Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

if I'm being honest I ain't over you yet

Jongho menatap pria di hadapannya yang sedang menyeruput segelas strawberry frappe. Sudah lama sekali sejak terakhir mereka bertemu, mungkin sekitar tiga setengah tahun? Ya, sudah selama itu.

"Gimana kabar kamu, Jongho?"

"Baik, Ma. Aku sekarang kerja bareng temanku, namanya Daehwi. Kami buka usaha clothing bareng."

"Wah keren." Pria itu tersenyum antusias, "Panggil aja aku Seonghwa, aku bukan Mama kamu lagi."

Jongho tersenyum kecut tetapi ia memilih mengangguk. "Kabar Ma--kabar Seonghwa sendiri gimana?"

Gantian Seonghwa yang menjawab, "Baik. Aku kerja di bakery sekarang. Banyak resep-resep roti baru berkat kehadiranku loh, Jongho!"

Melihat Seonghwa tersenyum membuat hati Jongho sakit.

"Bagaimana dengan San?"

Jongho berhenti mengaduk americanonya, kemudian mendongak menatap Seonghwa. Pria itu terlihat mengalihkan pandangan ke luar jendela cafe. "Papa semakin sibuk, kadang suka lembur padahal usianya bukan lagi usia produktif. Aku sudah bilang untuk ambil pensiun tapi Papa belum mau."

"Ambisius, tipikal San." Gumam Seonghwa yang masih dapat Jongho dengar.

"Wallpaper ponsel papa masih foto pernikahan kalian."

Seonghwa diam.

"Papa butuh Mama."

Dan Jongho bisa lihat Seonghwa menangis, pria itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Pulang ya, Ma?"

*****

Dan di sini lah Seonghwa, berdiri di ruang tamu rumah San dengan sejuta kecanggungan. Tidak ada yang berubah dari rumah itu, bahkan foto di dinding dan tata letak perabotan masih tetap sama.

"Siapa tamunya Jongho?" San keluar dari kamar ketika Jongho bilang bahwa mereka kedatangan tamu.

San menghentikan langkahnya, ia mematung menatap Seonghwa yang berdiri empat langkah darinya. Jongho sendiri sudah siap-siap mengambil langkah siaga bila San hendak menyakiti Seonghwa lagi.

"Hwa."

Betapa Seonghwa rindu dengan panggilan itu.

"Kamu.. apa kabar?"

Seonghwa tersenyum pilu, "Lumayan."

Jawaban aneh yang tidak spesifik, tadinya Seonghwa ingin menjawab baik-baik saja tapi tidak dengan kenyataan yang ada.

"Maaf aku datang mendadak seperti ini."

"Bukan masalah." Senyum tipis San paksakan tersungging di bibirnya.

"Aku tadi ketemuan sama Jongho di cafe." Seonghwa mengambil satu langkah mendekat. "Jongho cerita kalau wallpaper ponsel kamu masih sama kayak dulu."

San bungkam, ia menundukkan kepalanya. "Ya. Belum aku ganti sampai sekarang."

"Aku minta maaf." Ucap Seonghwa. "Untuk yang lalu maupun sekarang."

San beringsut maju, tak lama direngkuhnya tubuh pria yang rapuh itu. San mungkin tega menyakiti Seonghwa namun sejujurnya ia teramat mencintai lelaki itu. "Aku gak akan melepas kamu lagi."

Ucapan San membuat Seonghwa terisak, ia berusaha meredam suaranya dalam rengkuhan San.

Jongho menatap mereka dengan senyum, mungkin malam ini ia harus menginap di flat Daehwi, agar tidak mengganggu kedua orangtuanya untuk saling melepas rindu.

Fin

Kayaknya aku harus ganti deskripsinya jadi SUPER short fiction karena emang sependek ini lol. Iya, beneran udah tamat kok. Aku kasih happy ending tuh 😉

Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan jejak di buku ini. Ditunggu buku-buku selanjutnya ya ♡

-yeosha

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro