Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

20. Keluarga Setan.

Bang Sat beruntung. Hari ini sang surya masih terbit di arah timur. Kejadian semalam membuat dirinya menjadi beras bulog alias bucin goblok. Baru saja dibalas seperti itu dirinya sudah tidak bisa tidur seperti memikirkan ayam atau telur yang duluan keluar. Bagaimana jika cintanya terbalas? Tak terbayang bukan?

Sementara itu setelah sahur, Setan membantu Dedemit merapikan semua bagian rumah. Ia bahkan mau untuk membersihkan kandang ayam di belakang rumah. Entah ini sebuah keajaiban atau mungkin kutukan. Yang pasti Dedemit tahu anaknya ingin mendapat uang THR lebih ketika anaknya bertingkah seperti kerasukan Levi Ackerman.

Lucy di kamar sibuk video call dengan sang pacar, sedangkan Taeyang entah ada angin apa tiba-tiba saja dia mulai berlatih kembali menghapalkan koreografi. Mungkin mimpinya menjadi idol sudah kandas karena umurnya yang sudah tidak memenuhi kriteria, tetapi untuk menjadi artis TikTok peluang untuk menjadi terkenal terbuka lebar.

"Cy, bantu gua dong sini!"

Mendengar Setan memanggilnya, sang bule mengakhiri telepon dan menggerakan kakinya ke keluar kamar.

"Tantia? Where are you?"

"Di belakang. Lagi beresin kandang ayam."

Lucy mengikuti asal suara tersebut. Ketika telah mencapai pintu bagian belakang rumah alangkah terkejutnya Lucy melihat sahabatnya dipenihi dengan lumpur. Oh, tidak lupa dengan aroma aneh yang sedikit amis nan bau.

"Tantia, what happened?"

"Ini, nih! Ayam-ayamnya sialan tau, gak! Susah banget masuk kandang apalagi itu, tuh! Si jago emang agaknya masih aja brengsek!"

Setan memberikan tatapan sadisnya dan menunjuk ke salah satu ayam yang sedang berdiri di atas kandang. Ayam itu membusungkan dadanya. Tatapanya sangat tajam ketika melihat Setan. Keduanya memunculkan aura-aura negatif seperti akan meledak sebuah perang.

"Hush, Tantia! Kamu sekarang masuk ke rumah and take a shower I will take care all of this." Lucy kemudian bersiap-siap dan memulai menguncir rambut pirangnya.

"Lo yakin bisa masukin ntuh ayam?"

Lucy terdiam sebentar, ia pun tiba-tiba saja pergi ke dalam rumah. Nampaknya gadis itu sudah menyiapkan sesuatu.

"Heh, Bule! Ko malah kabur, sih!"

"Waiiiiiit a seeeeeec!"

Tak lama Lucy muncul dengan penampilan yang berbeda. Kedua tangan sudah dibungkus sarung tangan latex. Bajunya yang putih kini diganti dengan pakaian polos berwarna hijau.

"Buset, lo nge-cosplay jadi vet atau gimana, Cy?"

"My mother was a veteranian back home. If its only a chicken i can handle this very well."

Suara Lucy agak berbeda dari biasanya suara itu adalah suara yang ia lontarkan ketika memberi tahu Setan soal Harry sebagai pacarnya. Perempuan pirang itu sedang dalam mode serius.

"Agak overreact tapi yaudahlah if that float your boat. Tugas lu masukin semua ayam, ya. Tadi kayaknya gua baru setenganya. Beres itu kasih makan pur atau nasi bekas aja, deh. Ambil di dapur, ye. Oh, iya beresin juga, nih bekas eek-nya. Gua mandi bentar, kalau lu udah selesai setelah gua mandi nanti gua ajarin sesuatu yang keren!"

Mata Lucy berbinar-binar. "And what that?"

Setan tersenyum tipis. "Pernah denger tarung sarung?"

"Ah! I think i searched it. Wait ... there are sarung war here?"

"Ada, dong! And honey, you are talking to the queen of tarung sarung Dusun Gondang." Setan mengibaskan rambutnya.

"Woah, I see. Kelihatan kamu kayak Wonderwoman versi desa. Not beautiful like Gal Gadot itself but you know my point right?"

Setan kemudian memproses kata-kata yang baru saja Lucy lontarkan lampu bohlam di atas kepalanya belum nyala sejak tadi.

"Ok, im gonna start working--"

"HEH MAKSUD LO GUA GAK CANTIK YE!"

"OMG, kamu ngerti." Lucy memasang muka terkejut. Ketika melihat mata Setan yang sudah akan marah, Lucy pun langsung membanting pintu yang ada di depannya dan menguncinya secepat kilat.

"Kurang ajar lo bule jamet!"

*****

Gradasi jingga yang menyilaukan mata menghiasi langit desa Sidowayah. Burung merpati yang meliuk-meliuk di udara seakan enggan untuk berhenti beratraksi. Sang rembulan sudah berancang-ancang menerangi bumi.

Tak lama adzan pun berkumandang. Di salah satu rumah ada yang melolong kegirangan bukan main. Bukan karena waktunya berbuka, tetapi pemuda itu sedang dimabuk cinta.

"Nissa oh Nissa kenapa engkau cantik~"

Semua mata tertuju kepada BangSat. Mereka semua mematung keheranan, apalagi Dedemit dan Iblis. Ada sebuah penyesalan kenapa anak pertama mereka bertingkah seperti siswa Tadika Mesra.

"Punya kakak gini amat," ucap Setan dengan nada yang cukup keras.

"Tantia, why is he seems to be like tidak waras setelah pulang kampung?"

"Tau, ora urus."

"Sampean ndak bakal ngerti apa yang abangmu rasain. Ngeresiki kandang pitik wae ra iso!"

"Sing penting aku berfaedah di sini, lah, Abang ngapain? Bucin mulu. Malu sama Lucy, Bang."

"Wes, wes, udah-udah lagi buka ini. Jangan ribut mulu." Omongan Iblis yang lembut membuat kakak beradik itu menyudahi pertengakarannya. Nama boleh Iblis tapi lisan tetap lembut sehalus sutra.

Namun sepertinya, member bulog akan bertambah lagi selain Bangsat. Sedari tadi, semenjak Mawar memijakan kaki di rumah ini. Oppa tidak bisa berhenti menatap visual sang kembang desa. Tak sesekali pun keduanya bertukar pandangan. Senyuman Mawar langsung menjadi kryptonite Taeyang. Lelaki itu bahkan sekarang berpakaian agak ketat dibalik jaket yang ia pakai. Malam ini akan ada tarung sarung dan ia akan mencoba untuk membuat Mawar berdecak kagum.

"Woy, Oppa lokal!"

Dunia halu Taeyang pun runtuh seketika.

"I-iya?"

"Ah, udah, lah. Cape banget pada bucin. Bulan puasa, tuh, mendekatkan diri pada Tuhan bukan--"

"Berisik, jomlo."

Sakit tapi tidak berdarah. Ada yang pecah, tetapi bukan beling. Ada yang retak tetapi bukan tembok. Dua kata tersebut membuat Setan tertegun. Hebatnya ketiga orang di depannya mengatakan kata tersebut secara bersamaan.

Setan pun mulai mencari bantuan dan mengalihkan pandangan ke arah orantuanya. Matanya memelas seakan meminta pertolongan untuk dilindungi dari para pembuli.

"Yah, gimana lagi, Tan. Wong mereka bener, kamu udah 18 tahun masih saja sendiri."

"KOK PADA SEKONGKOL SIH! DAH, LAH, CAPE BANGET JADI MANUSIA PENGIN MEMBELAH DIRI AJA." Setan pun pergi meninggalkan ruang makan. Namun, sebelum dia benar-benar pergi ia pun diam sebentar.

"Ini, gaada yang nahan?"

Semua pun menggelengkan kepala.

"YA ALLAH PUNYA KELUARGA KENAPA KEK SETAN SEMUAAAAA."

"Lah, orang situ setannya," celetuk sang Kakak.

"SERAH, DAH."

Begitulah hari pertama Setan di kampungnya. Penuh emosi dan juga tekanan. Lain dengan Bangsat dan Taeyang yang menghabiskan waktunya memikirkan sang pujaan hati. Lalu ada Lucy yang tadi siang latihan menyambuk untuk perang sarung. Bule itu sangat suka dengan imajinasinya yang membayangkan dirinya seperti Cat Woman. Entah apa yang terjadi esok yang pasti rumah kedua orangtua Setan dan Bangsat tidak sesepi tahun-tahun sebelumnya.

to be continue ....
best regards, itsmeqia mssana7 DRestiPertiwi xxtnaruwlsy RanEsta13 onederfulonly Ren-san22 wishasaaa yuniizhy_ Kokokruunch

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro