Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter : 09

    "Aahh ....." helaan panjang Hanbin terdengar.

    Hanbin kemudian menyusul rekan-rekannya yang sudah berbaring di padang rumput hijau. Minhyuk yang hanya terduduk sekilas melihat ke arah Hanbin dan mengarahkan pandangannya pada semua adiknya. Perlahan angin berhembus menyapu wajah mereka.

    "Langitnya masih terlihat biru,"gumam Changkyun yang menaruh kepalanya di atas paha minhyuk.

    Minhyuk sekilas melihat ke arah Changkyun dan melemparkan pandangannya pada langit Neverland yang selalu cerah. Bahkan hampir tak ada awan putih sedikitpun kecuali awan gelap saat hujan turun, itupun sangat jarang sekali terjadi di Neverland.

    Perhatian minhyuk teralihkan ketika Taehyung bangkit dari tidurnya dan duduk bersebelahan dengan Seungcheol. Minhyuk melihat ke arah dua punggung yang masih terlihat sama seperti sebelumnya.

    Taehyung kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Seungcheol dan membuat sang pemilik sekilas melihat ke arahnya, namun tak mengatakan apapun dan hanya berlalu begitu saja saat pemandangan alam di Neverland menarik seluruh perhatian dari para penghuninya.

    Sebuah senyum tipis tercipta di wajah Minhyuk. Dia menjatuhkan pandangannya pada Changkyun dan mengusap pelan kepala pemuda itu, membuat sang pemilik menatapnya dengan tatapan bertanya. Namun tak pernah ada jawaban untuk itu selain hanya sebuah senyum yang kemudian berlalu.

    "Hyeong, aku lapar," gumam Hanbin.

    "Kau baru makan tadi pagi,"sahut Jinhwan.

    "Itu, kan tadi pagi. Sekarang, kan sudah siang," Hanbin membela diri.

    "Jika kau lapar, pergilah ke sungai dan tangkap ikan," kali ini Wonwoo menyahuti, tampak tak perduli.

    "Itupun jika kau tahu jalan yang benar menuju sungai."

    Suara kekehan ringan yang saling bersahutan saat Changkyun mengakhiri kalimatnya dan suara dengusan kesal dari Hanbin. Tapi semua tampak begitu tenang untuk dua orang yang memunggungi rekan-rekan mereka, dan entah sejak kapan Taehyung memejamkan matanyam. Meski rekan mereka tengah bergurau, Seungcheol dan Taehyung malah terlihat menjauh dan sibuk dengan dunia mereka sendiri.

    Perhatian Seungcheol teralihkan ketika Hoseok tiba-tiba duduk di sampingnya. Hoseok sekilas tersenyum ke arah Seungcheol sebelum mengikuti arah pandang Seungcheol sebelumnya. Begitupun dengan Seungcheol yang kembali menatap lurus ke depan.

    "Kau masih memikirkan perkataan wanita itu?" Hoseok bersuara, tidak terlalu keras seakan hanya mengizinkan mereka bertiga lah yang mendengarnya.

    Perlahan Taehyung membuka matanya dan masih enggan untuk mengangkat kepalanya. Sama seperti Hoseok, dia pun juga menunggu jawaban dari Seungcheol.

    "Aku mungkin sudah melupakan bagaimana wajahnya," Seungcheol tersenyum miris di akhir kalimatnya, seakan tengah mengasihani dirinya sendiri.

    "Dikutuk oleh wanita yang kau cintai bukanlah hal yang bisa kau lupakan meski kau tidak ingat bagaimana wajahnya."

    Hoseok melihat ke arah sang pemilik suara berat yang baru saja menengahi pembicaraan keduanya. Wajah tanpa ekpresi dan tatapan yang tak menunjukkan perasaan apapun, Kim Taehyung. Dan saat itu pula Hoseok mendapatkan jawaban dari Seungcheol atas pernyataan Taehyung.

    Seulas senyum tipis dan tatapan yang menggambarkan kesedihan di wajah Seungcheol adalah sebuah pembenaran atas pernyataan Taehyung sebelumnya.

    "Oh! Hyunwoo Hyeong ..."

    Perhatian semua orang teralihkan oleh seruan Hanbin. Ketiga orang yang sebeluumnya memunggungi mereka pun menolehkan kepala mereka.

    "Apa yang dia lakukan di sana?" Hanbin bangkit dari duduknya dan melihat ke arah salah satu bukit di sana.

    "Apa yang dia lakukan di sana?" pertanyaan yang sama diucapkan oleh Wonwoo.

    Mereka melihat Hyungsik berdiri di atas bukit karena memang saat mereka berkumpul di sana, Hyunwoo tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak.

    "Sepertinya dia menemukan sesuatu yang bagus untuk dilihat dari atas sana," sahut Minhyuk.

    Minhyuk sedikit mendorong kepala Changkyun agar pemuda itu bangun, sedangkan dia sendiri beranjak berdiri dan menarik perhatian seluruh orang yang kemudian juga ikut berdiri.

    "Ayo."

    Mereka semua lantas berjalan beriringan dan sesekali bergurau untuk bisa mencapai tempat Hyunwoo yang sedikit jauh dari tempat mereka sebelumnya. Dan tidak jauh dari tempat mereka sebelumnya, seorang pemuda yang tampak asing duduk memungggungi mereka. Setelan jas dan juga kulit yang putih pucat, wajah datar yang tak menunjukkan perasaan apapun. Perlahan dia menggerakkan tangannya tepat ke hadapan tubuhnya. Dia melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, dan perlahan tangan kanannya terangkat untuk menyentuh arloji tersebut.

    Angin yang tiba-tiba berhembus cukup kasar dari arah belakang membuat batin Taehyung tersentak dan langsung menolehkan kepalanya ke belakang tanpa menghentikan langkahnya. Namun bukan hanya dia satu-satunya orang yang mengalami hal tersebut, karena Minhyuk juga menoleh ke belakang dengan raut wajah yang sama dengan milik Taehyung ketika angin Neverland melewatinya dengan membawa perasaan yang asing.



LOST CHILD.


    Hyunwoo menginjakkan kakinya di atas salah satu bukit di Neverland, bukit yang ditumbuhi rumput yang tak pernah menguning. Dedaunan yang terus berganti seakan tak membiarkan setangkai pun terlihat oleh siapapun yang melewatinya. Angin yang selalu berhembus dengan tenang, namun ada saat di mana angin Neverland menjadi sangat liar. Seperti saat ini, sesuatu yang jarang sekali terjadi di Neverland.

    "Hyeong, apa ada orang lain selain kita di Neverland?"

'Tidak' itulah jawaban yang di lontarkan oleh Hyunwoo ketika Taehyung mengatakan bahwa dia melihat orang asing di Neverland sebelumnya. Tapi bagaimana dengan seseorang yang sempat menghilang di belakangnya beberapa waktu lalu?

    Hyunwoo sempat berharap bahwa itu adalah salah satu dari para adiknya. Namun pada kenyataannya tidak ada satupun dari adiknya yang menggunakan setelan jas hari ini, terlebih lagi bagaimana jika orang tersebut menghilang hanya dengan sekali kedipan mata dan menyisakan angin yang tiba-tiba berhembus dengan kasar.

    'Benar' itulah jawaban yang akan diberikan Hyunwoo saat ini atas pertanyaan Taehyung. Orang asing yang mungkin datang lebih dulu sebelum mereka atau datang setelah mereka. Orang asing yang tidak pernah berbaur dengan mereka, siapa?

    Hyunwoo menepis segala pikiran asingnya setelah melihat kepala yang menyembul tidak jauh dari tempatnya dan perlahan dia bisa melihat bahwa para adiknya berjalan beriringan menuju tempatnya. Seulas senyum menghiasi wajah Hyunwoo dengan mata yang tiba-tiba menyipit.

    "Hyeong ..." pekik Hanbin sembari melambaikan tangannya.

    Hyunwoo tersenyum lebar ketika melihat para adiknya berlari ke arahnya. Tapi bukan untuk mempercepat langkah mereka, melainkan untuk bermain-main.

    Layaknya anak kecil, mereka bermain kejar-kejaran dengan tawa yang saling bersahutan. Sebuah kebahagian yang terlukis dalam wajah mereka hingga angin yang tiba-tiba menjadi tenang kembali tepat setelah mereka hampir menjangkau tempat Hyunwoo.

    "Apa yang Hyeong lakukan di sini?" tanya Changkyun saat mereka hampir menjangkau tempat Hyunwoo berdiri.

    "Hyeong, ayo kita pergi ke sungai dan cari ikan," sahut hanbin yang langsung mendapatkan pukulan di kepalanya dari belakang. Hanbin menolehkan kepalanya untuk melihat sang pelaku, dan ketika tahu bahwa Wonwoo lah pelakunya, dia langsung menendang Wonwoo yang langsung menghindarinya.

    "Awas kau!" ancam Hanbin. Sedangkan wonwoo hanya tersenyum lebar sembari bersembunyi di belakang Seungcheol.

    "Hyeong sedang melihat apa?" Changkyun kembali bertanya.

    "Ah ... bukan apa-apa, aku hanya melihat bunga di sini sedikit berbeda dengan yang lain," jawab Hyunwoo tersenyum ringan sembari menunjukkan bunga kecil yang berada di tangannya.

    "Apa bedanya?" Hanbin tiba-tiba mengambil bunga di tangan Hyunwoo dan mengamatinya.

    "Jika kau meniupnya, bunganya akan terpisah dan terbang," terang Hyunwoo.

    "Sungguh?" seru Hanbin.

    Hyunwoo mengangguk dan Hanbin pun mencoba meniupnya. Sebuah senyum lebar menghiasi wajah Hanbin ketika melihat apa yang sebelumnya dikatakan oleh Hyunwoo benar adanya.

    "Haruskah kita mengumpulkannya?" cetus Minhyuk.

    "Eih ... tidak, tidak. Jika kita melakukannya, kita baru akan sampai di rumah sore hari"

    Semua orang melihat ke arah Jinhwan. Sepertinya hanya Jinhwan satu-satunya orang yang ingin cepat-cepat pulang. Pada akhirnya helaan napas Jinhwan menjadi alasan tawa yang saling bersahutan dan menggema di lembah Neverland.

    Mereka membubarkan diri dan mengambil bunga-bunga kecil yang tumbuh di sekitar bukit. Tapi di antara mereka hanya Wonwoo, Changkyun dan Hanbin lah yang tidak pernah berpisah seakan mereka terikat satu sama lain. Dibandingkan dengan memetik bunga, mereka lebih sering terlihat saling dorong satu sama lain dan membuat keributan di antara ketenangan para kakak-kakak mereka.

    Mereka mengambil langkah mereka masing-masing. Tapi tampaknya seseorang telah berjalan begitu jauh dari kelompoknya. Kim Taehyung, menolehkan kepalanya ke belakang dan berbalik setelah tidak mendapati rekan-rekannya. Padahal dia berpikir bahwa dia belum terlalu jauh.

    Dari pada memikirkan hal tersebut, Taehyung lebih memilih melakukan tujuan awalnya. Dia berjongkok dan memetik bunga-bunga kecil di sekitarnya, mengangkatnya tepat di depan wajahnya lalu meniupnya.
Seulas senyum tercipta di bibirnya, dia kemudian kembali memetik bunga-bunga kecil yang hampir menyentuh tanah tersebut tanpa khawatir bahwa rekan-rekannya akan meninggalkannya.

    Setelah tangan Taehyung cukup penuh, dia beranjak. Dengan senyum yang tak pernah pudar di bibirnya dia berbalik dan memutuskan untuk kembali pada rekan-rekannya, namun hanya beberapa langkah Taehyung tiba-tiba terjatuh padahal tidak ada apapun yang menghalangi jalannya.

    Perlahan Taehyung berusaha untuk bangkit, namun batinnya tersentak ketika merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya dan membuat matanya membulat sempurna. Perlahan Taehyung menegakkan tubuhnya dan membuatnya duduk berlutut.

    Masih tampak terkejut, perlahan tangan kanan Taehyung terangkat dan menutupi sebagian wajahnya.
Mata itu terpejam dengan dahi yang mengernyit secara berlebihan seakan ingin menekan sesuatu dalam dirinya.

    "Tidak ..." sebuah gumaman lolos dari bibir Taehyung.

    Perlahan tubuh Taehyung merendah dengan tangan yang meremat bunga yang masih di pegangnya. Tubuhnya semakin merendah seakan ingin menyatukan keningnya dengan tanah Neverland.

    Dalam keheningan, angin yang bertiup dengan pelan, menggoyangkan rumput-rumput yang tidak bisa menjauh dari tanah. Suara Taehyung yang tertahan, tersamarkan oleh angin Neverland yang membawanya menjauh dari jangkauan keluarganya. Seakan ingin membiarkan Taehyung mengubur diri sendiri di antara padang rumput hijau yang membentang luas.

    "Hyeong, selamatkan aku ... aku mohon ..."




WAKE ME UP.
[BATTLE WITH THE DEVIL]
SEASON 1
<LOST CHILD>





Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro