Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

00:10

    Neverland, 00:00

    Hamparan rumput kering di tanah terkutuk Neverland, tanah mati di mana tak ada satupun kehidupan yang mampu bertahan di sana. Aliran sungai yang mengering, hutan yang dulunya hijau sekarang telah benar-benar mengering. Bahkan tak ada angin yang bersedia menyapa hamparan mati tersebut setelah sang Tuan tewas di tangan Lucifer.

    Kembali ke rumah yang telah di tinggalkan oleh para penghuni Neverland sebelumnya. Di sanalah Chae Hyungwon, seorang penjelajah waktu tinggal dan menjadi satu-satunya napas yang masih bertahan di tanah mati Neverland.

    Pemuda yang tak pernah menua meski ribuan tahun telah berlalu. Dialah penghuni lain Neverland yang tidak di ketahui oleh siapapun hingga detik ini. Seorang pemuda dengan tampilan arogan dan juga arloji klasik yang selalu menjadi ciri khasnya.

    Ya, dialah satu-satunya yang masih bernapas di tanah mati Neverland hingga detik ini dan menempati rumah yang telah di tinggalkan oleh para penghuni Neverland setelah insiden beradarah malam itu. Lalu, kemanakah dia saat insiden berdarah itu terjadi?

    Dia ada dan dia menyaksikan bagaimana darah yang terjatuh di tanah dan membeku setelahnya. Namun, apakah Lucifer mengetahui keberadaannya? Jawabannya adalah tidak, Lucifer tidak tahu tapi entah dengan Kim Taehyung.

    Kesehariannya di Neverland tidak lain hanya duduk membaca buku dan berkutat dengan beberapa arloji tuanya yang rusak dan kemudian ia coba untuk memperbaikinya. Di bandingkan dengan pergi ke luar, dia lebih sering melakukan aktivitas di dalam rumah.

    Seperti saat ini, pemuda itu terlihat sibuk mengotak-atik sebuah arloji menggunakan alat-alat kecil untuk menjangkau mesin arloji yang sangat kecil tersebut. Namun perhatiannya teralihkan oleh suara gemuruh yang perlahan datang mendekat.

    Dia mengangkat pandangannya dan tampak mempertimbangkan sesuatu di saat ia mencoba untuk memahami suara gemuruh yang semakin mendekat ke arahnya. Dia kemudian beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu masuk.

    Matanya memicing tajam tepat saat ia membuka pintu rumah. Pandangannya menangkap sesuatu yang tak biasa di kejauhan, dia pun keluar dari rumah dan menutup pintu sebelum berjalan mendekat ke tangga.

    Tak berniat untuk turun ke halaman, dia lebih memilih menunggu sesuatu yang terus bergerak ke arahnya dari arah timur tersebut. Rahangnya mengeras seiring dengan tatapan matanya yang menajam dan di detik berikutnya. Angin yang berhembus kencang dari arah timur menyapanya, membuatnya mengangkat lengannya untuk sekilas memblokir angin yang menerpa wajahnya.

    Hanya sepersekian detik, namun efek yang di akibatkan oleh angin tersebut benar-benar besar. Setelah sekian lama tak ada angin yang menyentuh tanah mati itu, kenapa tiba-tiba angin itu kembali lagi?

    Mata yang sempat tertutup itu kemudian terbuka seiring dengan ia yang menurunkan tangannya. Hyungwon menatap jauh ke depan, mencoba menerawang apakah kiranya yang membuat angin kencang menerpa Neverland saat itu.

    Dia kemudian berjalan menuruni anak tangga dan menyusuri halaman rumah, berjalan ke arah timur dengan satu tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana bahannya. Namun dalam sekejap mata dia melenyapkan diri dari halaman tanpa menyisakan apapun.

    Menuju ke arah timur, di mana matahari akan kembali setelah gelap menaungi tanah terkutuk Neverland. Hyungwon menampakkan diri dari balik pohon tanpa daun dengan ranting yang kering, dan itu menandakan bahwa dia masih berada di wilayah Neverland.

    Tatapan tajamnya perlahan mengarah pada sosok pemuda yang berdiri di hutan seberang, dan sosok itu tidak lain adalah Kim Taehyung yang tanpa sadar telah berdiri di perbatasan dunia luar dengan Neverland. Jadi bisa di katakan bahwa yang di lihat Taehyung sebelumnya merupakan gerbang imortal di mana Neverland tersembunyi.

    Secara kasat mata, tempat kering itu tidak pernah ada. Karna tak sembarangan orang bisa melihat tanah mati Neverland, yang mereka lihat hanyalah hamparan hutan yang masih hijau dan begitu alami. Bukannya tanah terkutuk Neverland yang telah mati.

    Hyungwon kembali menghilang dan muncul tepat beberapa langkah di belakang Taehyung yang tak menyadari kehadirannya, dan itu berarti dia sudah keluar dari wilayah Neverland ketika ia membiarkan rumput hijau berada di bawah kakinya.

    Netra tajamnya mengamati setiap gerak-gerik Taehyung dan satu hal yang bisa ia tangkap dari gerak tubuh Taehyung, bahwa pemuda itu bermaksud untuk memasuki wilayah Neverland.

    "Belum waktunya." batin Hyungwon dengan netra yang sekilas memicing.

    "Cukup sampai di situ!"

    Taehyung terlonjak ketika tiba-tiba mendengar teguran dari balik punggungnya, dia pun perlahan berbalik dan mendapati sosok Hyungwon yang begitu asing baginya.

    "Tinggalkan tempat ini!" Hyungwon kembali berucap dengan nada bicara yang sama sekali tak bersahabat.

    "Siapa kau?"

    Tatapan Taehyung berubah menjadi was-was. Ingatannya tak berhasil menjangkau sosok Hyungwon, namun nalurinya mengatakan seolah-olah Hyungwon adalah orang yang sangat berbahaya.

    "Belum saatnya kau kembali, segera tinggalkan tempat ini!"

    Taehyung tak berkutik, sama sekali tak tahu harus melakukan apa di hadapan orang asing tersebut. Namun langkah kakinya berjalan mundur ketika Hyungwon melangkah mendekatinya, tapi Hyungwon tiba-tiba menghilang dan kembali muncul tepat di hadapannya.

    Dengan netra yang semakin menajam, Hyungwon menahan lengan Taehyung ketika pemuda itu hampir memasuki wilayah Neverland. Dia kemudian menarik paksa Taehyung dan membalikkan posisinya yang membelakangi Neverland, seakan-akan dia yang tengah menyembunyikan sesuatu di sana dan pantang untuk di ketahui oleh Taehyung.

    Taehyung menepis tangan Hyungwon, namun bukannya lepas. Cengkraman itu justru semakin kuat.

    "Siapa kau? Apa yang kau inginkan sebenarnya?" tuntut Taehyung dengan suaranya yang terdengar sedikit gemetar.

    "Biarkan dia tidur sedikit lebih lama lagi dan jangan pernah kembali kemari."

    Dahi Taehyung mengernyit, merasa tak mengerti kenapa pemuda asing di hadapannya tersebut sampai mengatakan hal seperti itu. Namun di saat netranya mengunci netra tajam Hyungwon, otaknya tiba-tiba memberi reaksi.

    Dia segera menundukkan kepalanya dan terlihat bingung ketika merasakan sesuatu yang tak wajar terjadi pada kepalanya dan hal itu sempat membuat sebelah alis Hyungwon terangkat.

    Dalam hitungan detik, tubuh Taehyung melorot ke bawah dan membuat cengkraman Hyungwon terlepas di saat ia jatuh berlutut dengan kepala yang menunduk dalam. Tangannya kemudian terangkat untuk mencengkram kepalanya dan dengan perlahan cengkraman itu semakin kuat ketika bayangan dari sebuah tragedi memenuhi kepalanya.

    Tak ada rintihan, namun tubuhnya bergerak tak nyaman ketika ia terus mencengkram kepalanya seiring dengan tragedi di masa lalu yang kembali berputar di kepalanya. Awalnya semua terlihat samar, namun setelah kejadian itu berputar secara berulang-ulang dalam pikirannya, saat itu pula ia berhenti mencengkram kepalanya.

    Dia menemukannya, dia berhasil menemukan sosok Hyungwon dalam ingatannya. Sosok yang jatuh ke air dan kemudian di serang oleh sosok misterius. Dia mengingatnya dengan jelas bahwa sosok yang jatuh ke dalam air adalah dirinya, sedangkan sosok asing yang tiba-tiba menyerangnya adalah pemuda yang kini berdiri di hadapannya.

    Dengan mata yang membulat tak percaya, di iringi oleh napasnya yang tiba-tiba memberat. Perlahan Taehyung mengangkat wajahnya dan mendongak menatap Hyungwon dengan tatapan matanya yang tampak gemetar.

    "S-siapa, kau sebenarnya?" pertanyaan yang tercekat oleh napas beratnya dan berhasil memancing keheranan di garis wajah tegas Hyungwon.

    "Tidak, siapa aku?" ralat Taehyung dan dengan tatapan memohon, dia mengulurkan tangannya untuk meraih telapak tangan kanan Hyungwon yang terbebas.

    "K-kau mengenalku, kau pasti tahu siapa aku. Katakan padaku, siapa aku?"

    Tatapan yang gemetar itu perlahan berhasil meloloskan air mata yang memburu, menunjukkan keputus-asaan yang pernah ia alami sebelum meninggalkan Neverland.

    "Cepat katakan! Siapa aku?"

    Perkataan yang terdengar lebih menuntut, dan kali ini Hyungwon kembali bereaksi. Dia menarik tanggannya dengan pelan dan membuat tangan Taehyung jatuh begitu saja. Pada akhirnya dia kembali melihat keputus-asaan di wajah pemuda itu, perasaan yang sama dengan yang pernah ia tunjukkan waktu itu.

    "Kau mengingatku?"

    "N-ne." jawab Taehyung dengan suara gemetarnya.

    "Jika kau mengingatku, berarti kau tahu apa yang akan terjadi setelah bertemu denganku kembali."

    Mata Taehyung beberapa kali mengerjap sebelum akhirnya membulat, menatap tak percaya ke arah Hyungwon meski pandangannya sedikit terganggu oleh air matanya. Namun dia masih bisa melihat rahang tegas Hyungwon.

    Hyungwon membuka telapak tangannya, seakan tengah meminta sesuatu entah pada siapa. Namun di detik berikutnya, sebuah pisau belati yang sedikit panjang tiba-tiba berada di telapak tangan Hyungwon dan sempat mengejutkan Taehyung.

    "Larilah, bodoh!" teriak suara misterius itu yang kembali membuat Taehyung tersentak. Namun dia tak berkutik ketika melihat Hyungwon mengangkat belati di tangannya ke udara dengan ujung belati yang mengarah padanya.

    "Aku akan mengakhiri harapanmu di sini."

    Hyungwon menjatuhkan satu lututnya di tanah dan hanya dalam sekejap mata, dia menghunuskan belati di tangannya tepat mengarah pada dada Taehyung yang hanya bisa mematung dengan air mata yang tak mampu ia kendalikan lagi.

    "Kim Taehyung...."


Selesai di tulis : 29.10.2019
Di publikasikan : 12.11.2019

  

   

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro