Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BEFORE THE DOWN 09

Music On!!!

    Fajar menyingsing, mengeringkan embun yang menyelimuti Neverland. Lee Minhyuk tersentak dari tidur lelapnya, dia segera mengarahkan pandangan nya ke sekeliling nya untuk memastikan keadaan dan menghembuskan napas lega nya ketika mendapati Hanbin tertidur di balik punggung nya sedangkan Changkyun berada di kakinya.
    Hembusan napas yang keluar di pagi hari menuntun tangan nya untuk sekilas memijat keningnya sebelum akhirnya menjatuhkan pandangan nya pada Taehyung, dia kemuidan mengulurkan tangan nya dan menyentuh kening Taehyung menggunakan punggung tangan nya.

    Suhu badan nya tidak sedingin semalam namun jika di perhatikan wajah nya semakin memucat, dan saat itu pula perlahan mata itu terbuka, membuat Minhyuk menarik kembali tangan nya dan menggunakan nya untuk menyibakkan helaian rambut yang menutupi kening Taehyung sebelum akhirnya Taehyung melepaskan diri dari Minhyuk sembari menutupi wajah nya dan mengusap nya sekilas.

    "Bagaimana keadaan mu?"

    Taehyung hanya menggeleng pelan sebagai jawaban, dia kemudian mengangkat tangan kanan nya ketika merasakan nyeri di bagian pergelangan tangan nya dan sontak membuat sorot mata Minhyuk menajam ketika mendapati luka goresan di pergelangan Taehyung. Minhyuk pun meraih tangan Taehyung.

    "Ada apa dengan tangan mu? Kenapa bisa terluka?" Ujar Minhyuk yang menyiratkan kekhawatiran nya dengan pandangan yang jatuh pada Taehyung yang hanya menggeleng sebagai sebuah jawaban karna dia sendiri tidak tahu asal muasal dari goresan di pergelangan tangan nya, memang tidak lebar namun rasanya sedikit perih.

    Tanpa sadar dahi Minhyuk mengernyit melihat goresan dengan darah yang telah mengering di sekitar luka tersebut.

    "Apa masih sakit?"

    Lagi, Taehyung hanya menggeleng dan sedikit kebisingan yang mereka ciptakan berhasil membangunkan dua adik nya yang masih terlelap. Hampir sama seperti Minhyuk, mereka menunjukkan reaksi terkejut saat menyadari bahwa mereka telah tertidur.

    "Hyeong." Gumam Changkyun.

    "Semuanya baik-baik saja." Sahut Minhyuk yang mengerti akan kekhawatiran Changkyun.

    "Aku tidak tahu jika aku ketiduran." Ujar hanbin yang masih berada di balik punggung Minhyuk.

    "Tidak apa-apa, tidak ada yang terluka."

    "Bagaimana dengan Taehyung-Hyeong?"

    "Aku baik-baik saja."

    Suara pertama dari Taehyung yang mengalun pagi itu dan di akhiri oleh seulas senyum tipis, perhatian semua orang kemudian teralihkan oleh Minhyuk yang beranjak berdiri.

    "Kita pergi sekarang, mereka pasti sudah jauh meninggalkan kita." Ujar nya yang kemudian mengulurkan tangan nya pada Taehyung dan langsung di jabat nya lalu berdiri dan di susul oleh kedua adik nya.

    Hanbin dan Changkyun memakai jas nya kembali dan ke empatnya kembali melanjutkan perjalanan pagi itu dan sesekali berhenti untuk mengisi perut kosong mereka dengan buah-buahan yang tumbuh subur di hutan Neverland, suara kicauan burung yang bernyanyi di pagi hari harusnya mampu membuat mereka tersenyum riang.
    Namun sayang nya penghiburan apapun yang mereka dapat kali ini tidak mampu membuat mereka untuk sekedar mengulas senyum tipis.

    Di antara pohon rindang yang sedikit bergoyang ketika terkena semilir angin dan burung-burung kecil yang melompat di atas rerumputan, mata Taehyung menangkap seekor burung gagak bertengger di atas batu yang tidak jauh di depan mereka dan entah kenapa hal itu sedikit mengganggu perasaan nya.

    "Hyeong." Ujar nya yang kemudian menghentikan langkah semua orang.

    "Ada apa?"

    "Bagaimana jika kita lewat sana saja." Ujar Taehyung dengan ragu sembari menunjuk ke arah lain seakan ingin menghindari burung gagak tersebut, dan membuat hanbin dan juga Changkyun saling bertukar pandang sekilas.

    "Wae? Apa ada masalah?"

    Taehyung menggeleng. "Aku pikir, akan lebih nyaman jika kita lewat sana."

    Minhyuk sejenak terdiam dengan raut wajah yang seperti tengah mempertimbangkan sesuatu, sebelum akhirnya mengganguk ringan. Menyetujui permintaan taehyung.

    "Baiklah, jika itu mau mu. Kita akan lewat sana."

    Setelah mendapatkan persetujuan dari Minhyuk, mereka pun kembali melanjutkan perjalanan mereka. Langkah demi langkah yang meninggalkan jejak di atas rerumputan yang menyatu dengan tanah yang kemudian menghilang ketika tertiup angin, sedikit perbincangan yang sebelumnya menyertai langkah mereka seketika menghilang ketika Taehyung tiba-tiba menghentikan langkah nya kembali.

    "Ada apa?"

    Minhyuk yang sebelumnya berjalan paling belakang segera menghampiri Taehyung, namun jawaban itu tak kunjung datang dan membuat Minhyuk turut mengarahkan pandangan nya ke arah pandangan Taehyung tertuju.
    Dan reaksi yang sama di tunjukkan oleh Minhyuk ketika matanya menangkap apa yang berada di hadapan mereka.

    "Ada masalah?" Tegur Changkyun ketika melihat kedua kakaknya membeku di tempat.

    Tanpa menjawab Minhyuk bergegas melangkahkan kakinya, begitupun dengan Taehyung dan membuat kedua adik nya saling bertemu pandang. Menyampaikan keheranan di raut wajah mereka sebelum akhirnya menyusul langkah para kakak tertua.

    Langkah Minhyuk melambat ketika matanya semakin jelas melihat apa yang tengah terjadi di hadapan nya, begitu pun dengan Hanbin dan juga Changkyun yang seketika membeku di tempatnya ketika menemukan saudara mereka yang sebelumnya terpisah dengan mereka.

    "Seungcheol-a." Gumaman dengan suara yang terdengar begitu putus asa.

    Perlahan kepala yang tertunduk dengan tangan yang memeluk jasad tak bernyawa itu terangkat dan membiarkan seseorang yang baru saja menegurnya melihat sorot mata nya yang selalu tajam tersebut berubah menjadi sayu, tak ada satupun perkataan yang keluar dari mulut mereka di saat tatapan itu saling bertemu.

    Namun semua tak bertahan lama ketika perhatian semua orang teralihkan oleh pergerakan Changkyun yang tiba-tiba, tepat setelah pandangan nya menemukan sosok Wonwoo yang meringkuk di tanah.
    Langkah kaki itu segera menghampirinya dan dengan rasa tak percaya kedua lutut itu bersentuhan dengan tanah tepat di samping tubuh Wonwoo.

    Tatapan yang tiba-tiba gemetar. Perlahan dia membalik tubuh yang begitu dingin tersebut dan membuat tangan nya yang sedikit gemetar seketika mengepal kuat sebelum telapak tangan nya yang jatuh pada tubuh Wonwoo.

    "Bajingan kau."

    Sebuah umpatan yang di tujukan pada jasad di hadapan nya dan hanya mampu keluar sebagai sebuah lirihan, perlahan tatapan yang gemetar itu tak mampu menahan air yang semakin bertambah setiap waktunya.
    Changkyun mengangkat bagian atas tubuh Wonwoo dan memeluknya di saat tangis tak bersuara yang tak mampu ia tahan lagi, menjadi sebuah pemandangan yang wemakin menyayat hati ketika tak ada satupun yang bisa berucap.

    "Brengsek kau, kau pikir aku akan menangisi mu."

    Perkataan parau yang seakan ingin mengingkari air mata yang berjatuhan dan membasahi wajahnya di saat ia menyembunyikan wajah dingin itu di ceruk lehernya dengan bahu yang sedikit berguncang.

    "Mianhae...."

    Sebuah lirihan, menjadi sebuah kata perpisahan di saat tubuh yang berada dalam dekapan nya tak mampu lagi mendengar nya. Perlahan namun pasti, suara tangis Changkyun yang di tahan nya sekuat tenaga berhasil di tangkap oleh pendengaran semua orang.
    Dan hal itu yang mengundang air mata Seungcheol kembali terjatuh di saat wajahnya terlihat seperti orang yang linglung ketika tangan nya masih setia memeluk tubuh orang yang paling berharga baginya. Dan si cengeng Hanbin yang berjalan menjauh dan duduk membelakangi mereka, dia kembali menangis tanpa suara tanpa ada seorang pun yang bisa memeluknya kembali.

    Pada akhirnya, Minhyuk mengambil langkah pertamanya dan mendekati Seungcheol, dia menjatuhkan satu lututnya di hadapan Seungcheol dan membuat keduanya saling bertemu pandang.
    Sesuatu yang benar-benar tidak pernah di tunjukkan oleh Seungcheol, raut wajah itu, tatapan itu. Dia yang begitu angkuh pada akhirnya merasakan apa itu kehancuran setelah mendapati kematian seorang Jung Hoseok.

    Tangan Minhyuk terulur untuk meraih telapak tangan Seungcheol yang mendekap wajah Hoseok dalam pelukan nya, telapak tangan yang begitu dingin dan telah terkotori oleh darah.

    "Jangan seperti ini." Gumamnya lembut.

    Namun tak ada jawaban di saat raut wajah itu masih terlihat terguncang, Seungcheol kemudian menarik tangan nya dan kembali menggunakan nya untuk merengkuh tubuh Hoseok seiring dengan wajahnya yang berpaling dari Minhyuk di sertai dengan setetes air mata yang keluar dari sudut matanya dan kembali membasahi wajahnya yang begitu kotor.
    Minhyuk menjatuhkan pandangan nya dengan helaan putus asa sebelum akhirnya mempertemukan pandangan nya dengan Taehyung yang kemudian memilih untuk berjalan menjauh sembari mengusap sudut matanya yang berair.

    Semua terlihat begitu abu-abu, kehancuran yang perlahan merengkuh mereka. Minhyuk paham betul dengan perasaan Seungcheol saat ini karna sebelumnya dia telah kehilangan Hyunwoo, namun dia tidak menyangka bahwa kepergian Hoseok memiliki pengaruh yang begitu besar bagi Seungcheol seakan-akan ia sudah kehilangan akal sehat nya.
    Entah kebetulan atau memang di sengaja, Lucifer mengambil keputusan yang tepat untuk menghabisi Jung Hoseok terlebih dulu.




Selesai di tulis : 18.05.2019
Di publikasikan : 18.05.2019




Nantikan Update an terbarunya nanti malam😊😊😊😊 Tapi jangan lupa komen nya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro