Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 01 [LOST CHILD]

"Dia sudah terbangun, waktunya untuk pergi."


Hyunwoo, Minhyuk dan Taehyung sedang berada di kota untuk membeli persediaan makanan selama satu bulan. Mereka datang saat pagi hari dan membawa hasil ladang yang mereka rawat bersama untuk dijual guna mencukupi kebutuhan hidup mereka selama berada di Neverland, dan mereka akan kembali ke Neverland pada tengah hari.

Taehyung terlihat membantu Hyunwoo untuk menaikkan semua bahan makanan yang mereka beli, sedangkan Minhyuk masih tampak berkeliling dan terkadang terlihat bernegosiasi dengan para pedagang.

"Hyeong, apa sudah semua?" tanya Taehyung sembari menyandarkan kedua tangannya di atas karung yang berada di atas mobil bak terbuka milik mereka.

Hyunwoo melihat ke tempat sebelumnya mereka menaruh barang. "Ah ... itu yang di sana, ambil karung itu."

Taehyung berjalan menuju karung yang di maksud Hyunwoo. Pemuda itu lantas bergumam, "ah ... kelihatannya ini tidak akan mudah."

Taehyung mencoba mengangkat karung tersebut, tapi dia kembali berdiri sembari berkacak pinggang karena tidak mampu mengangkat karung tersebut. Pemuda itu meniup rambut yang menutupi keningnya dan kembali mencoba mengangkat karung tersebut sekali lagi.

"Aigoo! Sebenarnya apa yang dibeli oleh minhyuk Hyeong?" gerutu Taehyung.

"Kenapa?" tegur Hyunwoo yang kemudian menyusul di belakang Taehyung saat dia melihat Taehyung kesulitan.

"Biar aku saja."

Hyunwoo langsung mengangkat karung di hadapan Taehyung dengan begitu mudahnya dan berhasil membuat Taehyung membuka mulutnya karena kagum.

"Woah ... Hyeong berhasil membuatku terkejut ..." gumam Taehyung.

Taehyung mengikuti langkah Hyunwoo dan setelah sampai di mobil, Taehyung langsung naik di belakang. Sedangkan Hyunwoo, dia menaruh satu tangannya di atas bak mobil. Keduanya melihat ke arah Minhyuk yang masih bernegosiasi.

"Kira-kira apa yang sedang mereka lakukan?" gumam Taehyung yang ditujukan untuk rekan-rekannya yang tidak ikut bersama mereka.

Hyunwoo menoleh ke arah Taehyung, begitupun sebaliknya. Hyunwoo kemudian berucap, "mungkin mereka sedang mengurusi ladang, setelah ini kita akan kembali ke Neverland"

Taehyung tersenyum menatap langit."Neverland, ya?" batin pemuda itu.

"Apa sudah semuanya?" Minhyuk datang sembari membawa buku catatan dan kantong plastik berwarna hitam.

Hyunwoo mengangguk sekali sedangkan Taehyung mengangguk dua kali.

"Kerja bagus. Ayo, urusan kita di kota sudah selesai. Sekarang kita kembali ke Neverland, yang lain pasti sudah menunggu."

Minhyuk mengambil sebungkus roti dari kantong plastik dan melemparkannya pada Taehyung yang dengan sigap menangkapnya.

"Makan ini, dan pastikan barang bawaan kita aman sampai tiba di Neverland."

"Siap, Komandan," ucap Taehyung dengan suara yang dibuat tegas namun tertawa setelahnya.

Minhyuk dan Hyunwoo berjalan ke bagian depan dan masuk ke mobil.

"Apa tidak ada yang kurang?" tanya Hyunwoo yang sedang menghidupkan mesin mobil, sedangkan Minhyuk mengecek kembali buku catatannya.

"Aku rasa ini sudah cukup untuk satu bulan ke depan. Bulan depan biar Seungcheol dan Hoseok yang ke kota"

Hyunwoo mengangguk mengerti, dia kemudian melongokkan kepalanya keluar dan melihat ke arah Taehyung yang sedang memakan roti dengan santai.

Hyunwoo kemudian menegur, "Taehyung, jika ada apa-apa katakan pada kami."

Taehyung tidak menjawab karena mulutnya penuh, dia hanya menggerakkan tangannya sebagai isyarat bahwa dia akan melakukan tugasnya dengan baik. Sebagai yang paling muda saat itu, Taehyung pasti sudah tahu resikonya. Tapi saat tiba di Neverland dia bisa membalasnya kepada saudara yang paling muda dalam kelompok mereka.

LOST CHILD

"Kami sembilan pemuda yang hidup di Neverland, wajah rupawan tiada tandingan. Maknae Kim Hanbin adalah yang paling tampan"

"Aku Maknae Im Changkyun, hidup di Neverland dan di takdirkan sebagai orang terpintar dan rupawan. Jika kau melihat Jinhwan Hyeong di sana, abaikan saja. Dia bahkan tidak selevel denganku ..."

"Karena dia orang yang jelek."

"Pemarah."

"Dan pemalas."

Jinhwan tertawa tidak percaya dengan nyanyian ngawur dari ketiga saudara termuda yang hampir setiap hari selalu mengolok-ngoloknya. Setidaknya masih ada dua kakak tertua lagi di sana, tapi kenapa hanya dia yang harus selalu menjadi bulan-bulanan para anggota termuda.

"Oh ... Kim Jinhwan, kenapa kau begitu pendek?"

Sambung Changkyun yang berjalan paling belakang bersama Hanbin, sedangkan Jinhwan berada paling depan dan jaraknya dengan para Maknae masih ada Seungcheol dan juga Hoseok.

"Ya! Kalian sudah bosan hidup?!" ketus Jinhwan yang berhenti dan mengancam keduanya yang hanya tertawa ringan tanpa dosa. Jinhwan kemudian berjalan kembali.

"Oh, Kim Jinhwan mengapa kau begitu pendek? Bahkan kau hanya sepundak Seungcheol Hyeong"

Kali ini suara Jeon Wonwoo yang berada paling belakang dan dengan suaranya yang lantang tersebut, ia berhasil membuat Seungcheol dan juga Hoseok ersenyum ringan. Karena jika mereka juga ikut dengan permainan para Maknae, mereka pasti dihabisi oleh para kakak tertua lainnya.

Jinhwan berhenti dan berbalik sembari berkacak pinggang. Dia meniup rambut yang berada di keningnya dan tampak kesal.

"Minggir!" Jinhwan melewati Seungcheol dan Hoseok untuk menghajar para Maknae, tapi para Maknae tersebut langsung berpencar untuk melarikan diri.

"Ya! Kemari kalian! Kalian kira aku orang yang sabar?"

"Tidak," pekik Hanbin yang berlari sembari tertawa.

"Lihat saja nanti jika tertangkap, kubunuh kalian!" hardik Jinhwan.

"Tidak mau ... aku masih butuh makan, kenapa aku harus mati?" sahut Changkyun.

"Butuh berapa menit lagi untuk kita sampai di ladang?" tanya Seungcheol pada Hoseok yang berdiri di sampingnya. Keduanya saat ini tengah melihat adegan perburuan yang dilakukan oleh Jinhwan.

"Haruskah kita pergi dulu?" sahut Hoseok.

Seungcheol menoleh ke arah Hoseok dengan tatapan penuh arti. "Tidak, tidak akan seru jika kita hanya berdua."

Seungcheol tersenyum dan melangkah maju. Hoseok yang melihat hal itu lantas tersenyum tidak percaya. Jangan bilang Seungcheol ingin bersekutu dengan para Maknae. Tapi setidaknya tidak ada Taehyung di sini, karena jika sampai ada, mereka pasti akan menjadi gila berdua.

"Ya! Kim Jinhwan berapa lama lagi kau akan berlari? Cepat kemari sebelum tulangmu berkarat," teriak Seungcheol yang membuat langkah Jinhwan terhenti.

Jinhwan balas memekik, "apa? Kau bilang apa? Kau ingin mati?!"

Seungcheol berbalik setelah melihat Jinhwan berjalan ke arahnya.

"Kau ini benar-benar," protes Hoseok.

"Jika seperti ini akan lebih seru, kita berangkat ke ladang dengan cara berlari." Seungcheol tersenyum lebar dan berlari lebih dulu sebelum Jinhwan menjangkaunya.

"Semoga kau beruntung," ucap Seungcheol sebelum meninggalkan Hoseok.

Hoseok berbalik untuk melihat Jinhwan dan yang lainnya. Tapi saat berbalik seseorang memukul kepalanya, dan orang tersebut tidak lain adalah Jinhwan.

"Kenapa ... kenapa Hyeong memukulku," protes Hoseok tak terima.

"Apa? Apa kau juga ingin mengolok-ngolokku?"

"Tidak ... Hyeong... aku bahkan tidak mengatakan apapun," Hoseok membela diri.

Jinhwan mengabaikannya dan mengjear Seungcheol. "Ya! Choi Seungcheol ..."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro