosan jawaban benar.
Sudah tiga kali mereka bergiliran gantian bertanya. Jawaban-jawaban ngawur tak ubahnya membuat sekelas tergelak. Kini mereka berada di babak penentu kala Kuroo tak sengaja menjawab satu pertanyaan dengan benar. Tiga pertanyaan terakhir, jika Kuroo menjawab benar lagi maka timnya akan kalah.
"Ibukota Amerika Serikat?"
"Sir Weber Jaeger Man Janshen!"
"Judul anime terkenal?"
"Na-Na-Ih nakal, ya, kamu ini!"
Kuroo berlagak seperti waria saat menjawabnya. Hal itu membuat kelas penuh riuh tawa.
"Makanan kesukaan?"
"Se-Se-Scombridae!"
Hening. Sekelas pun langsung terdiam saat mendengar jawaban asing dari Kuroo.
"Scombridae apaan, dah?"
"Itu ... proses rontoknya rambut manusia dari kulit," jawab Kuroo yang diragukan kebenarannya oleh (Name).
"Ih, bohong pasti! Itu kayaknya nama ilmiah hewan atau tumbuhan yang bisa dimakan, deh! Coba searching-searching yang bawa ponsel!" protes (Name) tak terima.
"Masih jam sekolah, enggak boleh pegang ponsel."
"Halah enggak ada guru ini, Kai pinjam ponselmu!"
"Enggak ada sinyal!"
"Aish, buku Biologi, mana buku Biologi. Di glosarium biasanya ada nama-nama ilmiah."
Kelas pun mulai ricuh untuk mencari jawaban Kuroo tadi, sedangkan pemuda yang bersangkutan terus ngotot bahwa scombridae itu proses rontoknya rambut manusia dari kulit dan tentu saja (Name) membantah habis-habisan. Gadis itu yakin bahwa scombridae itu nama ilmiah hewan atau tumbuhan yang bisa dimakan.
"NAH! PONSELKU ADA SINYAL! GIMANA NGEJA SCROMDE YANG DIUCAPKAN KUROO TADI?!" seru Yamamoto.
"S-C-O-M-B-R-I-D-A-E!" eja (Name) lantang.
Beberapa anak berkumpul di sekitar Yamamoto untuk mengetahui jawabannya.
"Skombride atau Scombridae adalah familia ikan jenis makerel, tuna, dan bonito. Maka ikan ini termasuk kebanyakan ikan konsumsi ... APA MAKSUD PROSES RONTOKNYA RAMBUT HAH?!" seru Yamamoto sambil menunjuk-nunjuk Kuroo murka.
"BIAR MENANG HEI! SEHARUSNYA BANTUIN BUAT ALIBI JUGA KALIAN! KENAPA MALAH NGAMUK KE AKU?!" tunjuk Kuroo tak terima. Anggota Tim B hanya bisa misuh-misuh karena kekalahan mereka yang diakibatkan oleh Kuroo.
Di lain sisi anggota Tim A termasuk (Name) bersorak-sorai kegirangan lantaran mereka akan dibebaskan dari jadwal piket selama seminggu.
A/N:
√625 : √25
= 25 : 5
= 5 → part lima book ini
Razilee Harith © Salsabila_amane12 (semoga ga masalah sama penggambaran OC-nya ya 😭)
Akai Ryusei © owlyphia
cuma mau bilang kalau book ini bahasanya emang sengaja semibaku walau settingnya di Jepang
sengaja buat healing diri sendiri, membebaskan diri untuk ngetik tanpa merhatiin ini itu
terima kasih telah membaca habis part lima yang paling absurd ini 😂😂😂
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro