
AWAKE 08
Putar musik di atas!!!!.
Pencarian yang masih berlanjut, menimbulkan pertanyaan tersendiri bagi Seungcheol dan juga Minhyuk tentang seberapa jauh Hyunwoo tersesat atau benarkah Hyunwoo tersesat, dan pemikiran itulah yang membuat mereka tersentak dan seketika menghentikan langkah mereka dalam waktu bersamaan dengan tempat yang berbeda.
"Ada apa, Hyeong?" Tanya Taehyung yang juga menghentikan langkah nya ketika Minhyuk tiba tiba berhenti, begitupun di tempat lain.
Hoseok sedikit heran dengan raut wajah Seungcheol yang terlihat seperti orang kaget. "Wae? Apa ada masalah?"
Seungcheol sempat terdiam beberapa waktu seakan tengah mempertimbangkan sesuatu sebelum pada akhirnya mengangkat pandangan nya dan mengarahkan nya pada Hoseok.
"Kita kembali pada Minhyuk Hyeong."
Ujarnya dan segera berbalik arah dengan langkah yang terburu buru, membuat Hoseok mengikuti nya dengan berbagai macam pertanyaan dalam pikiran nya, sedangkan di sisi lain Minhyuk masih belum beranjak dari tempat nya dan bahkan tak ada satu pun perkataan terucap dari mulut nya meski Taehyung telah melontarkan sebuah pertanyaan.
"Hyeong."
"Di sebelah barat dari tempat mu, Tuan ku." Suara yang secara tiba tiba menerpa pendengaran nya dan membuat nya mengangkat pandangan nya.
"Minhyuk Hyeong, kau baik baik saja?"
"Kau mendengar nya?"
Minhyuk mengarahkan pandangan nya pada Taehyung, memastikan bahwa Taehyung juga mendengar suara tersebut, namun yang di dapati Minhyuk hanyalah raut wajah bingung milik Taehyung yang sudah cukup untuk menjawab pertanyaan nya.
"Apa yang sebenarnya Hyeong maksud?"
Tanpa sepatah katapun Minhyuk segera melangkah kan kakinya, berbalik arah dan berlari menuju arah barat, membuat Taehyung semakin tak mengerti dan mengejar nya.
"Hyeong...."
Seungcheol yang saat itu sudah kembali sempat melihat siluet Minhyuk yang berlari ke arah barat dan tanpa menunggu kedatangan Hoseok dia segera menyusul Minhyuk dengan perasaan gelisah yang sama sama menyelimuti hati keduanya.
Minhyuk tiba tiba menghentikan langkah nya dan mengarahkan pandangan nya ke sekeliling seperti orang yang kebingungan, Taehyung yang berhasil menjangkau tempat nya pun segera memegang bahunya mencoba membuat Minhyuk sedikit lebih tenang. Namun tidak sama sekali, Minhyuk tidak akan tenang dengan begitu mudah nya.
"Hyeong, ada apa dengan mu? Kenapa tiba tiba seperti ini?"
"Sebelah barat, dimana? di mana itu? Katakan padaku sekali lagi, aku mohon."
Suara hati yang mengacuhkan kekhawatiran Taehyung terhadap nya dan setelah nya suara asing yang hanya bisa ia dengar tersebut kembali menyapa pendengaran nya.
"Berbaliklah, Tuan ku."
Mengikuti suara tersebut, Minhyuk tiba tiba berbalik dan menatap lurus ke depan sebelum akhirnya kembali berlari dengan raut wajah yang semakin terlihat begitu berantakan.
"Hyeong.....Aishh..."
Kembali meninggalkan Taehyung, Minhyuk berlari seperti seseorang yang tengah di kejar sesuatu dan entah kenapa semakin ia berlari menjauh dari tempat sebelumnya, dadanya semakin terasa sesak dan membuat napas nya terputus. Mungkinkah ini hanyalah efek karna dia berlari terlalu keras, tidak. Bukan karna itu, Minhyuk tidak pernah kehabisan napas nya meski berlari sejauh apapun itu, ini berbeda dan Minhyuk merasakan nya.
Namun langkah Minhyuk tiba tiba terhenti saat seseorang menahan lengan nya dan membuatnya refleks menoleh ke belakang, mendapati wajah Seungcheol dengan rahang yang sedikit mengeras.
"Sadarlah!, kemana kau akan melangkahkan kaki mu?"
Penuturan halus dari Seungccheol membuat Minhyuk menoleh untuk melihat jalan yang ingin dia lewati dan seketika lututnya terasa lemas dan membuat nya jatuh terduduk di atas tanah ketika pandangan nya menemukan jurang yang cukup curam tepat di depan kakinya, dan seandainya Seungcheol terlambat sedikit saja untuk menahan lengan nya, mungkin dia sudah terjatuh ke jurang tersebut.
"Hyeong..."
Taehyung dan Hoseok sampai di tempat keduanya dan seketika tangan Minhyuk terlepas begitu saja dari tangan Seungcheol ketika penglihatan nya menemukan sesuatu yang membuat nya tak ingin mempercayainya.
"Andwae!"
Gumaman tak percaya itu sampai pada pendengaran Minhyuk yang kemudian mengarahkan pandangan nya pada seungcheol dan mendapati wajah terkejut dari Seungcheol.
"Wae?"
Sebelum sempat mendapatkan jawaban, keterkejutan Hoseok dan Taehyung setelah melihat apa yang di lihat oleh Seungcheol pun menarik perhatian nya.
"Tidak mungkin."
Gumaman tak percaya dari Hoseok, dan Seungcheol yang melangkah dengan tiba tiba untuk menuruni jurang sedalam lebih dari sepuluh meter tersebut.
"Seungcheol-a... Itu berbahaya." Peringatan Hoseok tampak tak di perdulikan lagi oleh Seungcheol.
Dan tepat setelah Minhyuk menemukan arah yang di tuju oleh Seungcheol, seketika matanya membulat tak percaya.
"Andwae......................"
Pekikan Minhyuk yang terdengar sampai pada rombongan kedua yang sempat membuat langkah merek terhenti, dan tepat saat itu minhyuk segera berlari menuruni jurang tanpa berhati hati dan alhasil justru ia yang terperosok dan berguling menyusuri jurang, membuat ketiga rekan nya berteriak histeris.
"Hyeong....."
Hoseok, Taehyung dan juga Seungcheol segera menyusul Minhyuk yang pada akhirnya tersungkur di dasar jurang dengan luka yang terdapat di beberapa bagian.
"Andwae.... jebal."
Lirihnya dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya yang mulai menyerang nya, namun luka fisik yang ia terima tidak lebih parah di bandingkan dengan luka batin nya saat melihat Mobil mereka terperosok ke dalam jurang yang tidak jauh dari tempat nya kini.
"Minhyuk Hyeong...."
Suara donsaeng nya yang masih ia dengarkan, dengan sisa sisa tenaga nya dia mencoba untuk bangkit dan berjalan meski dengan terseok menghampiri Hyunwoo yang kemungkinan masih berada di dalam mobil.
"Hyeong...."
Suara lirih yang di iringi oleh air matanya yang terlepas dari pelupuk matanya hingga seseorang yang tiba tiba menahan kedua bahunya, dan pandangan nya yang melihat Seungcheol dan Hoseok berlari menghampiri mobil tersebut. Dan sudah bisa di pastikan bahwa orang yang kini memegangi bahu nya adalah Taehyung.
"Aku akan membantu mu."
Dengan di bantu oleh Taehyung, langkah tertatihnya dengan pasti menghampiri tempat di mana Seungcheol dan Hoseok berada. Seungcheol segera membuka pintu di bagian kemudi dan langsung memeriksa kondisi hyunwoo yang terluka parah di dalam mobil dengan darah yang mengering yang sepertinya berpusat pada kepalanya.
"Hyeong... Hyunwoo Hyeong.... Dengarkan aku, sadarlah!" Panik Seungcheol ketika tak mendapati tanda tanda kehidupan lagi dari Hyunwoo.
"Bantu aku mengeluarkan nya!"
Mereka berdua pun menurunkan Hyunwoo dan membaringkan nya di tanah, Seungcheol kemudain memegang wajah Hyunwoo dengan kedua tangan nya dan sedikit mengangkat kepala Hyunwoo.
"Hyeong.... Sadarlah, aku mohon."
Minhyuk yang mendengar kepanikan dari Seungcheol segera melepaskan diri dari Taehyung dan berjalan dengan sedikit pincang, yang di akhiri dengan ketertegunan nya ketika matanya berhasil menemukan sosok hyunwoo yang tergeletak di atas rumput liar.
Seakan telah kehilangan separuh jiwanya, langkah yang terlihat begitu rapuh tersebut berjalan mendekat, dan semakin langkah nya mendekat dia merasa semakin dekat dengan kehancuran. Dan kehancuran itu menghampirinya ketika kedua lutut nya bertemu dengan rumput liar dengan keputusasaan nya.
Minhyuk meraih lengan Hyunwoo dan mengguncang nya pelan di iringi dengan derai air mata nya bahkan di saat tak ada satu pun isakan yang keluar dari mulut nya. Hingga pada akhirnya bibir itu berucap dengan gemetar.
"Hyeong...."
Perlahan namun pasti, isakan itu mulai terdengar seiring dengan bahunya yang mulai berguncang, dia meraih kepala Hyunwoo dan merengkuh nya di saat tangis nya pecah dan membuat seisi Neverland mengutuk keras sesuatu yang membuat Tuan mereka menangis setelah ribuan tahun berlalu.
"Hyeong..... kenapa harus seperti ini..... Hyeong.... buka matamu! kau tidak bisa pergi sekarang.... KU BILANG BUKA MATA MU!!!!"
Teriakan frustasi yang ia tunjukkan tepat di depan wajah Hyunwoo yang sama sekali tak lagi merespon apapun yang ia lakukan padanya, di saat jiwa itu telah meninggalkan raga kosong yang saat ini di tangisi oleh Minhyuk. Tak mampu menahan kesedihan nya sendiri, Minhyuk kembali memeluk Hyunwoo dan histeris.
"Kita akan pergi, sudah ku bilang akan pergi.... bukankah kau bilang ingin menjadi pria tua sebelum pergi, kenapa?. Kenapa kau membohongi ku, jawab aku Hyeong........." Suara awal yang lirih kemudian menjadi sebuah teriakan sebagai pelampiasan akan awal dari kehancuran nya.
"Jangan seperti ini, aku mohon jangan pergi sekarang.... jangan sekarang...."
Tangis yang semakin menjadi itu pada akhirnya membuat Taehyung gugur dan memutuskan untuk pergi menjauh, mencoba mengendalikan emosinya sendiri dan tak memungkiri bahwa ia pun menangis.
"Hyeong..."
"Taehyung-a..."
Suara dari rekan rekan nya yang baru saja datang dan menghampirinya dengan panik, Jinhwan memegang kedua bahu Taehyung saat mnenyadari bahwa Taehyung menangis tanpa suara.
"Wae? Apa yang sedang terjadi? Kenapa kau menangis?"
"Kau tidak bisa melakukan hal ini pada ku, Hyunwoo Hyeong....."
Teriakan Minhyuk keluar sebagai jawaban atas pertanyaan yang di tujukan pada Taehyung, dan dengan serempak mereka berbondong bondong menghampiri Minhyuk dan reaksi yang mereka tunjukkan tidak berbeda dengan reaksi dari orang orang yang sudah lebih dulu sampai di sana. Dan saat itu tubuh Hanbin langsung limbung, membuatnya terduduk di tanah dengan mata membulat tak percaya menyaksikan siapa yang kini di tangisi oleh Minhyuk dalam pelukan nya.
"Hyunwoo Hyeong..."
Berbeda dengan Hanbin yang tak bisa mengendalikan tubuh nya, Changkyun justru menjatuhkan lututnya di hadapan Minhyuk dan meraih tangan Hyunwoo tanpa memungkiri bahwa air matanya berjatuhan seiring dengan napasnya yang terasa begitu sesak.
"Kenapa begini?" Gumamnya dan sebuah tangan menyentuh bahunya, mencoba untuk menguatkan nya dan tangan itu tak lain adalah milik Jeon Wonwoo yang ikut menjatuhkan satu lututnya tepat di samping Changkyun.
Di saat seperti itu tidak ada yang bisa dilakukan oleh siapapun juga, di saat untuk pertama kalinya seorang Lee Minhyuk menangis di sepanjang perjalanan hidup nya hingga kini. Sungguh, suara tangis nya malah membuat seisi Neverland semakin terpuruk atas kepergian satu jiwa hari itu.
"Kita akan pergi dari sini, kau juga sudah mengatakan nya."
Sama seperti Taehyung yang tak mampu mengendalikan emosinya sendiri, Changkyun tiba tiba beranjak dan berjalan pergi. Meski Seungcheol, Hoseok, Wonwoo dan juga Jinhwan tidak menangis seperti mereka tapi sungguh, mereka juga sangat terpukul karna hal ini dan hanya mampu mengeluarkan sedikit air mata yang tak sampai membasahi pipi mereka. Di saat tangis Minhyuk yang seakan ingin merobek tenggorakan nya sendiri, tidak ada satu pun orang yang mampu menghentikan nya terkecuali jiwa yang pergi di kembalikan ke tempat semula.
"Mianhae.... Aku ingin mengucapkan nya pada mu, jangan pergi sekarang."
Seungcheol yang sudah tidak tahan lagi kemudian beranjak menghampiri Minhyuk, menjatuhkan satu lutut nya dan membawa Minhyuk ke dalam rengkuhan nya meski rengkuhan itu tak juga ingin melepaskan Hyunwoo dari pelukan nya, dan bukannya mereda suara tangis itu semakin terdengar meenyedihkan.
"Hyunwoo Hyeong.... Aku belum sempat meminta maaf pada mu, aku menyesal, aku menyesal."
"Dia telah memaafkan mu." Gumam Seungcheol yang bahkan mungkin tak pernah sampai ke telinga Minhyuk.
"Hyeong..........Arrrghhhhhhhh......................."
Sang Tuan dari Neverland yang terluka telah mengutuk tanah suci Neverland dan membawanya ke dalam kegelapan. Membangunkan sang Iblis yang siap untuk menertawakan nya.
"Percayalah semua akan baik baik saja, Lee Minhyuk."
THE CLAN : CHAPTER 3
WAKE ME UP
[BATTLE WITH THE DEVIL]
SEASON I
[LOST CHILD]
01.04.2019
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro