0.0 Tamu Tahunan
Semesta tersenyum ketika tamu tahunannya datang menemui rindu-rindu yang sudah pasti akan menyambut kepulangannya. Pun dosa-dosa yang pada akhirnya bisa lapang di ujung pintu pertaubatan, antara gema-gema maaf yang ikhlas dari manusia paling berharga.
Sepasang mata milik ia menjejak sekeping hujan yang jatuh di penerimaan. Nuraninya sedang penuh dengan sesak-sesak. Akan tetapi, menyenangkan penuh syukur.
"Pak, Bu, Tee. Ian datang."
— Astaroth Team —
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro