Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter : 04

    Setelah berjalan cukup jauh, Minhyuk menghentikan mobilnya tepat di persimpangan jalan. Terlihat sedang mempertimbangkan jalan mana yang harus ia ambil karena sebelumnya jalan itu tidak pernah muncul lagi sejak dia dan Seungcheol tersesat saat perjalanan pulang dan hampir tidak bisa kembali ke Neverland waktu itu. Dan sekarang jalan itu kembali lagi, persimpangan yang pernah menyesatkan jalan mereka.

    Minhyuk terlihat sangat frustasi, dia sekilas menoleh ke belakang dan kembali pada persimpangan jalan. Menyadari bahwa kelemahan terbesarnya adalah saat dia harus memutuskan sesuatu sendirian. Minhyuk takut bahwa keputusan yang akan diambilnya nanti justru akan membuat semua orang berada dalam masalah. Dia tahu benar perasaan itu, perasaan yang sama seperti saat sebelum mereka datang ke sana.

    "Apa yang harus aku lakukan sekarang, Lee Seung?" batin Minhyuk yang kemudian menyandarkan kepalanya dan memejamkan matanya.

LOST CHILD

    Hyunwoo sedikit menoleh dan melihat ke depan dengan ekor matanya ketika Minhyuk menghentikan mobil. Pemuda itu kemudian menunduk, melihat tangannya sendiri. Namun tiba-tiba dia menyadari pergerakan Taehyung.

    Hyunwoo menoleh ke arah Taehyung dengan sedikit menaikkan alisnya. Melihat Taehyung menggaruk kepalanya, Hyunwoo pikir itu hanya gerakan biasa seseorang yang sedang tidur. Tapi sepertinya hal itu salah, karena setelahnya Hyunwoo melihat Taehyung tersenyum. Bukan senyuman yang menandakan bahwa dia sedang senang, melainkan sebuah senyuman yang lebih mirip sebagai seringaian.

    Hyunwoo merendahkan kepalanya dan memperhatikan dengan seksama perubahan raut wajah Taehyung. Hyunwoo bertanya-tanya, apa ini kebiasaan buruk Taehyung yang mereka maksud. Hyunwoo sempat berpikir bahwa mungkin saja Taehyung hanya bermimpi. Tapi lagi-lagi Hyunwoo salah karena Taehyung mulai bergerak maju seperti sedang merangkak dengan kepala tertunduk dan mata yang masih terpejam.

    Hyunwoo terlihat bingung karena ini pertama kalinya dia melihat kebiasaan Taehyung berjalan saat tidur. Haruskah dia membangunkan Taehyung atau membiarkannya. Tapi jika dibiarkan, Taehyung pasti jatuh dari mobil. Hyunwoo kemudian bergegas meraih bahu Taehyung.

    "heh ... kau rupanya," gumam Taehyung lengkap dengan seulas senyum miring.

    Hyunwoo menaikkan sebelah alisnya. Meski terdengar samar, dia masih bisa mendengar gumaman Taehyung. Tapi Taehyung langsung ambruk ketika mobil tiba-tiba berjalan lagi, dan Hyunwoo dengan sigap menahan tubuh Taehyung.

    Hyunwoo melihat wajah Taehyung yang begitu damai bahkan saat ia tidur sekalipun, pantas saja dia bisa berlama-lama di samping Seungcheol.

    Hyunwoo tersenyum ringan, setidaknya sebagai kakak tertua dia, dia bisa melihat tingkah aneh para adiknya yang menurutnya sangat lucu.


L

OST CHILD


    Setelah beberapa saat, Minhyuk membuka matanya. Menghembuskan napas dalam seperti dia yang sudah menentukan pilihannya. Tapi ketika Minhyuk memutar kunci mobilnya, dia melihat sebuah cahaya yang lumayan kecil bersinar di salah satu pohon. Minhyuk sempat terlihat mempertimbangkan sesuatu, tapi angin tiba-tiba berhembus perlahan dan mengusik konsentrasi Minhyuk.

    Minhyuk menggerakkan ekor matanya ke samping, seperti telah menyadari sesuatu. Dia pun bergegas membuka kaca jendela mobil dan melongok keluar melihat ke arah bulan di mana Blackhole yang semakin membesar itu perlahan terlihat makin pudar. Minhyuk kemudian membenahi posisi duduknya dan kembali menjalankan mobilnya mengikuti arah cahaya yang baru di lihatnya.

    "Aku mohon, bimbing aku sekali lagi."


    Minhyuk fokus pada jalanan di hadapannya, atau lebih tepatnya pada goresan cahaya yang muncul di beberapa pohon yang akan di lewati oleh mereka. Bahkan wajah tegang Minhyuk sampai membuat dahinya berkerut. Entah cahaya apa yang ia ikuti sekarang, yang minhyuk tahu hanyalah bahwa mereka harus segera keluar dari hutan.

    Minhyuk sendiri tidak begitu yakin apakah cahaya itu berusaha untuk menyesatkannya atau menyelamatkannya. Jikapun ini hanya halusinasi, Minhyuk berharap setidaknya Hyunwoo dan Taehyung harus sampai di Neverland dengan selamat.


LOST CHILD

    "Hoaem ..."

    "Hoaemm ..."

    "Hah ...." ritual pagi hari yang dilakukan oleh ketiga anggota termuda.


    Hoseok keluar dari rumah dan bergabung bersama ketiga saudara termuda yang duduk berjajar di halaman rumah dengan wajah yang kusut. Hoseok menghampiri mereka dengan senyum yang seakan mengejek mereka, karena memang hari ini Jinhwan membangunkan mereka lebih pagi. Dan beginilah jika para anggota termuda di Neverland dibangunkan lebih awal dari biasanya. Mereka akan duduk berjajar di halaman rumah sembari menguap berkali-kali dan terlihat seperti ayam yang sedang sakit.


    "Apa-apaan ini? Apa kalian masih tidur?" Hoseok menepuk pipi ketiga pemuda itu yang benar-benar tidak bersemangat. Namun Changkyun menepis tangan Hoseok ketika Hoseok menepuk wajahnya.


    "Ya! Ya! Ya! Apa yang kalian lakukan? Cepat buka mata kalian dan bersihkan gudang!" seru jinhwan yang baru saja keluar.

    "Ini juga sudah buka mata,"ujar Hanbin dengan malas.


    "Sepertinya mata Jinhwan Hyeong bermasalah,"sambung Changkyun

    "Hehehe ..." tawa mereka bertiga bersamaan.

    Jinhwan menghampiri mereka dan memukul kepala mereka satu persatu, membuat para anggota termuda benar-benar bangun karena kesakitan.


    "Selama Hyunwoo Hyeong pergi, akulah yang menjadi kakak tertua di sini. Bersikap hormatlah padaku jika kalian masih ingin makan," ancam Jinhwan, akan tetapi para anggota termuda malah pergi dan tidak memperdulikan Jinhwan. Hoseok pun tertawa tanpa suara tepat di belakang Jinhwan.


    "Anak ini!" geram jinhwan, dia kemudian berbalik. Menatap hoseok yang tiba-tiba memasang ekspresi biasa saja. "Apa Seungcheol belum bangun?"

    "Dia sedang merapikan kamar."

    Jinhwan mengangguk. "Oh ya, apa semalam ada yang pergi keluar?"

    Hoseok sempat terkejut, tapi dia segera bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. Hoseok juga tidak menyangka bahwa Jinhwan juga tahu jika semalam Seungcheol pergi keluar dan dia menyusulnya. Di tambah lagi dengan Wonwoo yang tiba-tiba datang.


    Hoseok lantas menyangkal, "tidak, memangnya kenapa?"

    Jinhwan menggeleng. "Tidak, aku pikir tadi malam aku sempat melihat ranjangmu kosong."

    "Oh ... tadi malam aku pergi ke kamar mandi."


    Perhatian mereka teralihkan ketika Seungcheol keluar dari dalam rumah. Jinhwan menyadari ada yang berbeda dari Seungcheol yang tidak lain adalah raut wajah Seungcheol yang kembali terlihat serius.


    "Setelah sekian lama, ada apa dengan anak itu?" gumam Jinhwan.

    Hoseok melihat Jinhwan menggunakan ekor matanya dan terlihat sangat berhati-hati.

    "Mungkin karena Taehyung sudah terlalu lama pergi," jawab Hoseok sekenanya, karena memang jika Taehyung bersama Seungcheol, mereka akan terlihat kompak dan melakukan semuanya bersama-sama.

    Mereka melihat Seungcheol yang mengambil sebuah pot kecil dan mengisinya dengan tanah di halaman samping.

    "Apa yang sedang dia lakukan?" heran Jinhwan.

    Jinhwan sekilas melihat ke arah Hoseok sembari menunjuk ke arah Seungcheol. Hoseok pun juga merasa bingung apa yang sebenarnya di lakukan Seungcheol pagi-pagi seperti ini. Namun Hoseok hanya bisa tersenyum canggung sembari menggeleng.

    Seungcheol berjalan sedikit menjauh dari rumah dan tampak mengambil sesuatu. Dan setelahnya dia kembali, Jinhwan menyipitkan matanya untuk melihat apa yang sedang dibawa oleh Seungcheol. Jinhwan mengangkat sebelah alisnya ketika mengetahui bahwa yang Seungcheol bawa tidak lain adalah bunga yang menjadi simbol dari Neverland, karena sangat mudah menjumpainya di sekitar rumah. Tapi kenapa Seungcheol harus memindahkannya ke dalam pot?

    Jinhwan sedikit memiringkan kepalanya untuk mendapatkan jawaban dari pernyataannya sendiri, tapi sepertinya jawaban itu hanya bisa ia dapatkan dari Seungcheol sendiri. Jinhwan kemudian menggeleng pelan.

    "Aku akan memeriksa keadaan di dalam," ujar Jinhwan sembari berjalan ke dalam rumah dan terlihat sedang mempertimbangkan sesuatu.

    Hoseok melihat ke arah Seungcheol. Dia sangat ingin tahu apa yang terjadi tadi mala. Tapi sepertinya Seungcheol tidak akan menjawabnya bahkan sampai dia berlutut di kaki Seungcheol sekalipun. Ingin bertanya pada Wonwoo pun juga percuma. Sepertinya pemuda itu sudah melupakan kejadian semalam atau mungkin pura-pura tidak ingat. Hoseok kemudian berjalan ke arah lain untuk menyusul para anggota termuda yang tadi terlihat berjalan ke belakang rumah.


    Sedangkan Seungcheol, dia membawa pot berisi bunga tersebut mendekati rumah dan menaruh di samping tangga menuju pintu masuk. Dia kemudian melihat ke jalanan di depan rumah, menarik sudut bibirnya.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro