17 Hadiah Kejutan
Ulang tahun pernikahan Sangyeob dan Nahyun sedang berlangsung. Ini tahun kristal mereka menjalani pernikahan. Perayaan dilaksanakan di ballroom hotel berbintang lima. Tamu undangan yang hadir berasal dari kalangan elit. Sangyeob pun mengundang salah satu boy grup terkenal demi menghibur Karina, nyatanya gadis itu tidak terkesan. Dia malah mengurung diri di kamar hotel, bermain catur di ponsel.
Dengan koneksinya, Heesung berhasil menghubungi Jongseong di Tongyeong. Dia ingin memberi hadiah kejutan untuk keluarganya. Pemuda itu tak perlu repot melakukan sesuatu, sebab Sunoo sudah mengurus hadiah itu. Dia juga mengundang band indie untuk mengisi closing ceremonial yang memikat.
"Bagaimana Sunoo-ya?" Heesung gelisah sekali. Dia memastikan operator yang menampilkan video-foto perjalanan Sangyeob dan istrinya sudah siap dengan file yang diberikan Sunoo.
"Tenang saja, Hyung. Dua menit lagi, hadiahmu akan membuat orang lain terharu." Sunoo menganggukkan kepala. Sangat yakin rencana mereka bakal berhasil. "Omong-omong mana adikmu yang cantik itu? Boleh aku bicara dengannya?" tambah Sunoo menyeringai licik.
Heesung melotot jengkel, "Kau ini!"
"Ayolah, Hyung. Izinkan aku kencan dengan adikmu," bujuk Sunoo, alisnya mendaki penuh permohonan. "Kau tahu apa yang kulakukan di Bijindo? Sekarang aku menagih bayaranmu, dan aku tak mau menerima uang. Aku mau kencan satu jam dengan adikmu."
"Sayang sekali. Jake sudah menembak Karina." Heesung semakin cemberut. Juniornya yang lain sudah satu langkah mendekati Karina. Hubungan mereka jelas menyebar ke seantero kampus. Sejauh ini, Karina belum menerima konfirmasi atas hubungan mereka.
"Jinjja? Si udik dari Aussie itu?" cecar Sunoo tak terima.
Heesung menganggukkan kepala, bosan membicarakan Jake yang terang-terangan menyukai Karina.
"Perlu kuinformasikan Sunoo-ya, Jake dalam perjalanan untuk menjemput Karina turun kemari." Heesung menyeringai.
"Apa? Kau serius, Hyung? Kamar mana? Beritahu aku!" Sunoo gelagapan. Dia bangkit dari kursinya. "Sialan kau, Hyung! Katakan di mana kamar Karina!" desak Sunoo tak sabaran.
"Cari saja sendiri." Heesung tidak menggubris. Dia menyesap minumannya dengan tenang. Sangat menikmati kepanikan dua juniornya kalang kabut menjemput Karina.
"Apa serunya hadiahmu kalau tidak ditonton Karina, eoh?" Sunoo jelas mencibir.
Heesung menghela napas berat. Dia bangkit dari kursinya. Sangyeob menangkap gerakan itu dan menyuruh Heesung kembali duduk. Tindakan itu bukan tanpa alasan. Heesung adalah satu-satunya calon pewaris utama perusahaan yang dipimpin Sangyeob. Sudah kewajiban bagi Lee Heesung bertahan di acara yang dihadiri komisaris penting perusahaan.
Heesung langsung menelpon Karina, menyuruhnya segera turun. Seperti yang diduga, Karina enggan turun. Apalagi Sunoo melotot ke Heesung. Aksi kesatria-nya gagal di hadapan Heesung.
"Kau yakin tidak menemui Jungwoon?" Akhirnya Heesung membongkar separuh rahasianya. Ponselnya masih menempel di daun telinga. Sedetik kemudian tak ada suara apapun. Tahulah Heesung bahwa adik tirinya bergegas turun ke tempat acara dan mematikan telepon.
Tepat pada waktunya, LCD raksasa menampilkan foto terakhir disusul harapan pernikahan bisa sampai ke tahun china maupun tahun perak. Karina berdiri di depan Heesung, tatapannya nanar, sibuk mencari sosok Jungwoon.
Tak lama kemudian, ada lengkingan bass disusul tawa membahana yang sangat khas. Karina merasakan entakan dari belakang, ketika menyadari siapa yang tertawa. Matanya terpaku ke LCD. Kamera video menyorot pantry kayu yang bersih dan rapi. Lalu beralih ke punggung pria muda yang duduk membungkuk. Kali ini kamera menyorot wajahnya dari depan.
"Annyeonghaseyo yeorobun!" sapa si aktor video dokumenter, dia semakin membungkuk lalu tegak kembali. "Perkenalkan, saya adalah putra pertama Nyonya Yu Nahyun, kakak kandung dari saudari saya, Lee Karina. Park Jongseong imnida. Bangapseumnida!"
Tangan Jongseong sibuk dengan jala yang dipegang. Potongan rumput laut kering, ikan kecil yang mati ataupun potongan sampah masih melekat di jala. Terdengar PD film bertanya sesuatu, tetapi para penonton video dokumenter jauh lebih gaduh, kompak mengomentari si aktor video dokumenter.
"Semoga pernikahan ibuku dengan suaminya berjalan dengan sangat baik. Sebagai persembahan atas ketidakhadiranku di Seoul, aku ingin mempersembahkan hadiah spesial. Nikmati suguhan musik dari adikku yang lain, Park Jungwoon – saudara kembar Karina—dia hebat sekali menyanyi. Bakatnya di alat musik bass luar biasa! Sekali lagi, terima kasih pada Heesung Hyung—yang datang padaku—untuk kerja samanya membuat video ini. Untuk adikku, Karina-ya, kami mencintaimu. Jangan sedih hanya karena kita jarang ketemu. Keluarga bukan berarti kita setiap hari bertemu. Tapi selalu ada kapan pun kita saling membutuhkan. Bersyukurlah untuk keluargamu yang kau miliki sekarang. Annyeonghaseyo!" Jongseong melambaikan tangan dengan sangat riang.
Kontan terdengar isak keras Karina. Sangat terkejut dengan video dokumenter itu. Matanya beralih ke Heesung. Lalu dia menekap mulut dengan punggung tangan. Gadis itu menggigit punggung tangannya guna meredam tangis. Lalu suasana menjadi gelap total. Di mini stage, terdengar petikan bass yang terdengar sahdu. Lampu menyorot sosok yang duduk di kursi kecil. Matanya terpejam, berkonsentrasi dengan kord gitar.
"Eottokhae sijakhaeya halkkai eosaekhan gobaegul.
Bagaimana seharusnya aku memulai pengakuan yang canggung ini?
Eoriseokgedo musimhagedo mirwoon yaegideul.
Pengakuan yang dengan bodohnya dan tak peduli selalu kutunda.
Geuraedo doeneun jul arrasseo apahan jul mollasseo.
Aku pikir tak apa-apa seperti itu, karena aku tak tahu bahwa kau menderita.
I daeume tto i daeume mirugo mirwooda
Besok sajalah, begitulah aku selalu menundanya.
Ijeseoya mahaneyo Love U kkok hanbeon haejugo sipodeun mal
Dan akhirnya sekarang aku mengatakannya, Love You, aku benar-benar ingin mengatakannya padamu.
I love you heunhaedo hanbeonuel mot haejun geu mal.
Kata-kata yang biasa tapi itu adalah kata-kata yang belum pernah kuucapkan padamu."
Suara Jungwoon meng-cover lagu B-track milik boyband papan atas—Infinite—berjudul Mom menghipnotis para tamu. Semuanya membeku, larut dalam kerinduan yang tak pernah terbalas. Untuk pertama kalinya Jungwoon mengucapkan cinta pada Nahyun, yang jelas menolak keberadaan putranya.
Lagu itu berakhir dengan kesan yang sangat membekas. Jungwoon menoleh ke Nahyun, tersenyum tulus dan membungkuk hormat. Dia turun dari panggung. Bahunya terkulai. Dia tak bisa mengendalikan emosinya. Jungwoon sangat ingin diakui sebagai anak Nahyun. Tak ada harapan apapun untuk tinggal di lingkungan keluarga milyuner semacam Sangyeob, kecuali hanya tahu ibu kandungnya sendiri mencintai Jungwoon.
Tahu-tahu Heesung sudah mengambil alih posisi MC di podium. Matanya memindai sekeliling ruang. Nahyun maupun Sangyeob masih terguncang di kursinya masing-masing, tak pernah menduga atas kejutan tak menyenangkan ini.
"Aboji, Eomoni, selamat ulang tahun pernikahan kalian yang ke-15. Inilah hadiah yang bisa kuberikan pada kalian, terutama padamu, Eomoni." Heesung tersenyum mengejek, dia puas kejutannya berhasil dengan sukses.
"Sebuah pernikahan akan menjadi sangat bahagia, apalagi saling mengakui keberadaan satu sama lain, tanpa harus mencerai-beraikan yang lain. Bila kalian mementingkan kehidupan kalian sendiri, tanpa tahu apa yang diinginkan anak-anak kalian, apakah hidup kalian berarti? Aku pikir, Karina setuju kalau keluarga yang sesungguhnya adalah saling melengkapi satu sama lain, tanpa takut kehilangan bila silang pendapat. Saling menghormati keputusan dan keinginan. Putra-putrimu, aku, Karina, Jongseong dan Jungwoon, sangat bersyukur akan pernikahan kalian. Sekali lagi, selamat untuk umur pernikahan panjang Aboji dan Eomoni."
Heesung mengangkat tinggi gelas berisi anggur merah. Sontak para tamu mengikuti tindakan Heesung. Inilah yang diinginkan Heesung, membalas kelakuan Sangyeob dan Nahyun. Sengaja membongkar rahasia yang sengaja mereka tutupi bertahun-tahun. Tujuan Heesung jelas, kali ini dia ingin bahagia. Memiliki keluarga yang sesungguhnya.
Ada ayah dan ibu, serta adik-adik yang melengkapi kehidupan Heesung. Dan itu artinya, Heesung mengorbankan hatinya yang salah mencintai Karina sebagai wanitanya. Dia hanya adik. Heesung berulangkali mengingatkan diri setiap kali menatap Karina.
Dengan satu gerakanbesar, Heesung yakin Sangyeob pasti mengakui anak-anaknya tirinya yang lain.Pergerakan saham keluarga sudah pasti fluktuaktif. Tak terduga seperti yangdiramalkan. Tapi, tak ada salahnya Heesung mengalah duluan. Hasil tak pernahmengkhianati sebuah usaha.
~~~~~~
Empat bab part lagi tamat loh. Rela nggak ditinggal cerita ini?
Sama.... aku juga nggak rela, karena stok cerita mulai abis.
Jadi, mampir yuk, baca FF WAKE ME UP (Hwang Minhyun - Kwon Eunbi / psikologi romance / mental illness issue)
Spring Breeze (Kwon Eunbi - Ong Seongwoo - Kang Daniel)
Criminal Wind (LUCAS NCT / Action - Thriller / kolab sama temen)
Heart Reflections ( Eunbi - Daniel - Seongwoo - Yoon Seohyun / sport - campus life / romance angst )
dan masih banyak lagi FF lain di sini yang beragam genre, nggak bakal bosen dong.
24 Agustus 2021
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro