Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

7

Instagram Mix and Max sedang banjir likes dan komentar netizen setelah merilis kedua puluh empat profil peserta. Setiap postingan berisi tiga foto plus satu video unjuk bakat, asal unit dan identitas lain, serta beberapa funfact untuk menarik publik. Sesuai permintaan Dewa, para trainee LOCO Entertainment lekas berkumpul di gedung agensi, membahas respons yang mulai berdatangan itu. Sebenarnya Selena malas datang, bahkan ia belum membuka media sosial apa pun sama sekali—belum siap dengan fakta yang mesti ditelan bulat-bulat. Namun, ia bisa kena masalah kalau begini saja mangkir dari panggilan.

"Sesuai prediksi, nggak, sih, Kak?" tanya Aurora saat Damian belum berhenti scrolling.

"Iya, nih."

Selena menghela napas panjang. Prediksi mereka saat photoshoot beberapa waktu lalu—sebelum syuting MV—adalah Unit Born to Be, khususnya Mikha, mendapat feedback paling tinggi. Terbukti baru satu jam diunggah, sudah ribuan komentar non spam yang meramaikan postingan lelaki itu. Meski rata-rata memang didominasi penggemar dari TikTok, ada juga pendatang baru yang jujur langsung naksir karena pesonanya di setiap slide.

"Punya kalian sendiri gimana?" Dewa tak mau basa-basi dan fokus ke anak buahnya sendiri.

"Standar, Bang."

Theo menggeleng, tak setuju dengan pernyataan Damian. "Yang begini mah termasuk paling bawah. Noh, likes gue belum nyampek dua ribu. Punya lo dan Aurora juga masih ratusan. Cuma Selena yang otw lima ribu, itu pun tetep aja kalah jauh sama unit Mikha. Mereka rata-rata udah belasan k."

"Ck, privilese orang famous." Aurora sedikit berkaca-kaca. "Sad but true."

Selena menelan ludah, sedikit tersinggung atas kalimat sang junior meski tak ditujukan untuknya. Ia tersentil sebab kebanyakan netizen yang mampir profilnya karena mereka mengenali gadis pemenang K-Pop World Festival 2018 itu. Komentar "ini yang duet sama Jin BTS" dari akun @bojonetaehyung menjadi top comment dan mendapat respons positif. Andai ia juga nugu trainee seperti Aurora, bukan tidak mungkin profilnya juga sepi pengunjung.

"Dulu sebelum famous kayak sekarang, Mikha juga mulai dari nol kali, Ra. Privilese yang dia punya nggak didapat secara cuma-cuma. Semua ada prosesnya."

Aurora melirik sinis. "Kok lo tiba-tiba belain dia, sih, Kak?"

"Gue cuma ngelurusin pikiran kolot lo itu. Bisa aja setelah ini lo ada di posisi Mikha dan lo pasti nggak suka, kan, kalau usaha lo dinilai 'privilese' doang?"

Aurora pun bergeming. Dewa segera menengahi mereka dengan bertanya, "Terus apa yang mau kalian lakukan sekarang?"

"Lo sendiri nggak ada saran, Bang?" Damian justru balik bertanya.

"Kalau gue mau beli jasa likes aja buat naikin engage postingan. Yang praktis," jawab Theo santai.

"Tapi jadi fake banget nggak, sih, Yo? Kan bukan real account."

Lelaki berkaus hitam polos itu menggeleng. "Buat gue itu salah satu booster yang bisa kita usahain secara cepat dan instan. Toh, tim Mix and Max nggak peduli kita pake cara apaan, Len. Yang penting profil kita bisa kebaca algoritma Instagram dan masuk explore orang lain, biar mereka jadi kenal dan makin kepo."

"Gue ngikut lo, deh, Kak." Aurora berujar pasrah.

"Gue juga." Damian manggut-manggut. "Apa pun bakal gue lakuin asal bisa tetep lanjut di acara ini. Gue nggak mau cuti sekolah gue sia-sia cuma karena kalah angka sama mereka-mereka yang udah nyemplung duluan di industri ini."

"Ya udah, beli aja semuanya, yang kompak."

Selena refleks mengusap wajahnya. Ia pun menurut usai Dewa menyarankan hal yang sama. Namun, Selena tetap membagikan link profilnya itu pada teman-teman di sekolah dan saudara terdekat, meminta dukungan berupa likes, comment, and share. Sederhana memang, tetapi tak semua orang ikhlas melakukannya.

Usai menikmati masa libur, Selena kembali ke dorm dengan ringan hati. Mamanya berpesan untuk menanggalkan urusan netizen pada agensi agar ia bisa fokus berkompetisi, dan Selena mengiakan. Toh, ia tidak bisa mengatur respons orang lain. Satu-satunya yang bisa ia atur adalah performa dirinya sendiri.

Gadis itu berjalan di tengah sepinya lorong. Peserta Mix and Max yang lain belum datang, bahkan dari unitnya saja masih bersantai di rumah. Selena sengaja datang lebih awal karena mau self practice sebelum syuting sore ini dimulai. Namun, ternyata tetangga dorm-nya sudah lebih dulu tiba dan tengah sibuk mencari kunci di dalam saku celana.

Plester luka di lengan kiri Mikha cukup menyita perhatian Selena. Bentuknya persegi dan sekecil kuku ibu jari, seperti penutup bekas suntikan. Ia kemudian berdeham beberapa kali hingga lelaki itu menoleh dan menautkan alis, seolah bertanya apa yang Selena inginkan—atau kenapa si gadis mengusik aktivitasnya yang sedang kacau.

"Lo sakit?" Dari sekian banyak kalimat, itulah yang keluar dari mulut Selena. Ia sedikit menyesal dan hendak menampar mulutnya sendiri karena terlihat sok care pada lawan.

"Hah?"

"Itu ...."

Mikha lantas melirik lengannya sendiri. Ia kemudian berdecak dan memutar bola matanya malas. "Kepo!"

Belum sampai Selena membalas, lelaki itu sudah masuk kamar dan menutup pintu dengan kencang. Sontak Selena menghela napas dan mengepalkan tangan. Sungguh rugi memang bila memedulikan orang yang salah.

Selena pun segera bersiap untuk ke ruang latihan, sekalian untuk syuting nanti. Usai memilah outfit terbaik dan memakai parfum secukupnya, ia lekas turun dan lagi-lagi bertemu dengan Mikha. Kali ini, ia memilih cuek dan mempercepat langkah agar bisa masuk duluan. Sementara Mikha masih setengah sadar, lantas membiarkan Selena beradu dengan dirinya sendiri seperti itu. Ia hanya mengikuti dari belakang lalu berjalan ke sisi yang berlawanan.

Keduanya memutar lagu yang sama dari ponsel, yaitu With Us, dengan volume yang tak mau kalah. Sesekali Mikha berhenti dan mengulang detail koreografi yang cukup sulit, meski sudah hafal di luar kepala. Semula Selena mau ikut-ikutan, tetapi ia tak mau disangka yang tidak-tidak, jadi kini ia memilih random dance cover sesuai pilihan playlist Spotify.

"Kalau emang abis sakit, mending lo istirahat, deh. Gila latihan nggak bikin lo auto masuk wanted," ucap Selena setelah dua jam geregetan melihat bagaimana Mikha memforsir tubuhnya yang baru saja hampir membentur kaca.

Mikha refleks berhenti dan mengusap rambutnya ke belakang. "Orang yang nggak pernah berada di posisi bawah nggak usah banyak komentar. Urus aja urusan lo sendiri. Gue nggak butuh perhatian lo."

"Dih! Lo kira gue peduli?" Selena berkacak pinggang. "Gue cuma nggak pengen jadi saksi orang mati konyol di tempat ini."

Simpel, Mikha menjawab hanya dengan melayangkan jari tengahnya.

"Dasar bocah freak!"

Percekcokan pun mesti berakhir karena salah satu kru acara memanggil dua peserta itu untuk berkumpul di aula. Hari ini akhirnya keenam unit Mix and Max akan menerima misi pertama mereka. Setelah tim K-Pro dan dua MC naik ke main stage, kru kreatif memberi sedikit arahan lalu sutradara menyerukan tanda perekaman dimulai.

Di depan panggung, peserta wanted dan unwanted dipisah menggunakan tali tipis tepat di tengah-tengah. Unit Drama dan Unit Don't Recall berada di posisi pertama dalam kategori masing-masing sesuai poin max yang mereka dapatkan. Kemudian MC menunjuk layar di belakang yang menampilkan enam kotak berisi lagu yang bisa peserta pilih. Kotak tersebut masih tertutup question mark tanpa penjelasan lain.

"Tema misi kali ini adalah Proud of Them. Peserta diharuskan menampilkan lagu dari boygroup atau girlgroup asal Indonesia dan diberi kebebasan mengkreasikannya sesuai konsep Co-Ed yang ingin kalian tawarkan," terang MC Iqbal.

"Berikut lagu-lagu yang bisa kalian pilih."

Seketika para peserta fokus membaca judul-judul yang muncul. Ada Fuego dari Nevel, It's Allright dari UN1TY, Revival dari Galaxy, Out dari Glass, Cheesecake dari Starbe, dan Malu-Malu dari V1RST.

MC Zee menambahkan, "Peserta yang boleh memilih lagu lebih dulu adalah para wanted, dimulai dari Unit Drama dan diakhiri oleh unwanted yaitu Unit Born to Be."

Yes! Selena langsung semringah dan tak dapat menahan senyum. Ia dan teman satu unitnya spontan saling genggam dan melompat-lompat kecil. Hal itu berbeda seratus delapan puluh derajat dengan reaksi Mikha. The real berbahagia di atas penderitaan orang lain ketika Selena bisa memilih apa yang ia mau, sedangkan Mikha hanya bisa menerima sisaan.

"Tenang. Kita buktikan kalau dengan lagu apa pun, kita tetap bisa masuk wanted," ucap Mikha pada teman-temannya yang mendesah frustrasi.


Nugu (siapa dalam bahasa Korea); slang untuk mengucapkan seseorang yang tidak terkenal

Sekarang bernama Glas

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro